1) IV
push
IV
push (IV bolus), adalah memberikan obat dari jarum suntik secara langsung
kedalam saluran/jalan infus.
Indikasi
:
- Pada keadaan emergency resusitasi jantung paru, memungkinkan pemberian obat langsung kedalam intravena.
- Untuk mendapat respon yang cepat terhadap pemberian obat (furosemid dan digoksin).
- Untuk memasukkan dosis obat dalam jumlah besar secara terus menerus melalui infus ( lidocain, xilocain).
- Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan akan injeksi
- Untuk mencegah masalah yang mungkin timbul apabila beberapa obat yang dicampur. (Setyorini, 2006 : 7)
2) Continous
Infusion (infus berlanjut)
Continoius Infusion dapat diberikan
secara tradisional melalui cairan yang digantung, dengan atau tanpa pengatur
kecepatan aliran. Infus melalui intravena, intra arteri, dan intra thecal
(spinal) dapat dilengkapi dengan menggunakan pompa khusus yang ditanam maupun
eksternal. Hal yang perlu dipertimbangkan yatu:
a. Keuntungan
1. Mampu
untuk mengimpus cairan dalam jumlah besar dan kecil dengan akurat.
2. Adanya
alarm menandakan adanya masalah seperti adanya udara di selang infus atau
adanya penyumbatan.
3. Mengurangi
waktu perawatan untuk memastikan kecepatan aliran infus.
b. Kerugian
1. Memerlukan
selang yang khusus.
2. Biaya
lebih mahal
3. Pompa infus akan dilanjutkan untuk menginfus
kecuali ada infiltrat.
c. Tanggung
jawab perawat
1. Efektivitas
penggunaan pengaturan infus secara mekanis sama dengan perawat yang
memerlukannya
2. Perawat
harus waspada terhahap terjadinya komplikasi (adanya infiltrat atau infeksi)
3. Ikuti
aturan yang diberikan oleh perusahaan yang memproduksi alat tersebut.
4. Lakukan
pemeriksaan ulang terhadap kecepatan aliran infus.(Setyorini, 2006 : 8)
3) Intermitten
Infusion (Infus Sementara)
Infus sementara dapat diberikan melalui
heparin lock, “piggy bag” untuk infus yang kontiniu, atau untuk terapi jangka
panjang melalui perangkat infus. (Setyorini, 2006 : 9)
0 Komentar untuk "Tipe-tipe Pemberian Terapi Intravena (Infus)"