BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang dan Perlunya Inovasi Pendidikan
Berbagai perubahan yang terjadi di
dalam bidang pendidikan seringkali membawa dampak (baik positif maupun negatif)
dalam pendidikan tersebut. Dalam perkembangannya, diperlukan adanya inovasi
agar pendidikan tersebut dapat meningkat khususnya secara kualitatif guna
mencapai tujuan yang diharapkan.
Inovasi pendidikan adalah perubahan
atau pembaharuan yang terjadi baik dalam bentuk pemikiran/ide, kegiatan praktek
kerja, atau berbentuk produk barang yang dianggap baru dan berbeda dari keadaan
sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam
bidang pendidikan.
Menurut Santoso S. Hamijoyo; 1974,
inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari
hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.
Pembaharuan dalam sektor pendidikan
dilakukan sebagai upaya sengaja untuk memperbaiki hal ikhwal tentang
pendidikan, baik itu berebentuk hal, ide atau praktek-praktek pendidikan yang
baru untuk meningkatkan kemampuan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efesien.
Dalam inovasi, tidak hanya sekedar
terjadinya perubahan dari suatu keadaan menuju keadaan yang lain tapi juga
terjadi sesuatu yang baru (terdapat unsur kesengajaan), unsur kualitas (mutu)
yang lebih baik dari sebelumnya dan terarah pada peningkatan berbagai kemampuan
untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
1.2. Tujuan
dan Manfaat Inovasi
Tujuan dilakukan inovasi yaitu
untuk meningkatkan mutu sistem pendidikan memperluas kesempatan belajar sesuai
dengan potensi yang dimiliki masyarakat, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pendidikan, serta relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Manfaat Inovasi antara lain :
a. Meningkatkan sistem pendidikan baik dalam hal
perencanaan dan pelaksanaan, evaluasi, penelitian, dan pengelolaan pendidikan
yang mengakibatkan penyelenggaraan pendidikan kurang relevan dengan kebutuhan
masyarakat, kebutuhan dan perkembangan anak, serta kebutuhan pembangunan pada
umumnya.
b. Meningkatkan sarana serta fasilitas pendidikan.
c. Memperbaiki angka keterlantaran pendidikan.
d. Melakukan perubahan terhadap masyarakat sesuai
dengan tuntutan zaman.
e. Menyesuaikan keadaan pendidikan sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
f. Mencari sumber yang mendukung terlaksananya
pendidikan secara efektif dan efesien.
BAB II
PELAKSANAAN
INOVASI DI SDN BATULAWANG
Teori pendekatan inkuiri dikembangkan oleh Savage dan Amstrong (1996)
sebagai salah satu bagian dari upaya guru dalam membantu para siswa Sekolah
Dasar dalam meningkatkan kemampuan berfikir. Pendekatan inkuiri dilakukan di
SDN Batulawang dengan sasaran supaya siswa dapat mengembangkan kemampuan
berfikir yaitu :
1. Kemampuan berfikir kreatif (Creative Thinking),
2. Berfikir kritis (Critical Thinking),
3. Kemampuan memecahkan masalah (Problem Solving),
4. Kemampuan mengambil keputusan (Decision
Making).
Pendekatan inkuiri menerapkan metode ilmiah untuk masalah-masalah
belajar. Belajar inkuiri ini bisa juga dilakukan suatu latihan dalam memperoleh
pengetahuan.
Setelah
proses pembelajaran, siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih dari
sebelumnya, memiliki ide/gagasan untuk mengemukakan pendapatnya, serta mampu
memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan guru.
2.1. Proses Pelaksanaan Inovasi
a. Proses
Beberapa langkah dalam proses pengajaran dengan
pendekatan inkuiri yaitu sebagai berikut :
1. Menggambarkan indikator-indikator masalah atau
situasi
2. Memberikan kemungkinan jawaban atau penjelasan
3. Mengumpulkan bukti-bukti yang dapat digunakan
untuk menguji kebenaran jawaban atau penjelasan
4. Menguji kebenaran jawaban sesuai dengan
buku-buku yang terkumpul
5. Merumuskan kesimpulan yang didukung oleh bukti
yang terbaik
b. Tahapan-tahapan dalam inkuiri
Dalam inovasi pembelajaran dengan
metode pendekatan inkuiri kami mengambil contoh sederhana yaitu pengajaran IPA
tentang “Magnet” di Kelas 5 SDN Batulawang.
o
Tujuan : Pada akhir proses belajar mengajar
diharapkan para siswa dapat mengemukakan mengapa benda-benda yang terbuat dari
besi dapat ditarik magnet.
o
Prosedur : Bimbinglah siswa melalui langkah-langkah
berikut :
Tahap I
Guru : Siapa diantara kamu yang tahu tentang magnet?
