BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah
sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman
masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan
yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa
yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka
tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam
wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian
hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga
berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat
di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
menambah ragamnya jenis kebudayaan yang adadi Indonesia. Kemudian juga berkembang
dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan
kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa
dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman
budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman
budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks
peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman
kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan
bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan
politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi
antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin
tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga
meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di
Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup
pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat
dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi
antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi
dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan
mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
Sehingga tidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai pusat peradaban dunia,
sebagaimana banyak para peneliti barat yang telah mengungkap hal itu. Dengan
tulisan singkat ini, kami mencoba untuk mebahas keragaman budaya yang sangat
luas ini, berharap menemukan pemahaman yang kiranya bisa membantu dalam proses
belajar kita semua.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana sebenarnya keberagaman budaya di Indonesia itu?
3. Apa pula yang menjadi dampak dari keberagaman budaya tersebut?
4. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat keberagaman?
2. Bagaimana sebenarnya keberagaman budaya di Indonesia itu?
3. Apa pula yang menjadi dampak dari keberagaman budaya tersebut?
4. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat keberagaman?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BUDAYA
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yang berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta,
rasa dan karsa manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. kebudayaan berwujud abstrak
b. kebudayaan berwujud konkret; dan
c. kebudayaan berwujud benda (fisik).
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. kebudayaan berwujud abstrak
b. kebudayaan berwujud konkret; dan
c. kebudayaan berwujud benda (fisik).
Unsur-unsur pokok kebudayaan yang
sama dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di dunia dinamakan kebudayaan
universal (cultural universal)
Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal :
a. sistem religi dan upacara keagamaan
b. sistem dan organisasi kemasyarakatan
c. sistem pengetahuan
d. bahasa
e. sistem kesenian
f. sistem mata pencaharian hidup dan
g. sistem teknologi dan peralatan
Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal :
a. sistem religi dan upacara keagamaan
b. sistem dan organisasi kemasyarakatan
c. sistem pengetahuan
d. bahasa
e. sistem kesenian
f. sistem mata pencaharian hidup dan
g. sistem teknologi dan peralatan
Dampak masuknya budaya asing antara
lain :
a. terjadi perubahan kebudayaan
b. pembauran kebudayaan
c. modernisasi
d. keguncangan budaya
e. penetrasi budaya
f. memperkaya keberagaman budaya
a. terjadi perubahan kebudayaan
b. pembauran kebudayaan
c. modernisasi
d. keguncangan budaya
e. penetrasi budaya
f. memperkaya keberagaman budaya
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT
PARA AHLI
Ada beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o
alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2.
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o
sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Ø
Suku bangsa
Ø Bahasa
Ø Aliran politik
Ø Agama
Ø Masalah kaya dan miskin
Ø Intergrasi nasional
Ø Bahasa
Ø Aliran politik
Ø Agama
Ø Masalah kaya dan miskin
Ø Intergrasi nasional
D. PENGARUH KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
Pengaruh
Positif :
1. Keanekaragaman
kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Pengaruh Negatif :
1. Kecurigaan
antarsuku
2. Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.
2. Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.
E. MASALAH YANG MUNCUL AKIBAT
KEBERAGAMAN BUDAYA
A.
Konflik
Konflik merupakan proses sosial
disosiatif yang memecah kesatuan dalam masayarakat. Meskipun demikian, tak
selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari konflik tentang perbedaan pendapat
dalam diskusi. Dari konflik pendapat tersebut dapat memperjelas hal-hal yang
sebelumnya tidak jelas, menyempurnakan hal-hal yang tidak sempurna, bahkan
kesalahan dapat diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun. Berdasarkan
tingkatannya, ada dua macam konflik yaitu konflik tingkat ideologi atau gagasan
dan konflik tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada tiga, yaitu konflik
rasial, konflik antarsuku dan konflik antaragama.
Pada era reformasi sekarang ini,
dampak negatif akibat adanya keragaman sosial budaya sebagai berikut.
v Menimbulkan
krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi
v Menimbulkan konflik antareit dan golongan politik
v Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antar golongan , atau antar kelas sosial
v Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang lebih cepat.
v Menimbulkan konflik antareit dan golongan politik
v Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antar golongan , atau antar kelas sosial
v Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang lebih cepat.
