katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Makalah Pedagogik


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Setiap individu mempunyai keunikan masing-masing, mempunyai kemampuan dan karakteristiknya masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang lamban. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak yang sarat akan masalah.
Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang bermasalah baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya, maupun dalam hal belajar. Mereka dapat dikategorikan sebagai kelompok yang menuntut layanan bimbingan yang khusus. Temuan lapangan Sunaryo dkk dalam Sunaryo menunjukkan bahwa masalah-masalah siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi, dan sosial.
Adanya rentang keragaman individual siswa yang amat lebar memunculkan populasi khusus target layanan bimbingan, antara lain mencakup:
1.        Siswa dengan kecerdasan dan kemampuan tinggi.
2.        Siswa yang mengalami kesulitan belajar.
3.        Siswa dengan perilaku bermasalah.
Untuk itu, penulis merasa perlu untuk melakukan observasi di Sekolah Dasar, khususnya mengenai penanganan anak bermasalah di SDN Culamegajaya.

B.       Tujuan Observasi
Tujuan diadakannya observasi ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
2.        Untuk mengetahui dan mengidentifikasi peserta didik yang bermasalah di kelas V di SDN Culamegajaya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya.
3.        Mengetahui cara penanganan masalah anak di SDN Culamegajaya.

C.      Manfaat Observasi
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis, karena:
1.        Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
2.        Melatih penulis dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
3.         Memberikan kesempatan kepada mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal calon anak didiknya dalam berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan masalah yang mereka hadapi, khususnya anak yang berkesulitan belajar.
4.        Sebagai pedoman untuk pembelajaran.
5.        Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa.
Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
1.        Mengetahui akan masalah yang dihadapi seorang siswa yang mungkin kita tidak menyadarinya.
2.        Lebih mendekatkan pembaca khususnya orang tua dengan anaknya, dengan memberikan perhatian, kesempatan dan motivasi bagi mereka.
3.        Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi oleh siswa.


  BAB II
PEMBAHASAN
A.      Identitas Sekolah
Berikut adalah identitas sekolah tempat penulis melakukan observasi:
Nama Sekolah : SDN Culamegajaya
Tahun Berdiri  : 1970           
NSS                 : 101021217042
Desa                : Bojongsari
Kecamatan      : Culamega
Kabupaten       : Tasikmalaya
Provinsi           : Jawa Barat

B.       Identitas Anak
Berikut adalah identitas anak yang penulis observasi:
Nama                                       : Ajid
Kelas                                       : V
Alamat                                                : Kp. Culamega RT 04 RT 01
Tempat, Tanggal Lahir            : Tasikmalaya, 13 Desember 2002
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Ayah                                       : Diat
Pekerjaan                                 : Petani
Ibu                                           : Nining
Pekerjaan                                 : Petani

C.      Jenis Masalah yang Dihadapi
Penulis mewawancarai guru wali kelas V di SDN Culamegajaya tahun ajaran 2013/2014 beliau bernama Cecep Mustawan. Pertama, penulis bertanya mengenai anak bermasalah di kelasnya, penulis bertanya mengenai anak yang kesulitan belajar. Setelah ditanya seperti itu, beliau menyatakan bahwa setiap anak didiknya masing-masing memiliki kesulitan dalam belajar, apalagi mengingat fasilitas di sekolah khususnya seperti di daerah pedesaan ini masih kurang, baik dari segi pengajar maupun alat penunjang pembelajaran. Tapi ada anak yang paling rendah prestasi belajarnya di antara teman yang lainnya,  dia adalah Ajid. Menurut pak Cecep, Ajid merupakan anak yang mengalami kesulitan belajar, dia kurang dalam hal menulis, berhitung dan membaca. Apabila pak Cecep sedang menerangkan pelajaran di kelas, Ajid kurang memperhatikan,  Ajid sering tidak masuk sekolah, jarang mengerjakan tugas, dan karena hal-hal tersebut nilai hasil belajarnya pun  selalu kurang.
Untuk mengetahui lebih dalam penulis mencoba untuk mewawancarai Ajid, berikut hasil wawancara penulis dan Ajid:
No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah adik pernah mengalami masalah ketika belajar seperti tidak mengerti akan pelajaran yang disampaikan oleh guru?
Tidak.
2.
Apa pelajaran yang Ajid suka?
IPS.
3.
Apa suka pelajaran Olahraga?
Iya, suka.
4.
Pelajaran apa yang paling Ajid suka?
Pelajaran IPA.
5.
Pelajaran yang tidak disukai apa?
Pelajaran B. Inggris.
6.
Kenapa tidak suka pelajaran bahasa Inggris?
Gak ngerti.
7.
Dikelas suka nakal gak?
Suka kak.
8.
Kalau di rumah suka belajar?
Nggak.
9.
Orang tua suka nyuruh belajar?
Suka, kadang-kadang.
10.
Suka tidur jam berapa?
Jam 20.00.
11.
Kalau dikelas suka berantem gak sama teman yang lain?
Nggak.
12.
Kalau hobi adik apa?
Main sepak bola.
13.
Kegiatan setelah pulang sekolah apa?
Sekolah agama.
14.
Adik sudah pernah ikut perlombaan, lomba apa saja di sekolah?
Belum pernah kak.

