katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Penelitian Peranan Metode Simlek Untuk Perencanaan Produksi Lima Jenis Komoditi Pada Unit Usaha Meubeul Koperasi Serba Usaha Trio Family Cidolog Ciamis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Penelitian
Tuhan telah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, karena manusia dibekali akal dan pikiran. Sebagai khalifah di muka bumi, manusia sangat mendominasi atas unsur-unsur lain di alam ini. Berbagai cara diupayakan agar kehidupan manusia semakin sejahtera, sehingga segala kejadian disekitarnya dapat dinikmati dengan mudah melalui akal, pikiran dan panca inderanya. Untuk itu, dalam perjalanan kehidupannya manusia membuat berbagai bentuk-bentuk usaha, dari yang berskala kecil sampai yang berskala besar.
Dalam era globalisasi sekarang, situasi perusahaan cenderung makin berkembang dan diliputi oleh perubahan lingkungan yang semakin tidak menentu. Kuat lemahnya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kuat lemahnya struktur yang mendasarinya, bukan bergantung pada faktor kebetulan. Kondisi perekonomian seperti ini mengharuskan perusahaan - perusahaan untuk mampu mempertahankan hidup usahanya dan untuk itu perusahaan harus memiliki manajemen yang profesional dan mampu bekerja secara efektif dan efisien, agar mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, karena diperlukan untuk keberlangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Guna memperoleh laba yang sesuai dengan harapan perusahaan, dalam kegiatannya perusahaan harus mampu menciptakan selisih antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh (pendapatan) atau dengan kata lain perlu digunakan faktor produksi secara optimal sehingga akan mendapatkan laba yang maksimal.
Semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis mengakibatkan persaingan diantara perusahaan semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan harus berupaya meningkatkan kualitas guna memuaskan konsumen dan menarik lebih banyak langganan. Salah satu upaya yang tepat dalam menghadapi persaingan tersebut, yaitu dengan melakukan proses produksi yang baik dan benar.
Kegiatan terbesar suatu perusahaan berpusat pada mengalirkan sumber-sumber yang ada dalam faktor produksi, seperti bahan baku, modal, peralatan, mesin, ruang dan waktu juga tenaga kerja yang dihimpun untuk menghasitkan komoditi tertentu. Perusahaan harus bisa memanfaatkan faktor produksi yang ada, maka pengelotaannya harus dilaksanakan secara sistematis, tuntas dan menyeluruh. Untuk menunjang kalancaran kegiatan produksinya diperlukan adanya pengalokasian faktor-faktor produksi yang tersedia agar digunakan setepat mungkin untuk memperoleh kombinasi produk yang optimal.
Dalam upaya menghasilkan kombinasi yang optimal tersebut, diperlukan kemampuan dari pihak manajer untuk mengambil keputusan dan tindakan penyelesaian yang tepat agar perusahaan tidak mengalami kesalahan yang akan mengakibatkan kerugian. Pendekatan matematis yang biasa digunakan adalah model linier programing dengan salah satu metodenya yang sering digunakan yaitu metode simplek. Pendekatan tersebut bertujuan untuk menentukan kombinasi produk yang optimal dengan sumber daya yang terbatas supaya diperoleh laba yang maksimal dan biaya produksi yang minimal.
Koperasi Serba Usaha Trio Family yang berlokasi di Kp. Gandapura RT 02 RW 04 Desa Janggala Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis, dengan Badan Hukum No. : 5188/14723/BH/02 PERINDAG/I/2002, merupakan koperasi yang bergerak dalam  beberapa bidang usaha, salah satunya adalah bidang usaha penggergajian kayu yang menghasilkan bahan bangunan, seperti pintu, jendela, kusen (bingkai).dan openlih.
TABEL I.
DATA PRODUKSI
USAHA MEUBEUL KSU TRIO FAMILY
BULAN JANUARI 2006 S/D JULI 2006
Produksi
       (Unit)
Bulan
Kusen
Pintu
Kusen
Jendela
Pintu
Jendela
Openlih
Januari
176
240
222
264
256
Februari
185
236
214
254
280
Maret
217
242
232
272
290
April
164
215
220
245
271
Mei
203
233
228
257
287
Juni
221
241
254
259
253
Juli
213
237
252
275
256
Untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenis, koperasi ini menggunakan mesin-mesin guna mempercepat proses produksi dan untuk bahan baku yang digunakan adalah bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga menghasilkan komoditi yang berkualitas. Sebagai perusahaan yang dikelola dengan manajemen yang masih tradisional, merupakan suatu hal yang wajar apabila perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan kombinasi produk yang tepat untuk mengoptimalkan keuntungan selama ini. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian :

