katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Alternatif Penyelesaian Masalahan pada Anak yang Tidak Terbiasa Mengucapkan dan Membalas Agama Salam

Pembiasaan anak tentang mengucapkan dan membalas salam menunjukkan penanaman sikap hormat /sopan santun pada anak, di bawah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua untuk melatih anak agar bersikap sopan santun (termasuk untuk membiasakan anak agar dapat mengucapkan dan membalas salam), yaitu :
  • Gunakan bahasa yang sopan ketika berbicara dengan orang lain di depan anak,
  • Biasakan berkata dan bertingkah laku sopan kepada anak,
  • Menegur anak dengan lembut ketika anak berkata / bertingkah laku tidak sopan, namun amatilah alasan mengapa anak berbuat demikian,
  • Nasihati anak dengan cara yang baik dan tidak di depan orang lain,
  • Hindarkan menyoraki dan menertawakan anak yang mengucapkan kata-kata kotor karena anak akan merasa dapat dukungan,
  • Hindarkan pertengkaran di depan anak dan didengar anak,
  • Bantulah anak memilih buku bacaan yang patut,
  • Seleksilah tayangan TV yang kurang sopan dengan ketat jika anak mengadopsi perbendaharaan kata-kata kotor dari TV,
  • Berikan teguran dan hukuman yang mendidik jika anak dengan sadar dan sengaja berkata / berkaku kurang sopan.
  • Berikan pujian / penghargaan pada anak yang berkata dan berperilaku sopan.

Dalam penanaman pengembangan moral dan nilai-nilai agama di lingkungan sekolah ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :
1.      Metode bercerita
Bercerita dapat dijadikan metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat ( Otib Satibi Hidayat,2005:4.12), misalnya bercerita tentang manfaat menyapa orang lain denga mengucapkan salam dsb.
2.      Metode bernyanyi
Bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang dan gembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada. Misalnya mengajarkan lagu “salam”.
3.      Metode pembiasaan dalam berprilaku
Pendekatan ini merupakan kegiatan yang menimbulkan rasa senang, gembira dan bahagia pada diri anak, misalnya : berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, berdoa sebelum makan dan minum, mengucapkan dan membalas salam kepada guru dan teman, merapikan mainan setelah belajar, berbaris sebelum masuk kelas dsb. Pembiasaan hendaknya dilakukan secara konsisten.
4.      Metode bermain peran
Dengan bermain peran anak akan mempunyai kesadaran merasakan jika ia menjadi seseorang yang dia perankan dalam kegiatan bermain peran.
5.      Metode diskusi
Metode diskusi yang dimaksud yaitu, mendiskusikan tentang suatu peristiwa. Biasanya dilakukan dengan cara siswa dan guru bersama-sama menonton tayangan dari CD, kemudian setelah selesai siswa diajak berdiskusi dan guru tentang isi tayangan CD tsb. Isi diskusinya antara lain mengapa hal tersebut dilakukan, mengapa anak itu dikatakan baik, mengapa harus menyayangi dsb.
6.      Metode teladan
Guru moral yang ideal adalah mereka yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orang lain dalam melakukan refleksi. Guru hendaknya menjadi figur yang dapat dicontoh dalam bertingkah laku oleh siswanya. Secara kodrati manusia merupakan makhluk peniru atau suka melakukan hal yang sama terhadap sesuatu yang dilihat. Apalagi anak-anak, ia akan senantiasa dan sangat mudah meniru sesuatu yang baru dan belum pernah dikenalnya, baik itu perilaku maupun ucapan orang lain.

0 Komentar untuk "Alternatif Penyelesaian Masalahan pada Anak yang Tidak Terbiasa Mengucapkan dan Membalas Agama Salam "

Back To Top