BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seiring dengan
kemajuan zaman yang semakin berkembang, bahasa menjadi salah satu aspek yang penting untuk
diperhatikan. Seperti yang kita ketahui bahasa. Indonesia merupakan bahasa ibu bagi negara kita,
namun demikian kita dituntut untuk menguasai bahasa asing agar
menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Bahasa Inggris merupakan bahasa global
bagi semua negara, bahkan sudah
menjadi bahasa kedua bagi setiap negara maju dan berkembang. Oleh karena itu
kurikulum pendidikan negara kitapun mengharuskan kita untuk belajar bahasa.
Inggris dari sejak dini.
Dalam sebuah
tinjauan komprehensif terhadap ratusan studi yang berbasis empiris antara tahun 1972 dan 1992, tiga pendidik yang berasosiasi dengan future
of music project menemukan
bahwa musik dapat membantu dalam belajar membaca, belajar bahasa (termasuk
bahasa inggris), matematika, dan bidang akademis lainnya. Para peneliti juga
menemukan bahwa musik meningkatkan kreativitas, memperbaiki kepercayaan diri
murid, mengembangkan keterampilan sosial dan menaikkan perkembangan
keterampilan motorik, dan persepsi.
Anak kelas 2 SD, sudah mulai belajar
bahasa Inggris di mana terlebih dahulu anak diperkenalkan mengenai abjad lalu
pengucapan lafal abjad tersebut; kesulitan dalam mengucapkan lafal bahasa
Inggris membuat anak seringkali merasa malas untuk berhadapan dengan pelajaran
tersebut. Padahal seperti yang kita ketahui bahasa Inggris merupakan bahasa
penting kedua setelah bahasa nasional kita.
Oleh karena itu peneliti
ingin memperdengarkan lagu ABC yang bernada
riang kepada anak kelas 2 SD agar mereka
tidak menjadikan pelajaran bahasa Inggris, sebagai pelajaran yang
susah untuk dipelajari namun pelajaran yang
menyenangkan, sehingga mereka akan dengan mudah
menghafalkan abjad dalam bahasa Inggris.
1.2
Identifikasi Masalah
Lagu ABC yang diperdengarkan
memiliki nada yang riang dengan beat
yang cepat. Lagu ABC merupakan pengganti guru
yang mengajarkan pelafalan alphabet
bahasa Inggris sehingga diharapkan anak lebih
mudah untuk mengingat abjad tersebut.
Ingatan atau memory
mempunyai 3 tahap
yaitu penyandian (enconding, pemasukan pesan kedalam ingatan), penyimpanan
(storage), dan pengambilan
(retrieval, mengingat
kembali apa yang telah disimpan).
Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat diidentifikasikan suatu rumusan masalah yaitu "sejauh mana
pengaruh mendengarkan lagu ABC terhadap
kemampuan mengingat pengucapan abjad dalam bahasa Inggris pada anak kelas 2
SD Mathalul Koeriyah BDG."
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendapat data empiris
mengenai pengaruh mendengarkan lagu ABC terhadap
kemampuan mengingat pengucapan abjad dalam bahasa Inggris pada anak kelas 2
SD Mathalul Koeriyah BDG
Dari penelitian diharapkan
dapat memberi kegunaan :
a. Untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai materi
memori.
b. Untuk membantu dalam memahami praktikum dengan
menggunakan metode eksperimen dan metode statisik.
c. Untuk membantu anak dalam menghafalkan pengucapan
huruf alphabet dalam bahasa
Inggris.
d. Memberikan cara baru kepada pihak sekolah untuk
memberi kemudahan dalam memberikan hapalan bahasa Inggris.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka
Pemikiran
Dalam proses belajar terjadi
adanya proses memahami konsep-konsep yang terkandung dalam setiap hal yang dipelajarinya. Untuk dapat menghayati, mengkoordinasi,
dan mempertahankan tentang berbagai informasi yang diperoleh dalam proses belajar dapat dilakukan dengan
beberapa ca.ra di antaranya, yaitu : Relearning (menguasai kembali suatu yang pernah kita lakukan), Recognition
(mengenal kembali objek / peristiwa yang perna.h kita peroleh pada masa lalu, Recall
(mengingat kembali), Reintegrasi (mengkonstruksi
seluruh masa lalu yang pernah
kita peroleh dari petunjuk ingatan yang kecil atau sedikit).
William Stern (
19:103 ) mengatakan bahwa memori atau
ingatan adalah suatu kemampuan menghubung-hubungkan pengalaman masa lampau
dengan pengalaman masa sekarang. Jadi, apa yang sudah melekat pada masa lampau direproduksi pada masa
kini. Proses terjadinya ingatan didahului oleh stimulus
yang masuk melalui alat indra seseorang yang
kemudian disimpan dalam ingatannya dan
sewaktu-waktu dapat diambil kembali.
