BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengelolaan merupakan salah satu hal
yang sangat harus dilakukan di dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah.
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal penyelenggara pendidikan. Maka dari
itu sekolah harus mampu menghasilkan produk atau lulusan yang berkualitas
sesuai dengan tuntutan dan tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tercapainya
tujuan pendidikan maka diperlukan pengelolaan yang yang baik di sekolah dalam
memberikan pendidikan kepada setiap peserta didiknya.
Setiap sekolah khususnya Sekolah
Dasar memiliki sistem, gaya dan cara mengelola pendidikan di sekolahnya
berbeda-beda, namun tujuannya sama yaitu untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu manusia dewasa, sitem dan
cara tersebut akan mempengaruhi keberhasilan pengelolan pendidikan yang
dilaksanakan oleh sekolah tersebut. Melalui makalah ini penulis mencoba untuk
menjelaskan dan mendeskripsikan sistem pengelolaan pendidikan di SDN Sukasono
3, harapan penulis dapat mengungkapkan kelemahan dari pengelolaan pendidikan di
SDN tersebut sehingga penulis dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk
perkembangan SD tersebut.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
2.
Menjelaskan
pengelolaan pendidikan di SDN Sukasono 3
3.
Menjelaskan
analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opprtunity, Threats) yang dilakukan di SDN
Sukasono 3.
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH
A. Pengelolaan Kepemimpinan di SDN
Sukasono 3
Hasil pengalaman dan pengamatan penulis selama
mengajar di SDN Sukasono 3, karakteristik kepemimpinan di SDN Sukasono 3 adalah
sebagai berikut:
1.
Kepala sekolah kurang bersikap tegas
kepada bawahannya, hal ini menimbulkan tidak adanya kewibawaan kepemimpinan di
mata para guru pada umumnya.
2.
Kurang menunjukkan produktifitas
kerja yang tinggi, hal ini disebabkan oleh gangguan fisik yang dialaminya.
3.
Kurang mampu memberikan kontrol dan
koreksi terhadap pekerjaan bawahannya.
4.
Pemberian tugas dan kerjasama
diserahkan sepenuhnya kepada bawahan tanpa petunjuk dan saran dari pemimpin.
5.
Kurang mampu melaksanakan fungsi
sebagai pemimpin khususnya dalam adminstrasi.
6.
Pengambilan keputusan berdasarkan
azas kemudahan sehingga selalu mengambil jalan pintas tanpa mempertimbangkan
dampak bagi kemajuan sekolah.
7.
Sifat suka menolong dan rendah hati
yang dimiliki oleh beliau menjadi dasar bagi personill di sekolah untuk
membantunya dalam menyelsaikan tugas sebagai kepala sekolah.
Dari uraian di atas tersebut dapat disimpulkan, secara
umum kepemimpinan di SDN Sukasono 3 sesuai dengan semestinya di mana
kepemimpinan berarti kemampaun dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk
dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan dan mengarahkan
dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan
selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantuu tercapainya suatu tujuan tentu
yang telah ditetapkan (TIM Dosen Pengdik, 2009: 77).
B. Pengelolaan Kurikulum dan
Pembelajaran di SDN Sukasono 3
Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada kurikulum
KTSP dari kelas 1 sampai kelas 6. Secara keseluruhan belum mampu melaksanakan
dan mengimplementasikan kurikulum secara baik. Guru masih terpaku pada buku
sumber yang sifatnya terbats dan materinya banyak yang tidak sesuai dengan
kurikulum.
Pada umumnya, guru tidak melaksanakan persiapan
pembelajaran secara harian melainkan pertriwulan. Hal ini dilakukan hanya
sebagai formalitas untuk memenuhi syarat administrasi yang akan diperiksa oleh
pengawas.
Bentuk kurikulum yang digunakan di SDN Sukasono 3
adalah subjeck matter curicculum di
mana materi yang dipelajari oleh peserta didik disusun secara logis oleh guru,
sementara dalam pengembangan kurikulum, guru menyesuaikannya dengan buku sumber
serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Hal tersebut mengakibatkan
penimplementasian kurikulum belum dilaksanakan secara utuh, shingga tujuan
pembelajaran dan tujuan dari setiap materti ajar belum tercapai seutuhnya.