"PERANAN METODE SIMLEK UNTUK PERENCANAAN  PRODUKSI LIMA JENI5 KOMODITI PADA UNIT USAHA MEUBEUL KOPERASI SERBA USAHA TRIO FAMILY CIDOLOG CIAMIS".

1.2  Identifikasi Masalah
Mengingat keterbatasan yang penulis miliki baik dalam hal waktu, biaya dan pegetahuan, maka masalah dibatasi sebagai berikut:
  1. Bagaimana cara yang dilakukan oleh Koperasi Trio Family dalam menentukan kombinasi praduk yang dihasilkan.
  2. Bagaimana tingkat optimalisasi perencanaan produksi yang dikeluarkan oleh Koperasi Trio Family dalam menghasilkan ragam produk yang dihasilkannya telah mencapai titik optimal.
  3. Sampai  sejauhmana peranan metode simplek dalam mengoptimalkan kombinasi produk yang dihasilkan oleh Koperasi Trio Family
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Trio Family dalam menentukan kombinasi produk yang dihasilkan.
  2. Untuk mengetahui tingkat optimal perencanaan produksi yang dikeluarkan oleh Koperasi Serba Usaha: Trio Family dalam menghasilkan ragam produk yang dihasilkannya.
  3. Untuk mengetahui peranan metode simplek dalam mengoptimalkan kombinasi produk yang dihasilkan.
1.4  Kegunaan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan penulis dengan harapan agar memperoleh hasil yang baik sehingga dapat memberikan manfaat terutama :
  1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan dengan menilai secara langsung aplikasi suatu ilmu pada praktek yang sebenarnya di perusahaan khususnya tentang analisa pengambilan keputusan serta dapat memperkuat dan memahami teori yang diperoleh dalam perusahaan.
  1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menjadi pegangan untuk mengevaluasi kebijakan­kebijakan selanjutnya dan dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menentukan jumlah produksinya secara optimal.
  1. Bagi Umum
Dapat bermanfaat bagi pihak yang juga memerlukan informasi mengenai permasalahan yang penulis bahas ini

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA PENDEKATAN MASALAH

DAN RANCANGAN DESKRIFSI

2.1    Tinjauan Programming
2.1.1   Linear Programming
Linear Programming sering digunakan untuk memecahkar. suatu masalah pengalokasian sumber daya-sumber daya yang terbatas atau langka diantara berbagai kegiatan yang saling bersaing, hingga satu kriteria tertentu teroptimasi, dan Linear Programming adalah salah satu teknik riset operasi yang paling sering digunakan dan dapat diterapkan untuk beragam persoalan produksi atau operasi.
Linear Programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya satu yang optimal (maksimum atau mimimum) dan dalam mengambil keputusan harus memilih alternatif yang terbaik.
2.1.2 Pengertian Linear Programming
Ada beberapa pendapat ahli mengenai Linear Programming, diantaranya menurut Render et.all (1997:20) bahwa:
"Linear Programming is a widely used mathematical technique designed to help operations managers plan and make the decisions necessary to allocate resources "
.
Sedangkan menurut Anderson, et all (2000:31) bahwa:
"Linear Programming is a problem solving approach that has been developed to help managers make decision ".
Begitu pula Herjanto (1999:183) mengemukakan bahwa:
"Linear Programming adalah teknik pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas di antara berbagai kepentingan seoptimal mungkin".

