katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar


E.       LANDASAN TEORI
Judul penelitian ini adalah MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJUMLAH BILANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK MATEMATIKA. Penelitian dilaksanakan oleh penulis mengacu kepada kurikulum, sebagimana telah kita ketahui bahwa kurikulum yang berlaku saat ini yaitu KTSP.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP (BSNP, 2006 : 6).

Kurikulum matematika sekolah dikembangkan oleh pemerintah selalu mengikuti perkembangan dalam bidang pendidikan. Agar konsep-konsep matematika dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang disepakati bersama secara global (universal) dikenal dengan bahasa matematika. Sejalan dengan pernyataan tersebut BSNP (2006 : 109) mengemukakan bahwa:

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika sejak dini.

Pembalajaran SD menurut kurikulum pada mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah; mengunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. (BSNP, 2006 : 110)

Untuk mengetahui gambaran yang berkaitan dengan judul dalam penelitian tindakan kelas ini, dikemukakan pengertian sebagai berikut:
1.    Pecahan
“Kata pecahan yang berarti bagian dari keseluruhan berasal dari bahasa latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil” (long, 2003 : 2) Adapun bentuk umum bilangan pecahan seperti yang dikemukakan oleh Sa’dijah (1999 : 148) “Secara umum, bentuk penulisan  disebut pecahan dengan b bilangan cacah dan b ≠ 0. Dalam hal ini a disebut pembilang dan b disebut penyebut.” Pecahan yang akan penulis sampaikan antara lain dalam menjumlah bilangan:
a.    Pecahan yang ekuivalen
Pecahan yang ekuivalen adalah dua bilangan pecahan atau lebih yang menyatakan bilangan sama. Pecahan yang ekuivalen disebut juga pecahan senilai atau pecahan seharga atau pecahan yang sama.
b.    Pecahan sederhana
Pecahan sederhana adalah jika pembilang dan penyebut tidak mempunyai faktor persekutuan.
c.    Pecahan senama
  Pecahan senama dapat dikatakan senama jika mempunyai penyebut sama.
d.   Pecahan campuran
     Pecahan campuran adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya, sehingga jika disederhanakan akan menghasilkan bentuk bilngan bulat dan bilangan pecahan.
2.    Menjumlah Bilangan Pecahan
                “Secara umum, jika a, b dan c bilangan bulat dan c ≠ 0, maka  .” (Sa’dijah, 1999 : 153)
3.   Pendekatan Realistik Matematika
      Pendekatan realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran, dan melalui matematisasi horizontal-vertikal siswa diharapkan dapat menemukan dan merekonstruksi konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. (Suwangsih dan Tiurlina, 2006 : 137)

Dalam pembelajaran di kelas menyangkut interaksi sesama siswa, kerja individual, kerja kelompok, diskusi kelas, presentasi guru dan aktivitas lain sehingga hasil yang diperoleh meningkat. Keadaan tersebut mengharuskan guru menggunakan pendekatan realistik matematika. 
0 Komentar untuk "Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar "

Back To Top