Ingatan terdiri dari 2
jenis, yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan
jangka panjang. Dari memori jangka pendek terdapat proses seleksi yang
kemudian diteruskan ke memori jangka panjang.
Dalam memori jangka panjang diperlukan proses imagery
coding, yaitu pembayangan. Pembayangan ini
dapat digambarkan dalam sebuah gambaran tentang sesuatu yang kita pelajari.
Ingatan atau memory
menurut Hilgard mempunyai 3 tahap yaitu penyandian (enconding, pemasukan
pesan ke dalam ingatan), penyimpanan (storage),
dan pengambilan (retrieval,
mengingat kembali apa yang telah disimpan). Pemanggilan kembali pesan yang
telah disampaikan pada waktu yang
ditentukan,dalam tahapan-tahapan tersebut
seringkali terdapat kegagalan.
Lingkungan di sekitar manusia
penuh dengan gelombang-gelombang suara sebagian adalah suara alamiah seperti
suara mendesir, gemercik air atau kokok
ayam. Sebagian lagi adalah suara buatan seperti bunyi mesin mobil, pabrik,
pukulan palu dinding, atau alat musik.
Selama gelombang-gelombang
suara itu tidak dirasakan mengganggu manusia maka namanya adalah bunyi (voice),
atau suara (sound).
Pendengaran merupakan saluran
utama untuk berkomunikasi dan sarana untuk mendengarkan musik, semuanya itu
dimungkinkan karena perubahan kecil dalam tingkat tekanan suara dapat
menggetarkan membran yang berada di
bagian dalam telinga kita.
Telinga memiliki struktur
seperti instrumen berdawai dengan setiap bagiannya sesuai dengan frekuensi
tertentu, sehingga jika frekuensi tersebut dipresentasikan ke telinga bagian yang
bersesuaian akan bergetar.
Musik dapat mengembangkan
ingatan dan kecerdasan, meskipun ingatan-ingatan jangka pendek dapat disimpan
dalam bentuk imaji, seringkali disimpan sebagai bunyi terutama apabila kita
mengingat kata-kata. Ingatan jangka pendek mempunyai kemampuan untuk menampung
kurang lebih tujuh bagian informasi. Namun, kelompok-kelompok informasi yang
terkait diingat sebagai satu unit,
dan dengan demikian volume bahan yang dapat disimpan meningkat secara eksponensial.
Informasi yang diucapkan dalam
sebuah pola berirama akan mudah untuk dingat sebagai suatu unit
Skema Kerangka Pemikiran
2.2
Hipotesis
Berdasarkan masalah yang
diajukan, maka hipotesisnya adalah " jika lagu ABCD diperdengarkan, maka kemampuan
menghapal abjad pada anak kelas 2 SD Mathalul Koeriyah BDG meningkat".
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Identifikai
Variabel
Indenpendent
Variable : Pemberian lagu ABC
Dependent
Variable : Kemampuan
mengingat dalam mengucapkan abjad dalam bahasa Inggris.
3.2
Operasional
Variabel
a. Operasional IV
·
Lagu ABC
yang diperlukan sebagai treatment
diambil dari kaset anak-anak berjudul "mudah
belajar b.inggris".
·
Lagu
diperdengarkan ketika intruksi menghafal pengucapan abjad diberikan.
b. Operasional DV
Kemampuan subjek untuk mengingat pengucapan huruf
alphabet setelah
mendengarkan lagu ABC.
3.3
Design Ekperimen
Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah "randomized
two group design", dengan alasan :
Pengelompokkan subjek-subjek
ke dalam EG dan CG dilakukan
secara random (R). Prosedur random
merupakan cara untuk rnengontrol efek dari variabel
sekunder yang mungkin terjadi.
Skema
Assigment
|
Group
|
Before
observation
|
Treatment
|
After
observation
|
EG
|
-
|
X
|
Y1
|
|
R
|
||||
CG
|
-
|
-
|
Y2
|
Kelebihan Randomized two group design :
·
Prosedur random
dalam pemilihan subjek memungkinkan ditarik
asumsi : kondisi awal kedua kelompok
adalah sama.
·
Observasi yang
hanya satu kali dan prosedur random
dalam pengelompokan subjek memungkinkan
"kontaminasi eksperimental" yang bersumber dari varians sekunder dapat dikontrol (tidak
terjadi pengaruh dari
luar : emisi, faktor belajar).
Keterbatasan :
·
Jika observasi terhadap dua kelompok percobaan dilakukan dalam waktu
yang berbeda, ada
kemungkinan terjadi faktor-faktor diluar eksperimen dapat mempengaruhi
pengukuran DV.
