Metode atau pendekatan pendidikan, terutama untuk anak usia
dini, yang berbeda dari pendekatan konvensional, yaitu Reggio Emilia Approach (REA). Pendekatan REA ini
berkomitmen “menciptakan kondisi pembelajaran yang akan mendorong dan
memfasilitasi anak untuk membangun kekuatan berpikirnya sendiri melalui
penggabungan seluruh bahasa ekspresif, komunikatif, dan kognitifnya” (Edward & Forman,
1993).
REA ini adalah sistem yang kompleks, namun sangat menarik
perhatian dunia pendidikan anak usia dini selama 50 tahun
terakhir.Pendekatan Reggio Emilia dapat dipandang sebagai sumber
atau inspirasi untuk membantu pendidik, orang tua, dan anak-anak ketika
mereka bekerja sama untuk mengembangkan program pendidikan mereka sendiri.
REA diciptakan oleh Loris Malaguzzi dan para orang tua di
daerah sekitar Reggio Emilia di Italia setelah Perang Dunia II. Saat
itu, karena jumlah angkatan kerja pria berkurang akibat perang, para wanita
terpaksa menjadi tenaga kerja di pabrik-pabrik dan industri. Ditambah dengan
kondisi penuh kehancuran, para orang tua merasa perlu ada pendekatan
baru terhadap cara mengajar anak-anaknya.
Para orang tua ini merasa bahwa pada tahun-tahun awal
perkembangan anaknya-lah mereka membentuk diri mereka sebagai seorang individu.
Berangkat dari pemikiran inilah lalu diciptakan sebuah program yang berprinsip
rasa hormat, tanggung jawab dan kebersamaan melalui eksplorasi di dalam lingkungan
yang suportif dan memperkaya minat anak.
Loris Malaguzzi (1920-1994) mendirikan "Pendekatan
Reggio Emilia ' di sebuah kota di Italia utara disebut Reggio Emilia.
Pendekatan Reggio Emilia ini dikembangkan untuk pengasuhan anak di kota
dan program pendidikan melayani anak-anak dirancang untuk semua anak-anak sejak
lahir sampai usia enam tahun. Anak-anak dilihat memiliki
sikap kompeten, berwawasan, ingin tahu, imajinatif, inventif dan memiliki
keinginan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
0 Komentar untuk "Sejarah Reggio Emilia Approach"