BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Ekonomi
adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata "ekonomi"
sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja. Ilmu yang mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.
Koperasi
merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
Koperasi
di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para
anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota.
I.2 Rumusan Masalah
I.2 Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari ekonomi dan koperasi?
b. Apa yang dimaksud dengan produksi,distribusi dan konsumsi?
c. Apa yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran?
d. Apa pengertian dari pasar uang?
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan kami membuat makalah yang berjudul ”Dasar Psikologis” adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari ekonomi dan koperasi
b. Mengetahui maksud dari produksi, distribusi dan konsumsi
c. Mengetahui maksud dari perbedaan antara permintaan dan penawaran
d. Sebagai tugas mata kuliah dasar-dasar IPS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi dan Koperasi
A. Pengertian Ekonomi
Ekonomi
adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata "ekonomi"
sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja. Ilmu yang mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.
B. Pengertian Koperasi
Koperasi
adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation.
Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi
kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967,
koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.
§ Landasan Idiil = Pancasila
§ Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
§ Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
2.2 Prduksi, Distribusi dan Konsumsi
§ Produksi
Produksi
adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang
maupun jasa. Contoh : pabrik batre yang memproduksi batu baterai, tukang
mie ayam yang membuat mie yamin, tukang pijet yang memberikan pelayanan
jasa pijat dan urut kepada para pelanggannya, dan lain sebagainya.
§ Distribusi
Distribusi
adalah kegiatan menyalurkan atau menyebarkan produk barang atau jasa
dari produsen kepada konsumen pemakai. Perusahaan atau perseorangan yang
menyalurkan barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti
penyalur sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu, biro
iklan, dan lain-lain.
Pihak yang melakukan distribusi antara lain:
1) Agen; pihak yang ditujukan oleh produsen untuk menyalurkan produksinya
2) edagang Besar; pihak yang membeli barang dengan jumlah besar kemudian dijual lagi kepada pengecer
3) Pedagang Eceran; pihak yang bmenjual barang langsung kepada konsumen
§ Konsumsi
Konsumsi
adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang
atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen. Perusahaan atau
perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Contoh
konsumsi dalam kehidupan kita sehari-hari seperti membeli jamu tolak
angin di toko jamu, pergi ke dokter hewan ketika iguana kita sakit
keras, makan di mc d, main dingdong, dan sebagainya.
2.3 Permintaan dan Penawaran
A. Permintaan Barang dan Jasa
1. Pengertian Permintaan
Perhatikan
contoh pengalaman Desi berikut ini. Desi ingin membuka usaha toko buah,
untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya dia
membuat catatan belanja berikut ini.
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk:
Berdasarkan
daftar belanjaan Desi di atas menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk
sebesar Rp4.500,00, Desi akan membeli jeruk sebanyak 140 kg. Ketika
harga Rp6.000,00, maka Desi hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg.
Kesediaan Desi untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah pada tingkat
harga tertentu merupakan contoh permintaan. Pada saat Desi menyusun
daftar permintaan jeruk, apakah hanya mempertimbangkan harga saja?
Tentunya tidak, bukan? Desi juga harus mempertimbangkan uang yang
dimilikinya. Jika uang yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi
keinginan Desi untuk membeli jeruk maka permintaan jeruk dapat terjadi.
Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan
pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah
barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak
berubah, maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang
bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat
tertentu.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada
faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor
selain harga pengaruhnya tidak sekuat faktor harga. Berikut ini
faktor-faktor yang memengaruhi permintaan.
a) Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan menurun.
Sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
b) Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Harga
barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang
dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah
maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi
jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan
barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di
pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan
kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c) Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang
pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya
sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik,
maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu
juga sebaliknya.
d) Pendapatan
Besar
kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya
permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh
tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi.
Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang
juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya
pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya
dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua
Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
e) Selera Konsumen
Selera
konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka
permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya,
sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi
fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut
tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game
akan meningkat.
f) Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas
kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta.
Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan
menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut
rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat
mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut
menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka
intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan
bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya
harga jas hujan Rp15.000,00.
g) Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila
konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung
menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan
semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga
akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang
dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak
mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
h) Jumlah Penduduk
Pertambahan
penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah
penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta
akan meningkat.
