1. PLSBT penting diajarkan kepada mahasiswa
Kondisi
sosial masyarakat masuk ke dalam kompleksitas sebuah peradaban.
Perubahan sosial kemasyarakatan baik kultural maupun struktural terjadi
selama terus menerus setiap waktu. Mudah sekali kita temui permasalahan
lingkungan, permasalahan budaya dan permasalahan ilmu teknologi. Permasalahan yang terjadi saat ini merupakan dinamika kehidupan masyarakat yang senantiasa bergulir.
Pertanyaan yang paling mendasar adalah kemana arahan perubahan tersebut? Menuju kearah yang lebih baik atau justru menuju kekelaman. Hal ini menjadi tantangan bagi mahasiswa yang notabenenya adalah kaum intelektual untuk senantiasa menganalisis dan mempelajari perubahan-perubahan sosial sehingga
bisa memberikan solusi terbaik. Kiranya untuk menuntun paradigma
tersebut perlu adanya mata kuliah yang berisi tentang keilmuan social,
budaya, dan teknologi.
2. Pemecahan masalah kemiskinan, banjir dan global warming dengan pendekatan multidisipliner.
Kemiskinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan, antara lain.
Geografi
Indonesia
merupakan negeri kepulauan yang sangat besar dan istimewa dalam
kedudukan strategis percaturan ekonomi, politik, dan budaya dunia.
Terdapat puluhan ribu (17.508) pulau dengan lima buah pulau besar:
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. Kepulauan Indonesia
didominasi oleh perairan dengan garis pantai termasuk terpanjang
di dunia. Terletak pada 6º Lintang Utara 11º Lintang Selatan dan 95º
Bujur Timur, 145º Bujur Timur, menjadikan Indonesia memiliki dua musim,
kemarau dan penghujan.
Demikian
pula, Indonesia diapit oleh dua buah samudera besar yaitu Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik, yang sangat menguntungkan dan strategis
untuk jalur perdagangan dunia karena menghubungkan dua buah benua secara
langsung, Asia dan Australia. Kontur daratan umumnya terdiri dari
pegunungan dan gunung berapi sebagai sumber vulkanis yang subur,
lembah-lembah dan puluhan sungai besar dengan ribuan anak sungainya,
serta areal persawahan yang luas. Kesemuanya sangat cocok untuk
pertanian, perkebunan dan sumber kekayaan hutan tropis yang tiada
duanya.
Pendidikan
Sekitar 9,7 juta rakyat Indonesia masih terbelenggu buta huruf. Disatu sisi, tidak ada jaminan dari
pemerintah bagi lulusan pendidikan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan
yang layak sehingga berdampak pada semakin meningkatnya angka
pengangguran terbuka yang telah mencapai 8,1 % atau 9,25 Juta dari
angkatan kerja dengan distribusi pekerja 60,5 % adalah pekerja Informal
seperti tukang ojek, asongan, buruh lepas dan pedagang kecil. Sebanyak
52,65 persen tenaga kerja yang ada di Indonesia berpendidikan SD ke
bawah, karena dunia kerja banyak yang hanya membutuhkan skill kerja yang
rendah. Pengangguran terdidik di Indonesia berjumlah 961.000 hingga
Agustus 2008 yang terbagi atas 598.000 penganggur Sarjana dan 362.000
penganggur Diploma. Februari 2008 lalu bahkan mencapai 1.146 juta jiwa.
Sosiologis
Dewasa
ini jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 224.784.210 orang,
pertumbuhan penduduk 1,63% per tahun. Dengan kepadatan terbesar ada di
Jawa, yaitu: 106 orang/km2, di Sumatera 80 orang/km2, dan Kalimantan 26
orang/km2, berdasarkan sensus penduduk 2001. Dengan komposisi penduduk
laki-laki sebesar 112.235.364 jiwa sedangkan perempuannya sebesar
112.548.846 jiwa. Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa, yang
memiliki adat istiadat dan bahasa sendiri.
Dari
sekian sukubangsa tersebut, Jawa adalah sukubangsa yang dominan dan
penyebarannya sangat luas di berbagai pulau yaitu mencapai sekitar 45%,
terutama secara historis sebagai dampak politik kolonialisme dan
imperialisme pada Abad Ke-19 sampai awal Abad Ke-20. Pada hakekatnya
semua sukubangsa tersebut memiliki bahasa mereka sendiri dalam pergaulan
sehari-hari.
