E. Manfaat Penelitian
Dalam
penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan peneliti setelah
penelitian dilaksanakan.
1.
Secara
teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi guru dalam
melakukan penilaian portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.
2.
Secara
praktis penelitian ini diharapkan dapat menciptakan instrumen asesmen
portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.
3.
Hasil
penelitian ini dapat menjadi sebuah contoh asesmen portofolio berbasis
saintifik di kelas V sekolah dasar.
F.
Landasan Teori
1.
Asesmen Portofolio
a. Pengertian Portofolio
Dalam dunia
pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta
didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari
suatu kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil karya dalam pembelajaran oleh guru dapat
dilakukan dengan beberapa teknik penilaian, salah satunya dengan menggunakan
penilaian portofolio. Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu
port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh
atau lengkap, jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas
seseorang yang dilakukan (Erman dalam Fazzila, 2010:143).
(Popham dalam
Zainal 2009:198) memaparkan bahwa penilaian portofolio merupakan penilaian
secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara
sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Jadi berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil belajar siswa yang disusun
secara sistematis sesuai dengan panduan dan digunakan untuk melihat
perkembangan proses belajar siswa dalam waktu tertentu.
Menurut Barton & Collins (1997) dalam
Surapranata (2004:25) semua objek portofolio atau evidence
dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1)
Hasil karya peserta didik
(artifacts), yaitu hasil kerja peserta didik yang dihasilkan di kelas.
2)
Reproduksi (reproduction)
yaitu hasil kerja peserta didik yang dikerjakan di luar kelas.
3)
Pengesahan (attestations)
yaitu pernyataan dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru atau pihak
lainnya tentang peserta didik.
4)
Produksi (productions)
yaitu hasil kerja peserta didik yang dipersiapkan khusus untuk portofolio.
Adapun tujuan pemanfaatan portofolio saat ini sudah semakin
luas, hal ini didasari oleh adanya prinsip kebermaknaan dan humanisme, Menurut
Sujiono dalam Sarah (2010:144)
pengukuran hasil belajar melalui portofolio yang terkait dengan pengukuran
hasil belajar melalui pengalaman harus dapat memenuhi kompetensi dan standar
tertentu, dimana kompetensi menggambarkan sejumlah kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk melaksanakan suatu tujuan, tetapi standar lebih
ditekankan pada kualifikasi seseorang dalam pekerjaan tersebut yang terkait
dengan unjuk perbuatan, dengan memperlihatkan suatu tingkat ketrampilan dan
pemahaman peserta didik, mendukung tujuan pembelajaran serta dapat
merefleksikan perubahan oleh peserta didik, guru dan orang tua.
Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan
siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru,
catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan
atau jurnal yang dibuat siswa. Portofolio dapat digunakan untuk
mendokumentasikan perkembangan siswa. Karena menyadari proses belajar sangat
penting untuk keberhasilan belajar, maka portofolio dapat digunakan oleh siswa
untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap
keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu, khususnya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan rangkuman dari pendapat Surapranata dan
Hatta, Barton, dan Collins, dan Adriani, Karakteristik portofolio antara lain:
1) Dapat
menggambarkan perkembangan kemajuan siswa dalam satu bidang studi secara
komprehensif, karena dengan adanya penilaian portofolio memungkinkan siswa
untuk mengerjakan secara optimal tanpa adanya tekanan.
2) Portofolio
memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan self-evaluation, karena siswa dapat menilai sendiri hasil
pekerjaannya untuk diperbaiki.
3)
Menjadi bukti otentik yang menggambarkan
kemampuan belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
4)
Dapat meningkatkan refleksi diri dan
penilaian diri siswa
5)
Alat dalam proses belajar-mengajar yang
menjembatani dan memudahkan dialog antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, guru dengan orangtua, dan siswa dengan orangtua.
b.
Tujuan
Asesmen Portofolio
Dalam penilaian di kelas,
portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan. Berdasarkan rujukan
dari Depdiknas, Surapranata dan Hatta tujuan portofolio antara lain:
1)
Menghargai perkembangan yang dialami siswa.
2)
Mendokumentasikan proses pembelajaran yang
berlangsung.
3)
Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa
yang terbaik.
4)
Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko
dan melakukan eksperimentasi.
5)
Meningkatkan efektifitas proses pengajaran.
6)
Bertukar informasi dengan orang tua, wali
siswa, dan guru lain.
7)
Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep
diri posistif pada siswa.
8)
Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi
diri.
9)
Membantu siswa dalam merumuskan tujuan.
c.
