BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Penelitian
Tuhan telah menjadikan manusia sebagai khalifah di
muka bumi ini, karena manusia dibekali akal dan pikiran. Sebagai khalifah di
muka bumi, manusia sangat mendominasi atas unsur-unsur lain di alam ini.
Berbagai cara diupayakan agar kehidupan manusia semakin sejahtera, sehingga
segala kejadian disekitarnya dapat dinikmati dengan mudah melalui akal, pikiran
dan panca inderanya. Untuk itu, dalam perjalanan kehidupannya manusia membuat
berbagai bentuk-bentuk usaha, dari yang berskala kecil sampai yang berskala
besar.
Dalam era globalisasi sekarang, situasi perusahaan
cenderung makin berkembang dan diliputi oleh perubahan lingkungan yang semakin
tidak menentu. Kuat lemahnya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kuat lemahnya
struktur yang mendasarinya, bukan bergantung pada faktor kebetulan. Kondisi
perekonomian seperti ini mengharuskan perusahaan - perusahaan untuk mampu
mempertahankan hidup usahanya dan untuk itu perusahaan harus memiliki manajemen
yang profesional dan mampu bekerja secara efektif dan efisien, agar mencapai
tujuan perusahaan.
Perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperoleh laba
atau keuntungan yang maksimal, karena diperlukan untuk keberlangsungan hidup
perusahaan itu sendiri. Guna memperoleh laba yang sesuai dengan harapan
perusahaan, dalam kegiatannya perusahaan harus mampu menciptakan selisih antara
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh (pendapatan) atau dengan
kata lain perlu digunakan faktor produksi secara optimal sehingga akan
mendapatkan laba yang maksimal.
Semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis
mengakibatkan persaingan diantara perusahaan semakin ketat. Oleh karena itu
perusahaan harus berupaya meningkatkan kualitas guna memuaskan konsumen dan
menarik lebih banyak langganan. Salah satu upaya yang tepat dalam menghadapi
persaingan tersebut, yaitu dengan melakukan proses produksi yang baik dan
benar.
Kegiatan terbesar suatu perusahaan berpusat pada mengalirkan
sumber-sumber yang ada dalam faktor produksi, seperti bahan baku, modal,
peralatan, mesin, ruang dan waktu juga tenaga kerja yang dihimpun untuk
menghasitkan komoditi tertentu. Perusahaan harus bisa memanfaatkan faktor
produksi yang ada, maka pengelotaannya harus dilaksanakan secara sistematis,
tuntas dan menyeluruh. Untuk menunjang kalancaran kegiatan produksinya
diperlukan adanya pengalokasian faktor-faktor produksi yang tersedia agar
digunakan setepat mungkin untuk memperoleh kombinasi produk yang optimal.
Dalam upaya menghasilkan kombinasi yang optimal
tersebut, diperlukan kemampuan dari pihak manajer untuk mengambil keputusan dan
tindakan penyelesaian yang tepat agar perusahaan tidak mengalami kesalahan yang
akan mengakibatkan kerugian. Pendekatan matematis yang biasa digunakan adalah
model linier programing dengan salah satu metodenya yang sering digunakan yaitu
metode simplek. Pendekatan tersebut bertujuan untuk menentukan kombinasi produk
yang optimal dengan sumber daya yang terbatas supaya diperoleh laba yang
maksimal dan biaya produksi yang minimal.
Koperasi Serba Usaha Trio Family yang berlokasi di
Kp. Gandapura RT 02 RW 04 Desa Janggala Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis,
dengan Badan Hukum No. : 5188/14723/BH/02 PERINDAG/I/2002, merupakan koperasi
yang bergerak dalam beberapa bidang
usaha, salah satunya adalah bidang usaha penggergajian kayu yang menghasilkan
bahan bangunan, seperti pintu, jendela, kusen (bingkai).dan openlih.
TABEL I.