C. Pengelolaan Peserta Didik di SDN
Sukasono 3
Prinsip-prinsip pengelolaan peserta didik di SDN
Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
1.
Peserta didik dianggap sebagai
subjek pendidikan
2.
Pengelolaan peserta didik ditujukan
dalam rangka mendidik anak didik
3.
Kegiatan pengelolaan peserta didik
belum mampu menyesuaikan dengan latar belakang dan perbedaan peserta didik.
4.
Kegiatan bimbingan terhadap peserta
didik belum mampu dilakukan secara sistematis dan menyeluruh
5.
Kegiatan pengelolaan peserta didik
belum mampu mendorong dan memacu kemandirian peserta didik
6.
Kegiatan pengelolaan peserta didik
tidak memperhatikan kebermaknaan bagi peserta didik, sehingga kegiatan tersebut
tidak bersifat fungsional.
7.
Aktivitas pengelolan peserta didik
belum memperhatikan minat, kemampuan dan jenis karir dalam masyarakat. Hal ini
terbukti dari minimnya keterampilan yang diajarkan kepada peserta didik.
Ruang lingkup pengelolaan peserta didik di SDN
Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
1.
Penerimaan peserta didik
dilaksanakan atas dasar dana BOS
2.
Orientasi peserta didik yang baru
belum bisa dilaksanakan secara formal
3.
Pengaturan kehadiran, ketidakhadiran
pesera didik di sekolah tidak dilaksanakan secaa harian
4.
Pengaturan evaluasi peserta didik
tidak dilaksanakan secara sistematis dan formal sehingga secara administratif
tidak teratur
5.
Pengaturan kenaikan kelas
dilaksanakan atas dasar ras kasihan, terhadap peserta didik
6.
Pengaturan peserta didik yang mutasi
dan dropout belum sepenuhnya dilaksanakan secara objektif. Hal ini terbukti
dari masih banyaknya anak didik yang tidak layak untuk mengikuti pembelajaran
masih diizinkan untuk belajar.
Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan pengelolaan peserta didik di SDN Sukasono 3 belum
menggambarkan kepedulian akan perkembangan peserta didik.
D. Pengelolaan Personil di SDN Sukasono
3
Pengelolaan personil di SDN Sukasono 3 belum mampu
mewujudkan tujuan pengelolaan personal sekolah. Hal tersebut terbukti dari
beberapa hal sebagai berikut:
1. Sekolah
belum mampu mengatasi kelemahan-kelemahan sendiri
2.
Tidak terwujudnya kondisi dan iklim
kerja di sekolah yang mendukung secara maksimal pertumbuhan profesional dan
kecakapan teknis setiap tenaga kependidikan
3.
Rendah kualitas lulusan sekolah ini.
Hal ini terbukti dari rendahnya IP lulusan yang masuk ke SMP
Adapun personil sekolah di SDN Sukasono 3 adalah
sebagai berikut:
1. Kepala
Sekolah
2. Guru kelas
terdiri dari 6 guru
3. Guru muatan
lokal terdiri dari 2 orang (sukwan)
E. Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SDN Sukasono 3 belum
sesuai dengan kebutuhan di masa sekarang. Banyak fasilitas yang dibutuhkan
dalam proses belbelajaran yang belum terpenuhi seperti media pembelajaran,
komputer dan situasi sekolah yang kondusif. Salah saty faktor penyebabnya
adalah tidak adanya pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang sudha ada
sebelumnya, padahal pemeliharaan merupakan salah satu hal yang harus
dilaksanakan dalam pengelolaan sarana dan prasarana.
Pengelolaan sarana dan prasarana di SDN Sukasono 3
belum memenuhi prinsip-prinsip pengelolaan sarana dan prasarana yakni prinsip
tujuan, efisiensi, adminstratif, kejalasan tanggung jawab dan kehohesifan.
F. Pengelolaan Keuangan di SDN Sukasono
3
1. Sumber Dana
Pendidikan di SDN Sukasono 3
-
Dana rutin dari pemerintah yaitu BOS
-
Dana tak terduga, seperti hasil sewa
tempat untuk pemilihan umum.
