BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran. Kegiatan pendidikan dilakukan untuk menciptakan Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan proses pembelajaran, guru bertindak sebagai fasilitator
yang melayani siswanya dalam seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar.
Sejauh ini
kegiatan pendidikan keilmuan dipandang kurang menunjukan kesinambungan antara
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal tersebut tampak dari berbagai
kasus proses pembelajaran yang kurang mendukung keseimbangan ketiga aspek di
atas, bahkan kurang mendorong perkembangan nalar siswa. Berlakunya Kurikulum
Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma pendidikan dan
pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal (sekolah).
Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi
pembelajaran yang semula berpusat pada guru, kini dituntut supaya berpusat pada
siswa. Hal tersebut dimaksud untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional, baik
dari segi proses maupun hasil pendidikan.
Sekolah dalam
konteks pendidikan merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai program
sistematik dalam melaksanakan bimbingan pengajaran dan latihan kepada siswa
agar siswa berkembang sesuai dengan potensinya. Sekolah merupakan wadah untuk
mendidik dan mengembangkan siswa untuk belajar dan berfikir tentang banyak hal,
salah satunya adalah mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Landasan
penyusunan kurikulum IPS SD tidak terlepas dari tujuan Pendidikan Nasional yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945. Selanjutnya Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi
(KTSP:575) menyatakan bahwa:
Mata
pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki
kemampuan dasar ntuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social.
3. Memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaa.
4. Memiliki
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, di tingkat local, nasional dan global.
Sebagaimana
dijelaskan di atas salah satu masalah klasik yang dihadapi dunia pendidikan
kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Banyak kasus dalam proses
pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir, hingga hal ini menimbulkan lemahnya pencapaian hasil belajar. Proses
pembalajaran di dalam kelas hanya diarahkan pada kegiatan menghafal informasi
sesuai yang ada dalam buku sumber, daya piker anak secara tidak langsung
dieksploitasi hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari. Dampak dari proses pembelajaran seperti itu maka akan menghasilkan
siswa yang hanya pintar secara teori namun miskin aplikasi dan tidak mampu
berbuat banyak dalam menghadapi masalah social yang beredar di masyarakat.
Menurut Ivor K
Devais (Wina Sanjaya, 2010:25) menyatakan: “salah satu kecenderungan yang
sering dilupakan adalah melupakan hakikat pembelajaran siswa buka mengajarnya
guru”. Dalam hal ini jelas maka sudah sepatutnya guru harus mampu
mengkoordinasikan agar pembelajara berpusat pada siswa, adapun peran guru
adalah untuk memfasilitasi siswa supaya belajar dengan optimal.
Berdasarkan
pengalaman penulis selama mengajar ada beberapa hal yang dirasakan masih belum
optimal dalam pencapaian hasil belajar yang disebabkan lemahnya perencanaan dan
pengelolaan pelaksanaan pembelajaran, teutama dalam pelajaran IPS. Dari hasil
refleksi studi pendahuluan di kelas IV MIS Gununggadung terkait pembelajaran
IPS dengan materi pokok Masalah Sosial ditemukan masih banyaknya siswa yang
belum mampu menghubungkan antara materi dengan kenyataan di lapangan, tentunya
hal ini bertentangan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
yang menyatakan:
Mata
pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan masyarakat.
Dengan pendekatan etrsebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman
yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Dalam sebuah
proses pembelajaran pemilihan strategi pembelajaran, pendekatan, model maupun
metode merupakan suatu keharusan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.
Terkait pembelajaran IPS tentang masalah sosial maka diperlukan sebuah
pendekatan yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir serta daya nalar siswa.
Dalam hal ini Sukoriyanto (2001:103) memaparkan:
penyelesaian
masalah merupakan proses menerima tantangan dan usaha-usaha untuk
menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran
penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar
menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa
agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut.
Pada
perkembangannya siswa harus dibimbing untuk menyeleksi, menganalisis, hingga
mencari dan menentukan formula cara penyelesaiannya. Hal ini sejalan dengan
tujuan pendekatan problem solving
sebagaimana diungkapkan oleh Hudojo (2003:155), yaitu sebagai berikut:
Tujuan
pendekatan problem solving pada
sebuah pembelajaran adalah:
1. Siswa
menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan
akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2. Kepuasan
intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsic bagi siswa.
