BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang masalah
Keterlibatan
aktif anak dengan alat pengukuran dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang
penting dalam membantu anak memahami konsep pengukuran dan alat pengukuran.
Kegiatan membutuhkan intraksi antara anak dengan lingkungannya. penyelidikan
tentang pengukuran menunjukan bahwa pengukuran memiliki manfaat dalam kehidupan
sehari-hari yang merupakan penerapan praktis matematika.
Pada tingkat Sekolah Dasar, guru
hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pengukuran benda di
lingkungan sekitar anak. Kegiatan ini dapat dimulai sejak anak duduk di Taman
Kanak-kanak dan kelas –kelas rendah di
SD, misalnya anak membandingkan panjang, kapasitas dan berat dari benda yang telah
mereka kenal.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
masalah yang ingin penulis bahas dalam makalah ini adalah :
a.
Pengertian pengukuran
b.
Jenis proses pengukuran
c.
Pengukuran adalah taksiran
d.
Sistem pengukuran
e.
Pengukuran dengan satuan ukuran
tidak standar
f.
Pengukuran dengan menggunakan
satuan ukuran standar
1.3
Tujuan Makalah
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul “pengukuran” adalah sebagai berikut
:
a.
Untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Pendidikan Matematika II”
b.
Menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang “pengukuran” baik pembaca maupun penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pengukuran
Pengukuran
adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panang, kapasitas
volume, luas, sudut, berat (massa) dan suhu (Kennedi dan Tipps, 1994).
Setiap unit yang digunakan untuk
mengukur memiliki sifat yang sama sebagaimana benda yang akan diukur misalnya
tongkat meteran memiliki sifat panjang dan digunakan untuk mengukur
panjang, tinggi dan jarak.
Panjang gedung perpustakaan diukur
dengan menggunakan satuan meter, tetapi satuan ini tidak sesuai jika digunakan
untuk mengukur kaki ayam. Oleh karena itu diperlukan satuan ukuran panjang yang
lain demikian juga dalam mengukur kita memerlukan bilangan pecahan, yaitu
bilangan pecahan biasa atau pecahan desimal
2.2
Jenis Proses Pengukuran
Pengukuran
dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Proses menentukan ukuran
panjang dan kapasitas adalah langsung. Yaitu dengan cara menerapkan unit
(satuan) secara langusung pada benda yang sedang diukur. Misalnya kita ingin
menghitung kuantitas buah tomat yang dibuat dari 50 buah tomat. Kita dapat
menggunakan satuan ukur cangkir, yaitu dengan mengisikan dan mengosongkan
cangkir dan menghitung cangkir yang berisi penuh sampai semua sari buah tomat
dituangkan.
Berat
(massa), suhu dan waktu tidak dapat diukur secara langsung, memerlukan
pengukuran yang secara tidak langsung menerjemahkan sifat yang dapat diukur
kedalam bilangan suatu termometer memiliki sejumah skala, misalnya derajat
celcius dan derajat fahrenheit. Termometer tersebut berisi cairan yang bisa
naik atau turun. Naik apabila suhu udara menjadi lebih panas dan turun apabila
suhu menjadi lebih dingin. Suhu pada suatu waktu ditentukan secara tidak
langsung dengan membaca bilangan yang tercantum di skala yang terdapat
disepanjang termometer tersebut.
2.3
Pengukuran adalah
taksiran
Jika
seorang anak menghitung banyaknya kelereng yang mempunyai, sejumlah hitungannya
adalah tepat. Tetapi jika anda tinggi tiang bendera dengan menggunakan satuan
meter maka hasil pengukuran anda adalah taksiran. Hal ini disebabkan karena
adanya kenyataan bahwa setiap kali kita mengukur dengan menggunakan satuan
(unit) pengukuran, misalnya sentimeter, maka ada kesalahan sekitar satu satuan
pengukuran yang lebih kecil, dalam hal ini adalah milimeter.
Dalam hubungannya dengan pemahaman
siswa bahwa tidak ada bilangan pecahan terkecil, siswa dapat menggunakan garis
bilangan, selama pembelajaran yang menggunakan pengukuran, siswa dapat
menggunakan pemahaman tersebut untuk menyimpulkan bahwa apapun satuan
pengukuran yang menggunakan pengukuran, siswa dapat menggunakan pemahaman yang
lebih kecil supaya hasil pengukurannya lebih tepat, ketika anda menggunakan
satuan ukuran meter untuk mengukur tinggi tiang bendera, menghasilkan 4 meter,
mungkin menghasilkan 391 senti meter apabila kita menggunakan satuan
sentimeter. Dalam hal ini sentimeter menghasilkan lebih tepat.
2.4
Sistem Pengukuran
Pendapat
dua sistem pegukuran, yaitu sistem inggris dan sistem metrik.
Sistem
inggris dikembangkan di Eropa. Satuan-satuan pengukuran dikembangkan dari
benda- benda disekitar kita. Misalnya ukuran satu yard adalah jarak antara
hidung dan ujung jari lengan orang dewasa yang dilencangkan, ukuran satu inchi
adalah jarak butiran padi dari ujung ke ujungnya.
Ukuran panjang sistem inggris
12 inchi = 1 kaki
3 kaki = 1 yard
36 inchi = 1 yard
5.280
= 1 mil
1.760
= 1 mil
Ukuran
Kapasitas Sistem Inggris
2 tablespoons (+ bsp) = 1 fluid ounce (f1.02)
8 fluid ounces (fl.02) = 1 cup/ cangkir (c)
2 cups/ cangkir = 1 pint (pt)
2 pint (pt) = quart (qt)
4 quart (qt) = 1 gallon (gal)
Ukuran Berat
Sistem Inggris
16 ounces (02) = 1 pound / ron (1b)
2000 pound (1b) = 1 ton (T)
Pada
tahun 1990, Dewan Nasioanal Perancis mendirikan Akademik Ilmu Pengetahuan
Perancis untuk merencanakan satu sistem pengukuran yang memiliki standar.
