BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Bahasa indonesia perlu dipelajari
oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi
semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa
Indonesia itu ada yang disebut topik, tema, judul. Dimana terdapat perbedaan
antara topik, tema dan judul.
Banyak orang mengetahui kalau ketiga
hal tersebut itu berbeda tapi kebanyakan orang juga kurang dapat menjelaskan
perbedaannya dimana. Seorang mahasiswa harus mengetahui perbedaannya agara
dapat menulis karya ilmiah maupun penulisan skripsi dengan baik. Karena dengan
penulisan yang baik dapat melancarkan persyaratan – persyaratan sidang nanti.
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan
masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
- Pengertian topik.
- Penggunaan topik yang baik.
- Pengertian tema.
- Penggunaan tema yang baik.
- Pengertian judul.
- Penggunaan judul yang baik.
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang perbedaan topik,
tema dan judul dan mengetahui bagaimana penggunaan topik, tema maupun judul
yang baik dalam bahasa Indonesia. Dan memenuhi tugas bahasa Indonesia.
D. Manfaat
Manfaat dibuat makalah ini adalah:
1. Mahasiswa
dapat mengerti apa yang dimaksud topik.
2. Mahasiswa
dapat mengerti apa yang dimaksud tema.
3. Mahasiswa
dapat mengerti apa yang dimaksud judul.
4. Penggunaan
topik yang baik.
5.
Penggunaan tema yang baik.
6. Penggunaan judul yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
TOPIK
Kalimat topik adalah
kalimat yang paling terpenting dalam sebuah paragraph karena merupakan ide
utama dalam paragraph tersebut. Topik juga mengontrol dan membatasi ide yang
didiskusikan dalam paragraph. Kalimat topik dibagi menjadi dua bagian yaitu
topik dan pengontrol ide, sedangkan topik adalah subject yang kita bicarakan.
A.
Topik yang baik
a.Topik harus menarik perhatian penulis.
a.Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang
menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus
mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis
akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik
sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat
hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan
data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka masalah.
b. Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.
Contoh: • Mencari sumber-sumber data .
• Metode atau penerapan yang digunakan.
• Metode analisis yang akan digunakan.
• Buku-buku referensi yang digunakan.
c. Jangan terlalu baru, jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis
pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam
kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila
tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan
menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
d. Bermanfaat.
Topik yang
dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi
praktis.
e. Jangan terlau luas.
Penulis harus
membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa
topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga
tulisannya dapat terfokus.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Topik yang dipilih harus yang menarik.
h. Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
i. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
j. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
k. Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
B.
Cara pembatasan Topik
Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:
• Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.
Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:
• Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.
Cara
membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan cara;
a. Tetapkanlah topik dalam kedudukan central.
Contoh; Komunikasi.
b.Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci , bila dapat tetapkan lah.
c.Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih
d. Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.
a. Tetapkanlah topik dalam kedudukan central.
Contoh; Komunikasi.
b.Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci , bila dapat tetapkan lah.
c.Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih
d. Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.
2. TEMA
Tema merupakan suatu
gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan
pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus
memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya
tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi
jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang
paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik,
maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
A.
Tema yang baik
1.
Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang
menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus
mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan
didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya
bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis.
Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat
tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya
sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan
demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya
sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu
sebaik-baiknya.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh
tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar
kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat
memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema
yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
3.
JUDUL
Judul adalah
perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan
nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain;
identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri
dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam
artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang
terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang
akan diuraikan dalam karya itu. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang,
misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang
Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.
Judul karangan sedapat-dapatnya
a. singkat dan padat,
b. menarik perhatian, serta
c. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
a. singkat dan padat,
b. menarik perhatian, serta
c. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
A. JUDUL YANG
BAIK
a. Asli.
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
b. Relevan.
a. Asli.
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
b. Relevan.
Setelah
menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan
karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian
dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).
c. Provokatif.
Judul tidak
boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi
karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan
anda sudah tidak menarik lagi.
d. Singkat.
Judul tidak
boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan
sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.
e. Harus bebentuk frasa.
f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
g. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
h. Menarik perhatian.
i. Logis.
j. Sesuai dengan isi.
Judul dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Judul langsung: Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak
langsung : Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita
tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Topik, tema
dan judul mempunyai pengertian sendiri namun saling membutuhkan agar dapat
menjadi karya penulisan yang baik.
Pada ragam
bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan
(EYD).
Tag :
MAKALAH BAHASA INDONESIA
0 Komentar untuk "Contoh Makalah Bahasa Indonesia Tentang Perbedaan Topik, Tema dan Judul"