Adakah diantara kamu yang tahu jenis-jenis magnet?
(siswa menjawab
pertanyaan. Kembangkan pertanyaan itu hingga para siswa mampu menjawab
pertanyaan dan memahami materi pelajaran yang disampaikan guru).
Tahukah kamu
bahwa benda-benda yang terbuat dari besi dapat ditarik magnet? Kemukakan
alasanmu!
Siswa harus mampu
menjawab dan berani mengemukakan pendapatnya masing-masing.
Tahap II
Guru : Bagaimana siswa mengatasi kesulitan dalam
mencari jawaban yang diajukan guru?
Kemungkinan siswa
:
F Mengetahui jawaban dari kegiatan sehari-hari
yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
F Mungkin pernah membaca dari buku.
F Mungkin berdiskusi dengan temannya sehingga
memperoleh kesimpulan sebagai hasil jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru.
Tahap III
Guru :
Anggaplah kita ilmuwan yang akan menguji pendapat siapa yang paling tepat. Mari
kita melakukan percobaan di laboratorium.
Guru
bersama siswa melakukan percobaan di Lab IPA, kemudian siswa melakukan
pengamatan terhadap benda-benda apa saja yang dapat ditarik magnet. Siswa
mengemukakan pendapatnya dari hasil pengamatan.
Tahap IV
Beri lagi pertanyaan dan soal bahwa siswa telah
menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Uji beberapa orang siswa
yang berani maju ke depan kelas. Beri siswa satu soal tentang materi yang telah
disampaikan. Kumpulkan hasilnya kepada guru.
Tahap V
Tahap ini adalah kesimpulan dari seluruh
pelajaran. Selain itu pada tahap ini pun dirancang untuk membuat penjelasan
umum yang dapat diterapkan dalam situasi lainnya sehingga siswa mampu
memecahkan persoalan sederhana yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
2.2. Hasil dan Dampaknya Terhadap
Pendidikan
Dengan menggunakan pendekatan inkuiri diharapkan siswa mampu berfikir
dengan kreatif, kritis, dapat memecahkan masalah dan juga memiliki kemampuan
dalam mengambil keputusan.
Selain
itu, siswa berani mengemukakan pendapatnya masing-masing serta dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru secara tepat. Siswa juga diharapkan dapat
berdiskusi dengan siswa lainnya agar terjadi interaksi antara siswa-guru,
guru-siswa, maupun siswa-siswa.
Dalam
pendekatan inkuiri ini mungkin masih ada kendala yang akan dihadapi, misalnya
ketika siswa memberikana jawaban atau alasan banyak yang keluar dari pokok
bahasan, harus ada alat peraga yang menunjang terhadap proses pembelajaran.
Solusinya adalah guru harus kreatif dalam menyikapi permasalahan selama
kegiatan belajar mengajar. Apabila tidak ada alat peraga, dapat menggunakan
model lain yang sederhana untuk membantu memperlancar pemahaman siswa tentang
materi yang telah dipelajari.
Adapun peran guru dalam inovasi pada pembelajaran ini sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan siswa. Dengan menggunakan pendekatan inkuiri guru
bertindak sebagai :
1) Motivator :
yaitu memberikan stimulus dan motivasi untuk bisa membuat dan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang diajukan.
2) Fasilitator : yaitu memfasilitasi denagn memberikan model,
alasan, atau apa saja kepada siswa yang mengarah kepada kemampuan siswa dalam
memahami materi yang dipelajari.
Beberapa
dampak inovasi terhadap pendidikan antara lain :
1. Dapat memberikan perubahan dan pembaharuan.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, inovasi dilakukan agar siswa lebih
aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru harus senantiasa bersikap terbuka
terhadap berbagai aspirasi atau kritikan yang muncul dari manapun datangnya.