3. Potensi
intelektual siswa meningkat.
4. Siswa
belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.
Berdasarkan
lata belakang di atas maka dalam hal ini peneliti tertarik untuk menggunakan
pendekatan problem solving untuk menyelesaikan rentetan permasalahan proses
pembelajaran IPS tentang masalah social di kelas IV MIS Gununggadung. Oleh
karena itu maka judul penelitian ini adalah MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN IPS
TENTANG MASALAH SOSIAL.
B.
Rumusan
Masalah
Secara
umum rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Apakah penerapan
Pendekatan Problem Solving dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang masalah social
di kelas IV MIS Gununggadung Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya.
Rumusan
masalah di atas kemudian diperinci menjadi
beberapa sub permasalahan untuk mempermudah
proses berjalannya kegiatan penelitian:
1.
Bagaimanakah penyusunan rencana
pembelajaran penerapan pendekatan problem
solving pada pembelajaran IPS tentang masalah social untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV MIS Gununggadung?
2.
Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran
IPS tentang masalah social melalui pendekatan problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIS
Gununggadung?
3.
Bagaimanakah dampak penerapan pendekatan
problem solving pada pembelajaran IPS
tentang masalah social terhadap hasil belajar siswa kelas IV MIS Gununggadung?
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan Umum
Secara
umum penelitian ini bertujuan untuk dapatnmemperoleh gambaran objektif tentang
penerapan pendekatan problem solving
pada pembelajaran IPS tentang masalah social untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV MIS Gununggadung Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya.
2.
Tujuan khusus
Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk:
a. Meningkatkan
kemampuan merencanakan pembelajaran IPS tentang masalah social melalui
penerapan pendekatan problem solving
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIS Gununggadung.
b. Meningkatkan
kemampuan mengelola pembelajaran IPS tentang masalah social melalui penerapan
pendekatan problem solving untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIS Gununggadung.
c. Mendeskripsikan
dampak penerapan problem solving pada
pembelajaran IPS tentang masalah social terhadap hasil belajar siswa kelas IV
MIS Gununggadung.
D.
Manfaat
Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Secara
teoritis manfaat penelitian ini untuk menambah wawasan tentang perencanaan
pembelajaran, pelasanaan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran IPS tentang
masalah social melalui penerapan pendekatan problem
solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIS Gununggadung
Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya.
2.
Manfaat praktis
a. Manfaat
bagi guru
Manfaat
bagi guru adalah menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman merencanakan dan
mengelola pembelajaran IPS tentang masalah social melalui penerapan pendekatan problem solving untuk menigkatkan hasil
belajar siswa kelas IV MIS Gununggadung Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya.
b. Manfaat
bagi siswa
Dengan
menggunakan pendekatan problem solving
dalam pembelajaran IPS, siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih
bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
c. Manfaat
bagi sekolah
Mengembangkan
fungsi kelembagaan Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran
sekaligus sebagai lembaga penelitian.
E.
Struktur
Organisasi Skripsi
Struktur
organisasi skripsi dengan judul “Meningkatkan Hasil belajar Siswa Melalui
Pendekatan Problem Solving Pada
Pembelajaran IPS Tentang Masalah Sosial” adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Struktur Organisasi Skripsi
BAB
II LANDASAN TEORITIS
- Kajian Pustaka
1. Pembelajaran
IPS di Sekolah Dasar
2. Pendekatan
Problem Solving
3. Hasil
Belajar
- Kerangka Pemikiran
- Hipotesis Penelitian
BAB
III METODE PENELITIAN
- Metode Penelitian Tindakan kelas
- Lokasi dan Sebjek Penelitian
1. Lokasi
Penelitian
2. Subjek
Penilitian
- Definisi Operasional Variabel Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Pengolahan Data
- Kriteria Keberhasilan
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN
- Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah
- Hasil Tindakan Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus
I
2. Siklus
II
- Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perencanaan
Tindakan Penelitian
2. Pelaksanaan
Tindakan
3. Hasil
Belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
- Saran
Tag :
Makalah IPS
0 Komentar untuk "Contoh “Meningkatkan Hasil belajar Siswa Melalui Pendekatan Problem Solving Pada Pembelajaran IPS Tentang Masalah Sosial” "