katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Proposal Tentang Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menjumlah Bilangan Pecahan Melalui Pendekatan Realistik Matematika


A.       LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran matematika akan membantu manusia dalam mengetahui dan memiliki kemampuan mengatasi permasalahan dalam kehidupan. Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa di Sekolah Dasar agar mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa terhadap prinsip dan nilai matematika sehingga tumbuh daya nalar, berpikir logis, sistematik, kritik, kreatif, cerdas, terbuka dan rasa ingin tahu sesuai dengan pernyataan TIM MKPBM (1999 : 17)  mengemukakan bahwa:
Matematika itu adalah bahasa simbol, matematika adalah bahasa numerik, matematika adalah bahasa yang dapat menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional. Matematika itu bahasa simbol, matematika adalah bahasa metode berpikir logis, matematika adalah sarana berpikir, matematika adalah  logika pada masa dewasa, matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya, matematika adalah suatu sains yang bekerja menarik kesimpulan-kesimpulan yang perlu, metemtika suatu sains formal yang murni, ilmu tentang bilangan dan ruang. Matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur. Matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah aktifitas manusia.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya tidak hanya menyampaikan materi matematika saja tetapi guru benar-benar membimbing siswa secara bertahap menguasai konsep matematika serta berbuat sesuai dengan prinsip dan nilai matematika. Maka dari itu, guru hendaknya mampu menciptakan pembelajaran matematika yang menyenangkan. Sehingga bila siswa sudah menyenangi matematika dia akan mengerjakan tugas-tugas matematika dengan rasa senang. Dengan kondisi tersebut diharapkan akan mendorong tercapainya prestasi belajar siswa yang memuaskan.
Dalam melaksanakan pembelajaran matematika hendaknya mengacu pada kurikulum yang berlaku. Peraturan pengelolaan pendidikan yang dilakukan sekarang ini, telah menghasilkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2006. Kurikulum ini lebih terkenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun  dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Dalam hal ini penyusun merasakan adanya kebutuhan belajar yang harus dipenuhi siswa, salah satunya adalah dalam proses pembelajaran yaitu kesulitan siswa dalam menguasai konsep bilangan pecahan sehingga siswa  enggan untuk belajar matematika. Apabila guru mengabaikan permasalahan tersebut maka akan mengakibatkan ketidakberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan lagi minat belajar siswa. Sejalan dengan pernyataan tersebut BSNP (2006 : 16) mengemukakan bahwa: “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.”
Guru sebagai tenaga pengajar di kelas hendaknya berusaha sedapat mungkin untuk membangkitkan minat belajar pada peserta didiknya dengan berbagai cara, misalnya: dengan memperkenalkan kepada peserta didik berbagai kegiatan belajar, seperti bermain sambil belajar matematika, menggunakan alat peraga yang menarik atau memanipulasi alat peraga, menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran pada saat mengajar matematika, mengaitkan pembelajaran matematika dengan dunia anak. (Suwangsih, at al. 2006 : 16)

Demikian halnya dalam BSNP (2006 : 109) mengenai kurikulum matematika mengemukakan bahwa:
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. 

Melihat kenyataannya di SDN Mangkurayat VI, pembelajaran di kelas IV orientasinya pada kegiatan pembelajaran kurang sesuai dengan minat dan kebutuhan belajar siswa. Dikarenakan faktor guru kurang memperhatikan pembelajaran bermakna bagi siswa dan tidak memperhatikan kepentingan siswa, sehingga siswa banyak mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep disebabkan juga oleh kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran. Serta pembelajaran didominasi oleh guru dan siswa menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran sehingga di kelas IV masih banyak siswa kurang memahami pembelajaran matemtika tentang konsep menjumlah bilangan pecahan.
Sejalan dengan hal tersebut tim MKPBM (1999 : 129) mengemukakan bahwa:
Kerangka pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik mempunyai dua kelebihan. Menuntun siswa dari keadaan yang sangat konkrit (melalui proses matematisasi horizontal, matematika dalam hal ini adalah matematika informal) biasanya siswa dibimbing oleh masalah-masalah kontekstual. Dalam falsafah realistik, dunia nyata digunakan sebagai titik pangkal permulaan dalam pengembangan konsep-konsep dan gagasan matematika. 

Atas dasar hal-hal di atas, penulis mengupayakan melalui sebuah pendekatan matematika yaitu dengan pendekatan realistik matematika. Pembelajaran ini akan membawa siswa dari level matematika informal menuju matematika formal sehingga guru bisa mengarahkan siswa baik kelompok maupun individu untuk menciptakan caranya sendiri dalam menyelesaikan soal.
Guru kreatif senantiasa memberikan pendekatan-pendekatan baru dalam menyajikan sebuah pembelajaran yang relevan dengan tingkat perkembangan siswa, menumbuhkankembangkan keterampilan berpikir siswa, serta menumbuhkembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan respek tehadap orang lain. Sehingga dengan kondisi itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJUMLAH BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK MATEMATIKA.
0 Komentar untuk "Contoh Proposal Tentang Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menjumlah Bilangan Pecahan Melalui Pendekatan Realistik Matematika"

Back To Top