Usia dini merupakan masa golden ages,
dimana 80% perkembangan otak anak mencapai sempurna. Pada
masa ini anak harus distimulasi dengan baik untuk pengembangan
kecerdasan jamaknya (multiple intellegency). Perkembangan dunia
pendidikan mulai membuat orang tua sadar akan pentingnya pendidikan
anak sejak dini dan berbagai sekolah juga menerapkan berbagai
model pendekatan pembelajaran untuk menarik perhatian anak. Salah
satu pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Pendekatan Reggio
Emilia.
Pendekatan Reggio Emilia bagi pendidikan anak usia dini
telah menarik perhatianpendidik, peneliti dan hampir siapa saja yang tertarik
pada pendidikan anak usia dini dengan praktik yang terbaik. Bahkan
Asosiasi Internasional untuk Pendidikan Anak Usia Dini (NAEYC) telah merevisi
dari praktik yang sesuai dengan tahapan perkembangan (DAP). Pedoman
ini juga disertakan contoh-contoh dari pendekatan Reggio Emilia. Saat
ini, Pendekatan Reggio Emiliatelah diadopsi di Amerika
Serikat, Inggris, Selandia Baru, Australia dan
banyak negara lainnya.
Pendekatan Reggio Emilia percaya bahwa anak-anak
belajar melalui interaksi dengan orang lain, termasuk orangtua, staf dan
teman-teman di lingkungan belajar yang
ramah. Pendekatanmelihat anak-anak memiliki
sikap kompeten, banyak akal, ingin tahu, imajinatif, inventif
dan memiliki keinginan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
0 Komentar untuk "Latar Belakang Pendekatan Reggio Emilia"