Sekarang ukuran satu meter didefinisikan sebagai 1.659.763,73 panjang gelombang
garis oranye atom krypton 89.
Satuan-satuan dasar untuk kapasitas,
berat, dan luas dikembangkan pada waktu yang sama dengan satuan panjang
tersebut, seliter adalah satuan dasar untuk kapasitas merupakan sisi suatu
kubus yang sisinya satu desimeter, yaitu desimeter kubik (dm3).
Sekilogram adalah satuan dasar untuk berat merupakan satu desimeter kubik air
pada 4 derajat celcius. Are adalah satuan dasar untuk luas merupakan ukuran
seratus meter persegi (100 m2). Hektar (ha) adalah 100 are. Volum
diukur dengan menggunakan sintimeter kubik (cm3) dan meter kubik (m3)
Karakteristik
Sistem Metrik
Salah satu karakteristik dari sistem
metrik adalah bahwa ukuran kapasitas berar, dan luas didasarkan meter, keistimewaan
lainnya adalah bahwa istem metrik menggunakan sistem desimal. Untuk setiap
jenis ukuran hubungan satuan ukuran dengan satuan ukuran yang lebih kecil
dilakukan dengan membagi sepuluh atau sebaliknya, yaitu hubungan satuan ukuran
dengan satuan ukuran yang lebih besar dilakukan dengan mengalihkan sepuluh.
Misalnya seperti conto berikut :
Ukuran
Panjang Sistem Metrik
10 milimeter =
1 sentimeter
10 sentimeter =
1 desimeter
10 desimeter =
1 meter
10 meter =
1 dekameter
10 dekameter =
1 hektometer
10 hektometer = 1 kilometer
Ukuran
Kapasitas Sistem Metrik
1000 milimeter =
1 liter
Ukuran Berat
Sistem Metrik
1000 miligram =
1 gram
1000 gram =
1 kilogram
1000 kilogram =
1 ton metrik
Keuntungan
Sistem Metrik
Keuntungan sistem metrik jika
dibandingkan dengan sistem inggris antara lain sebagai berikut
§ Menggunakan sistem bilangan basis 10
§ Sederhana dan mudah digunakan
§ Hanya sedikit satuan yang sering digunakan, yaitu meter, gram dan
liter, sehingga mudah diingat orang
§ Sistem metrik telah digunakan secara lusa dibanyak negara, walaupun
negara Amerika serikat tidak menggunakan sistem ini.
2.5
Pengukuran Dengan Satuan
Ukuran Tidak Standar
Benda-benda yang dapat digunakan
untuk memperkenalkan satuan-satuan tidak standar, misalnya pensil sebgai satuan
ukuran panjang, potongan-potongan daerah persegi pada kertas berpetak sebagai
satuan ukuran luas, dan sebagainya.
2.6
Pengukuran Dengan
Menggunakan Satuan Ukuran Standar
Negara Indonesia menerapkan sistem
metrik Inggris, melalui kegiatan pengukuran secara praktis dengan menggunakan
alat pengukuran, anak akan memahami bahwa satu meter itu lebih panjang satu
yard, satu kilogram lebih berat sedikit dari dua pon, dan sebagainya. Hal yang
sangat bermanfaat adalah meminta anak untuk mengerjakan latihan berkenaan
dengan pengubahan satuan-satuan metrik ke satuan-satuan Inggris atau
sebaliknya.
BAB II
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pengukuran
adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang,
kapasitas,volume, luas, sudut, berat (massa) dan suhu. Pengukuran dapat
dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Sistem pengukuran ada 2 yaitu sistem
inggris dan sistem metrik. Pengukuran bisa menggunakan satuan ukuran standar dan tidak standar.
3.2
Saran
Guru
hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pengukuran dan
mengembangkan kemampuan dalam menggunakan alat untuk mengukur benda
dilingkungan sekitar anak.
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud
dan tujuan penulis menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Matematika II, menambah wawasan, ilmu tuga pengetahuan dan
mengetahui tentang pengukuran. Dalam makalah ini penulis berikan judul “PENGUKURAN”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak
terima kasih sebenar-benarnya kepada :
1.
Yth. Bapak Dr. H. Nurzaman, MA
selaku Direktur UPI Kampus Tasikmalaya
2.
Yth. Bapak, Drs. Yusuf Suryana
selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Matematika II
3.
Yth, Ayah dan Ibu tercinta yang
telah memberi dorongan dalam penulisan makalah ini baik material maupun
spiritual.
4.
Semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan pengorbanan yang telah
diberikan kepada penulis, mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga laoran ini
berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.
Tasikmalaya, November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3
Tujuan Makalah ............................................................................. 1
BAB
II ISI MAKALAH
2.1
Pengertian Pengukuran.................................................................
2
2.2
Jenis Proses Pengukuran...............................................................
2
2.3
Pengukuran Adalah Taksiran........................................................
3
2.4
Sistem Pengukuran........................................................................
3
2.5
Pengukuran Dengan Satuan Ukuran
Tidak Standar.....................
6
2.6
Pengukuran Dengan Menggunakan
Satuan
Ukuran Standar.............................................................................
6
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...................................................................................
7
3.2
Saran.............................................................................................
7
MAKALAH
PENGUKURAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
“Pendidikan Matematika II”
Dosen : Drs. Yusuf Suryana
logo
Disusun Oleh :
2 - H
D2 PGSD
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2014
Tag :
MAKALAH MATEMATIKA
0 Komentar untuk "Makalah Matematika Tentang Pengukuran"