Dari ketiga pendapat diatas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Linear Programming merupakan suatu metode yang dapat digunakan dalam perencanaan produksi untuk mengalokasikan sumber-sumber produksi yang terbatas agar tercapai suatu kombinasi produksi yang optimal atau dengan kata lain merupakan suatu mode! umum yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Selain itu Linear Programming merupakan rnetode-metode programasi matematikal yang dirancang untuk mengalokasikan berbagai sumber daya yang terbatas diantara berbagai alternatif untuk mencapai tujuan perusahaan didalam mengoptimalisasikan laba dan meminimumkan biaya.
2.1.3 Sifat Umum Linear Programming
Dalam pembuatan model untuk Program Linear harus diusahakan untuk memenuhi kriteria-kriteria yaitu, tujuan yang dicapai dinyatakan dalam bentuk fungsi linear, sumber-sumber tersedia dalam bentuk jumlah terbatas, dan pembatasan harus dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan linear serta harus ada alternatif pemecahan, yaitu suatu solusi/pemecahan yang memenuhi semua kendala.
Persoalan yang timbul, bagaimana dapat mencapai hasil (output) yang optimal dengan memperhatikan input (man, money, material, time) yang tersedia memang terbatas. Jadi mencari suatu permecahan yang optimal dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan input inilah yang terjadi sasaran Riset Operasi, khususnya Linear Programming. Beberapa karakteristik yang biasa digunakan dalam persoalan Linear Programming menurut Dimyati (1994:18) adalah sebagai berikut:
1.       Variabel Keputusan
Variabel Keputasan adalah variabel yang menjelaskan batasan-batasan atau keputusan-keputusan yang dapat dibuat.
2.       Fungsi Tujuan
Fungsi Tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimumkan (untuk pendapatan/keuntungan) atau diminimumkan (untuk biaya)
3.       Pembatas
Pembatas merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak dapat menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang.
4.       Pembahas Tanda
Pembatas Tanda adalah pembatas yang menyelesaikan apakah variabel keputusannya diasumsikan hanya berharga negatif atau variabel keputusan tersebut boleh berharga positif.
2.1.4        Asumsi Dasar Linear Programming
Untuk lebih jauh membahas model Linear Programming, sebaliknya terlebih dahulu kita mengetahui Asumsi-asumsi yang terdapat dalam Linear Programming, agar tidak terbentur pada berbagai hal yang tidak diharapkan dan dalam teknik linear Programming kita bias mendapatkan hasil yang memuaskan.
Menurut Sudibjo dkk, (1995 : 13) menyatakan bahwa asumsi­asumsi dasar Linear programming dapat diperinci sebagai berikut :
    1. Propotionality (Asumsi Kesebandingan)
Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
Misal :
a.       Z = C1X1 + C2X2 + ..... + CjXj+...... + CnXn
Setiap penambahan 1 unit Xl akan menaikkan nilai Z dengan C1.  Setiap penambahan 1 unit X2 akan menaikkan nilai Z dengan C2, dan seterusnya.
b.       A11X1 + A12X2 +...... + C1jXj +...... + AnXn  >       B1
Setiap penambahan 1 unit X1 akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas dengan Al1, setiap penambahan 1 unit X2 akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas A12, dan seterusnya. Dengan kata lain, setiap kenaikkan kapasitas riil tidak perlu ada biaya persiapan (set up cost).
    1. Additivity (Asumsi Penambahan)
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam linear programing dianggap bahwa kenaikkan dari nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikkan suatu kegiatan dapat ditambah tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
Misal : Z = 5X1 + 3X2
dimana            Xl = 5 dan X2 = 7
sehingga Z = 24 + 21 = 45
Andaikan X1 bertambah 1 unit, maka sesuai dengan asumsi yang pertama, nilai Z menjadi 30 + 21 = 51
Jadi, nilai 4 karena kenaikkan Xl dapat langsung ditambahkan pada nilai Z mula-mula tanpa mengurangi bagian Z yang diperoleh dari kegiatan 3(X2).
Dengan kata lain, tidak ada korelasi antara X1 dan X2.
3.  Divisibility(Asumsi Pembagian)
Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
Misal : Xl = 2,5 ; Z = 33,5
4.     Deterministic (Asumsi Kepastian)
Asumsi ini menyatakan bahwa parameter yang terdapat dalam model Linear Programming (Aij Bi Cj ) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat.
2.1.5        Rumus Umum Linear Programing
 Rumus Umum Linear Programing menurut Supranto Handoko (2000:380)
Cari      Xl , X2, …, Xj …Xn­
Z = C1X1 + C2X2 + … + CjXj +...... + CnXn = Optimum
(maksimal atau minimal)
d.p   = a11x1 + a12x2 + … + a1jxj + … + a1nxn    >    h1
             a21x1 + a22x2 + … + a2jxj + … + a2nxn    >    h2
             ai1x1 + aj2x2 + … + aijxj + … + ainxn       >    hi
             am1x1 + am2x2 + … + amjxj + … + amnxn  >    hm
Keterangan :
-           Ada 2 macam barang yang akan diproduksi masing-­masing sebesar Xl , X2 ,...... , Xj ,......Xn
-          Xj = Banyaknya produksi barang yang ke j, j = 1,2,...,n
-          Cj = Harga per satu barang ke j, disebut "cost"
-          Ada  n  macam bahan mentah, masing-masing tersedia h1,  h2, ......, hm
-          h1 = banyaknya bahan merrtah ke i, i = 1,2........ m
-          aij  =    banyaknya       bahan mentah  ke        i yang dipergunakan untuk memproduksi 1 satuan barang ke j.
-          Xj = unit memerlukan aij Xj, unit barang mentah I
-          Interpretasi mengenai aij , Cj dan hj sangat tergantung kepada interpretasi daripada Xj.


