BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa
sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan
teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan
akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan
sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya
dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi,
perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini
relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian
juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah
mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia.
1.2. Rumusan masalah
Berpijak dari latar
belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini
adalah : Apakah dampak dari teknologi terhadap kehidupan manusia?
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan
Makalah ini adalah Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata kuliah Pendidikan
Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi serta untuk wawasan dan ilmu kami
tentang Pengaruh IPTEK Bagi Kehidupan Masyarakat
1.4. Metode dan
Prosedur
Metode yang digunakan
penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari
berbagai buku dan browsing di internet.
1.5. Sistematika
Penulisan
Makalah ini disusun
dengan menggunakan kaidah penulisan makalah secara umum yaitu :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan
1.4. Metode dan
Prosedur
1.5. Sistematika
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Teknologi
2.2. Peran iptek bagi masyarakat
2.3. Bidang
Informasi dan komunikasi
2.4. Bidang
Ekonomi dan Industr
2.5. Bidang Sosial
dan Budaya
2.6. Bidang
Pendidikan
2.7. Bidang
Pendidikan
BABA III PENUTUP
3.3
Kesimpulan
3.4 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1. Definisi
Teknologi
Menurut Iskandar
Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu
karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun
istilah teknologi
belum digunakan. Istilah teknologi berasal dari techne
atau cara dan logos
atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan
tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut
Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap bidang kegiatan manusia Pengertian teknologi
secara umum adalah:
- prosesyang meningkatkan nilai tambah
- produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
- Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Sedangkan dampak
adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu . Jadi dampak teknologi
adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu teknologi, bisa akibat baik bisa juga
akibat buruk dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang
tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan
berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan
untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif,
di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Karena itu
pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif
dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia
2.2. PERAN IPTEK BAGI MASYARAKAT
Nana Syaodih S.
(1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau
manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan
kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah
menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan
teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku
dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan
masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of
utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1)
merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Dari beberapa
pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya
teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara
rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Seseorang menggunakan
teknologi, karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah,
ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain.
Perkembangan
teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan
pendapat pakar teknologi “dunia” terhadap pengembangan teknologi.
Menurut B.J. Habiebie
(1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas
pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu 1) pesawat
terbang, (2) maritim dan perkapalan, (3) alat transportasi, (4) elektronika dan
komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa , (7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian,
dan (8) pertahanan dan keamanan.
Pada satu sisi,
perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan
yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa
digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah
mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang
menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia
dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek
yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun,
pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa
pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya
nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa
kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari
peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia
sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.
Bagi masyarakat
sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap
sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia.
Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.
Sumbangan iptek
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan
penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui
dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri
yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of
mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir tentu
saja tidak
bisa dipisahkan
dari iptek; belum
lagi menyebut kerusakan.
Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran
ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Dari segala dampak
terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap perilaku dari manusia
penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya dihinggapi sikap over
confidence dan superioritas tidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula
terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat
(negara Barat) terhadap pihak yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri
yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.
Oleh karena itu,
dalam menghadapi fenomena ini pemerintah dianggap perlu mengembangkan suatu
sistem pendidikan yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi
tersebut. Tujuannya sangat sederhana, membuat pelajar-pelajar di negeri kita
dapat bersaing dan mengejar ketertinggalan dari pelajar di negeri maju tanpa
perlu kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya yang kita miliki. Atau
dengan kata lain, peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan
dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi”
yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara,
memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli
terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi.
Bahan kajian yang
diperuntukkan bagi jenjang pendidikan dasar dapat mencakup ranah teknologi dan
masyarakat, produk teknologi, serta perancangan dan pembuatan karya teknologi
sederhana. Agar perolehannya bermakna, maka pembelajaran kurikulum pendidikan
teknologi hendaknya berintikan pemecahan masalah dengan pendekatan empat pilar
belajar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan
learning to live together.
Dalam mengembangkan
kurikulum, salah satu prinsip yang perlu diperhatikan adalah “sesuai dengan
kebutuhan”. Namun, kesepakatan ini baru menjadi masalah bila diikuti pertanyaan
lanjutan, misalnya kebutuhan siapa? untuk masyarakat yang mana? masyarakat yang
mau diarahkan ke mana? masyarakat agraris, masyarakat industri, masyarakat saat
ini, masyarakat tahun 2005, atau masyarakat yang melek teknologi.
Kurikulum sebagai
salah satu komponen dari sistem pendidikan selalu mendapat sorotan masyarakat
termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan industri, orang tua dan lain-lain yang
merasa berkepentingan dengan hasil-hasil pendidikan. Bahkan, Winarno Surakhmad,
(2000:2) mensinyalir bahwa kurikulum yang diciptakan untuk “Memecahkan Masalah
Tertentu Ternyata Lahir Justru sebagai Masalah”. Oleh karenanya, pengembang
kurikulum harus dapat menganalisis, mengadakan koreksi terhadap
kekurangan-kekurangannya dan mencari alternatif pemecahan masalah yang kreatif,
inovatif dan misioner.
