katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Fungsi Peranan Media Pengajaran dan Kriteria Pemilihan Media Pengajaran dalam Proposal Bahasa Indonesia


Fungsi Peranan Media Pengajaran
Fungsi  media  pengajaran sebagai  sumber belajar, Nana  Sudjana  (dalam Djamarah, 1996 : 152), Merumuskan fungsi media sebagai berikut :
a.       Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri  sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
b.      Penggunaan  media  pengajaran merupakan bagian yang  integral  dari  keseluruhan situasi mengajar.
c.       Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran .
d.      Penggunaan media bukan semata–mata  alat  hiburan, bukan  sekedar  melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e.       Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam  menangkap perhatian yang diberikan guru.
f.       Pengunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
            Ketika fungsi–fungsi media pengajaran itu diaplikasikan kedalam proses belajar mengajar , maka terlihatlah perannya sebagai berikut :
a.       Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari  keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
b.      Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
c.       Media sebagai sumber belajar bagi siswa. 

Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
            Nana Sudjana dan Ahmad Rivai  (dalam Djamarah dan Zein, 1996 :  150), mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran, sebagai berikut:
a.       Ketepatan dengan tujuan pengajaran.
b.      Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa.
c.       Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhan dan praktis penggunaannya.
d.      Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.
e.       Tersedia waktu untuk menggunakanya, sehinga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. Sesuai dengan tarap berpikir siswa. 

Media Cerita Gambar Seri Sebagai Model Pembelajaran
            Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik. Demikian pula dalam pembelajaran menulis karangan di SD. Penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa dalam keterampilan mengarang. Dengan melihat  gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan.
            Berkaitan dengan penggunaan media  gambar, Purwanto dan Alim  (1997 :  63), mengemukakan bahwa “Penggunaan media gambar untuk melatih anak  menentukan pokok pikiran yang mingkin akan menjadi karangan–karangan”,  juga  Tarigan (1997 : 210) mengemukakan bahwa “Mengarang melalui media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar seri adalah cara atau daya  upaya  dalam  menyusun atau  menulis  suatu tulisan atau karangan dengan menerjemahkan isi pesan visual (gambar seri) ke dalam bentuk tulisan. 

Ciri–ciri Gambar Yang Baik dan Peranannya Sebagai Media Pengajar
Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah yang memiliki ciri–ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (1991 : 219), yaitu :
a.       Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.
b.      Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.
c.       Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang obyek–obyek dalam gambar.
d.      Berani dan dinamis.
e.       Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.
Sedangkan peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu :
a.       Dapat  membantu guru dalam  menyampaikan pelajaran dan membantu siswa  dalam belajar.
b.      Menarik perhatian anak sehinga terdorong untuk lebih giat belajar.
c.       Dapat membantu daya ingat siswa (retensi)
d.      Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat  yang  lain. (Sudirman et-al 1991 : 220)
Atas dasar uraian tersebut di atas, hendaknya guru mau mempertimbangkan penggunaan media gambar seri di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar  terutama dalam pengajaran menulis karangan. Karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa  tersebut  dapat  mampu menulis  karangan sesuai  dengan tema, ide, pengalaman dan kejadiannya 

1.      Kerangka Berfikir
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang menulis karangan deskripsi, guru harus mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang optimal dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran dan menggunakan alat peraga atau media yang dapat membantu siswa mencerna pembelajaran.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi guru perlu menyediakan alat bantu atau media pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk membantu siswa mengembangkan ide-ide yang akan dituangkannya dalam bentuk sebuah karangan. Karena pada kenyataanya siswa sering merasa kesulitan apa bila dihadapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang mengarang atau menulis karangan deskripsi.
Menyikapi kenyataan ini, penulis memandang perlu untuk menggunakan media gambar seri, yaitu berupa sajian gambar seri yang menggambarkan atau menceritakan suatu kejadian. Dalam pelaksanaannya guru menyajikan gambar seri untuk diteliti dan disimak siswa, kemudian anak disuruh menulis ide pokok yang terdapat dari gambar yang disajikan.
Ide pokok yang ditulis disusun berdasarkan urutan kejadian yang benar. Setelah tersusun dengan benar setiap siswa mengembangkan ide pokok tersebut berupa beberapa kalimat yang tergabung dalam sebuah paragrap.
Dengan demikian kemampuan siswa khususnya kelas III SDN ... Kecamatan ... Kota ... tentang menulis karangan deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia akan meningkat dengan menggunakan media gambar seri.

2.      Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenaranya oleh penulis yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dijadikan tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya (Arikunto 1998 : 17). Anggapan dasar pada penelitian ini diantaranya adalah :
a.       Keterampilan menulis karangan deskripsi merupakan salah satu pembelajaran bahasa Indonesia dan tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD.
b.      Keterampilan menulis karangan deskripsi adalah salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa kelas III SD Negeri ... Kecamatan ... Kota ....
c.       Salah satu tujuan pembelajaran keterampilan menulis adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan melalui bahasa tulisan.
d.      Media gambar seri adalah salah satu media pembelajaran bahasa Indonesia.
e.       Penelitian Tindakan Kelas tentang pengunaan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa SD Negeri ... Kecamatan ... Kota ... mendapat dukungan dari guru, siswa dan Kepala sekolah.

3.      Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang sebenarnya akan diuji berdasarkan data yang terkumpul. (Irawan Soehartono 2002). Maka dari itu, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas III SD Negeri ... Kecamatan ... Kota ... akan meningkat apabila menggunakan media gambar seri.

F.       Metode Penelitian
1.      Model PTK
Metode penelitian adalah cara untuk memecahkan suatu permasalahan secara ilmiah, sistematis, logis dan faktual. Metode tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Menurut Sumantri (1988 : 38) “suatu penelitian pada hakikatnya memiliki metode masing-masing”. Sesuai dengan tujuannya yakni untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Model penelitian tindakan yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah model PTK dari Kemmis & Mc Taggart. Dalam desain model ini, satu fokus tindakan (action) merupakan satu siklus tindakan yang terdiri dari satu step atau langkah tindakan pembelajaran. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa PTK dilakukan untuk meningkatkan satu aspek Kerja Ilmiah (kemampuan siswa untuk melakukan observasi) pada satu Standar Kompetensi dan satu Kompetensi Dasar. Satu Materi Pokok terdiri dari beberapa indikator yang diselesaikan dalam beberapa kali tindakan. Sedangkan bentuk PTK yang dilaksanakan, PTK Kolaboratif yang melibatkan beberapa pihak dengan jalinan bersipat kemitraan sebagaimana dijelaskan oleh Kasihani Kasbolah (1998 : 123) yang menyatakan bahwa : “Penelitian tindakan Kolaboratif melibatkan beberapa pihak yaitu Guru, Kepala Sekolah, Peneliti, maupun Dosen secara serempak melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan Praktek Pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, dan meningkatkan karier guru”.

Untuk melanjutkan Proposal Tentang Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis KaranganDeskripsi Melalui Media Gambar Seri Silahkan --- KLIK DISINI ---
Tag : Proposal
0 Komentar untuk "Contoh Fungsi Peranan Media Pengajaran dan Kriteria Pemilihan Media Pengajaran dalam Proposal Bahasa Indonesia"

Back To Top