2.1.6    Metode Analisis Linear Programming
Dalam mengambil keputusan harus mencari alternatif yang terbaik mengenai alokasi sumber daya dalam kegiatan proses produksi untuk menghasilkan kombinasi jumlah produk agar dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Linear Programming merupakan salah satu metode untuk menentukan kombinasi produksi yang optimal. Pemecahan dan penyelesaian masalah mempergunakan Linear Programming dengan salah satu metodenya yaitu metode simplek.

2.2 Metode Simpleks
Sebagian besar persoalan yang sering terjadi pada setiap perusahaan berkenaan dengan penggunaan sumber secara efisien atau alokasi sumber-sumber yang terbatas (tenaga kerja terampil, bahan mentah, lahan subur, modal) untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti penerimaan hasil penjualan yang diharuskan maksimum, jumlah biaya yang minimum. Dalam keadaan sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimal dengan perkataan lain bagaimana caranya agar dengan masukan (input) yang serba terbatas dapat dicapai hasil kerja yaitu keluaran (output) berupa produksi barang atau jasa yang optimal.
Sumber daya yang dimiliki suatu perusahaan sangat kompleks dan terbatas. Artinya bila suatu perusahaan harus memecahkan masalah tentang sumber daya yang terbatas dengan tujuan mencari keuntungan yang optimal. Dalam manajemen produksi, permasalahan yang kompleks tersebut tidak dapat diselesaikan dengan memakai cara grafik atau matematika. Oleh karena itu untuk menganalisis masalah tersebut dilakukan dengan menggunakan metode simpleks untuk berbagai masalah alokasi sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang optimal.

