PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KELILING
BANGUN DATAR PERSEGI PANJANG
(Penelitian Pemnggunaan Metode Demonstrasi pada
Paembelajaran Matematika Kelas III SDN Cisitu 01)
A.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam hal
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Salah satu masalah
yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan
kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, otak peserta didik
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami
informasi yang diingat yaitu untuk menghubungkannya dengan kehidupan
sehari-hari.
Pembelajaran matematika
adalah pelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Pada proses
pembelajarannya peserta didik dituntut memahami dan dapat mengaplikasikannya
terhadap kehidupan sehari-hari. Tujuan
pembelajaran matematika terbentuknya kemampuan bernalar pada diri peserta didik
yang bercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis, sitematis dalam
memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun
dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi
pada kenyataannya pembelajaran matematika tidaklah mudah karena fakta
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah merupakan mata pelajaran
yang kurang diminati peserta didik. Hal ini mungkin disebabkan dalam
mempelajari matematika peserta didik kurang menguasai konsep dan peserta didik
kurang banyak latihan mengerjakan soal-soal matematika dan pemahaman peserta
didik terhadap matematika kurang. Pada umumnya peserta didik masih menganggap
bahwa pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan karena
tingkat kesulitan dianggap tinggi. Hal serupa diungkapkan oleh Ruseffendi E.T.
(2005:157) yang mengatakan, ”Matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar,
rumit, dan memperdayakan”.
Pemahaman matematika juga merupakan salah satu kompetensi utama berfikir
matematik. Untuk itu peserta didik dituntut memiliki sikap kritis dan cermat,
objektif dan terbuka, serta ingin tahu serta senang belajar matematika.
Pada umumnya guru mengajar menggunakan model pembelajaran langsung. Dalam
pelaksanaan model pembelajaran ini, guru lebih mendominasi kegiatan
pembelajaran sehingga peserta didik cenderung cepat bosan. Hal tersebut menjadi tugas utama dari seorang guru.
Pentingnya peran guru dalam pendidikan tidak terlepas dari kemampuan guru dalam
menyampaikan materi pada peserta didik. Oleh karena itu, pada proses
pembelajaran guru perlu meningkatkan kemampuan mengajar guna menjadi guru
profesional.
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dengan tetap memperhatikan
antara lain materi, waktu dan jumlah peserta didik di kelas. Guru dalam
mengajar diharapkan dapat menyampaikan materi yang dapat membangkitkan
keaktifan peserta didik dan mudah diterima oleh peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul ”
Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi
Terhadap Pemahaman Konsep Keliling Bangun Datar Persegi Panjang (Penelitian
Pemnggunaan Metode Demonstrasi pada Paembelajaran Matematika Kelas III SDN
Cisitu 01)”
B.
Perumusan
Masalah
1.
Analisis masalah
Analisis masalah adalah kajian sementara untuk
mengetahui penyebab timbulnya masalah, serta alternatif pemecahan masalah
tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi masalah,sesuai dengan pengertian
analisis masalah dapat yang dapat di simpulkan adalah merosotnya kualitas
pembelajaran karena rendahnya kualitas keterampilan guru dalam pembelajaran sehingga
dibutuhkan suatu pelatihan untuk
meningkatkan kualitas interaksi pembejaran khususnya dalam meningkatkan
aktivitas belajar siswa bagi para calon tenaga pendidik atau guru praktikan
2.
Rumusan masalah
Dengan memperhatikan identifikasi masalah di atas maka
dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana
pelaksanaan penggunaan model demonstrasi dalam pembelajaran Matematika ?
b. Berapa
besar kontribusi penggunaan model demonstrasi dalam pembelajaran Matematika ?
c. Seberapa
besar Pengaruh
Penggunaan Demonstrasi Terhadap Pemahaman Konsep Keliling Bangun Datar Persegi
Panjang ?
3.
Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Penelitian
a.
Ruang Lingkup
1)
Variabel yang diteliti terdiri dua
variable yaitu variable X : model
demonstrasi Y : Konsep Keliling Bangun Datar Persegi Panjang.
2)
Subjek pada penelitian ini adalah siswa
kelas III SDN Cisitu 01
b.
Keterbatasan Penelitian
1)
Pengaruh metode pengajaran yang
digunakan guru terhadap pemahaman konsep keliling bangun datar sebelum
menggunakan model demonstrasi dalam mata pelajaran Matematika di kelas III.
2)
Pengaruh metode pengajaran yang
digunakan guru terhadap pemahaman konsep keliling bangun datar setelah
menggunakan model demonstrasi pada mata pelaajaran matematika di kelas III.
3)
Respon siswa kelas III dalam mata
pelajaran matematika terhadap metode Demonstrasi selama proses pembelajaran
berlangsung.
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun
tujuan dari penelitin ini adalah
1. Untuk
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan penggunaan model demonstrasi dalam
pembelajaran Matematika.
2. Untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi penggunaan model demonstrasi dalam
pembelajaran Matematika
3. Untuk
mengetahui Seberapa besar Pengaruh Penggunaan Demonstrasi Terhadap Pemahaman
Konsep Keliling Bangun Datar Persegi Panjang
D.
Manfaat
Penelitian
1. Teoritis
Diharapkan
hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan
ilmu dalam bidang pendidikan khususnya
yaitu membantu siswa dalam
menumbuhkan serta meningkatkan motivasi belajarsehingga pencapaian hasil
belajar yang optimal dapat tercapai.
2. Praktis
a.
Bagi siswa
Menumbuhkan dan meningkatkan
kegiatan belajar mengajar
yang bermutu di
kelas.
b.
Bagi sekolah
1) Hasil
penelitian ini da pat digunakan sebagai bahan
masukan positif bagi sekolah,
khususnya dalam meningkatkan kinerja guru dikelas.
2) Meningkatkan
kualitas kegiatan pembelajaran
pembelajaran
c.
Bagi lembaga
Hasil dari penelitian
dapat memberikan kontribusi mengenai keterampilan mengajar dalam meningkatkan kualitas tenaga pengajar
dan calon pendidik
d.
Bagi peneliti
Menambah
pengetahuan,wawasan,dan pengalaman mengenai tugas kependidikan seorang guru
E.
Kerangka
Berfikir
Kegiatan pendidikan
adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu
proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing
orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan
bersama”. (Johnson, Johnson & Smith, 1991).
“Guru menciptakan kondisi dan
situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari bahan-bahan
pelajaran melalui suatu proses belajar dan menyimpannya dalam ingatan yang
sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut”. (Piaget, 1952
& 1960; Freire, 1970).
Pembelajaran Matematika
adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian
kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan
matematika yang dipelajari.
Salah satu komponen
yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi matematika,
yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan
intelektual siswa, (3) prinsip dan teori belajar, (4) keterlibatan siswa secara
aktif, (5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, (6) pengembangan dan
pemahaman penalaran matematis
Matematika berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan
simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Simbol-simbol itu
penting untuk membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang
ditetapkan. Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan
keterangan untuk membentuk suatu konsep baru. Konsep baru terbentuk karena
adanya pemahaman terhadap konsep sebelumnya, sehingga matematika itu
konsep-konsepnya tersusun secara hirarkis. Dengan demikian simbol-simbol itu
dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide-ide secara efektif dan efisien.
Agar simbol-simbol itu berarti, kita harus memahami ide yang terkandung di
dalam simbol tersebut. Karena itu hal terpenting adalah bahwa itu harus
dipahami sebelum ide itu disimbolkan.
(Depdikbud, 1996) mengemukakan bahwa :
“Tujuan pembelajaran matematika di SD adalah: (1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif; (2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan; (3) Menambah dan mengembangkan ketrampilan berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; (4) mengembangkan pengetahuan dasar matematika dasar sebagai bekal untuk melanjutkan kependidikan menengah dan (5) membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disipli”.
(Depdikbud, 1996) “Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar: http://www.acehsaya.com/2012/04/contoh-daftar-pustaka-dari-internet.html (diakases tanggal 12 April 2012)
F.
Anggapan
Dasar
Menurut
Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. (2006:65) “anggapan dasar atau postulat
adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti merumuskan anggapan
dasar sebagai berikut:
1. Mata
pelajaran Matematika bertujuan Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif; Mempersiapkan
siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam
kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan; Menambah dan mengembangkan ketrampilan
berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; mengembangkan pengetahuan dasar matematika
dasar sebagai bekal untuk melanjutkan kependidikan menengah dan membentuk sikap
logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin
2. Metode
demonstrasi
Menurut Wina Sanjaya
(2010: 152) adalah :
“Metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memeragakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu
baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan”
Dengan
pengertian di atas, jelas bahwa metode demonstrasi digunakan untuk memeragakan
suatu proses, situasi, atau benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang
dipelajari dengan tujuan menyajikan pelajaran dengan lebih komplit sehingga
materi pelajaran yang disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan membentuk
pemahaman yang mendalam
3. Pemahaman
Konsep
Dalam hal ini adalah
pemehaman siswa mengenai konsef keliling
bangun datar merupakan merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan.
G.
Hipotesis
Penelitian
Menurut
Nazir (2005: 151) menyatakan bahwa “hipotesis tidak lain dari jawaban sementara
terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris”.
Berdasarkan
kajian teori yang sesuai dengan sejumlah asumsi dasar sebagaimana dikemukakan
di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dalam
penggunaan metode Demonstrasi terhadap pemahaman
konsep keliling bangun datar pada materi koperasi di kelas III SDN Cisitu.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam
penggunaan metode Demonstrasi terhadap pemahaman
konsep keliling bangun datar di kelas III SDN Cisitu
Tag :
Proposal
0 Komentar untuk "Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemahaman Konsep Keliling Bangun Datar Persegi Panjang "