Soedijarto (1993:125)
mengemukakan bahwa dalam menghadapi abad ke-21 ada tiga indikator utama dari
hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya,
yaitu : (1) kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan, (2) kemampuan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan baik dalam segi sosial budaya dalam segi
politik dalam segi ekonomi maupun dalam segi fisik biologis, dan (3) kemampuan
untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan. Sementara itu, Wardiman (1996: 3)
menyatakan bahwa pendidikan hendaknya dapat meningkatkan kreativitas, etos kerja
dan wawasan keunggulan peserta didik.
Dari dua pendapat
tersebut nampaknya terdapat kesamaan misi dan visi yang didasarkan pada
kenyataan bahwa dunia nyata yang akan dihadapi oleh para peserta didik penuh
dengan persaingan. Oleh karena itu, peserta didik perlu dibekali kemampuan guna
mengantisipasinya dan dapat mencari alternatif penyelesaian masalah kehidupan
yang dihadapinya.
Salah satu masalah
kehidupan yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah adanya perubahan
masa yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya. Namun, yang pasti
adalah adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang
salah satunya berwujud teknologi.
Atas dasar landasan
pemikiran tersebut di atas, maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi yang
dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut: (1) pilar teknologi, yaitu
aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang
merupakan bahan ajar tentang: materi/bahan, energi, dan informasi, (2) domain
teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk
mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas : (a) teknologi dan masyarakat
(berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, industri, profesi, dan
lingkupan hidup); (b) produk teknologi dan sistem (berintikan bahan, energi dan
informasi); (c) perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar
dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan), dan (3) area teknologi,
yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini
antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi dan
bioteknologi.
Dengan ketiga ruang
lingkup ini, maka pada dasarnya dalam pembelajaran pendidikan teknologi peserta
didik akan memiliki kemampuan-kemampuan dalam hal: (1) menggunakan dan
memelihara produk teknologi, (2) menyadari tentang proses teknologi dengan
prinsip kerjanya, (3) menyadari dampak teknologi terhadap manusia, (4) mampu
“mengevaluasi” proses dan produk teknologi, dan (5) mampu membuat hasil
teknologi alternatif yang disederhanakan bahkan yang paling sederhana.
Dari tujuan dan
lingkup pendidikan teknologi di atas, berikut ini adalah pokok-pokok bahan ajar
yang dianggap “ampuh” untuk peserta didik di jenjang pendidikan dasar (BTE,
1998), antara lain yaitu: Keterampilan dasar teknik, Penjernihan air,
Bioteknologi, Pengolahan macam-macam bahan, Teknologi dan profesi, Teknologi
produksi, Persambungan dan penguatan konstruksi, Konversi energi,
Prinsip-prinsip teknik, Sistem teknik (mesin dan reka cipta), Transportasi dan
navigasi, Teknologi dan lingkungan hidup, Instalasi listrik, Komunikasi,
Komputer dan teknologi kontrol, Desain teknologi terapan, dan Usaha milik
sendiri.
Agar perolehan
peserta didik menjadi bermakna, maka pendidikan teknologi harus dirancang
dengan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan kemampuan memecahkan masalah,
mampu berpikir alternatif, dan mampu menilai sendiri hasil karyanya.
Hal ini amat selaras
dengan Soedijarto (2000: 69) yang merekomendasikan bahwa untuk memasuki abad
ke-21 dalam proses pembelajaran diperlukan:
(1) learning to know, yaitu peserta didik akan dapat
memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari
fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan pendekatan ini diharapkan
akan lahir generasi yang memiliki kepercayaan bahwa manusia sebagai kalifah
Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola dan mendayagunakan alam bagi
kemajuan taraf hidup manusia,
(2) learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar
peserta didik menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna,
(3) learning to be, yaitu proses pembelajaran yang
memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri, dan
(4) learning to live
together, yaitu pendekatan
melalui penerapan paradigma ilmu pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan
pendekatan menyelidik akan memungkinkan peserta didik menemukan kebahagiaan
dalam belajar.
Hal yang juga tak
kalah pentingnya dalam mendukung sistem pendidikan berbasis teknologi itu
adalah menyelaraskan pengajaran iptek dengan iman dan taqwa (imtaq). Karena
bagaimanapun, kecerdasan seseorang tidak akan membawa dampak positif yang
berarti apabila mereka tidak bermoral. Mereka bisa saja menjadi ahli kimia yang
handal, akan tetapi tanpa dibekali moral, kemampuan mereka hanya akan digunakan
untuk menciptakan senjata-senjata kimiawi yang dapat menghancurkan umat
manusia. Sebaliknya dengan moral yang baik, mereka dapat menemukan bahan bakar
alternatif yang dapat bermanfaat di tengah krisis minyak yang terjadi di dunia
pada abad ini.
Perkembangan dunia
iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan
telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai
sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat
sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap
sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan
kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan
dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan
kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh
disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun
iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti
iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
2.3. Bidang Informasi
dan komunikasi
Dalam bidang
informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a.
Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru
di bumi bagian manapun melalui internet
b.
Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya
dengan melalui handphone
c.
Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping
keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi
tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a.Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b.Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak
tertentu untuk tujuan tertentu
c.Kerahasiaan
alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi
tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara
langsung dari internet.
d.Kecemasan
teknologi
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan
komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam
komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya
modem internet karena disambar petir.
2.4. Bidang Ekonomi
dan Industri
Dalam bidang ekonomi
teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan
manfaat positifnya antara lain:
1.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2.
Terjadinya industrialisasi
3.
Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi
akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi
yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan
produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di
dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan
segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual
melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting
konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4.
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah
skill dan pengetahuan yang dimiliki.
Kecenderungan
perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja
dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat.
Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan
tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5.
Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran
menjadi komoditi.
Meskipun demikian ada
pula dampak negatifnya antara lain;1. terjadinya
pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan2. Sifat konsumtif sebagai akibat
kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang
secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang bermental instant.
{mospagebreak}
2.5. Bidang Sosial
dan Budaya
Akibat kemajuan
teknologi bisa kita lihat
1.Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini
semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam
dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah
perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang
tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang
ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa
peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang
memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri,
dan berbagai jabatan penting lainnya.
2.
Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan
fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan
rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu
bangsa
akan
semakin
kokoh.
Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
2.
Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan
fenomena yang menarik Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh
negatip pada aspek budaya:
4.
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani
5.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin
lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong
royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang
berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat
bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
6.
Pola interaksi antar manusia yang berubah, Kehadiran komputer pada kebanyakan
rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga.
Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja
untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC),
internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri.
Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang
kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri
untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak
orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program
internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan
orang asing kapan saja.
2.6. Bidang
Pendidikan
Teknologi mempunyai
peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Munculnya
media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
2.
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode
baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena
materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
a.
Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan
teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga
muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
b.Kerahasiaan
alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari
permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
c.Penyalah
gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak criminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang
berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu
komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan
lain-lain.
2.7. Bidang
Pendidikan
1. Timbulnya
kelas menengah barupertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan
mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya
hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera
Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk
menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2.Proses regenerasi
kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan
berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
3.
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah
menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang
teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme
akan melahirkan kekuatan ekonomi baru{mospagebreak}
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan
untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi
mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh karena itu untuk
mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu
negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi
internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.
Guna mempersiapkan
sumber daya manusia yang handal dalam memasuki era kesejagadan, yang salah
satunya ditandai dengan sarat muatan teknologi, salah satu komponen pendidikan
yang perlu dikembangkan adalah kurikulum yang berbasis pendidikan teknologi di
jenjang pendidikan dasar.
Bahan kajian ini
merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah
teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani produk-produk teknologi,
membuat peralatan-peralatan teknologi sederhana melalui kegiatan merancang dan
membuat, dan memahami teknologi dan lingkungan.
Kemampuan-kemampuan
seperti memecahkan masalah, berpikir secara alternatif, menilai sendiri hasil
karyanya dapat dibelajarkan melalui pendidikan teknologi. Untuk itu, maka
pembelajaran pendidikan teknologi perlu didasarkan pada empat pilar proses
pembelajaran, yaitu: learning to know, learning to do, learning to be, dan
learning to live together.
Untuk melengkapi
kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan pula penyelarasan pengajaran iptek
dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan
bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat
manusia.
3.2. Saran
Teknologi adalah
suatu hasil pemikiran manusia yang diciptakan untu kepentingan manusia unuk
memudahkan pekerjaan, namun kemajuan teknologi tidak terlepas dari dampak
posiif dan dampak negative, mka kita harus pndai-pandai menyaring mana yang
baik untuk kita ambil manfatnya dan harus menghindri hal yang negative dari
kemajuan iptek yang brkembang pesat saat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Alisyahbana,
Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu.
Anglin, Gary J. 1991.
Instructional Technology: Past, Present and Future.
Englewood : Libraries Unlimited.
Englewood : Libraries Unlimited.
Sukmadinata, Nana
Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sutjipto. 2005. Kurikulum
Pendidikan Teknologi suatu Kebutuhan yang Tidak
Pernah Terlambat. Jakarta: Kompas.
Pernah Terlambat. Jakarta: Kompas.
Surakhmad, Winarno. 2000.
makalah: Mencari Paradigma Kurikulum Masa Depan,
disampaikan pada seminar Orientasi Kurikulum, Bogor: Pusat Kurikulum 27
- 29 Maret.
disampaikan pada seminar Orientasi Kurikulum, Bogor: Pusat Kurikulum 27
- 29 Maret.
Habiebie, B.J. 1983.
Beberapa Pemikiran Tentang Strategi Tranformasi Industri
suatu Negara Sedang Berkembang. Jakarta : Kantor Menteri Negara Riset &
Teknologi.
suatu Negara Sedang Berkembang. Jakarta : Kantor Menteri Negara Riset &
Teknologi.
Tag :
Makalah PLSBT
0 Komentar untuk "Contoh Makalah PLSBT Tentang Pengaruh IPTEK Terhadap Masyarakat Indonesia"