Pengertian Metode Simpleks

Menurut Supranto, (1998:73) bahwa :
"Metode Simpleks ia!ah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang fisibel ke pemecahan dasar yang fisibel (feasible) lainya dari ini dilakukan berulang­ulang (dengan jumlah ulangan yang terbatas) sehingga akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimal dan pada setiap step menghasilkan suatu nilai dan fungsi tujuan yang selalu lebih besar (lebih kecil) atau sama dari step-step sebelumnya".

Selain itu menurut Herjanto (1999:191) mengemukakan bahwa:
"Metode Simpleks merupakan suatu cara yang lazim dipakai untuk menentukan kombinasi optimal dari tiga variabel atau lebih".

Menurut Handoko (2000:385) mengemukakan bahwa:
"Metode simplek adalah suatu prosedur aljabar, yang melalui serangkaian operasi - operasi berulang, dapat memecahkan suatu masalah yang terdiri tiga variabel atau lebih."

Dari tiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan persoalan Linear Programming dengan jumlah variabel dua atau lebih, agar mencapai suatu pemecahan yang optimal, dalam hal ini untuk memaksimalkan laba dan meminimalkan biaya, maka yang digunakan adalah metode simpleks.
Metode Simpleks lebih efisien serta dilengkapi suatu test ktiteria yang bisa memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan dan kapan harus dilanjutkan sampai memperoleh suatu optimal solution (maksimum profit, minimum cost), permulaan yang fisibel sampai pada pemecahan terakhir yang memberikan optimal solution. Yang lebih menarik ialah, bahwa semua informasi yang kita perlukan (test criteria, nilai variable-variabel, nilai fungsi tujuan) akan terdapat pada setiap table, selain itu fungsi dari tujuan dari suatu table akan besar/kecil atau sama dengan table sebelumnya.

Langkah-langkah Penyelesaian Dengan Metode Simplek

Metode analisis yang digunakan adalah pengambilan keputusan dengan Metode Simplek. Menurut Sudibjo dkk. (1996 : 34) bahwa langkah-langkah metode simplek adalah sebagai berikut :
1.      Menentukan fungsi tujuan yang akan dicapai.
2.      Mengidentifikasi batasan/kendala/constrain dalam bentuk ketidaksamaan.
3.      Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan.
-    Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit, artinya semua CjXij kita geser ke kiri
-    Fungsi pembatas diubah menjadi persaman dengan cara menambah slack variabel. Banyaknya slack tergantung dari banyaknya pembatas.
4.      Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel simplek pertama/awal (fungsi tujuan dan batasan-batasan)
-    Memiliki kolom kunci dengan cara memilih nilai pada baris fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar.
Tandailah kolom tersebut sebagai kolom kunci.
-    Memilih baris kunci dengan cara mencari ideks, yaitu dengan rumus :
Indeks  =
 
                  Nilai Kolom (NK)
    Nilai Kolom Kunci (NKK)
Pilih nilai hasil yang mempunyai positif dengan angka terkecil dan tandailah angka tersebut dengan baris kunci.
  1. Merubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membagi seluruh  nilai baris kunci dengan angka kunci. Sebagai hasilnya dihasilkan nilai baru baris kunci. Kemudian gantilah variable baris kunci dengan variabel dasar tersebut di atas kolom kunci.
  2. Merubah nilai-nilai selain baris kunci, dengan rumus :
Baris baru  = baris lama - (koefisien pada kolom kunci          x nilai baru baris kunci)
  1. Melanjutkan perbaikan-perbaikan / perubahan-perubahan.
Bila masih terdapat nilai negatif pada baris fungsi dalam baris  Z maka belum optimal sehingga ulangi dari langkah ke 3 sampai langkah ke 6 agar semua baris Z bernilai positif.
 2.3   Perencanaan Produksi
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya harus merencanakan terlebih dahulu berapa banyak yang akan dihasilkannya, supaya hasil produksinya tidak terlalu kecil atau tidak berlebihan. Bila produk yang dihasilkan sedikit dan tidak sesuai dengan biaya operasi maka perusahaan akan rugi perusahaan. Sedangkan jika produk yang dihasilkannya terlalu besar akan menyebabkan pemborosan, karena akan terjadi penumpukan barang digudang. Oleh karena itu bila suatu perusahaan akan mernproduksi suatu barang harus direncanakan terlebih dahulu dengan tepat.