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a. Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan
daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan
efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan
efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa
yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan
jenis ini,
2) Permintaan
potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa
yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum
melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. 3) Permintaan absolut
adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak
disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak
mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.
b. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
§ Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
§ Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.
4. Hukum Permintaan
Hukum
permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga
rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan berbunyi:
Pada
hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum
permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga
tidak berubah (dianggap tetap).
B. Penawaran Barang dan Jasa
1 Pengertian Penawaran
Tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi. Berdasarkan
daftar permintaan jeruk Desi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
harga, jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal tersebut apabila
dilihat dari sisi pembeli. Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual
jeruk? Supaya kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita
pelajari bersama mengenai daftar penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel
di atas menunjukkan berbagai jumlah jeruk yang ingin dijual oleh Pak
Heri pada berbagai tingkat harga tertentu pada saat tertentu. Pak Heri
sebagai penjual tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh
karena itu jika Pak Heri menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00,
jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya
Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika
harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak Heri akan
menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Daftar yang
menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri itulah merupakan contoh penawaran.
Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada
berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik,
jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun,
maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
1) Harga Barang itu Sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang
yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang
ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi
Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat
pula.
2) Harga Barang Pengganti
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah
barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari
barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih
rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang
penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak
menjual teh.
3) Biaya Produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya
untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi
meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya
produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit.
Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya
produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya.
4) Kemajuan Teknologi
Kemajuan
teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang
ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen
dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan
mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan
produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk
menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar
Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern,
perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga
jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan
demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
5) Pajak
Pajak
yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut
menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran
juga akan berkurang.
6) Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan
harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah
penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik,
sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis
ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif
tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan
jasa, karena takut tidak laku.
Apabila
ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
§ Penawaran Individu
Penawaran
individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
§ Penawaran Kolektif
Penawaran
kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah
keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar.
Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran
perorangan.
4 Hukum Penawaran
Semakin
tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya
semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran
menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan
tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
2.4 Badan Usaha dan Sistem Perekonomian
A. Jenis-Jenis Usaha Dalam Bidang Ekonomi
1. Agraris
Usaha
dalam bidang agraris menggunakan lahan tanah sebagai faktor produksi
utama. Misalnya pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Bidang
agraris dapat menghasilkan bahan pangan seperti padi, sayur, daging,
ikan dan susu. Bidang ini juga dapat menghasilkan bahan baku industri
seperti tebu, cokelat kelapa sawit dan kapas.
2. Industri
Usaha
bidang industri merupakan jenis usaha yang mengola bahan mentah menjadi
bahan jadi, bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan
setengah jadi menjadi bahan jadi.
§ Bahan mentah adalah bahan yang perlu diolah dulu agar dapat memenuhi kebutuhan, misalnya kapas dan kayu gelondongan.
§ Bahan
setengah jadi adalah hasil olahan dari bahan mentah tapi masih perlu
diolah lagi agar siap digunakan, contoh benag bagi industri tekstil dan
tepung bagi industri roti.
§ Bahan jadi adalah hasil akhir proses pengolahan yang sudah siap untuk digunakan, misalnya baju, sepeda dan televisi. Contoh Industri kecil : pengrajin sepatu, mebel, alat-alat rumah tangga, dan tahu tempe. Contoh Industri besar: perusahaan tekstil, mobil, semen dan elektronik.
3. Perdagangan
Usaha
dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang
produksi kepada pihak lain tanpa mengola bahan tersebut. Misalnya
pedagang beras, bahan bangunan dan makanan.
4. Jasa
Usaha
bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan
memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru,
dokter dan paramedis.
B. Pengelolaan Usaha
1 Usaha yang dikelola sendiri/perorangan
Usaha yang dikelola sendiri merupakan usaha yang didasarkan atas kepemilikan modal secara tunggal.
§ Kelebihan
1. Pemilik bebas mengatur usahanya
2. Semua keuntungan dapat dinikmati sendiri
3. Rahasia perusahaan terjamin
§ Kekurangan
1. Modal terbatas
2. Kemampuan tenaga pengelola terbatas
3. Kesinambungan usaha kurang terjamin
4. Semua resiko ditanggung sendiri
2 Usaha Yang Di Kelola Kelompok
1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu
§ Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
§ Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk melayani masyarakat dan mencari keuntungan
§ Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan
ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki oleh
negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.
2) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
§ Firma (Perusahaan Persekutuan)
Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh palaing sedikit dua orang. Kemajuan Firma dan semua resiko ditanggung bersama.
§ Persekutuan Komanditer (CV)
CV
adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang . Pemilik
modal dalam CV disebut anggota. Dalam CV terdapat dua macam
keanggotaan, yaitu anggota aktif dan pasif. Anggota aktif bertanggung
jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Anggota pasif hanya sevbatas
pemilik modal.
§ Perseroan Terbatas (PT)
PT
adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang melalui
penjualan saham. Saham adalah surat tanda bukti keikutsertaan menjadi
pemilik perusahaan. Setiap pemegang saham akan mendapatkan deviden yaitu laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
2.5 Pasar Uang
a. Pengertian Pasar Uang
Pasar uang (Money
Market) adalah pasar dengan instrumen financial jangka pendek, umumnya
yang diperjualbelikan berkualitas tinggi. Jangka waktu instrumen pasar
uang biasanya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Pasar uang
sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.
b. Kebutuhan Adanya Pasar Uang
Alasan
kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian adalah banyaknya
perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai
antara inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan
dari klien pada periode tertentu dan pada waktu yang lain ia harus
mengeluarkan uang untuk menutupi biaya operasionalnya.
Untuk
mengatasi masalah tersebut (perusahaan pada saat kasnya mengalami
defisit), maka perusahaan tersebut sementara dapat memasuki pasar uang
sebagai peminjam dengan mencari lembaga keuangan atau pihak lain yang
memiliki surplus (kelebihan) dana. Selanjutnya, pada saat perusahaan
tersebut mengalami surplus dana, maka perusahaan tersebut menjadi
kreditor dalam pasar uang untuk memperoleh pendapatan daripada
membiarkan danaya tak terpakai atau idle.
c. Perbedaan dengan Pasar Modal
c. Perbedaan dengan Pasar Modal
Perbedaan
antara pasar modal dengan pasar uang adalah jangka waktunya. Dalam
pasar uang, diperdagangkan suratberharga berjangka waktu pendek,
sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka
waktu panjang
d. Mekanisme Pasar Uang
Pasar
Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa
atau Stock Exchange, Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat
khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang
dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap
peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.
e. Fungsi Pasar Uang
§ Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
§ Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek
§ Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untul melakukan investasi
§ Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia.
Kebutuhan
akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan untuk
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera
dipenuhi. Dengan demikian pasar uang merupakan sarana alternatif
khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non
keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan
dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas
kelebihan likuiditasnya.
Pasar
uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung)
oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di
Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu
BankIndonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai
instrumennya.
f. Peserta Pasar Uang
§ Lembaga keuangan
§ Perusahaan besar
§ Lembaga pemerintah, dan
§ Individu-individu
g. Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yang membutuhkan dana :
§ Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
§ Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
§ Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
§ Sedang mengalami kalah keliring
Dari pihak yang menanamkan dana :
§ Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
§ Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
§ Spekulasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Sedangkan Koperasi
merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Jenis kegiatan ekonomi adalah produksi, distribusi dan konsumsi.
Adapun
hukum dari permintaan yaitu ”semakin turun tingkat harga, maka semakin
banyak jumlah barang yang bersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta”.
Sedangakan hukum dari penawaran yaitu “ semakin tinggi harga, semakin
banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditawarkan”.
Jenis usaha dalam bidang ekonomi adalah antara lain:
§ Agraris
§ Industri
§ Perdagangan
§ Jasa
3.2 Saran
Demikianlah
makalah ini penulis buat, semoga apa yang telah disajikan akan
memberikan ilmu dan informasi. Selanjutnya demi kesempurnaan makalah ini
penulis memohon saran dan kritik guna memperbaiki kesalahan dikemudian
hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gudangmateri.com/2010/11/pengertian-pasar-uang.html
Suyanto dan Nurhadi, 2003. IPS Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Tag :
Makalah IPS
0 Komentar untuk "Contoh Makalah IPS tentang Ekonomi"