PRE PLANING HOME VISITE
A. Latar
belakang
Dalam rangka meningatkan dan mengembangkan
pelayanan diruang Rajawali
RSJ Provinsi Jawa Barat,
salahsatu
aspek yang menjadi perhatian dalam upaya rehabilitasi dan spiritual. Untuk itu
peran serta keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan gangguan jiwa
Peningkatan peran keluarga ada
pelayan terapi rehabilitasi klien gangguan jiwa adalah melalui “home visite”,
kunjungan rumah berarti mengunjungi tempat tinggal klien dan keluarga untuk
mendapatkan berbagai informasi penting yang diperlukan dalam rangka membantu
klien dalam proses terapi.
Peran dan partisipasi dalam proses
terapi merupakan alat yang sangat penting karena rumah sakit jiwa sebagai
tempat pelayanan kesehatan jiwa bukan tempat klien seumur hidup tetapi hanya
fasilitas yang membawa klien dan keluarga mengembangkan kemampuan dalam
mengembangkan kemampuan dalam mencegah terjadinya masalah, menanggulangi berbagai
masalah dan mempersatukan keadaan adaptif.
Berdasarkan hal tersebut maka
kunjungan rumah merupakan alternatif yang paling baik untuk dilakukan, karena
melalui kunjungan akan didapatkan informasi data fisik maupun nonfisik dan
keluarga klien yang dibutuhkan untuk proses terapi di Rumah Sakit, selain itu
dapat memberikan bantuan pada klien dalam memberikan motivasi dan informasi
terhadap keluarga agar klien dapat diterima keadaannya didampingi dan
diperlukan sewajarnya.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk memberikan penanganan bantuan
terapi melalui kumpulan data yang lengkap dan akurat tentang kondisi fisik dan
non fisik klien serta keadaan sikap dan perilaku keluarganya.
2.
Tujuan Khusus
a.
Meningkatkan pemahaman
keluarga tentang proses terapi yang komperhensif sehingga keluarga dapat
berpartisipasi secara aktif.
b.
Melengkapi biodata dan
anamnesa
c.
Mempersiapkan lingkungan
dan keluarga pasien
C. Penatalaksanaan
1.
Waktu :
Kamis , 25 februari 2010
2.
Tempat : Rumah
klien( kamp. Cisalak RT/RW 02/04,Desa
Leuwi gajah, Cimahi Selatan, Cimahi
Bandung)
3.
Sasaran : Keluarga
klien
D. Metode
1.
Observasi
2.
Wawancara
3.
Diskusi
E. Strategi
pelaksanaan
Kondisi klien
DS : Klien
mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk membantingkan barang-barang yang ada disekitarnya.
DO
:
1.
Klien kadang berbicara
sendiri
2.
Klien jalan mondar-
mandir.
3.
Klien tidak tidur
4.
Tidak dapat memusatkan
perhatian
5.
Klien sering melamun
6.
Klien mengurung
diri
F.
Diagnosa keprawatan
Gangguan
sensori persepsi : Halusinasi dengar
G. Tujuan
keperawatan
Keluarga mampu merawat pasien halusinasi
di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien dengan kriteria
luas, keluarga mampu menjelaskan tentang halusinasi.
H. Tindakan
keperawatan
SP 1 (tanggal )
1.
Identifikasi masalah
keluarga dalam merawat pasien
2.
Jelaskan tentang
halusinasi
a.
Pengertian halusinasi
b.
Jenis halusinasi yang
dialami oleh pasien
c.
Tanda dan gejala
halusinasi
d.
Cara merawat pasien
halusinasi (cara berkomunikasi, pemberian obat dan pemberian aktivitas pada
pasien)
e.
Sumber- sumber
pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
f.
Bermain peran cara
merawat
g.
Jadwal keluarga dalam
merawat pasien
I.
Strategi komunikasi
teurapetik
1.
Fase Orientasi
a.
Salam Terapeutik
b.
Perkenalkan diri
“Perkenalkan nama saya Eneng Nunung Nurjanah,
saya mahasiswa Stikes Muhammadiyah Tasikmalaya yang diberikan tugas dari RSJ
Provinsi Jawa Barat untuk melakukan kunjungan rumah sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan laporan. Disamping itu juga tujuan saya ingin mendapatkan
informasi yang lengkap tentang Tn.M”
c.
Membuka pembicaraan
dengan topik umum
“Bagaimana kabar
keluarga di sini? Apakah saya mengganggu kegiatan Bapak?”
d.
Evaluasi/ Validasi
kontrak
“Pa, bagaimana jika
kita diskusikan tentang masalah yang dialami putra Bapak, menurut Bapak berapa
lama kita diskusi? Bagaimana kalau 45 menit? Tempatnya di sini saja. Bagaimana
Bapak bersedia?
2.
Fase Kerja
“Bisa Bapak ceritakan pada saya
bagaimana awal kejadian Tn.M
mengalami gangguan jiwa.
“Bagaimana perasaan Bapak sehubungan
dengan adanya anggota keluarga yang seperti ini?”
“Apa yang dirasakan Bapak dalam merawat
pasien?”
“Sekarang saya akan menjelaskan tentang
halusinasi.”
“Halusinasi dengar merupakan persepsi
sensori yang salah terhadap stimulus dengar yang tidak mampu diidentifikasi.”
a.
Faktor Penyebab dan
Pencetus Halusinasi
1.
Faktor Penyebab
a)
Biologis
Abnormalitas otak yang dapat menyebabkan
respon neurologis yang maladaptive, misalnya ada luka pada area depan kepala,
samping kepala dan saraf otak yang paling berhubungan dengan munculnya perilaku
psikotik.
b)
Psikologis
Selama lebih dari 20 tahun skizofrenia
diyakini sebagai penyakit yang disebabkan sebagian oleh keluarga dan sebagian
disebabkan individu sendiri.
c)
Sosial Budaya
Beberapa ahli menyimpulkan bahwa
kemiskinan, ketidakharmonisan sosial budaya dapat menyebabkan skizofrenia.
2.
Faktor Pencetus
Faktor
sosial budaya, teori ini mengatakan bahwa stress lingkungan dapat menyebabkan
terjadinya respon neurologis yang maladaptive, misalnya lingkungan yang penuh
dengan kritik, kehilangan, kemandirian dalam kehidupan atau kehilangan harga
diri, kerusakan dalam hubungan interpersonal, kesepian, tekanan dalam pekerjaan
dan kemiskinan.
“Menurut
Bapak bagaimana pandangan masyarakat tentang orang yang gangguan jiwa, khususnya
terhadap Tn.M?”
“Bagaimana
rencana keluarga dalam merawat Tn.M
setelah pulang dari RSJ?”
“Baiklah
Pak, sekarang kita
diskusikan persiapan penerimaan pulang Tn.M
nanti.”
3.
Fase Terminasi
Evaluasi
S : Setelah kita berdiskusi
bagaimana perasaan Bapak sekarang?
O : Bisa Bapak ceritakan
kembali apa yang telah kita diskusikan?
4.
Tindak Lanjut Keluarga
“Saya mengharapkan apa yang telah kita
diskusikan dapat Bapak perhatikan mengingat dukungan dan peran serta keluarga sangat
diperlukan untuk proses penyembuhan Tn.M”
Tag :
ARTIKEL
0 Komentar untuk "Pre Planing Home Visite"