Pengertian Perencanaan Produksi

Seperti kita ketahui perencanaan merupakan fungsi manajemen. Dalam perencanaan ditentukan usaha-usaha atau tindakan-tindakan yang akan atau perlu diambil oleh pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan masalah-masalah yang mungkin muncul dimasa yang akan datang.
Ada beberapa pendapat ahli mengenai definisi perencanan produksi, salah satu diantaranya adalah menurut Adam dan Ebert (1992:40), bahwa:
"Planning for operation establishing a program of action for converting resources into goods and services".

Sedangkan menurut Dobier dan Burn (1996:492), bahwa:
 "Production planning is to coordinate the use (?f afirin's resources and to synchronize the work of an individuals concerned with production in order to nteet reguired completion dates at the lowest cost, consistent with desired quality ".

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan produksi merupakan suatu aktivitas pembagian dan pengetian serta kegiatan mentransformasikan sumber daya-sumber daya yang diperlukan dalam usaha memproduksi barang atau jasa dengan jumlah tertentu, dalam jangka waktu tertentu, dengan kualitas tertentu dimasa yang akan datang sesuai dengan tingkat penjualan yang diperkirakan dan fasilitas yang dimiliki.

Tujuan Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi dibuat dengan tujuan untuk merencanakan suatu kegiatan dalam hal ini kegiatan produksi, agar produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diperkirakan/diramalkan dalam waktu yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat. Perencanaan produksi tersebut akan menjadi dasar bagi pembentukan anggaran operasi, dan membuat kebutuhan tenaga kerja serta kebutuhan jam kerja, baik untuk waktu kerja biasa maupun waktu kerja lembur. Selanjutan perencanaan produksi digunakan untuk menetapkan keperluan peralatan dan tingkat persedian yang diharapkan.
Sebelum membuat suatu rencana produksi, terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari perencanan produksi. Adapun tujuan perencanaan produksi menurut produksi (1998:130), adalah. sebagai berikut:
1.    Untuk mencapai tingkat atau level keuntungan (profit) yang tertentu. Misalnya berapa hasil (output) yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat atau level profit yang diinginkan dan tingkat persentase tertentu dari keuntungan (profit) setahun terhadap penjualan (sales) yang diinginkan.
2.    Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil atau output perusahaan ini tetap mempunyai pangsa pasar (market sahare) tertentu.
3.    Untuk mengusahakan supaya perusahaan ini dapat bekerja pada tingkat efisiensi tertentu.
4.       Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada tetap pada tingkatnya dan berkembang.
5.       Untuk mengembangkan sebaik-baiknya (efisien) fasilitas yang sudah ada pada perusahaan yang bersangkutan.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan perencanaan produksi ialah untuk dapat memproduksi barang-barang (output) dalam waktu tertentu dimasa yang akan datang dengan kuantitas dan kualitas yang dikehendaki serta dengan keuntungan yang maksimum.

Langkah -langkah Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi membutuhkan pertimbangan dan ketelitian dalam menganalisis kebijakan, karena perencanaan ini merupakan dasar penentuan bagi Manajer dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan rencana-rencana produksi yang telah disusun, pimpinan perusahaan dapat menentukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Bilamana kegiatan produksi dimulai dan berapa banyak pekerja yang dibutuhkan dalam kegiatan prodizksi tersebut.
2.      Menentukan alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam proses produksi.
3.       Tingkat persediaan yang dibutuhkan.