DATA PRODUKSI
USAHA MEUBEUL KSU TRIO FAMILY
BULAN JANUARI 2006 S/D JULI 2006
Produksi
(Unit)
Bulan
|
Kusen
Pintu
|
Kusen
Jendela
|
Pintu
|
Jendela
|
Openlih
|
Januari
|
176
|
240
|
222
|
264
|
256
|
Februari
|
185
|
236
|
214
|
254
|
280
|
Maret
|
217
|
242
|
232
|
272
|
290
|
April
|
164
|
215
|
220
|
245
|
271
|
Mei
|
203
|
233
|
228
|
257
|
287
|
Juni
|
221
|
241
|
254
|
259
|
253
|
Juli
|
213
|
237
|
252
|
275
|
256
|
Untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan
sejenis, koperasi ini menggunakan mesin-mesin guna mempercepat proses produksi
dan untuk bahan baku yang digunakan adalah bahan baku yang bermutu tinggi,
sehingga menghasilkan komoditi yang berkualitas. Sebagai perusahaan yang
dikelola dengan manajemen yang masih tradisional, merupakan suatu hal yang
wajar apabila perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan kombinasi produk
yang tepat untuk mengoptimalkan keuntungan selama ini. Maka dari itu, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian :
"PERANAN METODE SIMLEK UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI LIMA JENI5 KOMODITI PADA
UNIT USAHA MEUBEUL KOPERASI SERBA USAHA TRIO FAMILY CIDOLOG CIAMIS".
1.2 Identifikasi
Masalah
Mengingat keterbatasan
yang penulis miliki baik dalam hal waktu, biaya dan pegetahuan, maka masalah
dibatasi sebagai berikut:
- Bagaimana cara yang dilakukan oleh Koperasi Trio Family dalam menentukan kombinasi praduk yang dihasilkan.
- Bagaimana tingkat optimalisasi perencanaan produksi yang dikeluarkan oleh Koperasi Trio Family dalam menghasilkan ragam produk yang dihasilkannya telah mencapai titik optimal.
- Sampai sejauhmana peranan metode simplek dalam mengoptimalkan kombinasi produk yang dihasilkan oleh Koperasi Trio Family
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Trio Family dalam menentukan kombinasi produk yang dihasilkan.
- Untuk mengetahui tingkat optimal perencanaan produksi yang dikeluarkan oleh Koperasi Serba Usaha: Trio Family dalam menghasilkan ragam produk yang dihasilkannya.
- Untuk mengetahui peranan metode simplek dalam mengoptimalkan kombinasi produk yang dihasilkan.
1.4 Kegunaan
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan penulis dengan harapan agar memperoleh hasil
yang baik sehingga dapat memberikan manfaat terutama :
- Bagi Penulis
Menambah wawasan
dan pengetahuan dengan menilai secara langsung aplikasi suatu ilmu pada praktek
yang sebenarnya di perusahaan khususnya tentang analisa pengambilan keputusan
serta dapat memperkuat dan memahami teori yang diperoleh dalam perusahaan.
- Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat
menjadi pegangan untuk mengevaluasi kebijakankebijakan selanjutnya dan dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat menentukan jumlah produksinya secara
optimal.
- Bagi Umum
Dapat bermanfaat
bagi pihak yang juga memerlukan informasi mengenai permasalahan yang penulis
bahas ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA PENDEKATAN
MASALAH
DAN RANCANGAN DESKRIFSI
2.1 Tinjauan Programming
2.1.1 Linear Programming
Linear Programming sering digunakan untuk
memecahkar. suatu masalah pengalokasian sumber daya-sumber daya yang terbatas
atau langka diantara berbagai kegiatan yang saling bersaing, hingga satu
kriteria tertentu teroptimasi, dan Linear Programming adalah salah satu teknik
riset operasi yang paling sering digunakan dan dapat diterapkan untuk beragam
persoalan produksi atau operasi.
Linear Programming
akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif
pengambilan tindakan, akan tetapi hanya satu yang optimal (maksimum atau
mimimum) dan dalam mengambil keputusan harus memilih alternatif yang terbaik.
2.1.2 Pengertian Linear Programming
Ada beberapa pendapat ahli mengenai Linear
Programming, diantaranya menurut Render et.all (1997:20) bahwa:
"Linear Programming is a widely used mathematical
technique designed to help operations managers plan and make the decisions
necessary to allocate resources "
.