Dalam
skala nasional mereka menggunakan bahasa Indonesia secara luas, kecuali
di beberapa daerah pedalaman, sebagai kata pengantar dalam pergaulan
antar sukubangsa. Demikian pula dalam dunia pendidikan dan acara-acara
resmi nasional bahasa Indonesia telah diterima sebagai bahasa pengantar.
Populasi penduduk dan sumber daya agraria yang melimpah, sudah
seharusnya dijadikan modal untuk kesejahteraan massa rakyat.
Hukum
Dalam UUD 1945 termuat bahwa Negara memberikan jaminan pekerjaan kepada rakyatnya.
Solusi
Dari
keadaan alam yang kaya akan berbagai sumber daya alam tersebut serta
populasi penduduk yang sangat besar, seharusnya menjadi syarat pokok
kemajuan bangsa yang menempatkan kehidupan rakyat Indonesia dalam
kesejahteraan. Akan tetapi kondisi ini berbeda dengan kenyataan
sebenarnya, rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan. Seharusnya pemerintah membenahi pendidikan, dan memberikan akses pendidikan murah bagi rakyat yang kurang mampu.
Banjir
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan, antara lain.
Geografi
Indonesia
merupakan negeri kepulauan yang sangat besar dan istimewa dalam
kedudukan strategis percaturan ekonomi, politik, dan budaya dunia.
Terdapat puluhan ribu (17.508) pulau dengan lima buah pulau besar:
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. Kepulauan Indonesia
didominasi oleh perairan dengan garis pantai termasuk terpanjang
di dunia. Terletak pada 6º Lintang Utara 11º Lintang Selatan dan 95º
Bujur Timur, 145º Bujur Timur, menjadikan Indonesia memiliki dua musim,
kemarau dan penghujan.
Pendidikan
Sekitar 9,7 juta rakyat Indonesia masih terbelenggu buta huruf. Disatu sisi, tidak ada jaminan dari
pemerintah bagi lulusan pendidikan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan
yang layak sehingga berdampak pada semakin meningkatnya angka
pengangguran terbuka yang telah mencapai 8,1 % atau 9,25 Juta dari
angkatan kerja dengan distribusi pekerja 60,5 % adalah pekerja Informal
seperti tukang ojek, asongan, buruh lepas dan pedagang kecil. Sebanyak
52,65 persen tenaga kerja yang ada di Indonesia berpendidikan SD ke
bawah, karena dunia kerja banyak yang hanya membutuhkan skill kerja yang
rendah. Pengangguran terdidik di Indonesia berjumlah 961.000 hingga
Agustus 2008 yang terbagi atas 598.000 penganggur Sarjana dan 362.000
penganggur Diploma. Februari 2008 lalu bahkan mencapai 1.146 juta jiwa.
Sosiologis
Banyak
permukiman warga di sisi sungai, hal ini diakibatkan oleh minimnya
ketersediaan tanah untuk membuat bangunan khususnya di perkotaan.
Kondisi ini diperburuk dengan minimnya kedisiplinan masyarakat untuk
membuang sampah. Sungai-sungai dipenuhi dengan sampah, belum lagi
minimnya hutan kota.
Hukum
Berdasarkan Permendagri no. 14 tahun 1998 tentang hutan ruang terbuka di kota adalah 40% dari luas kota.
Solusi
Meskipun
sudah tertera di konstitusi, tetapi pada kenyataannya masih banyak
pembangunan di kota. Pemikiran masyarakat di Indonesia masih menjadi
kendala, karena akses pendidikan mahal. Sehingga kesadaran akan menjaga
linggungannya pun minim. Akibatnya banjir terjadi secara berkala di
beberapa kota besar.
Global Warming
Geografi
Indonesia
merupakan negeri kepulauan yang sangat besar dan istimewa dalam
kedudukan strategis percaturan ekonomi, politik, dan budaya dunia.
Terdapat puluhan ribu (17.508) pulau dengan lima buah pulau besar:
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. Kepulauan Indonesia
didominasi oleh perairan dengan garis pantai termasuk terpanjang
di dunia. Terletak pada 6º Lintang Utara 11º Lintang Selatan dan 95º
Bujur Timur, 145º Bujur Timur, menjadikan Indonesia memiliki dua musim,
kemarau dan penghujan.