2.4   Pendekatan Masalah
Pada umumya perusahaan merupakan organisasi yang mencari laba dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam mengawasi aktivitas terutama yang menyangkut kegiatan produksi, maka perusahaan perlu menetapkan perencanaan produksi secara jelas untuk menghindari adanya kelemahan dalam proses produksi.
Perencanaan produksi merupakan usaha manajemen untuk menetapkan dasar dan arus barang serta prosesnya, sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan. Perencanaan produk tidak bisa terwujud tanpa adanya suatu pengambilan keputusan, seperti yang dikatakan oleh Koont dkk, (1996 : 226) bahwa :
"Pengambilan keputusan yaitu seleksi dari berbagai alternatif tindakan yang akan ditempuh merupakan inti perencanaan".
Menurut Williams (2001 : 189) bahwa :
"Pengambilan keputusan adalah proses suatu pemecahan masalah dari beberapa alternatif yang tersedia".
Dari kedua pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan inti dari perencanaan, untuk memilih alternatif tindakan yang telah dipikirkan dan diproses guna mendapat alternatif terbaik.
Salah satu masalah yang timbul dalam perencanaan produksi yaitu bagaimana cara mangalokasikan sumber-sumber atau faktor yang ada dengan efektif dan efisien sehingga meraih hasil yang optimal. Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam analisis pengambilan keputusan digunakan model linear programing dengan metode simplek, seperti yang dikatakan Eddy Heryanto ( 1999 : 183) :
"Linear programing adalah teknik pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin".
Menurut Anderson et. all, (2000 : 31) bahwa :
"Linear Programming is a problem solving approach that has been developed to help managers make decision ".
Dari beberapa pendapat di atas bahwa Linear Programing merupakan model umum untuk memecahkan masalah tentang pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal atau dengan kata lain metode-metode programasi matematika yang dirancang untuk mengalokasikan berbagai sumberdaya yang terbatas di antara berbagai alternatif penggunaan sumberdaya tersebut ke berbagai tujuan yang telah ditetapkan, biasanya memaksimalisasi laba atau meminimalisasi biaya atau dioptimalkan. Linear Programing ini menggunakan model matematis untuk penyelesaian persoalan yang dihadapinya, dengan demikian Linear Programing adalah perencanaan aktivitas untuk mencapai tujuan terbaik di antara seluruh alternatif yang fisibel.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menerapkan analisa pengembalian keputusan dengan menggunakan metode simplek.

Menurut T. Hani Handoko (1993 : 385) bahwa :
"Metode Simplek adalah suatu prosedur aljabar, yang melalui serangkaian operasi-operasi berulang, dapat memecahkan suatu permasalahan yang terdiri dari tiga variabel atau lebih".
Selain itu menurut Robert E. Markland (1989 : 77) bahwa :
"The Simplex method is very efficient algorithm that optimizes an objective function subject to a systim of linear epuation”.
Dari tiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan persoalan Linear Programing dengan jumlah variabel dua atau lebih, agar tercapai suatu pemecahan yang optimal, dalam hal ini untuk memaksimalkan laba dan meminimalkan biaya, metode yang digunakan adalah Metode Simpleks.
Metode Simpleks lebih efisien serta dilengkapi suatu test kriteria yang bisa memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan kapan harus dilanjutkan sampai memperoleh suatu optimal solution (maksimum profit, minimum cost), permulaan yang fisibel sampai pada pemecahan terakhir yang memberikan optimal solution.
Dengan demikian, maka akan diperoleh maksimalisasi laba atau mimalisasi biaya sesuai dengan tujuan perusahaan.
0 Komentar untuk "Contoh Penelitian Peranan Metode Simlek Untuk Perencanaan Produksi Lima Jenis Komoditi Pada Unit Usaha Meubeul Koperasi Serba Usaha Trio Family Cidolog Ciamis"

Back To Top