FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALISME
Prinsip-prinsip Filosofis
a.
Hakikat Manusia
Filsafat eksistensialisme membahas
tentang pilihan kreatif, subyektivitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit
dari keberadaan manusia atas skema rasional untuk hakikat manusia dan realitas.
Filsafat Eksistensialisme lebih memfokuskan pada pengalaman-pengalaman
individu. Tokoh terkenalnya adalah Jean Paul Sortre (1905-1908).
Ada 2 aliran Eksistensialisme
1.
Aliran Theistik (Bertuhan)
2.
Aliran Atheistik (tidak
bertuhan)
b.
Hakikat Realitas
Realitas adalah kenyataan hidup
itu sendiri Eksistensialisme merupakan Filsafat yang memandang segala gejala
berpangkal pada eksistensi. Eksistensi adalah cara manusia berada di dunia.
Bagi eksisten banda-benda materi, alam fisik, dunia yang berada di luar manusia
tidak akan bermakna/ tidak memiliki tujuan apa-apa kalau terpisah dari manusia.
Jadi, dunia ini bermakna karena manusia.
Ada beberapa paham Eksistensialisme,
namun pandanga itu memiliki persamaan diantaranya :
1.
Motif pokok filsafat
eksistensialisme ialah apa yang disebut eksistensi, yaitu cara manusia berada,
pusat perhatian ada pada manusia sehingga bersifat humanitis.
2.
Bereksistensi harus diartikan
dinamis berarti merupakan dirinya sendiri aktif menjadi dan merencanakan
3.
Manusia dipandang sebagai
makhluk terbuka
4.
Eksistensi memberi tekanan pada
pengalaman konkrit
c.
Hakikat Pengetahuan
Teori pengetahuan Eksistensialisme
banyak dipengaruhi oleh filsafat tenomologi, suatu pandangan yang
menggambarankan penampakan benda-benda dan peristiwa-peristiwa sebagai
benda-benda tersebut menampakan dirinya pada manusia. Pengetahuan yang
diberikan bukan sebagai alat untuk memperoleh pekerjaan/ kairir anak, tapi
untuk dapat dijadikan alat perkembangan dan alat pemenuhan diri.
d.
Hakikat Nilai
Pemahaman eksistensi terhadap
nilai menekan kebebasan dalam tindakan manusia memiliki kebebasan untuk
memilih, namun menentukan pilihan –pilihan diantara pilihan yang terbaik dalah
yang paling sukar.
Iplikasi Pendidikan
A.
Pendidikan
Pusat pembicaraan
Eksistensialismeadalah keberadaan manusia, sedangkan pendidikan hanya dilakukan
manusia
B.
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah untuk
mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensi untuk
pemenuhan diri
C.
Peranan Guru dan Siswa
Power (1982) mengemukaka beberapa
implikasi filsafat pendidikan eksistensialisme sebagai berikut :
1.
Tujuan pendidikan yaitu memberi
bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan
2.
Status siswa yaitu sebagai
makhluk rasional dengan pilihan bebas dan tanggung jawab atas pilihannya.
3.
Kurikulum yang diutamakan
adalah kurikulum liberal
4.
Peranan yaitu melindungi dan
memelihara kebebasan akademik, dimana mungkin guru pada hari besok lusa menjadi
murid.
D.
Kurikulum
Kurikulum yang ideal adalah
kurikulum yang memberi para siswa kebebasan individual yang luas dan menegarkan
mereka untukn mengajukan pertanyaan-pertanyaan,melaksanakan pencarian
–pencarian mereka sendiri dan menarik kesimpulan yang mereka sendiri tidak ada
satu mata pelajaran tertentu yang lebih penting dari pada yang lainnya.
E.
Metode
Tidak ada pemikiran yang mendalam
tentang metode, tetapi apapun yang dipakai harus menunjuk pada cara untuk
mencapai kebahagiaan dan karakter yang baik, tetapi untuk metode yang paling
utama adalah dengan melakukan diskusi siswa memiliki hak untuk menolak
interprestasi guru tentang pelajaran.
BAB III
KESIMPLILAN DAN TANGGAPAN
A. Kesimpulan
Pada
dasarnya Filsafat Eksistensialisme lebih memfokuskan pada pengalaman -
pengalaman individu. Eksistensialisme juga memandang segala gejala berpangkal
pada cara manusia berada di dunia (eksistensi). Dalam proses belajar mengajar
eksistensialisme lebih mengutamakan kebebasan, maksudnya siswa diberi kebebasan
untuk dapat menyampaikan ide – idenya/ inspirasinya sehingga terjadi sebuah
dialog antara siswa yang satu dengan yang lainnya dan guru sebagai fasilitator
yang membantu siswa untuk menemukan jati diti para siswa tersebut. Para siswa
juga intelektualnya diusahakan untuk bisa berfikir sehingga dimasa yang akan
datang akan menjadi manusia yang sempurna dapat menemukan jati dirinya.
B. Tanggapan
Kami sangat setuju dengan
pandangan eksistensialisme. Kami juga pernah merasakan sebagai siswa. Menurut
kami kebanyakan pandangan eksistensialisme tidak dilaksanakan karena kebanyak
guru disamakan dengan seorang instruktur. Apabila pandangan eksistensialisme
ini diterapkan mungkin akan tercipta siswa yang aktif, jenius atau pintar.
Sehingga Negara kita akan maju karena mempunyai SDM yang berkualitas baik.
MAKALAH
“FILSAFAT
PENDIDIKAN”
Tentang
Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah
“Filsafat Pendidikan ”
Dosen :
Diusun Oleh :
Arif Sutisna
Kelas I A
PROGRAM S1 PGSD
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2013/2014
Tag :
MAKALAH AGAMA
0 Komentar untuk "Contoh Makalah Filsafat Pendidikan Eksistensialisme"