katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Kerangka Teoretik Dan Hipotesa Proposal Tentang Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bilangan Bulat Melalui Penerapan Strategi Pemecahan Masalah

KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESA

1.         Kerangka Teoretik
a.    Pembelajaran Matematika di sekolah dasar
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di SD. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya harus mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya. “Matematika merupakan ilmu pengertahuan yang didapat dengan berpikir, yang terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil” (Suwangsih dan Tiurlina, 2006:3).
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi. Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Konsep matematika tidak dapat diajarkan melalui definisi, tetapi melalui contoh yang relevan. Guru hendaknya dapat membantu pemahaman suatu konsep dengan pemberian contoh yang dapat diterima kebenarannya secara intuitif artinya siswa dapat menerima kebenaran itu dengan pemikiran yang sejalan dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Pembelajaran suatu konsep perlu memperhatikan proses terbentuknya konsep tersebut. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
Pada saat ini masih banyak guru yang memberikan konsep-konsep matematika sesuai dengan keinginannya, tanpa memikirkan apakah yang diberikannya itu dapat dimengerti oleh siswa atau sesuai dengan perkembangannya. Pemikiran siswa dianggap sama seperti orang dewasa. Konsep yang abstrak dianggap mudah dan sederhana oleh orang dewasa padahal oleh siswa usia SD  menjadi hal yang paling sulit untuk dimengerti.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah supaya siswa memiliki kemampuan berpikir logis, analistis, sistematis, kritis, kreatif, serta berkemampuan bekerjasama. Selain itu untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Adapun ruang lingkup pembelajaran matematika di kelas IV SD terdiri dari beberapa aspek-aspek yaitu: bilangan, geometri dan pengukuran serta pengolahan data.
b.      Pembelajaran Soal cerita tentang  bilangan bulat di SD
Soal cerita adalah soal-soal yang diambil dari hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari (Syarifudin,2007:54). Penyelesaian soal cerita dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1)   Membaca soal itu dengan cermat dan memikirkan hubungan antara bilangan yang ada di dalam soal tersebut.
2)   Menuliskan kalimat matematika yang menyatakan hubungan-hubungan itu dalam bentuk operasi bilangan.
3)   Menyelesaikan kalimat matematika tersebut, yaitu mencari bilangan-bilangan mana yang membuat kalimat itu menjadi benar.
4)   Menggunakan penyelesaian itu untuk menjawab pertanyaan yang dikemukakan di dalam soal.

Soal cerita merupakan pokok bahasan mata pelajaran matematika yang dalam penyelesaiannya siswa dituntut memiliki kemampuan untuk memahami soal cerita tersebut, yaitu : mampu mengenal apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan pengerjaan apa yang diperlukan.
1.                                     Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :
• Bulat positif  (1, 2, 3, 4, 5, …)
• Nol                 : 0
• Bulat Negatif ( …,-5,-4,-3,-2,-1).
Himpunan Bilangan bulat 
A = { …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …  }
Di dalam bilangan bulat terdapat bilangan genap dan ganjil :
• Bilangan bulat genap { …, -6, -4, -2, 0,  2, 4, 6, …  }
  Bilangan yang habis dibagi dengan 2
• Bilangan bulat ganjil  { …, -5, -3, -1, 1,  3, 5, …  }
Bilangan yang apabila dibagi 2 tersisa -1 atau 1 
c.       Strategi Pemecahan masalah dalam pembelajaran soal cerita  tentangbilangan bulat di SD.
Strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Menurut Sanjaya yang dikutip oleh Kokom Komalasari mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien, (Kokom Komalasari, 2010:55).
Berdasarkan definisi di atas seorang guru harus mempunyai strategi tertentu agar pembelajaran yang dijalankannya berhasil dengan baik atau sesuai dengan apa yang diharapkan, maka strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bilangan bulat adalah dengan menggunakan strategi pemecahan masalah.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman melalui pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Menurut Gagne yang dikutip oleh Suherman “keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah. Ini karena pemecahan masalah merupakan tipe belajar yang paling tinggi” (Suherman 2001:83).
Menurut Polya yang dikutip oleh Suherman “pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan”.
Contoh:
Andi sedang menyelam di taman laut. Ia sudah menyelam sejauh 50 m, kemudian ia menyelam lagi sejauh 12 m. Setelah itu ia naik sejauh 30 m. Berapa kedalaman Andi berenang?
Memahami masalah, untuk menentukan berapa bagian yang harus diselesaikan,  siswa harus mengerti dulu apa yang diketahui dalam soal tersebut.
Merencanakan penyelesaian masalah, salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan melakukan penjumlahan.
Penyelesaian masalah, berdasarkan soal diatas maka hasil penyelesaiannya adalah: -50 + (-12) + 30 = -62 + 30
                                                                                   = -32
                 Jadi, Andi berenag sejauh 32 m dari permukaan laut.
Melakukan pemeriksaan kembali  periksa kembali hasil pekerjaannya apakah operasi hitungnya sudah tepat dan hasilnya sudah benar.
2.                                                             Hipotesa Tindakan
Strategi pemecahan masalah matematika dapat meningkatkan prestasi belajar matematik siswa dengan efektif dalam menyelesaikan soal cerita mengenai bilangan bulat.
Tag : Proposal
0 Komentar untuk "Contoh Kerangka Teoretik Dan Hipotesa Proposal Tentang Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bilangan Bulat Melalui Penerapan Strategi Pemecahan Masalah"

Back To Top