Prinsip-prinsip Portofolio
Dalam
proses pelaksanaan evaluasi dengan sistem penilaian portofolio terdapat
beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:
1)
Saling Percaya. Penilaian portofolio adalah
penilaian yang melibatkan siswa secara aktif sebagai pihak yang dievaluasi.
Antara guru sebagai evaluator dan siswa sebagai pihak yang dievaluasi harus
saling percaya bahwa bukan semata-mata untuk menilai hasil pekerjaannya akan
tetapi sebagai upaya pemberian umpan balik untuk meningkatkan hasil belajar.
2)
Keterbukaan. Portofolio adalah penilaian yang
dilaksanakan secara terbuka, artinya guru sebagai evaluator bukan hanya
berperan sebagai orang yang memberi nilai atau kritik, akan tetapi siswa yang
dievaluasi perlu memahami mengapa kritik itu muncul, oleh sebab itu guru harus
terbuka melalui argumentasi yang tepat dalam setiap memberikan penilaian.
3)
Kerahasiaan. Sebelum dilaksanakan pameran,
kerahasiaan dokumen (evidence) setiap siswa perlu dijaga. Hal ini untuk menjaga
perasaan siswa, jangan sampai ada kesan siswa merasa direndahkan dan
dipermalukan didepan teman-temannya, apalagi kalau komentar itu menyangkut
kemampuan dan pribadi siswa yang bersangkutan. Demikian juga komentar untuk
siswa yang dianggap baik, tidak perlu diinformasikan pada yang lain. Hal ini
untuk menjaga agar siswa yang bersangkutan tidak merasa paling hebat diantara
teman-teman lainnya.
4)
Milik Bersama. Guru dan siswa harus merasa
bahwa evidence portofolio adalah
milik bersama, oleh karena itu semua pihak harus menjaganya secara baik. Hal
ini akan mempermudah manakala siswa atau guru memerlukannya.
5)
Kepuasan dan Kesesuaian. Hasil akhir dari
penilaian portofolio adalah ketercapaian kompetensi seperti yang dirumuskan
dalam kurikulum. Guru dan siswa akan merasa puas manakala kompetensi itu telah
tercapai. Oleh karena itu, terkumpulnya evidence
merupakan kepuasan baik bagi guru maupun bagi siswa.
6)
Budaya Pembelajaran. Penilaian portofolio
harus dapat mengembangkan budaya belajar. Sebab penilaian portofolio itu
sendiri pada dasarnya mengandung proses pembelajaran. Unjuk kerja yang
tergambar pada setiap evidence pada
dasarnya adalah proses pembelajaran. Penilaian portofolio dengan pengajaran
tidak dapat dipisahkan.
7)
Refleks. Penilaian portofolio harus
memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan refleksi tentang
proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Melalui refleksi, siswa dapat
menghayati tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan yang telah mereka
peroleh, serta pemahaman mereka tentang kompetensi yang telah dimilikinya.
8)
Berorientasi pada Proses dan Hasil. Penilaian
portofolio bertumpu pada dua sisi yang sama pentingnya, yakni sisi proses dan
hasil belajar secara seimbang. Penilaian portofolio mengikuti setiap aspek
perkembangan siswa, bagaimana cara belajar siswa, bagaimana motivasi belajar,
sikap, minat, kebiasaan, dan lain sebagainya dan pada akhirnya menilai
bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa secara keseluruhan, baik aspek
kognitip, afektip maupun psikomotorik (ringkasan berdasarkan rujukan dari
Adriani, Surapranta dan Hatta).
d.
Bentuk-bentuk
Asesmen Portofolio
Adapun bentuk-bentuk
penilaian portofolio di antaranya sebagai berikut :
1)
Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran
khusus yang mencatat segala bentuk
kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya yang mencatat berlangsungnya proses
pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan dan
lembar rekaman kejadiannya.
2)
Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang
telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa.
3)
Skala penilaian yang mencatat isyarat
kemajuan perkembangan siswa.
4)
Respon-respon siswa terhadap pertanyaan.
5)
Tes skrining yang berguna untuk
mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya
siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, PR, LKS,
laporan kegiatan lapangan.
e.
Bagian
Asesmen Portofolio
Portofolio umumnya
memiliki beberapa bagian, antara lain daftar isi dokumen, isi dokumen, bendel
dokumen, batasan dokumen, dan catatan guru dan orang tua.
