BAB I
PENDAHULUAN
A.
Identitas Sekolah
Berikut adalah identitas sekolah tempat observer
melakukan observasi :
Sekolah : SD
Negeri Cariwuh
Kecamatan : Padakembang
Kabupaten : Tasikmalaya
Provinsi :
Jawa Barat
B.
Identitas Siswa
1. Nama : Nisa Fadilah
2. TTL : Tasikmalaya, 28 Januari 2007
3. Jenis
Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Sukasari, Galunggung, Tasikmalaya
5. Status keluarga :
Anak kandung
6. Anak ke :
3
dari 4 bersaudara
7.
Bahasa : Sunda
8. Agama :
Islam
C.
Identitas
Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : Ade Yuyun
b. Usia : 35 Tahun
c. Alamat : Sukasari, Galunggung, Tasikmalaya
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Buruh
f. Bahasa :
Sunda
g. Agama :
Islam
2. Ibu
a. Nama : Siti Aminah
b. Usia : 30 Tahun
c. Alamat : Sukasari , Galunggung, Tasikmalaya
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Pengrajin mute
f. Bahasa :
Sunda
g. Agama :
Islam
BAB II
ISI
A.
Identifikasi Masalah
Pada tanggal 19 April 2014, observer melakukan observasi ke SD
Negeri Cariwuh. Pertama , observer
bertanya
kepada wali kelas 1 mengenai anak
bermasalah dalam belajar di kelasnya. Menanggapi
pertanyaan dari observer, beliau menyatakan ada beberapa siswa yang bermasalah
dikelasnya, seperti belum bisa membaca, belum bisa menulis, dan ada juga anak yang suka mengganggu teman sebayanya.
Beliau menyebutkan semua anak yang memiliki masalah dalam belajar, salah
satunya adalah Nisa Fadilah.
Menurut beliau, masalah yang di hadapi Nisa adalah belum bisa
membaca. Untuk mengetahui
lebih dalam mengenai masalah tersebut, observer melakukan identifikasi , proses
identifikasi dilakukan dengan cara :
1. Mewawancarai
guru wali kelasnya,
Berikut ini adalah
hasil wawancara observer dengan wali kelas SD Negeri Cariwuh :
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Menurut
ibu, hal apa yang menyebabkan Nisa Fadilah memiliki kesulitan belajar dalam
membaca?
|
Menurut ibu mungkin orangtuanya tidak
begitu peduli dengan perkembangan belajar anaknya, mungkin saja orangtuanya
tidak pernah menyuruh anaknya untuk belajar. Selain itu, mungkin minat siswa
dalam belajarnya kurang, sehingga dia malas untuk belajar.
|
2.
|
Apakah Nisa suka
memperhatikan apa yang sedang diajarkan oleh ibu?
|
Kadang-kadang, karena
duduknya biasanya dibangku paling belakang.
|
3.
|
Apakah Nisa
berkonsentrasi dalam belajar saat kegiatan belajar mengajar berlangsung?
|
Kadang-kadang,
biasanya sekali-kali Nisa suka melirik kanan kiri atau kanan ketika ibu
maupun guru yang lain sedang mengajar.
|
4.
|
Apakah Nisa sudah
bisa menulis dan membaca huruf?
|
Kalau huruf sudah
tahu semuanya dari A sampai Z, tetapi
Nisa belum bisa merangkaikan huruf menjadi sebuah kata.
|
5.
|
Apakah ada usaha dari
Nisa untuk meminta diajarkan membaca kepada teman-temannya?
|
Yang ibu lihat selama
ini, belum ada usaha seperti itu, mungkin karena malu atau mungkin juga
karena malas.
|
6.
|
Usaha apa yang pernah
ibu lakukan untuk mengatasi masalah ini?
|
Ibu sering membuat
catatan dalam buku tulis anak, misalnya menuliskan “perlu bimbingan
orangtua”, tetapi orangtua Nisa menanggapi negatif terhadap catatan-catatan
tersebut, orangtuanya sering marah ketika melihat di buku anaknya banyak
tulisan guru.
|
7.
|
Apa pekerjaan orang
tua Nisa?
|
Ayahnya seorang buruh
bangunan, yang sering keluar kota untuk mencari nafkah, ayah Nisa jarang
pulang ke rumah. Sedangkan ibunya sebagai pengrajin mute.
|
8.
|
Apakah itu
mempengaruhi terhadap belajar Nisa?
|
Itu sangat
mempengaruhi, mungkin orangtua Nisa tidak mengerti begitu pentingnya
pendidikan, sehingga mereka kurang memperhatikan anaknya. Apalagi ayahnya
jarang ada di rumah. Dengan keadaan seperti itu, anak tidak memiliki motivasi
belajar yang tinggi.
|
2. Mewawancarai Nisa Fadilah selaku anak yang mengalami
kesulitan dalam membaca.
