A.
Judul Penelitian
B. Latar
Belakang Penelitian
Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep
yang ditawarkan di sekolah
dasar yang memiliki peran penting dalam pembentukan
kepribadian intelektual anak. Umumnya masyarakat mengenal pembelajaran sains
sebagai pola pembelajaran yang lebih banyak memberikan informasi tentang
konsep-konsep materi sains berupa fenomena-fenomena alam atau lingkungan
sekitar, dan juga terkait dengan prinsip-prinsip dan hukum-hukum dalam sains.
Namun, jika pola pembelajaran hanya dalam bentuk memberikan informasi saja,
maka siswa dapat terjebak dalam sistem pembelajaran yang hanya mengandalkan
hafalan, sehingga siswa cenderung mudah bosan dengan sistem pembelajaran
seperti ini.
Semua aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA perlu diketahui
tingkat ketercapaiannya. Komponen pembelajaran yang dapat memberikan informasi
tentang tingkat ketercapaian pembelajaran IPA yang dilakukan siswa ialah
penilaian. Pada
Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang standar penilaian dijelaskan bahwa
penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu penerapan asesmen merupakan
salah satu bagian penting dalam suatu proses pembelajaran yang terkait dengan
pencapaian hasil belajar siswa. Pola asesmen yang baik dapat memberikan
kontribusi positif terhadap proses belajar mengajar dan akan berpengaruh pada
hasil belajar siswa.
Seyogyanya guru
hanya menekankan pada penguasaan konsep (kognitif) yang di uji dengan tes tulis
obyektif dan subyektif sebagai alat ukurnya. Sehingga guru kurang fokus dalam
pengembangan keterampilan proses anak pada pembelajaran. Fenomena ini
menunjukkan bahwa sistem penilaian yang digunakan dalam mengukur hasil belajar
siswa sangat berpengaruh terhadap strategi pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan oleh guru. Sistem penilaian yang benar adalah tentunya harus
selaras dengan tujuan dan proses pembelajaran.
Penggunaan sistem
penilaian yang komprehensif dapat
mengukur kemampuan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan demikian maka diperlukan suatu
asesmen yang dapat mengukur hasil belajar siswa agar kualitas pembelajaran
dapat berkembang lebih baik. Alat penilaian yang dapat digunakan oleh guru
dalam menilai ketercapaian hasil belajar siswa, baik aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor salah satunya yaitu portofolio. Berdasarkan rujukan dari
penyataan Surpranata, Hatta dan Depdiknas, Portofolio merupakan pendekatan baru
yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan sebagai alat
penilaian untuk dilaksanakan disekolah.
Menurut Asmawi
(2001) dalam Yus Anita (2006:
69) :
penilaian portofolio adalah penilaian
yang terdiri dari kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis
yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar,
dan kemajuan yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu.
Fajar (2004: 47) menjelaskan bahwa portofolio merupakan
kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi
menurut panduan yang telah ditentukan. Penilaian portofolio
digunakan oleh guru dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu. Makna
lain portofolio adalah kumpulan dari pekerjaan siswa yang dikoleksi selama
periode tertentu.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa portofolio
merupakan kumpulan dokumen hasil belajar siswa yang disusun secara sistematis
sesuai dengan panduan dan digunakan untuk melihat perkembangan proses belajar
siswa dalam waktu tertentu.
Moskal dan Laydens dalam Yus Anita
(2006:77) menjelaskan langkah-langkah dalam penilaian portofolio
yaitu tahap persiapan, tahap proses dan tahap penilaian.
Dalam setiap tahapan dilakukan beberapa aktivitas, misalnya merumuskan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai dengan menggunakan portofolio, memotivasi
siswa mengerjakan tugasnya, dan membiasakan siswa untuk menilai dirinya sendiri
setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar.
Dengan penilaian portofolio guru dan siswa dapat memantau
perkembangan dan mendiagnosa kesulitan belajar siswa, menilai kebutuhan, minat,
kemampuan akademik, dan karakteristik siswa secara perorangan. Sehingga orang
tua dapat melihat seberapa besar perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa selama
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Pada saat ini,
kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 yang mengandung lima esensi
yakni pembelajaran tematik, pembelajaran kontekstual, pendidikan karakter,
pendekatan saintifik, dan penilaian autentik.
Salah satu esensi
kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik yang menekankan siswa untuk
mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring. Sesuai dengan
esensi tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan
asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik. Dengan harapan agar guru
dapat melakukan evaluasi asesmen khususnya portofolio yang didalamnya berisi
rangkaian instrumen penilaian proses dan hasil belajar siswa dalam mencapai
kompetensi yang diharapkan.
C. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi dan Analisis Masalah
Dari latar belakang penelitian, dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
a.
Belum dioptimalkannya pelaksanaan
penilaian berbasis saintifik
yang dapat mengukur hasil belajar siswa, baik dalam aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotorik.
b.
Penilaian portofolio dapat memantau
perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam pembelajaran.
2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a.
Bagaimana asesmen portofolio di kelas V sekolah dasar yang digunakan saat
ini?
b.
Bagaimana rancangan asesmen portofolio berbasis saintifik di
kelas V sekolah dasar?
c.
Bagaimana implementasi rancangan asesmen portofolio berbasis
saintifik yang diterapkan di kelas V sekolah dasar?
d.
Bagaimana asesmen portofolio berbasis saintifik yang dapat digunakan di
kelas V sekolah dasar?
3. Variabel
Penelitian
Variabel pada penelitian ini yaitu asesmen portofolio
berbasis saintifik.
4.
Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada
pengembangan asesmen portofolio berbasis saintifik pada subtema Daur Air di
kelas V sekolah dasar.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
pengembangan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui penggunaan instrumen
asesmen portofolio di kelas V
saat ini.
2.
Untuk menghasilkan rancangan asesmen
portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.
3.
Untuk memperoleh gambaran tentang keefektifan
asesmen portofolio dalam uji
coba asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.
4.
Untuk menghasilkan asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.
Tag :
Proposal IPA
0 Komentar untuk "Contoh Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian dalam Proposal IPA"