BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Penguasaan lebih dari satu bahasa telah menjadi aspek yang sangat penting
dengan berkembangnya jaman. Sebagai bangsa yang akan memasuki era globalisasi
dan Free Trade Era maka tuntutan
untuk menguasai bahasa asing semakin tinggi. Bahasa Inggris sebagai bahasa
dunia telah menjadi bahasa yang wajib untuk dikuasai setiap orang agar dapat
mengikuti perkembangan jaman tersebut. Bahasa Inggris tidak hanya digunakan
sebagai bahasa pengantar dalam dunia bisnis tetapi juga dalam dunia pendidikan.
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa
asing atau bahasa kedua bagi siswa. Namun pengajaran bahasa Inggris di Sekolah
Dasar (SD) bukan barang baru di Indonesia. “Saat ini banyak SD, baik di
perkotaan maupun di pedesaan, telah berani mengenalkan bahasa Inggris,
khususnya kepada siswa kelas IV – VI” (Tuswadi Koesnadi, 2008). Pelaksanaan
pembelajaran Mata Pelajaran bahasa Inggris di SD sudah diperkenalkan sejak
adanya ketentuan muatan lokal Mata Pelajaran bahasa Inggris boleh dikenalkan di
SD. Alasan yang melatarbelakangi
pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan di SD diantaranya adalah bahasa
Inggris merupakan bahasa yang sangat penting dalam dunia Internasional
khususnya di era globalisasi sekarang ini. Dengan menguasai bahasa Inggris maka
siswa akan mudah mengakses dunia informasi dan teknologi, dan bisa memberikan
kesempatan yang lebih terbuka untuk mengembangkan diri guna memperoleh kesempatan yang lebih baik menghadapi
persaingan lapangan kerja dan karir dimasa yang akan datang.
“Potensi pengajaran bahasa Inggris di SD untuk menunjang kesuksesan siswa
dalam mempelajari bahasa Internasional
ini di sekolah lanjutan sangatlah besar” (Tuswadi Koesnadi, 2008). Walaupun
pengajaran bahasa Inggris memiliki manfaat yang besar untuk masa depan siswa
dan telah lama dilaksanakan di SD, namun pada kenyataannya siswa masih
mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Dan masih terdapat beberapa
permasalahan dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD.
Terdapat empat keterampilan pembelajaran bahasa Inggris
yang harus dikuasai siswa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. “Similarly there is no division in young children’s minds between oral
and written communication in english – to them, listening, speaking, reading,
and writing are interrelated aspects of the same activity” (Opal Dunn, 1984: 68). Dalam pikiran anak-anak, tidak ada sekat
antara berbicara dengan menulis. Semua aspek bahasa yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis, merupakan aspek-aspek yang saling berhubungan dalam
sebuah aktivitas. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di SD
harus mencakup keempat aspek keterampilan tersebut. Pembelajaran bahasa Inggris
diajarkan secara terpadu, tidak hanya satu atau aspek bahasa saja melainkan
seluruh aspek bahasa harus dikembangkan. Apabila siswa mengalami kesulitan pada
salah satu aspek bahasa saja maka akan menghambat pembelajaran bahasa Inggris
ini.
Penulis telah melakukan studi pendahuluan ke dua tempat SD di Kota Tasikmalaya. Penulis melakukan wawancara kepada guru bahasa
Inggris di kedua SD tersebut. Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris
di SD masih dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting karena masih
merupakan pelajaran mulok. Persepsi ini datang baik dari siswa maupun dari guru
kelas lainnya serta dari pihak sekolah. Sehingga berpengaruh kepada sarana dan
prasarana pembelajaran serta minat siswa dalam belajar bahasa Inggris.
Disamping itu, waktu yang terbatas
untuk pelajaran mulok ini, yaitu hanya dua jam pelajaran dalam satu minggu atau
2 x 35 menit.
Adanya
keterbatasan waktu jam pelajaran di sekolah, yaitu dua jam pelajaran dalam satu
minggu, menyebabkan siswa tidak memiliki banyak waktu untuk mengasah
keterampilan berbahasa Inggris di sekolah. Setelah berada di keluarga pun, bahasa Inggris ini tidak
dapat dipraktekan sebab pada umumnya di keluarga
tidak menggunakan bahasa Inggris, padahal waktu terbanyak siswa adalah ketika
siswa berada di lingkungan keluarga.
Siswa enggan untuk
berbicara menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan oleh rasa malu siswa
dan rasa apatis siswa. Untuk menarik minat siswa, guru pun sering menggunakan game dalam pembelajaran. Disamping itu,
minat siswa sebenarnya dapat dibangkitkan dengan hal-hal yang dekat dengan
mereka diantaranya melalui Internet, Playstation,
film-film, dan lagu-lagu barat. Ini merupakan potensi yang besar untuk
memperkaya kosakata siswa, sehingga guru selanjutnya dapat mengarahkan siswa
untuk menggunakan kosakata dalam keterampilan berbahasa.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di atas, maka penulis ingin meneliti sejauhmana kesulitan belajar bahasa Inggris yang
dihadapi siswa dalam keterampilan berbicara. Pada hasil observasi di atas, siswa
mengalami kesulitan dalam aspek berbicara. Siswa masih malu untuk berbicara
bahasa Inggris. Selain itu, keterbatasan waktu untuk melatih berbicara dalam
bahasa Inggris menjadi sebuah faktor penyebab kesulitan siswa dalam berbicara. Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kesulitan siswa dalam belajar
bahasa Inggris dan faktor yang
menyebabkan kesulitan tersebut.
Tag :
Skripsi Bahasa Inggris
0 Komentar untuk "Penguasaan Lebih Dari Satu Bahasa Telah Menjadi Aspek Yang Sangat Penting Dengan Berkembangnya Jaman (Latar Belakang)"