katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Skripsi Matematika Tentang Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menjumlah Bilangan Cacah

BAB I

PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang
     Pendidikan matematika melalui pengajaran matematika yang wajar dipandang memiliki peluang menumbuhkan kemampuan untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar sepanjang hayat, yang selanjutnya disebut kemampuan berkembang (Arifin, 2000:1).
     Pembelajaran matematika merupakan serangkaian dari pengetahuan, keterampilan, konsep, prinsip atau aturan yang diberikan kepada siswa biasanya melalui langkah demi langkah sebagai rangkaian yang terintegrasi dengan kemampuan dan sikap dari diri siswa.
     Pembelajaran matematika juga diharapkan dapat memberikan kemampuan dalam menghadapi perubahan-perubahan dan masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga guru hendaknya dapat memahami dan menganalisis bagaimana cara menyajikan pembelajaran yang bermakna yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan memberikan kepercayaan pada anak didik untuk mengembangkan potensinya.
     Kemampuan guru untuk membuat pembelajaran matematika yang lebih menarik dan menyenangkan dapat dilakukan dengan metode pembelajaran yang lebih bervariatif. Dalam suatu pembelajaran guru dapat merancang dan melaksanakan proses  pembelajarannya melalui metode yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada siswanya. Metode adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat umum, pemilihan metode yang sesuai dengan materi salah satu kompetensi yang harus dilakukan guru.
     Guru sebagai pelaku utama yang berinteraksi langsung dalam pembelajaran dengan siswa sangat menentukan proses pencapaian hasil belajar siswanya. Pada proses pembelajaran ada kalanya guru tidak memanfaatkan faktor pendukung proses pembelajaran secara maksimal atau kadang guru menemui hambatan dan permasalahan pencapaian hasil belajar siswa.
     Pada saat ini ditemukannya permasalahan yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, maka guru harus mampu mengambil solusi untuk meminimalisasi hambatan atau permasalahan yang muncul. Salah satu hambatan yang ada pada pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar (SD) yakni masih rendahnya pemahaman konsep tentang menjumlah bilangan cacah dengan cara bersusun panjang. Hal ini dilihat dari hasil ulangan yang diperoleh siswa kelas 1 di SD Negeri Garut Kecamatan Garut Kota Garut. Nilai yang dicapai siswa secara keseluruhan hanya 50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa tentang materi penjumlahan bilangan cacah secara bersusun masih rendah.
     Bilangan merupakan salah satu unit yang mendasar dari kebutuhan hidup manusia, karena dengan menggunakan bilangan manusia dapat menyebutkan banyak, sedikit, kurang, sama dan tambah serta dapat memberikan harga atau nilai barang pada kehidupan sehari-hari. Pada bilangan terdapat empat operasi utama yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Penjumlahan bilangan di kelas 1 merupakan konsep dasar yang harus dipahami dan dikuasai baik oleh guru maupun siswa.
     Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah penguasaan materi dan cara penyampaiannya. Hudoyo (1990 : 9) “Penguasaan materi dan cara penyampaiannya merupakan syarat yang tidak dapat ditawar lagi bagi pengajar”. Dalam proses pembelajaran siswa dan guru mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin berhasil di dalam belajar dan mengajar.
     Ruseffendi (1991 : 8) menyatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, diantaranya adalah faktor yang berhubungan dengan kemampuan (kompetensi) guru, suasana belajar dan kepribadian guru.
     Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan sebagai berikut :
1.      Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisiensi dan tepat.
2.      Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3.      Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4.      Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram atau media
lain untuk memperjelas keadaan masalah.
5.      Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehiduoan yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri.
     Dalam keadaan seperti itu guru seharusnya memiliki kualifikasi profesi yang sesuai dengan bidang garapannya. Darmahidjo (1982 : 7-8), mengemukakan tiga tugas pokok yang harus diemban oleh seorang guru yaitu sebagai berikut : (1) tugas profesional yang berkenaan dengan profesinya, tugas ini berkenaan dengan tugas mendidik, mengajar, melatih dan mengelola ketertiban sekolah, (2) tugas manusiawi (human responsibility), dan (3) tugas kemasyarakatan (civil mission).
     Berkenaan dengan tugas yang pertama guru agar mampu merancang dan melaksanakan berbagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa. Berbagai metode yang dikuasai oleh guru hendaknya dirancang sesuai dengan keadaan siswa dan kemampuan prasyarat siswa pada pembelajarannya. Salah satu metode yang dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan siswa adalah metode demonstrasi, karena dengan metode ini siswa diarahkan untuk belajar aktif, kreatif dan menyenangkan.
     Pemebelajaran matematika dengan metode demonstrasi diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep pembelajaran. Karena dengan metode demonstrasi siswa dapat melihat langsung benda-benda, objek nyata yang dipertunjukkan oleh guru bahkan
siswa dapat secara langsung memperagakan dan mempergunakannya.
     Sebagaimana menurut Jean Piaget dalam Sutardi (2008,42) bahwa usia anak SD merupakan tingkat permulaan berpikir rasional dan memiliki operasi-operasi logis yang diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Dalam pemikiran dan persepsinya siswa belum dapat berurusan dengan materi abstrak.
     Menurut Gagne (Suherman, 2000 : 35) bahwa dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa yaitu objek langsung dan tak langsung. Objek langsung yaitu siswa diajak ke dalam materi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari serta diperoleh dengan penemuan sendiri sehingga pengetahuan yang didapat lebih permanen dan bermakna. Sedangkan objek tak langsung yaitu siswa mempelajari materi dari buku paket atau media-media lainnya seperti televisi.
     Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menjumlah bilangan cacah di kelas 1 SD Negeri Garut Kecamatan Garut Kota Garut dengan judul “Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi untuk MeningkatkanKemampuan Siswa Menjumlah Bilangan Cacah”.

Untuk melanjutkan silahkan ---------- KLIK DISINI -----------
0 Komentar untuk "Contoh Skripsi Matematika Tentang Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menjumlah Bilangan Cacah"

Back To Top