1)
Daftar
isi dokumen
Pada halaman depan
bendel portofolio tertulis nama peserta didik yang bersangkutan berikut contoh
daftar evidence atau dokumen yang ada
didalamnya seperti terlihat pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1
Contoh Portofolio Peserta Didik
Tanggal
|
Nama/Jenis Dokumen
|
Keterangan
|
1 Agustus 2013
|
Ringkasan satu bab dari buku gemar IPA
|
Membuat ringkasan
|
9 September 2013
|
Lembar kerja peserta didik
|
Merangkai alat sederhana
|
4 Februari 2014
|
Menggambar pemandangan
|
mewarnai
|
28 Februari 2014
|
Ulangan IPA
|
Daur Air
|
dst.......................
|
dst.........................
|
dst.......................
|
2)
Isi
Dokumen
Isi
portofolio yang terkadang dinamakan sebagai evidance
atau dokumen yang dapat berupa kumpulan atau tugas yang berisi pekerjaan
peserta didik (foto, video, audio, penilaian tertulis, penugasan, hasil karya
praktek, catatan, disket, atau fotocopy)
selama waktu tertentu yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian
kinerja yang objektif, yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan siswa. Dokumen
menjadi ukuran seberapa baik tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik
telah dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum.
3)
Bendel
dokumen
Kumpulan
semua dokumen peserta didik baik evidence,
worksheet, maupun lembaran-lembaran
informasi dan lembar kerja yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran dimasukkan
kedalam bendel dokumen portofolio. Dokumen-dokumen tersebut ditempatkan dalam
satu map atau folder.
4)
Batasan
dokumen
Dokumen-dokumen
portofolio perlu dikelompokkan, misalnya berdasarkan mata pelajaran sehingga
mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah
diorganisir, maka perlu diberi pembatas misalnya dengan kertas berwarna.
5)
Catatan
guru dan orang tua
Pada
setiap dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, dokumen, maupun
kumpulan dokumen yang dipelajari peserta didik terutama yang berupa tugas dari
guru harus terdapat catatan/komentar/nilai dari guru dan tanggapan orang tua.
Berikut contoh tabel yang menunjukkan komentar guru dan orang tua siswa
terhadap hasil penilaian portofolio peserta didik.
Tabel 2
Contoh komentar guru dan orang tua terhadap hasil
penilaian portofolio
Penilaian Portofolio Bahasa Indonesia Kelas III Sekolah
Dasar
|
|||||
Kompetensi Dasar
Menceritakan peristiwa
alam
|
Nama peserta didik :
Suci
Tanggal : 9 Maret 2013
|
||||
Indikator
|
PENILAIAN
|
||||
a.
Menjelaskan peristiwa
alam yang terjadi di sekitar
b.
Menjelaskan isi gambar
seri tentang peristiwa alam yang terjadi di sekitar
c.
Memberikan saran dan
tanggapan terhadap gambar
|
Jelek sekali
|
Jelek
|
Sedang
|
Baik
|
Baik sekali
|
Dicapai melalui:
|
|
|
|
|
|
1.
Pertolongan guru
|
Komentar guru :
Suci masih kurang baik menjelaskan dan kurang mampu
memberikan tanggapan dan saran terhadap tulisannya
|
||||
2.
Seluruh kelas
|
|||||
3.
Kelompok kecil
|
|||||
4.
Sendiri
|
|||||
Komentar orangtua:
suci masih banyak latihan. Tapi hasil ini cukup memuaskan
orangtua
|
f.
Jenis Asesmen
Portofolio
Jenis penilaian portofolio
akan memberikan pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio
secara bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang dilakukan siswa. Berdasarkan
rujukan dari Fazzila dan Yus jenis-jenis penilaian portofolio terdiri dari:
1)
Peserta didik terdiri dari penilaian
perseorangan dan kelompok. Portofolio perseorangan merupakan kumpulan hasil
kerja peserta didik secara perseorangan, dan portofolio kelompok merupakan
kumpulan hasil karya sekelompok siswa atau kelas tertentu.
2)
Sistem, terdiri dari portofolio proses dan
produk.
a)
Portofolio proses, menunjukkan tahapan
belajar dan menyajikan catatan perkembangan siswa dari waktu ke waktu.
Portofolio proses menunjukkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Tujuan menggunakan portofolio
proses adalah untuk membantu siswa mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
perkembangan hasil belajar, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar.
b)
Portofolio produk, jenis penilaian portofolio
produk hanya menekankan pada penguasaan dari tugas yang dituntut dalam
kurikulum, serta hanya menunjukkan penilaian yang paling baik, tanpa
memperhatikan penilaian teresebut. Tujuan portofolio produk adalah untuk mendokumentasikan
dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai.
Tag :
Proposal IPA
0 Komentar untuk "Cara Penulisan Manfaat Penelitian dan Landasan Teori dalam Proposal IPA"