a.
Persiapan Psikologis pada Pasien
Persiapan psikologis pada pasien
juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemasangan intravena (Sharon
dalarn Sugiarto, 2006), yaitu:
- Jelaskan prosedur sebelum melakukan dan berikan penyuluhan jika diperlukan.
- Berikan instruksi tentang perawatan dan keamanan IV.
- Gunakan terapi bermain untuk anak kecil.
- Dorong pasien untuk mengajukan pernyataan atau masalah.
b.
Persiapan Pemasangan IV
Adapun persiapan pemasangan IV
menurut Prajitno dalam Sugiarlo (2006) adalah:
- Tempat yang akan dipasang kanula terdahulu didesinfeksi dengan antiseptik.
- Gunakan Yodium Tinture 1-2 % atau dapat juga menggunakan Klorheksidine, lodofer atau alkohol 70 %. Antiseptik secukupnya dan ditunggu sampai kering minimal 30 detik sebelum dilakukan pemasangan kanula.
- Jangan menggunakan heksalurofen atau campuran semacam benzalkonium dalam air untuk desinfeksi tempat tusukan
c.
Prosedur Permasangan Infus
Prosedur pemasangan terapi intravena
menurut Sharon dalam Sugiarto (2006) adalah:
- Lakukan pemilihan sisi dan pakai sarung tangan.
- Pasang tourniquet di atas sisi pemasangan untuk meningkatkan pengisian vena yang lebih baik (jika aliran arteri tidak teraba dapat disebabkan karena tourniquet terlalu ketat).
- Siapkan kulit sesuai kebijaksanaan institusi yang diterima
- Pastikan kelengkapan produk misalnya jarum, kateter atau starter pack.
- Tusukkan alat inius ke kulit, sisi potongan jarum ke arah atas dengan sudut kira kira 45 derajat terhadap kulit. Turunkan batang jarum sarnpai menjadi sejajar dengan kulit dan dorong jarum sarnpai vena tertembus. Aliran balik darah umumnya memastikan masuk kedalam vena.
- Dengan perlahan angkat keseluruhan batang dan dorong ke dalam vena.
- Untuk kateter ketika jarum introdukter, dorong kateter plastik melewati jarum ke dalam pembuluh sementara jarum tidak bergerak. Cabut jarum introdukter, patahkan, dan buang ke tempat yang aman. setelah mernastikan bahwa darah mengalir
- Hubungkan set pemberian dan tentukan kecepatan aliran yang diinginkan.
- Fiksasi jarum atau kateter.
- Adalah sangat membantu untuk memberi label pada sisi IV dengan tanggal dan ukuran alat yang digunakan dalam upaya untuk mempermudah keputusan mengenai infus atau darah.
d.
Prosedur Setelah Pemasangan
Prosedur setelah pemasangan IV line
menurut Prajitno dalarn Sugiarto (2006) yaitu:
- Beri antiseptik pada tempat pemasangan terutama pada teknik insisi.
- Kanula difiksasi sebaik-baiknya.
- Tutuplah dengan kasa steril.
- Cantumkan tanggal pemasangan di tempat yang rnudah dibaca (misalnya plester, penutup pipa infus) serta pada catatan pasien yang bersangkutan tuliskan tanggal dan lokasi pemasangan.
e.
Perawatan Tempat Pemasangan Infus
Adapun cara perawatan tempat
pernasangan IV line menurut Prajitno dalarn Sugiarto (2006) adalah :
- Tempat tusukan diperiksa setiap hari untuk melihat kemungkinan timbulnya komplikasi tanpa membuka kasa penutup yaitu dengan cara meraba daerah vena tersebut, Bila ada demarn yang tidak bisa dijelaskan dan ada nyeri tekan pada daerah penusukan, barulah kasa penutup dibuka untuk melihat kemungkinan komplikasi.
- Cek setiap 8 jam apakah ada tanda-tan flebitis atau infeksi.
- Pindahkan pemasangan IV line setiap 72 jam untuk mengurangi resiko flebitis atau infeksi lokal.
- Bila kanula harus dipertahankan untuk waktu lama, maka setiap 48-72 jam kasa penutup harus diganti dengan yang baru dan steril.
- Bila pada pemasangan kanula, tempat pemasangan diberi antiseptik maka setiap penggantian kasa penutup, tempat pemasangan diberi antise kembali
0 Komentar untuk "Prosedur Pemasangan Intravena Kateter "