2. Alokasi Dana
Pendidikan di SDN Sukasono 3
-
Dana cadangan untuk keperluan khusus
seperti dana sosial, biaya penerimaa tamu
-
Dana rutin untuk proses pembelajaran
di Sekolah seperti buku sumber, kapur tulis dan lain sebagainya.
3. Pertanggung
jawaban
-
Tanggungjawab keuangan di pegang
oleh bendahara bersama kepala sekolah
-
Bendahara melaporkan keuangan dalam
bentuk laporan triwulan dan RAPBS
-
Laporan keuangan langsung terpadu
pengurus tanpa dibahas dengan personil sekolah lainnya.
G. Pengelolaan Hubungan Sekolah dan
Masyarakat di SD
Prinsip
hubungan sekolah dan masyarakat yang terjalin adalah sebagai berikut:
1. Hubungan
didasari atas dasar kekeluargaan bukan untuk menciptakan citra baik pendidikan,
sehingga hubungan yang terjalin tidak mudah
2. Sebagian
warga yang berada di sekitar sekolah kurang memperhatikan dan menghormati
sekolah sebagai lembaga formal pendidikan
3. Masyrakat
menganggap bahwa pihak sekolah adalah pihak yang paling mampu untuk mendidik
anak-anaknya sehingga proses pendidikan mereka serahkan sepenuhnya kepada pihak
sekolah tanpa dibantu orang tua di rumah.
4. Masyarakat
belum mampu memberikan peran yang kontruktif bagi kemajuan sekolah. Hal ini
disebabkan karena latar belakang pendidikan mareka yang masih rendah
5. Pihak
sekolah maupun pemerintah setempat belum mampu memberdayakan keterlibatan
masyarakat untuk kemajuan sekolah
6. Teknik
hubungan sekolah dengan masyrakat bersifat spontanitas tanpa ada perencanaan
dan media khusus.
H. Pengelolaan Supervisi Pendidikan di
SDN Sukasono 3
Pelaksanaan
supervisi pendidikan di SDN Sukasono 3 aalah sebagai berikut:
1. Kunjungan
kelas secara tidak langsung yang dilakukan oleh kepala sekolah
2. Pertemuan
secara pribadi antara supervisi dengan guru untuk membicarakan masalah-masalah
khusus yang dihadapi gruu, hal ini dilakukan apabila masalah yang rumit yang
sulit untuk diselesaikan
3. Rapat antar
kepala sekolah dengan guru-guru
4. Rapat antar
guru di setiap sekolah melalui Forum KKG
5. Supervisi
khusus dan spontanitas dari murid kepada guru ketika pembelajaran
6. Supervisi
dari guru kepada murid dilakukan melalui forum diskusi secara nonformal anatr
guru.
Prosedur
supervisi pendidikan belum dilakukan secara sistematik seperti:
1. Pengumpulan
data
2. Pengumpulan
alat penilaian
3. Deteksi
kelemahan
4. Memperhatikan
Kelemahan
5. Bimbingan
6. Penilaian
Kemajuan
Hal-hal tersebut tidak dilakukan secara prosedural
tetapi secara spontanitas dan tanpa melalui administrasi yang baik.
BAB III
ANALISIS
SWOT SDN SUKASONO 3
A. Strength (kekuatan)
Hal-hal yang
menjadi kekuatan bagi SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
- Hubungan antar guru dan kepala sekolah yang solid
- Sikap personal sekolah yang ramah dan akrab terhadap masyakat menjadikan kekuatan untuk menarik minat warga memasukkan anaknya ke SDN Sukasono 3
- Anggota komite sekolah merupakan orang yang dipercaya di masyarakat hal ini sering dijadikan alat oleh sekolah untuk membantu dalam pengambilan kebijakan sekolah
- Bangunan sekolah yang cukup dan memadai untuk kegiatan belajar mengajar
- Terseidanya lapangan yang cukup luas
- Lokasi sekolah yang strategis untuk belajar karena letaknya tidak terlalu ramai dan jalur lalu lintas.
B. Weakness (kelemahan)
Adapun
kelemahan-kelemahan dari SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
- Kepemimpinan yang lemah
- Profesionalitas guru yang rendah
- Visi dan Misi sekolah kurang jelas
- Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk proses mengajar
- Tidak memiliki peraturan dan tata tertib yang jelas
- Latar belakagn keluarga peserta didik yang pada umumnya kurang peduli terhadap pendidikan
- Latar belakang ekonomi menjadi prioritas dalam menjalankan pendidikan.