Berikut ini adalah hasil wawancara observer
dengan anak yang mengalami kesulitan dalam membaca
:
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Apakah adik mengalami kesulitan dalam
belajar ?
|
Iya.
|
2.
|
Masalah apa yang adik
hadapi ?
|
Belum bisa membaca.
|
3.
|
Apakah adik sudah
mengetahui semua huruf ?
|
Sudah.
|
4.
|
Adik belum bisa
merangkai huruf menjadi kata ya?
|
Iya.
|
5.
|
Mengapa adik belum
bisa merangkai huruf ?
|
Belum mengerti.
|
6.
|
Adik suka belajar
tidak di rumah ? kalau iya, suka diajarkan sama siapa?
|
Suka, diajarkannya
oleh ibu.
|
7.
|
Pada jam berapa adik
belajar membaca di rumah?
|
Jam 8 malam.
|
8.
|
Apakah rutin setiap
malam belajar membacanya?
|
Tidak.
|
9.
|
Apakah ayah suka
menyuruh adik untuk belajar?
|
Tidak.
|
10.
|
Kalau di sekolah adik
suka duduk di bangku yang di depan atau di belakang?
|
Di paling belakang.
|
11.
|
Suka kelihatan tidak
apa yang dituliskan ibu guru di papan tulis?
|
Kadang-kadang.
|
12.
|
Kegiatan setelah
pulang sekolah adik apa?
|
Mengasuh adik.
|
3. Mewawancarai
teman-temannya.
Selain mewawancarai wali kelas dan anak yang
mengalami masalah, observer mewawancarai teman-teman dari anak yang memiliki
masalah.
Berikut ini adalah
hasil wawancara observer dengan teman-teman Nisa Fadilah :
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Apakah
Nisa adalah anak yang baik?
|
Iya.
|
2.
|
Apakah Nisa sudah
bisa membaca?
|
Belum.
|
3.
|
Apakah Nisa suka
mengerjakan tugas?
|
Kadang-kadang.
|
4.
|
Apakah Nisa suka
mencontek ?
|
Suka.
|
5.
|
Apakah Nisa suka
memperhatikan guru yang sedang mengajar?
|
Kadang-kadang.
|
6.
|
Apakah Nisa suka
meminta bantuan kepada temannya untuk diajarkan membaca?
|
Tidak, Nisa tidak
pernah meminta bantuan, tetapi kita suka sedikit mengajarkan apabila kita
bisa.
|
4. Mengamati perilaku anak baik di dalam proses belajar mengajar
maupun dalam
kegiatan istirahat.
Selain dari
mewawancarai orang-orang yang bersangkutan, cara yang dilakukan adalah
mengamati perilaku anak pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan pada
saat istirahat. Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas, Nisa termasuk anak
yang pendiam, dia berbicara seperlunya kepada teman-temannya. Sehingga teman
sebangkunya suka berpindah tempat duduk ke teman yang berada di depan bangku
mereka, mungkin itu disebabkan karena tidak nyaman duduk dengan Nisa. Selain
itu Nisa tidak berkonsentrasi dalam belajar, matanya selalu melirik ke kiri dan
ke kanan ketika guru sedang mengajar di depan kelas. Berdasarkan pengamatan
saat istirahat, Nisa adalah anak yang suka melamun dan kurang berkomunikasi
dengan teman sebayanya.
5. Menelusuri
sejauh mana masalah yang dihadapi oleh anak tersebut.
Untuk mengetahui sejauh
mana anak memiliki kesulitan dalam membaca, observer melakukan pengamatan dengan
cara mengamati atau memperhatikan anak dalam mengerjakan tugas dari guru. Observer
menanyakan kepada Nisa tentang tugas bahasa Sunda yang telah diberikan oleh
guru. Hasilnya adalah seperti ini :
Observer : Adik sudah selesai belum mengerjakan
soalnya ?
Nisa : Belum.. (sambil mengelengkan
kepala).
Observer : Kenapa belum adik?
Nisa : Tidak bisa mengerjakannya.
Observer : Soalnya apa dik?
Nisa : Tidak tahu. (sambil
mengernyitkan kening).
(
Setelah observer membaca soal dari buku bahasa Sunda tersebut, ternyata soalnya
sebuah kata harus ditambahkan imbuhan –ny atau –ng. )
Observer : Begini ya dik, soalnya itu dari kata-kata
yang ada pada buku harus ditambahkan imbuhan –ny atau
-ng.
Nisa :
Oh iya…
Observer : Sekarang coba adik baca kata yang pertama !
Nisa :
Tidak bisa.(secara tidak langsung anak menolak).
Observer : Baca hurufnya saja dik kemudian coba gabungkan,
Bisa tidak?