B. Integrasi
Integrasi adalah saling
ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian dalam organisme hidup atau
antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan yang
dianggap harmonis.
Pentingnya Integrasi nasional.
Kata integrasi berasal dari kata integer, yang berarti utuh, tidak retak, bulat, padu. Jadi, integrasi mempunyai arti sebagai suatu proses penyaluran dua unsure atau lebih yang mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara baik dan lancer.
Pentingnya Integrasi nasional.
Kata integrasi berasal dari kata integer, yang berarti utuh, tidak retak, bulat, padu. Jadi, integrasi mempunyai arti sebagai suatu proses penyaluran dua unsure atau lebih yang mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara baik dan lancer.
Ø Faktor pendorong
integrasi.
o Tingginya
tingkat kesadaran akan integrasi dan partisipasi
o Adanya pengawasan yang intensif dan efektif
o Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power sharing secara efektif
o Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar
o Adanya symbol persatuan
o Adanya pengawasan yang intensif dan efektif
o Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power sharing secara efektif
o Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar
o Adanya symbol persatuan
Ø Faktor
penghambat integrasi
o Berkembangnya
paham kedaerahan
o Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok
o Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu yang paling benar
o Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling tinggi disbanding dengan kebudayaan yang lain
o Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok
o Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu yang paling benar
o Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling tinggi disbanding dengan kebudayaan yang lain
Taraf-taraf proses integrasi.
§ Taraf akomodasi
§ Taraf kooperasi
§ Taraf koordinasi
§ Taraf asimilasi
§ Taraf akomodasi
§ Taraf kooperasi
§ Taraf koordinasi
§ Taraf asimilasi
Integrasi dikatakan berhasil apabila
memenuhi syarat-syarat berikut.
v Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan mereka dan tidak saling merintangi atau merugikan
v Terdapat consensus antarkelompok mengenai norma-norma sosial yang member arah pada tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian serta cara dan upaya untuk mewujudkannya.
v Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan mereka dan tidak saling merintangi atau merugikan
v Terdapat consensus antarkelompok mengenai norma-norma sosial yang member arah pada tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian serta cara dan upaya untuk mewujudkannya.
C. Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi
merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap bagian dari suatu
kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada
keserasian antar bagian-bagiannya.
D. Reintegrasi
Reintgrasi atau reorganisasi dapat
dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telah melembaga dalam
diri warga masyarakat.
Berikut ini merupakan pengaruh kemajemukan Indonesia terhadap potensi poltik.
Berikut ini merupakan pengaruh kemajemukan Indonesia terhadap potensi poltik.
§ Hubungan suku
bangsa
§ Hubungan antar penganut agama
§ Hubungan dengan penduduk pendatang
§ Hubungan antar penganut agama
§ Hubungan dengan penduduk pendatang
F. MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA
Kebudayaan
masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri atas bermacam-macam
suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik dan
sebagainya. Keragaman kebudayaan inilah yang menyebabkan masyarakat di
Indonesia menjadi unik dan berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia.
Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
G. PERAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KERAGAMAN BUDAYA
Peran
masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai
berikut:
1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.
2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
4) Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.
6) Mengembangkan kesadaran sosial.
Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar karena
1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.
2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
4) Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.
6) Mengembangkan kesadaran sosial.
Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar karena
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan
Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsaIndonesia yang
merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan
nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya berasal
dari jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi
masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa
melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang
bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari
keterpurukan karenapersaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi
keberagaman yang ada kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang
beragam itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada ideology
pancasila.Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu
dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat menikis kesalahpahaman dan
membangun benteng saling pengertian. Gagasan yang menarik untuk diangkat dalam
konteks ini adalah multikulturalisme dan sikap toleransi dan empati.
B. Saran
1.
Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang
dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang
berbeda beda.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
Tag :
Makalah IPS
0 Komentar untuk "Contoh Makalah IPS tentang Keanekaragaman Budaya"