Seorang guru yang terbuka senantiasa dapat menampung aspirasi dari berbagai
pihak sehingga sekolah menjadi agen perubahan dan guru sebagai pendukung
utamanya. Dengan sikap seperti ini dapat menciptakan suasana kehidupan sekolah
yang bermutu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan berbagai pihak.
2. Inovasi sebagai agen pembaharu dalam
pendidikan. Dan seorang agen pembaharu itu adalah guru. Seorang agen pembaharu
adalah seseorang yang mempengaruhi keputusan inovasi pada klien (sasaran) ke
arah yang diharapkan. Selain itu juga sebagai penghubung antara lembaga
pembaharu dan sasarannya sebagai pemberi kemudahan bagi lancarnya arus inovasi.
3. Dengan dilakukan inovasi dalam bidang
pendidikan akan memiliki ciri dan sifat gemar meneliti dan mencoba tiap ada
gagasan baru dalam pendidikan yaitu mendorong untuk mencari informasi tentang
ide baru, mendapat hubungan orang lain di luar sistem.
BAB III
KESIMPULAN
DAN TANGGAPAN
3.1. Kesimpulan
Perkembangan ilmu dan tekhnologi yang semakin pesat, menuntut dunia
pendidikan agar mampu mengikuti perkembangan zaman dan IPTEK agar tidak
ketinggalan oleh negara-negara maju lainnya. Indonesia bersama dengan negara
berkembang lainnya mempunyai masalah yang berat dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Masalah-masalah yang dihadapi tersebut antara lain : rendahnya
prestasi pendidikan, angka kepadatan penduduk, putus sekolah, kurangnya guru
yang berkualifikasi, dan lain-lain.
Permasalahan-permasalahan
tersebut perlu mendapat pemecahan secepat-cepatnya, namun harus diselesaikan
secara sistematis, bertahap, dan berencana. Hal ini disebabkan karena masalah
pendidikan merupakan masalah yang kompleks. Oleh karena itu, pendidikan hars
senantiasa berubah ke arah yang lebih baik.
Dalam
kepentingan tersebut, diadakanlah inovasi dalam bidang pendidikan. Hal ini
dilakukan untuk merubah kualitas pendidikan menjadi lebih baik dari keadaan
sebelumnya guna mengikuti perkembangan zaman dan IPTEK yang ada di Indonesia.
3.2. Tanggapan
Sebagai pertanda dinamisnya kehidupan manusia yang selalu mengalami
perubahan dan kebutuhannya semakin meningkat sesuai dengan perkembangannya.
Perubahan tersebut menimbulkan masalah-masalah yang merupakan ciri dinamika
kehidupannya.
Peranan
pendidikan dan tingkat perkembangan manusia merupakan faktor yang dominan
terhadap kemampuannya untuk menanggapi masalah kehidupannya sehari-hari.
Tingkat kemajuan suatu bangsa juga dapat ditinjau dari tingkat pendidikannya.
Semakin baik tingkat pendidikan masyarakat, semakin maju pula bangsanya.
Sebaliknya, semakin terpuruk dan rendahnya pendidikan rakyatnya, maka bidang
pendidikan di negara tersebut tidak mungkin maju.
Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika negara-negara maju sangat memperhatikan
usaha pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sementara itu, di
negara-negara yang sedang berkembang pendidikan mulai lebih diperhatikan
setelah dalam waktu yang cukup lama kurang terurus sehingga masalah-masalah
yang dihadapi pendidikan berlipat ganda dengan kompleksitas yang cukup rumit.
Setiap
masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain, masalahnya
bersifat kompleks. Seberapa besar keterikatan suatu masalah pendidikan dengan
masalah-masalah pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, yaitu :
√
Masalah
pemerataan,
√
Masalah
mutu,
√
Masalah
efektivitas dan relevansi,
√
Masalah
efesiensi.
Pemecahan masalah-masalah pendidikan
tersebut perlu ditindaklanjuti dengan cara dilakukan inovasi dalam bidang
pendidikan sebagai perspektif baru dalam dunia pendidikan dan sebagai
alternatif untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi
dengan cara konvensional secara tuntas. Dengan demikian, inovasi pendidikan
dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana untuk memecahkan masalah
pendidikan demi menyongsong ke arah perkembangan dunia kependidikan dan lebih
memberikan harapan kemajuan yang lebih pesat.
0 Komentar untuk "Contoh Makalah Inovasi Pendidikan Di SD"