Sedangkan menurut Anderson, et all
(2000:31) bahwa:
"Linear Programming is a problem solving
approach that has been developed to help managers make decision ".
Begitu pula Herjanto (1999:183)
mengemukakan bahwa:
"Linear Programming adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas di
antara berbagai kepentingan seoptimal mungkin".
Dari ketiga pendapat diatas tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa Linear Programming merupakan suatu metode yang dapat
digunakan dalam perencanaan produksi untuk mengalokasikan sumber-sumber
produksi yang terbatas agar tercapai suatu kombinasi produksi yang optimal atau
dengan kata lain merupakan suatu mode! umum yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
optimal. Selain itu Linear Programming merupakan rnetode-metode programasi
matematikal yang dirancang untuk mengalokasikan berbagai sumber daya yang
terbatas diantara berbagai alternatif untuk mencapai tujuan perusahaan didalam
mengoptimalisasikan laba dan meminimumkan biaya.
2.1.3 Sifat Umum Linear Programming
Dalam pembuatan model untuk Program Linear harus
diusahakan untuk memenuhi kriteria-kriteria yaitu, tujuan yang dicapai
dinyatakan dalam bentuk fungsi linear, sumber-sumber tersedia dalam bentuk
jumlah terbatas, dan pembatasan harus dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan
linear serta harus ada alternatif pemecahan, yaitu suatu solusi/pemecahan yang
memenuhi semua kendala.
Persoalan yang timbul, bagaimana dapat mencapai
hasil (output) yang optimal dengan memperhatikan input (man, money, material,
time) yang tersedia memang terbatas. Jadi mencari suatu permecahan yang optimal
dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan input inilah yang terjadi sasaran
Riset Operasi,
khususnya Linear Programming. Beberapa karakteristik yang biasa digunakan dalam
persoalan Linear Programming menurut Dimyati (1994:18) adalah sebagai berikut:
1.
Variabel Keputusan
Variabel Keputasan adalah variabel yang menjelaskan
batasan-batasan atau keputusan-keputusan yang dapat dibuat.
2. Fungsi Tujuan
Fungsi Tujuan
merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimumkan (untuk
pendapatan/keuntungan) atau diminimumkan (untuk biaya)
3. Pembatas
Pembatas
merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak dapat menentukan
harga-harga variabel keputusan secara sembarang.
4. Pembahas Tanda
Pembatas Tanda
adalah pembatas yang menyelesaikan apakah variabel keputusannya diasumsikan
hanya berharga negatif atau variabel keputusan tersebut boleh berharga positif.
2.1.4
Asumsi Dasar Linear Programming
Untuk lebih jauh membahas model Linear Programming, sebaliknya terlebih
dahulu kita mengetahui Asumsi-asumsi yang terdapat dalam Linear Programming,
agar tidak terbentur pada berbagai hal yang tidak diharapkan dan dalam teknik
linear Programming kita bias mendapatkan hasil yang memuaskan.
Menurut Sudibjo
dkk, (1995 : 13) menyatakan bahwa asumsiasumsi dasar Linear programming dapat
diperinci sebagai berikut :
- Propotionality (Asumsi Kesebandingan)
Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya
nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara
sebanding (proporsional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
Misal :
a. Z = C1X1 + C2X2
+ ..... + CjXj+...... + CnXn
Setiap penambahan 1 unit Xl
akan menaikkan nilai Z dengan C1.
Setiap penambahan 1 unit X2 akan menaikkan nilai Z dengan C2,
dan seterusnya.
b. A11X1
+ A12X2 +......
+ C1jXj +...... + AnXn > B1
Setiap penambahan 1 unit X1
akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas dengan Al1, setiap
penambahan 1 unit X2 akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas A12,
dan seterusnya. Dengan kata lain, setiap kenaikkan kapasitas riil tidak perlu ada biaya persiapan (set up cost).
- Additivity (Asumsi Penambahan)
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan
tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam linear programing dianggap
bahwa kenaikkan dari nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikkan suatu kegiatan
dapat ditambah tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan
lain.