Pendidikan
Sekitar 9,7 juta rakyat Indonesia masih terbelenggu buta huruf. Disatu sisi, tidak ada jaminan dari
pemerintah bagi lulusan pendidikan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan
yang layak sehingga berdampak pada semakin meningkatnya angka
pengangguran terbuka yang telah mencapai 8,1 % atau 9,25 Juta dari
angkatan kerja dengan distribusi pekerja 60,5 % adalah pekerja Informal
seperti tukang ojek, asongan, buruh lepas dan pedagang kecil. Sebanyak
52,65 persen tenaga kerja yang ada di Indonesia berpendidikan SD ke
bawah, karena dunia kerja banyak yang hanya membutuhkan skill kerja yang
rendah. Pengangguran terdidik di Indonesia berjumlah 961.000 hingga
Agustus 2008 yang terbagi atas 598.000 penganggur Sarjana dan 362.000
penganggur Diploma. Februari 2008 lalu bahkan mencapai 1.146 juta jiwa.
Sosiologis
Banyak
permukiman warga di sisi sungai, hal ini diakibatkan oleh minimnya
ketersediaan tanah untuk membuat bangunan khususnya di perkotaan.
Kondisi ini diperburuk dengan minimnya kedisiplinan masyarakat untuk
membuang sampah. Sungai-sungai dipenuhi dengan sampah, belum lagi
minimnya hutan kota.
Belum
lagi jika melihat kondisi tambang di Indonesia, rakyat di sekitarnya
miskin berbeda dengan pengelola tambang tersebut yang meraup keuntungan
habis-habisan. Polusi dari tambang tersebut adalah polusi udara, air dan
lahan.
Polusi
udara erat kaitannya dengan kendaraan bermotor. Saat ini di Indonesia
pabrik setiap tahun memproduksi motor mengalami peningkatan. Ada
kecendrungan dari rakyat Indonesia jika menggunakan kendaraan bermotor
artinya mngehemat biaya.
Solusi
Permasalahan
global warming tidak dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Rakyat
seakan berada dalam kondisi paradoksial yang secara terpaksa merasakan
akibat dari perbuatan segelintir orang.
Upaya
untuk menyelesaikannya ada pada penegasan kebijakan dari pemerintah,
pembatasan masuknya investor asing yang ingin mengelola sumber daya alam
di Indonesia. Kondisi masyarakat pun harus dibina melalui pendidikan
yang mudah diakses secara murah.
3. Manusia mahluk sosial dan mahluk individu
Manusia
dikatakan mahluk sosial karena kehidupan mausia tidak terlepas dari
interaksi dengan manusia lainnya. Sedangkan manusia dikatakan sebagai
mahluk individu karena manusia terdiri dari kesatuan batin dan raga.
Tidak terpisah.
A. Manusia tidak bisa hidup sendiri
Kehidupan
manusia adalah dialektis. Apa yang dimilikinya akan selalu berkembang,
baik fisik maupun rohani. Dalam proses perkembangan tersebut, manusia
membutuhkan asupan dari lingkungan sekitar itu sendiri. Seorang bayi
yang lahir mustahil dapat berjalan dan berbicara, bukan? Perlulah
sebelumnya ia mengalami pengajaran dari sang ibu atau orang-orang
terdekatnya.
Dari kasus di atas, manusia tidak bisa hidup sendiri. Meskipun memiliki raga dan batin utuh dan mandiri.
B. Hubungan sosial
Menurut Ideologi liberal
Liberal
adalah ideologi yang berpandangan bebas. Hubungan antar individu
didalamnya menghendaki adanya kebebasan untuk bertindak dan bergerak.
Pemerintah tidak turut ikut campur dalam interaksi warganya.
Menurut Ideologi Pancasila
Hubungan
sosial menurut ideologi pancasila. Menekankan interaksi antar individu
untuk bersifat persamaan, keadilan, dan persatuan. Artinya perilaku
bangsa dilatarbelakangi oleh aturan yang terkandung dalam pancasila.
Menurut Islam
Hubungan
sosial menurut Islam, menghendaki terciptanya sifat saling menghormati,
keberagaman, kedamaian, dan kerukunan. Al Qur’an dan hadist dijadikan
dasar individu untuk berinteraksi dengan sesame individu.
4. A. Manusia disebut mahluk berbudaya
Manusia
disebut berbudaya karena memiliki akan dan pikiran. Selain itu,
kehidupan manusia merupakan perwujudan dari kebudayaan itu sendiri.