C. Opprtunity (peluang)
Setiap sekolah memiliki kesempatan untuk memajukan
kualitas peserta didiknya. Adapun kesempatan yang dimiliki oleh SD ini dalam
memajukan sekolahnya dapat tercapai melalui:
- Kerjasama antar personil sekolah, karena hubungan antar personil sekolah cukup solid
- Perbaikan kepemimpinan karena inilah yang menjadi dasar kemajuan sekolah
- Pendayagunaan bangunan sekolah serta sarana dan prasarana secara maksimal.
Dilihat dari aspek yang berada di dalam maupun di luar
sekolah, SDN Sukasono 3 akan sulit untuk dapat memajukan diri sebagai lembaga
formal pendidikan, kecuali apabila ada usaha keras dan kemauan dari personil
sekolah disertai dukungan dari berbagai pihak.
D. Treats (ancaman)
Hal-hal yang dapat mengancam eksistensi SDN Sukasono 3
sebagai lembaga formal pendidikan dapat timbul dalam maupun luar sekolah itu
sendiri.
- Faktor dari dalam sekolah
- Kepemimpinan
yang kurang tegas
- Kualifikasi
pedidikan para guru yang tidak sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan sekarang
- Tidak adanya
personil yang bertanggungjawab dalam hal administrasi sehingga pelaksanan
oragnaisasi selalu kurang maksimal.
- Faktor dari luar sekolah
- Kompetisi
antar sekolah yang semakin ketat
- Kurangnya
dukungan dari masyarakat terhadap proses pendidikan di sekolah
- Kurangnya
pengawasan dari pihak pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di daerah
- Tidak adanya
koordinasi antar sekolah dna masyarakat serta pemerintah.
BAB IV
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan di setiap
sekolah pasti akan membawa pengaruh baik itu positif maupun negatif. Apabila pengelolaan dilakukan secara
sunguh-sungguh, maka dampaknya pun akan lebih banyak positif terhadap kemajuan
sekolah, sedangkan apabila pengelolaan yang dilakukan tidak secara
sungguh-sungguh dan tanpa ada perencanaan yang matang maka pengelolaan tersebut
tidak akan membawa pengaruh positif bagi kemajuan sekolah.
SDN Sukasono 3 merupakan salah satu sekolah yang belum
berhasil mengelola pendidikan di sekolah. Penulis menyimpulkan hal tersebut
berdasarkan pada ketidakberhasilan sekolah dalam mengelola pendidikan khususnya
pengelolaan kepemimpinan, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan,
pengelolaan saran dan prasarana dan yang lainnya. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya indikasi-indikasi sebagai berikut:
- Kepala sekolah belum berfungsi sepenuhnya sebagai pemimpin di sekolah
- Tidak adanya kejelasan dalam pembelajaran
- Kurang tersedianya sarana dan prasarana di sekolah
- Kurang transparansi dalam hal pengelolaan keuangan
Ketidakberhasilan tersebut membawa dampak pada
kualitas lulusan setiap tahunnya. SDN Sukasono 3 belum mampu menghasilkan
lulusan yang kompeten dan belum sesuai dengan harapan masyarakat.
B. Rekomendasi
Saran yang dapat direkomendasikan oleh penulis sebagai
pengajar SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
- SDN Sukasono 3 sebaiknya melakukan rekontruksi dalam beberapa hal kepemimpinan, karena inilah yang paling mendasar lemahnya SDN Sukasono 3 sebagai lembaga formal penyelenggara pendidikan
- Sebaiknya pembagian fungsi dari personil sekolah harus lebih jelas dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia pendidikan
- Sebaiknya intensitas pertemuan atau diskusi dengan orang tua murid harus lebih ditingkatkan
- Tanggung jawab personil sekolah khususnya guru sebagai tenaga pendidik harus ditingkatkan karena guru adalah orang tua peserta didik ketika di sekolah.
Tag :
MAKALAH
0 Komentar untuk "Contoh Makalah Analisis SWOT SDN Sukasono 3"