Misal : Z = 5X1 + 3X2
dimana Xl = 5 dan X2 =
7
sehingga Z = 24 + 21 = 45
Andaikan X1 bertambah 1
unit, maka sesuai dengan asumsi yang pertama, nilai Z menjadi 30 + 21 = 51
Jadi, nilai 4 karena kenaikkan Xl
dapat langsung ditambahkan pada nilai Z mula-mula tanpa mengurangi bagian Z
yang diperoleh dari kegiatan 3(X2).
Dengan kata lain, tidak ada korelasi
antara X1 dan X2.
3. Divisibility(Asumsi Pembagian)
Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran
(output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
Misal : Xl = 2,5 ; Z = 33,5
4. Deterministic
(Asumsi Kepastian)
Asumsi ini menyatakan bahwa parameter
yang terdapat dalam model Linear Programming (Aij Bi Cj
) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat.
2.1.5
Rumus Umum
Linear Programing
Rumus Umum Linear Programing menurut Supranto
Handoko (2000:380)
Cari Xl , X2, …, Xj …Xn
Z = C1X1
+ C2X2 + … + CjXj +...... + CnXn
= Optimum
(maksimal
atau minimal)
d.p = a11x1
+ a12x2 + … + a1jxj + … + a1nxn > h1
a21x1 + a22x2
+ … + a2jxj + … + a2nxn > h2
ai1x1 + aj2x2
+ … + aijxj + … + ainxn > hi
am1x1 + am2x2
+ … + amjxj + … + amnxn >
hm
Keterangan :
-
Ada 2
macam barang yang akan diproduksi masing-masing sebesar Xl , X2
,...... , Xj ,......Xn
-
Xj
= Banyaknya produksi barang yang ke j, j = 1,2,...,n
-
Cj
= Harga per satu barang ke j, disebut "cost"
-
Ada n
macam bahan mentah, masing-masing tersedia h1, h2, ......, hm
-
h1 = banyaknya bahan merrtah ke i, i = 1,2........ m
-
aij = banyaknya bahan mentah ke i yang dipergunakan
untuk memproduksi 1 satuan barang ke j.
-
Xj
= unit memerlukan aij Xj, unit barang mentah I
-
Interpretasi
mengenai aij , Cj dan hj sangat tergantung kepada interpretasi
daripada Xj.
2.1.6
Metode Analisis Linear Programming
Dalam mengambil keputusan harus mencari alternatif
yang terbaik mengenai alokasi sumber daya dalam kegiatan proses produksi untuk
menghasilkan kombinasi jumlah produk agar dapat menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Linear Programming merupakan salah satu metode untuk menentukan
kombinasi produksi yang optimal. Pemecahan dan penyelesaian masalah
mempergunakan Linear Programming dengan salah satu metodenya yaitu metode
simplek.
2.2 Metode
Simpleks
Sebagian besar persoalan yang sering terjadi pada setiap perusahaan
berkenaan dengan penggunaan sumber secara efisien atau alokasi sumber-sumber
yang terbatas (tenaga kerja terampil, bahan mentah, lahan subur, modal) untuk
mencapai tujuan yang diinginkan seperti penerimaan hasil penjualan yang
diharuskan maksimum, jumlah biaya yang minimum. Dalam keadaan sumber yang
terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimal dengan perkataan lain bagaimana
caranya agar dengan masukan (input) yang serba terbatas dapat dicapai hasil
kerja yaitu keluaran (output) berupa produksi barang atau jasa yang optimal.
Sumber daya yang dimiliki suatu perusahaan sangat kompleks dan terbatas.
Artinya bila suatu perusahaan harus memecahkan masalah tentang sumber daya yang
terbatas dengan tujuan mencari keuntungan yang optimal. Dalam manajemen
produksi, permasalahan yang kompleks tersebut tidak dapat diselesaikan dengan
memakai cara grafik atau matematika. Oleh karena itu untuk menganalisis masalah
tersebut dilakukan dengan menggunakan metode simpleks untuk berbagai masalah
alokasi sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang optimal.
