Pembiasaan
anak tentang mengucapkan dan membalas salam menunjukkan penanaman sikap hormat
/sopan santun pada anak, di bawah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru
dan orang tua untuk melatih anak agar bersikap sopan santun (termasuk
untuk membiasakan anak agar dapat mengucapkan dan membalas salam), yaitu :
- Gunakan bahasa yang sopan ketika berbicara dengan orang lain di depan anak,
- Biasakan berkata dan bertingkah laku sopan kepada anak,
- Menegur anak dengan lembut ketika anak berkata / bertingkah laku tidak sopan, namun amatilah alasan mengapa anak berbuat demikian,
- Nasihati anak dengan cara yang baik dan tidak di depan orang lain,
- Hindarkan menyoraki dan menertawakan anak yang mengucapkan kata-kata kotor karena anak akan merasa dapat dukungan,
- Hindarkan pertengkaran di depan anak dan didengar anak,
- Bantulah anak memilih buku bacaan yang patut,
- Seleksilah tayangan TV yang kurang sopan dengan ketat jika anak mengadopsi perbendaharaan kata-kata kotor dari TV,
- Berikan teguran dan hukuman yang mendidik jika anak dengan sadar dan sengaja berkata / berkaku kurang sopan.
- Berikan pujian / penghargaan pada anak yang berkata dan berperilaku sopan.
Dalam penanaman pengembangan moral
dan nilai-nilai agama di lingkungan sekolah ada beberapa metode yang dapat
dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Metode bercerita
Bercerita dapat dijadikan metode untuk
menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat ( Otib Satibi
Hidayat,2005:4.12), misalnya bercerita tentang manfaat menyapa orang lain denga
mengucapkan salam dsb.
2. Metode bernyanyi
Bernyanyi adalah suatu pendekatan
pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang dan gembira. Anak
diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia,
senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada.
Misalnya mengajarkan lagu “salam”.
3. Metode pembiasaan dalam berprilaku
Pendekatan ini merupakan kegiatan
yang menimbulkan rasa senang, gembira dan bahagia pada diri anak, misalnya
: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, berdoa sebelum makan dan
minum, mengucapkan dan membalas salam kepada guru dan teman, merapikan mainan
setelah belajar, berbaris sebelum masuk kelas dsb. Pembiasaan hendaknya
dilakukan secara konsisten.
4. Metode bermain peran
Dengan
bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan jika ia menjadi seseorang
yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran.
5. Metode diskusi
Metode
diskusi yang dimaksud yaitu, mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya
dilakukan dengan cara siswa dan guru bersama-sama menonton tayangan dari CD,
kemudian setelah selesai siswa diajak berdiskusi dan guru tentang isi tayangan
CD tsb. Isi diskusinya antara lain mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak
itu dikatakan baik, mengapa harus menyayangi dsb.
6. Metode
teladan
Guru moral yang ideal adalah
mereka yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua
dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orang lain dalam
melakukan refleksi. Guru hendaknya menjadi figur yang dapat dicontoh dalam
bertingkah laku oleh siswanya. Secara kodrati manusia merupakan makhluk peniru
atau suka melakukan hal yang sama terhadap sesuatu yang dilihat. Apalagi
anak-anak, ia akan senantiasa dan sangat mudah meniru sesuatu yang baru dan
belum pernah dikenalnya, baik itu perilaku maupun ucapan orang lain.
0 Komentar untuk "Alternatif Penyelesaian Masalahan pada Anak yang Tidak Terbiasa Mengucapkan dan Membalas Agama Salam "