PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA SD
Sebagai
guru Sekolah Dasar, saya sama seperti sebagian besar orang yang mempunyai
anggapan bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pelajaran
yang bersifat hafalan, banyak teori, kurang diminati, sehingga dalam
pembelajarannya pun cenderung bosan, mudah mengantuk, tidak antusias dan
terkadang menomorduakan IPS dari pembelajaran lainnya. Hal tersebut berpengaruh
terhadap peran guru. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran, jika dari
awalnya sudah memilki asumsi kurang baik terhadap pelajaran IPS, maka
pembelajaran pun mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi tidak akan dilaksanakan secara maksimal. Keadaan ini
ditambah dengan tidak dimasukkannya IPS ke dalam mata pelajaran yang diujikan
dalam Ujian Nasional. Sehingga pelajaran IPS mendapat label pelajaran yang
kurang menarik.
Anggapan
saya yang kurang baik sebagaimana disebutkan di atas, mulai terkikis pada pertemuan ke-1 Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan
Sosial Anak Usia SD. Dari materi kuliah ke-1 saya mendapatkan gambaran umum
tentang materi perkuliahan. Diantaranya masalah sosial yang berkaitan dengan
keterampilan sosial yang dialami anak usia SD. Penyebab adanya masalah sosial
pada anak usia SD adalah tidak dimilikinya keterampilan sosial. Keterampilan
sosial erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter
sebenarnya tidak perlu dibelajarkan secara terpisah, karena sudah terintegrasi
dalam pembelajaran apabila guru yang menjadi fasilitator memahami tentang
pedagogik. Pendidikan karakter erat kaitannya dengan contoh atau teladan yang
dilakukan oleh guru sehingga dapat menginspirasi perilaku siswa. Contohnya jika
guru mampu bersikap bijak tidak cepat marah ketika mengatasi masalah di kelas,
siswa pun akan belajar banyak dari sikap guru tersebut.
Keterampilan
sosial anak SD tidak hanya bisa dicontohkan oleh guru dalam perilakunya
sehari-hari, tetapi bisa juga dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran
tertentu, misal pendekatan role playing. Pada pembelajaran tersebut siswa dapat
mengidentifikasi suatu masalah dan memerankan perilaku baik dan tidak baik,
sehingga mendapatkan pengetahuan untuk diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Keterampilan
sosial ada kaitannya dengan kecerdasan yang dimiliki manusia, yaitu:
1.
Kecerdasan
intelektual (IQ)
2. Kecerdasan
emosional (EQ)
3. Kecerdasan
spiritual (SQ)
4. Kecerdasan
ekologis atau kecerdasan alam tempat ia tinggal.
Kaitan
keempat kecerdasan tersebut dengan keterampilan sosial dapat kita lihat salah
satunya dalam kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Kognitifnya dapat memprediksi
akibat buruk bila membuang sampah sembarangan, emosinya bisa mengendalikan
untuk terbiasa melakukan hal baik (membuang sampah pada tempatnya),
spiritualnya selalu sadar bahwa sebagai manusia dilarang berbuat kerusakan di
muka bumi, dan secara ekologis telah mampu mencintai lingkungan.
Dari
penjelasan itu, saya mendapatkan pengetahuan bahwa pelajaran IPS di SD tidak
hanya mempelajari interaksi manusia dengan manusia saja, tetapi manusia dengan
berbagai aspek yang terlibat dalam kehidupannya. Sehingga manusia harus
memiliki keterampilan sosial yang baik agar dapat mengatasi masalah sosial yang
timbul. Keterampilan sosial harus dikembangkan pada tingkat pendidikan dasar
karena akan menjadi landasan bagi keterampilan sosial selanjutnya.
Sebagai
guru di Sekolah Dasar saya harus bisa menjadikan pelajaran IPS sebagai
pelajaran yang menarik sehingga diminati siswa. Dengan demikian siswa akan
memiliki keterampilan sosial sebagai bekal dalam menjalani kehidupannya. Namun sebagaimana yang telah kita ketahui bersama,
anak usia SD tidak hanya memperoleh pendidikan di sekolah saja, tetapi sebagian
besar waktu mereka berada di lingkungan keluarga. Alangkah baiknya jika pada
mata kuliah ini, ada materi yang menjelaskan tentang pola-pola komunikasi
antara guru dan orang tua sehingga memiliki keselarasan dalam pendidikan
karakter anak yang menjadi modal utama bagi terbentuknya keterampilan sosial.
Harapan saya sebagai guru di SD
berkenaan dengan hal di atas, harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas
sebagai pendidik, salah satunya melalui mata kuliah Pengembangan Keterampilan
Sosial Anak Usia SD.
Tag :
ARTIKEL
0 Komentar untuk "Contoh Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia SD"