Menurut Koentjaraningrat, wujud konkrit budaya dalam kehidupan manusia
adalah perilaku, bahasa dan, materi.
Perilaku
adalah cara bertindak atau bertingkahlaku dalam situasi tertentu. Dalam
berperilaku, manusia menggunakan bahasa untuk mengaktualisasikan akal
dan pemikirannya. Sedangkan materi adalah hasil dari aktifitas manusia,
contohya alat komunikasi, alat rumah tangga, dan alat transportasi.
B. Mengembangkan kebudayaan nasional
Kebudayaan
dalam suatu Negara merupakan parameter berkembang atau tidaknya Negara
tersebut. Beruntunglah Indonesia memiliki khazanah kebudayaan. Akan
tetapi muncul persoalan, dapatkah Indonesia mengembangkan
kebudanyaannya?
Setidaknya terdapat beberapa cara untuk mengembangkan kebudayaan suatu Negara.
Pertama,
meningkatkan pendidikan. Pendidikan menjadi otak yang sangat penting
dalam kebudayaan. Jika setiap individu dalam suatu Negara berpendidikan,
tentunya hasil dari akal dan budinya berkembang.
Kedua,
meningkatkan lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan erat kaitannya
dengan kemakuran. Bangsa yang makmur tentu akan berdampak pada paradigma
bangsa itu sendiri tentang konsidi sosial. Lain halnya dengan bangsa
yang tidak makmur, pemikirannya hanya bergelut mengurusi kepentingan
pibadi saja.
Ketiga,
melestarikan aset budaya. Aset budaya merupakan cerminan historis suatu
bangsa. Suatu kebudayaan tidak akan dinamis jika tidak berkaca pada
kebudayaan masa lalu. Jangan sampai mengembangkan kebudayaan yang baru,
tapi mengesampingkan kebudayaan yang lama.
Keempat,
memanfaatkan teknologi. Teknologi kerap dijadikan alasan menurunnya
kebudayaan suatu Negara. Padahal, teknologi dapat dijadikan peluang
untuk mengembangkan kebudayaan. Teknologi akan sangat berguna untuk
menyosialisasikan kebudayaan suatu Negara ke setiap penjuru dunia.
Kelima,
memonitor perkembangan budaya di tiap daerah. Jika melihat proses
pemerintahan saat ini, sangat ketara proses pemerintahan sentralistik
dan desentralistik. Pemerintah pusat sejatinya memonitor perkembangan
kebudayaan di setiap daerah. Pemerintah daerah sifatnya lebih kekhususan
untuk mengembangkan kebudayaan di daerahnya.
C. Mengembangkan kebudayaan daerah
Pertama,
menguatkan kultur ideologi. Hakikat masyarakat adalah sekumpulan
individu yang memiliki satu pemahaman. Ideologi merupakan dasar
pemikiran individu untuk dapat melakukan tindakan. Ideologi Indonesia
adalah pancasila, jika mmasyarakat suatu daerah hanya mengamini tanpa
mempraktikan substansi yang terkandung dalam pancasila, tentunya akan
mengakibatkan pecahnya tanatan masyarakat.
Kedua,
menghormati kepercayaan. Indonesia dikatakan Negara multikultur karena
memiliki khazanah kebudayaan. Hasil dari multikultur tersebut adalah
prularitas dalam religiutas setiap warganya. Kepercayaan suatu agama
terkandung norma-norma bagi setiap pemeluknya. Untuk mengembangkan
kebudayaan daerah, tentunya harus sesai dengan norma keagamaan tersebut.
Ketiga,
meningkatkan unsur seni. Seni adalah sesuatu yang indah, melahirkan
cinta dan kasih sayang, kemesraan, dan pemujaan. Seni dapat berfungsi
sebagai pengatur ritme keadaan masyarakat. Melalui seni, masyarakat
dapat mengungkapkan kegundahan pikirannya dapat melalui musik, tari, dan
sastra.
Keempat,
mengapresiasi bahasa. Kebudayaan akan terkesan abstrak jika tidak
diaktualisasikan oleh bahasa. Khusus untuk kebudayaan daerah, bahasa
daerahlah yang menjadi ujung tombat cirri dari masyarakat derah
tersebut. Jika bahasa daerah tidak diapresiasi oleh masyarakat daerah
tersebut, bukan tidak mungkin kebudayaan daerah akan musnah.
Tag :
Makalah PLSBT
0 Komentar untuk "Tugas Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Teknologi (PLSBT)"