Setelah itu, penulis mencoba untuk mengobservasi langsung Ajid, selama kegiatan pembelajaran. Pada saat penulis melakukan observasi bertepatan hari Jum’at, setiap hari Jum’at seluruh murid di SDN Culamegajaya mengikuti kegiatan pengajian, jadi pada waktu itu, Ajid belajar pelajaran agama atau mempelajari kitab. Pada saat pemateri menyampaikan materi, Ajid terlihat tidak memperhatikan, dia asik mengobrol dengan temannya, dia pun tidak menulis.
Dari hasil sosiometri pun, penulis mendapati bahwa Ajid tidak dipilih oleh temannya untuk menjadi teman belajar, hanya satu yang memilihnya yaitu Rudi.
Berdasarkan hal-hal tersebut Ajid dapat dinyatakan sebagai anak yang bermasalah.
Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan sosiometri,  maka dapat disimpulkan bahwa klien yang bernama Ajid mengalami permasalahan berikut:
a.        Kurang motivasi dalam belajar.
b.      Sering tidak sekolah.
c.       Prestasi belajar kurang.

D.      Faktor Penyebab
Faktor penyebab terjadinya masalah yang dihadapi Ajid adalah sebagai berikut:
1.         Dari dalam klien sendiri (internal):
a.       Masalah agama dan moral, kurang tekun dalam menjalankan kewajiban ibadah. Berdasarkan keterangan dari wali kelasnya, klien jarang sekolah agama, dan ketika mengikuti materi keagamaan klien tidak serius.
b.       Masalah penggunaan waktu lebih banyak bermain. Berdasarkan keterangan dari wali kelasnya, klien sering terlihat main mengendarai sepeda motornya setelah pulang sekolah.
c.        Masalah belajar yang dilakukan tidak serius, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung klien kurang perhatian terhadap pembelajaran.
2.        Dari luar klien (eksternal):
a.       Keluarga:
1)      Klien termasuk anak yang dimanja, orang tua sudah memberikan kendaraan walaupun usianya masih belia.
2)       Kurang perhatian dari orang tua dalam hal pendidikan.
3)      Orang tua kurang memperhatikan pendidikan anaknya, kesadaran akan pendidikan untuk anaknya masih kurang.
b.      Lingkungan sekolah:
1)      Ada beberapa pelajaran yang tidak disukai.
2)      Masalah penyesuaian dengan sekolah, klien sering tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
3)      Adanya pengecapan/pelabelan dari teman-temannya sebagai anak nakal.

E.       Dampak yang Timbul
Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Main bebas, sehingga minat belajar kurang, lebih senang bermain.
2.         Kurang pehatian di kelas sehingga kemampuan membaca, menulis, berhitung kurang.
3.         Prestasi belajar kurang dari rata-rata.

F.       Solusi oleh Guru
Pak Cecep Mustawan selaku wali kelasnya Ajid memberikan solusi sebagai berikut:
1.         Memberikan pengertian kepada anaknya.
2.         Himbauan kepada orangtua saat kenaikan kelas atau pembagian raport tentang pentingnya pendidikan formal maupun non formal.
3.         Memberikan tugas-tugas tambahan supaya tidak ketinggalan.

G.      Solusi oleh Anak
Menurut penulis untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh Ajid, perlu ada campur tangan semua pihak yaitu orang tua, guru, teman, dan diri Ajid sendiri.
Orang tua sebagai orang yang bertanggung jawab atas pendidikan anaknya harus memperhatikan perkembangan pendidikan anaknya, bukan hanya memperhatikan kbutuhan fisiologisnya saja, tapi kebutuhan psikologis serta spiritual anak pun harus diperhatikan.
Guru harus menciptakan situasi yang menyenangkan di kelas, agar anak merasa nyaman berada di kelas dan menganggap bahwa kelas itu bukan sebagai tempat yang tidak menyenangkan, tetapi menganggap kelas itu sebagai tempat yang nyaman, selain rumah.
Teman merupakan orang yang sering terlibat dengan kita. Teman yang baik, perhatian dan tidak mengacuhkan kita, membuat kita lebih nyaman di sekolah, serta kegiatan belajar pun menjadi lebih menyenangkan. Guru sebaiknya mengajarkan anak didiknya untuk dapat berteman baik dengan setiap orang tanpa pandang bulu, meskipan orang lain tersebut berkelakuan tidak baik, anak didik tetap harus berteman baik dengan orang tersebut, tapi tidak boleh terbawa menjadi tidak baik.
 

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Dari hasil observasi yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa klien yang bernama Ajid mengalami permasalahan berupa kurang motivasi dalam belajar, sering tidak sekolah, dan prestasi belajar kurang. Penyebabnya adalah kurangnya perhatian dari orang tua, mengenai pendidikan anaknya serta kebebasan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya disalah gunakan oleh anaknya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pendidik harus memberikan pengertian terhadap anak dan himbauan kepada orang tua untuk lebih memperhatikan anaknya, terutama dalam pendidikannya.

B.     Saran
Pendidik diberi kepercayaan oleh orang tua untuk mendidik anaknya, tetapi dalam melakukan pendidikan, pendidik juga memerlukan dukungan dari orang tua, sebab orang tualah yang lebih mengerti anaknya. Untuk itu, orang tua sebagai orang pertama yang bertanggung jawab dengan pendidikan bagi anaknya harus lebih peduli dan perhatian terhadap anaknya, boleh memberikan kebebasan kepada anak, tetapi harus melakukan pengawasan terhadap anaknya, sehingga apabila anak mengalami kesulitan atau bermasalah dalam kegiatan belajarnya, orang tua dapat memperbaiki atau membantu anak menghadapi masalahnya.
0 Komentar untuk "Contoh Makalah Pedagogik"

Back To Top