Pengertian Metode Simpleks
Menurut Supranto,
(1998:73) bahwa :
"Metode Simpleks ia!ah suatu metode yang
secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang fisibel ke pemecahan dasar yang fisibel (feasible) lainya dari ini
dilakukan berulangulang (dengan jumlah ulangan yang terbatas) sehingga
akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimal dan pada setiap step
menghasilkan suatu nilai dan fungsi tujuan yang selalu lebih besar (lebih
kecil) atau sama dari step-step sebelumnya".
Selain itu menurut Herjanto (1999:191)
mengemukakan bahwa:
"Metode Simpleks merupakan suatu cara yang
lazim dipakai untuk menentukan kombinasi optimal dari tiga variabel atau
lebih".
Menurut Handoko (2000:385) mengemukakan
bahwa:
"Metode simplek adalah suatu prosedur aljabar,
yang melalui serangkaian operasi - operasi berulang, dapat memecahkan suatu
masalah yang terdiri tiga variabel atau lebih."
Dari tiga pendapat
tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan persoalan Linear
Programming dengan jumlah variabel dua atau lebih, agar mencapai suatu
pemecahan yang optimal, dalam hal ini untuk memaksimalkan laba dan meminimalkan
biaya, maka yang digunakan adalah metode simpleks.
Metode Simpleks
lebih efisien serta dilengkapi suatu test ktiteria yang bisa memberitahukan
kapan hitungan harus dihentikan dan kapan harus dilanjutkan sampai memperoleh
suatu optimal solution (maksimum profit, minimum cost), permulaan yang fisibel
sampai pada pemecahan terakhir yang memberikan optimal solution. Yang lebih
menarik ialah, bahwa semua informasi yang kita perlukan (test criteria, nilai
variable-variabel, nilai fungsi tujuan) akan terdapat pada setiap table, selain
itu fungsi dari tujuan dari suatu table akan besar/kecil atau sama dengan table
sebelumnya.
Langkah-langkah Penyelesaian Dengan Metode Simplek
Metode analisis yang digunakan adalah pengambilan
keputusan dengan Metode Simplek. Menurut Sudibjo dkk. (1996 : 34) bahwa langkah-langkah
metode simplek adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan fungsi tujuan yang akan
dicapai.
2.
Mengidentifikasi
batasan/kendala/constrain dalam bentuk ketidaksamaan.
3.
Mengubah fungsi tujuan dan
batasan-batasan.
-
Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi
implisit, artinya semua CjXij kita geser ke kiri
-
Fungsi pembatas diubah menjadi persaman
dengan cara menambah slack variabel. Banyaknya slack tergantung dari banyaknya
pembatas.
4.
Menyusun persamaan-persamaan di dalam
tabel simplek pertama/awal (fungsi tujuan dan batasan-batasan)
-
Memiliki kolom kunci dengan cara memilih
nilai pada baris fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar.
Tandailah kolom tersebut sebagai kolom kunci.
-
Memilih baris kunci dengan cara mencari
ideks, yaitu dengan rumus :
|
Nilai Kolom
Kunci (NKK)
Pilih nilai hasil yang mempunyai
positif dengan angka terkecil dan tandailah angka tersebut dengan baris kunci.
- Merubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membagi seluruh nilai baris kunci dengan angka kunci. Sebagai hasilnya dihasilkan nilai baru baris kunci. Kemudian gantilah variable baris kunci dengan variabel dasar tersebut di atas kolom kunci.
- Merubah nilai-nilai selain baris kunci, dengan rumus :
Baris baru = baris lama - (koefisien pada kolom kunci x nilai baru baris kunci)
- Melanjutkan perbaikan-perbaikan / perubahan-perubahan.
Bila masih terdapat
nilai negatif pada baris fungsi dalam baris
Z maka belum optimal sehingga ulangi dari langkah ke 3 sampai langkah ke
6 agar semua baris Z bernilai positif.