·
Bila prosedur random
dilakukan secara kaku, memungkinkan terbentuknya
dua kelompok yang sangat mencolok
(jumlah kelompok eksperimen kecil dan kelompok kontrol yang sangat besar, dan begitu pula sebaliknya}. Akibatnya
nilai rata-rata (mean score) untuk kedua kelompok tidak reliabel untuk
dibandingkan.
3.4
Control Variabel
Kontrol yang dapat di gunakan oleh ekperimenter dalam penelitian
ini adalah :
Apa
|
Bagaimana |
Mengapa
|
1. Instruksi
|
Instruki yang diberikan pada
|
Agar subjek mendapat
|
tiap anak sama.
|
pemahaman yang sama
|
|
mengenai tugas yang
|
||
2. Keadan Ruangan
|
Tidak
ada kebiingan
lain selain
|
harus dilakukan.
|
lagu ABC tersebut.
|
Agar mereka dapat
lebih
|
|
cepat dalam mengingat
|
||
pengucapan huruf
|
||
alphabet dalam bahasa
|
||
inggris
|
Gambaran jalannya Eksperimen :
a. Penelitian dilakukan pada siswa kelas 2
SD Mathalul khoeriyah Bandung
b. Siswa kelas 2 dibagi dua
yaitu kelompok kontrol (CG) dan
ekperimenter (EG)
c. Pembagian kelompok dilakukan dengan pengelompokan
nomor ganjil untuk kelompok CG dan nomor
Genap untuk kelompok EG
d.
Kelompok CG
diberikan hapalan abjad selama 15
menit (before
e. Setelah itu eksperimenter mengelompokkan kelompok CG
menjadi 3 kelompok
untuk dites
f.
Ekperimenter
menanyakan abjad yang telah
dihapalkan tersebut selama 15 menit
bergantian pada anak yang berbeda.
g.
Kemudian setelah
selesai kelompok EG diperdengarkan hapalan melalui kaset ABC selama 15 menit (after)
h. Setelah itu ekperimenter membagi kelompok EG menjadi 3
kelompok untuk dites
i.
Ekperimenter
menanyakan abjad yang telah
dihapalkan tersebut selama 15 menit
bergantian pada anak yang berbeda.
j.
Ekperimenter
membandingkan hal antara kemampuan
menghafal before obervation dan
kemampuan menghapal after obervation.
3.5
Uncontroled
Variable
Uncontroled Variable
ialah variabel dimana peneliti sulit untuk
menentukan kapan variabel itu muncul, hal ini bisa dari dalam din
individu yang bersangkutan seperti mood,minat,suasana hati pada saat
tes, clan juga yang
berasal dari luar seperti suhu udar dan keadaan
ruangan yang tidak nyaman.
3.5.1 Alat ukur
Alat ukur yang
digunakan berupa karton berluliskan abjad dari
huruf A - Z, tape Compo, stopwatch,
tabel skoring, kertas untuk observasi.
3.5.2 Kegunaan alat bantu
Kegunaan
alat ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan mengingat dalam
pengucapan abjad bahasa inggris yang diberikan lagu ABC berima
riang dengan pemberian secara langsung oleh guru atau eksperimenter.
3.5.3 Populasi dan sampel
Populasi
dan populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah anak kelas 2 SD Mathalul Khoeriyah Bandung.
3.6
Prosedur
Penelitian
Tahap persiapan :
a. Mempersiapkan alat ukur.
b. Melihat ruangan kelas yang akan digunakan.
c. Melakukan proses administrasi yang berhubungan dengan tata terbit penelitian.
Tahap pelaksanaan :
a. Mempersiapkan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat eksperimen.
b. Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan.
c. Mempersiapkan sampel penelitian di tempat eksperimen.
d. Memberikan Instruksi sebelum pre-test
kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
e. Treatment
diberikan sepanjang waktu pelaksanaan tes yaitu 60
menit.
f. Setelah treatment diberikan, semua sampel menyebutkan abjad bersama-sama.
g. Pertemuan ditutup epilog dengan pembagian makanan.
Tahap Akhir
a. Menghitung hasil jawaban yang benar dari setiap subjek penelitian, dengan patokan
nilai yang telah ditetapkan.
b. Data
yang diperoleh kemudian diubah dan dianalisis dengan
statistik yang telah ditentukan.
c. Membuat laporan hasil penelitian.
3.7
Sistem Penilaian
1.
Menentukan
patokan nilai skoring, jawaban yang benar diberi nilai 3, jawaban yang salah diberi nilai 2, serta anak yang tidak menjawab diberi nilai 1.
2. Memberi nilai pada setiap jawaban yang
diberikan oleh setiap subjek.