2.3 Perencanaan Produksi
Setiap perusahaan
dalam menjalankan kegiatan produksinya harus merencanakan terlebih dahulu
berapa banyak yang akan dihasilkannya, supaya hasil produksinya tidak terlalu
kecil atau tidak berlebihan. Bila produk yang dihasilkan sedikit dan tidak
sesuai dengan biaya operasi maka perusahaan akan rugi perusahaan. Sedangkan
jika produk yang dihasilkannya terlalu besar akan menyebabkan pemborosan,
karena akan terjadi penumpukan barang digudang. Oleh karena itu bila suatu
perusahaan akan mernproduksi suatu barang harus direncanakan terlebih dahulu
dengan tepat.
Pengertian Perencanaan Produksi
Seperti kita ketahui
perencanaan merupakan fungsi manajemen. Dalam perencanaan ditentukan
usaha-usaha atau tindakan-tindakan yang akan atau perlu diambil oleh pimpinan
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan
masalah-masalah yang mungkin muncul dimasa yang akan datang.
Ada beberapa
pendapat ahli mengenai definisi perencanan produksi, salah satu diantaranya
adalah menurut Adam dan Ebert (1992:40), bahwa:
"Planning
for operation establishing a program of action for converting resources into
goods and services".
Sedangkan menurut
Dobier dan Burn (1996:492), bahwa:
"Production planning is to coordinate the use
(?f afirin's resources and to synchronize the work of an individuals concerned
with production in order to nteet reguired completion dates at the lowest cost,
consistent with desired quality ".
Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan produksi merupakan suatu aktivitas
pembagian dan pengetian serta kegiatan mentransformasikan sumber daya-sumber
daya yang diperlukan dalam usaha memproduksi barang atau jasa dengan jumlah
tertentu, dalam jangka waktu tertentu, dengan kualitas tertentu dimasa yang
akan datang sesuai dengan tingkat penjualan yang diperkirakan dan fasilitas
yang dimiliki.
Tujuan Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi
dibuat dengan tujuan untuk merencanakan suatu kegiatan dalam hal ini kegiatan
produksi, agar produk yang dihasilkan sesuai dengan yang
diperkirakan/diramalkan dalam waktu yang tepat dan pada jumlah biaya yang
minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat. Perencanaan produksi tersebut
akan menjadi dasar bagi pembentukan anggaran operasi, dan membuat kebutuhan
tenaga kerja serta kebutuhan jam kerja, baik untuk waktu kerja biasa maupun
waktu kerja lembur. Selanjutan perencanaan produksi digunakan untuk menetapkan
keperluan peralatan dan tingkat persedian yang diharapkan.
Sebelum membuat
suatu rencana produksi, terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari perencanan
produksi. Adapun tujuan perencanaan produksi menurut produksi (1998:130),
adalah. sebagai berikut:
1. Untuk mencapai tingkat atau level keuntungan
(profit) yang tertentu. Misalnya berapa hasil (output) yang diproduksi supaya dapat
dicapai tingkat atau level profit yang diinginkan dan tingkat persentase
tertentu dari keuntungan (profit) setahun terhadap penjualan (sales) yang
diinginkan.
2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil atau
output perusahaan ini tetap mempunyai pangsa pasar (market sahare) tertentu.
3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan ini dapat
bekerja pada tingkat efisiensi tertentu.
4. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya
pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada tetap pada tingkatnya dan
berkembang.
5. Untuk mengembangkan sebaik-baiknya (efisien)
fasilitas yang sudah ada pada perusahaan yang bersangkutan.
Dari uraian tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan perencanaan produksi ialah untuk dapat
memproduksi barang-barang (output) dalam waktu tertentu dimasa yang akan datang
dengan kuantitas dan kualitas yang dikehendaki serta dengan keuntungan yang
maksimum.
Langkah -langkah Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi
membutuhkan pertimbangan dan ketelitian dalam menganalisis kebijakan, karena
perencanaan ini merupakan dasar penentuan bagi Manajer dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.
Berdasarkan
rencana-rencana produksi yang telah disusun, pimpinan perusahaan dapat
menentukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Bilamana kegiatan produksi dimulai dan berapa
banyak pekerja yang dibutuhkan dalam kegiatan prodizksi tersebut.
2. Menentukan alat-alat dan perlengkapan yang
diperlukan dalam proses produksi.
3. Tingkat
persediaan yang dibutuhkan.
2.4 Pendekatan Masalah
Pada umumya
perusahaan merupakan organisasi yang mencari laba dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan secara menyeluruh. Perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam
mengawasi aktivitas terutama yang menyangkut kegiatan produksi, maka perusahaan
perlu menetapkan perencanaan produksi secara jelas untuk menghindari adanya
kelemahan dalam proses produksi.
Perencanaan produksi merupakan usaha manajemen untuk
menetapkan dasar dan arus barang serta prosesnya, sehingga menghasilkan produk
yang dibutuhkan. Perencanaan produk tidak bisa terwujud tanpa adanya suatu
pengambilan keputusan, seperti yang dikatakan oleh Koont dkk, (1996 : 226)
bahwa :
"Pengambilan keputusan yaitu seleksi dari berbagai alternatif
tindakan yang akan ditempuh merupakan inti perencanaan".
Menurut Williams (2001 : 189) bahwa :
"Pengambilan keputusan adalah proses suatu pemecahan masalah dari
beberapa alternatif yang tersedia".
Dari kedua pendapat tersebut di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan inti dari perencanaan, untuk
memilih alternatif tindakan yang telah dipikirkan dan diproses guna mendapat
alternatif terbaik.
Salah satu masalah yang timbul dalam perencanaan produksi yaitu bagaimana
cara mangalokasikan sumber-sumber atau faktor yang ada dengan efektif dan
efisien sehingga meraih hasil yang optimal. Untuk memecahkan masalah tersebut,
dalam analisis pengambilan keputusan digunakan model linear programing dengan
metode simplek, seperti yang dikatakan Eddy Heryanto ( 1999 : 183) :
"Linear
programing adalah teknik pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan
sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal
mungkin".
Menurut Anderson
et. all, (2000 : 31) bahwa :
"Linear Programming is a
problem solving approach that has been developed to help managers make decision
".
Dari beberapa pendapat di atas bahwa Linear Programing merupakan model
umum untuk memecahkan masalah tentang pengalokasian sumber-sumber yang terbatas
secara optimal atau dengan kata lain metode-metode programasi matematika yang
dirancang untuk mengalokasikan berbagai sumberdaya yang terbatas di antara
berbagai alternatif penggunaan sumberdaya tersebut ke berbagai tujuan yang
telah ditetapkan, biasanya memaksimalisasi laba atau meminimalisasi biaya atau
dioptimalkan. Linear Programing ini menggunakan model matematis untuk
penyelesaian persoalan yang dihadapinya, dengan demikian Linear Programing
adalah perencanaan aktivitas untuk mencapai tujuan terbaik di antara seluruh
alternatif yang fisibel.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menerapkan analisa
pengembalian keputusan dengan menggunakan metode simplek.
Menurut T. Hani Handoko (1993 : 385) bahwa :
"Metode Simplek adalah suatu prosedur aljabar, yang melalui
serangkaian operasi-operasi berulang, dapat memecahkan suatu permasalahan yang
terdiri dari tiga variabel atau lebih".
Selain itu menurut Robert E. Markland (1989 : 77) bahwa :
"The Simplex method is very
efficient algorithm that optimizes an objective function subject to a systim of
linear epuation”.
Dari tiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
untuk menyelesaikan persoalan Linear Programing dengan jumlah variabel dua atau
lebih, agar tercapai suatu pemecahan yang optimal, dalam hal ini untuk
memaksimalkan laba dan meminimalkan biaya, metode yang digunakan adalah Metode
Simpleks.
Metode Simpleks lebih efisien serta dilengkapi suatu
test kriteria yang bisa memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan kapan harus dilanjutkan sampai
memperoleh suatu optimal solution (maksimum profit, minimum cost), permulaan yang fisibel
sampai pada pemecahan terakhir yang memberikan optimal solution.
Dengan demikian, maka akan diperoleh maksimalisasi laba atau mimalisasi
biaya sesuai dengan tujuan perusahaan.
0 Komentar untuk "Contoh Penelitian Peranan Metode Simlek Untuk Perencanaan Produksi Lima Jenis Komoditi Pada Unit Usaha Meubeul Koperasi Serba Usaha Trio Family Cidolog Ciamis"