3. Menghitung jumlah jawaban yang benar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
3.8
Analisis
Statistik
Teknik analisis yang
dipakai adalah Distribusi Student
t yaitu uji statistik yang dirancang untuk membandingkan rata-rata satu sampel
dengan sampel lainnya. Meskipun ada beberapa alasan untuk hal itu ada dua
alasan utama yaitu rata-rata populasi sering tidak diketahui dan banyak
peneliti yang menggunakan
kontrol grup dalam penelitian mereka.
Langkah -
langkahnya adalah sebagai berikut :
1) nl adalah kelompok eksperimen dan n2
adalah kelompok kontrol.
2)
Cari jumlah
jawaban benar nl dan n2 sehingga
didapat x1 dan x2
3)
Mencari rata-rata masing- masing
kelompok dengan cara : x = Sx
N
4) Mencari simpangan baku masing-masing kelompok dengan
cara :
Sz - ~(xl -x)z
n-1
5) Mencari
simpangan baku gabungan dengan cara : Sz =
(y _1)S, z +(nz _1)Szz
(n, +n2)-2 6) Menghitung statistik uji, dengan cara : x, -X2
t=
7) Mencari dk
= nl+n2 - 2
8) Melihat
nilai kritis dari tabel "t" kepada dk = ...... 9) Hipotesis :
go : PI ~ Pz =
Rata-rata populasi 1(u, ) tidak lebih kecil dari populasi 2 (,u2
)
H, : ,u,
>- ,uz =
Rata-rata populasi 1(u, ) lebih besar dari populasi 2 (,u2
~ 10) Aturan
penolakan Ho :
Uji satu pihak kin' jika t
< ta 11) Taraf signifikansi
(a) =
0,05
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil akhir pengolahan data melalui uji stasistik studen t, adalah sebagai berikut : Ho diterima
dapat disimpulkan bahwa :
"Tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen
dengen kelompok kontrol setelah diberikan treatment
berupa mendengarkan lagu abc terhadap kemampuan
melafalkan abjad dalam bahasa inggris"
Dengan nilai t = 0,233 , ini berarti bahwa:
"Tidak ada pengaruh pemutaran lagu ABC
terhadap kemampuan melafalkan abjad bahasa
Inggris pada anak kelas 2 SD Mathalul
Khoeriyah Bandung".
4.2 Pembahasan
Dalam eksperimen ini, yang menjadi masalah adalah "kemampuan mengingat untuk
melafalkan", bahwa untuk melafalkan kembali abjad dalam bahasa Inggris
diperlukan adnya, perhatian, konsentrasi, motivasi yang tinggi dan menggunakan kemampuan secara optimal.
Pemutaran lagu ABC yang diberikan kepada subjek diperdengarkan selama 15
menit sambil menunjukkan abjad yang
dituju pada lagu tersebut sehingga lagu merupakan
stimulus. Ketika stimulus
tersebut berada diluar batas kemampuan indivindu
maka akan dapat menimbulkan stress. Stress adalah beban mental yang akan oleh individu bersangkutan dikurangi atau
dihilangkan. Jika stressor dianggap serius maka individu akan mengalami
gangguan kognitif yang cukup
berat, seperti ketika subjek mencoba mengingat satu huruf abjad yang
diperdengarkan tiba-tiba abjad lain
sudah kembali terdengar, sehingga subjek akan
kesulitan dalam mengingat huruf abjad yang ddengarnya, dengan demikian tidak adanya kemampuan
mengingat ma.ka kemampuan untuk melafalkan abjad dalam bahasa Inggris tidak
akan berhasil disebutkan.
Pemutaran lagu ABC yang diperdengarkan tidak memberikan pengaruh terhadap daya
ingat dalam melafalkan abjad. Hal ini dapat disebabkan karena beat
yang diperdengarkan terlalu cepat sehingga anak tidak
bisa menyimak isi dari lagu tersebut terbukti dari basil observasi anak yang tidak menyebutkan abjad A-Z dengan lengkap dan tepat.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui nilai perhitungan statistik, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hal ini, pemutaran lagu ABC
tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengingat
pengucapan abjad dalam bahasa Inggris pada anak kelas 2 SD Mathalul Khoeriyah Bandung.
5.2 Saran
Diperlukan penelitian lanjutan yang lebih terencana seperti melihat latar belakang subjek yang
akan dijadikan sampel, mengambil dan membagi
sampel secara homogen untuk kelompok CG dan EG,
menggunakan Lagu abjad ABC yang memiliki beat
yang tepat dalam artian tidak terlalu cepat sehingga
dapat disimak. Sehingga dapat memaksimalkan mengetahui pengaruh pemberian lagu ABC.
Tag :
MAKALAH
0 Komentar untuk "Contoh Laporan Eksperimen Pengaruh Mendengarkan Lagu ABC Terhadap Kemampuan Mengingat Pengucapan Abjad Dalam B. Inggris Pada Anak Kelas 2 SD Mathalul Koeriyah Bandung"