Nisa :
Bisa, C-A-B-A-K…… dibaca COB…..
Observer : Dibacanya bukan COB ya dik, tapi
dibacanya
CABAK…
Nisa : Iya…
Observer : Kata cabak kalau ditambahkan imbuhan
–ny jadi
Apa
dik?
Nisa : Tidak tahu (sambil
menggelengkan kepala).
Observer : Oh belum bisa ya dik…kata cabak kalau
ditambah
imbuhan ny berubah menjadi nyabak… Adik harus
lebih
rajin lagi belajarnya ya….
Nisa :
Iya….
B.
Analisis Data
Berdasarkan 5 cara yang
telah dilakukan observer pada proses identifikasi, diperoleh data bahwa anak
yang bernama Nisa Fadilah, anak dari
pasangan Ade Yuyun dan Siti Aminah ini mengalami kesulitan belajar dalam membaca.
Nisa belum bisa merangkaikan huruf menjadi sebuah kata, dan belum mengerti cara
menggunakan kluster (ny dan ng).
Nisa belum bisa membaca
dan belum mengerti cara menggunakan kluster (ny dan ng). Hal ini disebabkan
kurangnya perhatian dan bimbingan dari kedua orangtuanya. Orangtua Nisa tidak
begitu mementingkan perkembangan belajar anaknya, Nisa mengaku bahwa dia tidak
pernah disuruh oleh ayahnya untuk belajar, karena ayahnya jarang pulang ke
rumah. Sementara itu, ibunya juga jarang menyuruh belajar karena kesibukannya
bekerja dan mengasuh anaknya yang paling kecil. Wali kelasnya menyatakan bahwa
orangtua Nisa selalu marah apabila dalam buku anaknya banyak tulisan-tulisan
berupa motivasi agar Nisa rajin belajar membaca. Selain itu, faktor dari dalam
diri Nisa juga menyebabkan Nisa kesulitan untuk membaca, Nisa tidak pernah
meminta bantuan kepada temannya untuk mengajarkan membaca. Nisa lebih banyak
diam dan melamun, sehingga teman sebangkunya pun menjauhinya. Dalam proses
pembelajaran berlangsung pun Nisa jarang berkonsentrasi, jarang memperhatikan
guru yang sedang mengajar, sehingga Nisa tidak mengerti pelajaran yang
disampaikan gurunya. Oleh karena hal-hal tersebut, Nisa sampai sekarang ini
mengalami kesulitan dalam membaca.
C.
Pemecahan Masalah
Kesulitan belajar
membaca sering disebut disleksia. Gejala anak berkesulitan membaca
diperlihatkan dengan kebiasaan membaca yang tidak wajar, seperti memperlihatkan
gerakan-gerakan yang penuh ketegangan seperti mengernyitkan kening, gelisah,
menggigit bibir, sering memperlihatkan perilaku menolak ketika disuruh membaca,
dan sebagainya. Kesulitan seperti inilah yang dialami Nisa Fadilah.
Untuk mengatasi masalah
tersebut, observer melakukan pendekatan kepada anak untuk mengajarkannya
membaca. Metode yang digunakan adalah metode fernald, karena berdasarkan identifikasi
di lapangan ternyata Nisa sudah mengetahui semua jenis huruf, hanya saja Nisa
belum bisa merangkaikan huruf menjadi kata. Tahap pertama, observer menuliskan
sebuah kata yang sudah dipilih anak pada buku tulis dengan tulisan yang besar,
kemudian anak diminta untuk membaca satu persatu hurufnya, kemudian anak
diminta menelusuri satu persatu huruf menggunakan jarinya, kemudian anak
diminta menuliskannya di udara, kemudian anak diminta menuliskannya kembali di
buku tulis. Pada tahap kedua, observer menulis sebuah kata pada buku tulis
dengan tulisan yang besar, kemudian anak diminta untuk melihat dan membacanya,
kemudian anak diminta untuk menulisnya. Pada tahap ketiga, anak diminta untuk
memilih kata yang ada pada cerita, kemudian kata tersebut ditulis oleh observer
dalam buku tulis dengan tulisan yang besar, kemudian anak diminta untuk melihat
dan menuliskannya kembali di buku tulis. Pada tahap ke empat, anak diminta
untuk membandingkan kata-kata yang sudah dipelajari dengan kata-kata yang sudah
diketahui sebelumnya.
Selain itu, observer
juga menggunakan metode analisis glass. Pada tahap pertama, observer
mengidentifikasi keseluruhan kata, huruf, dan bunyi kelompok-kelompok huruf. Pada
tahap kedua, observer mengucapkan bunyi-bunyi kelompok huruf. Pada tahap
ketiga, observer menyajikan kepada anak huruf atau kelompok huruf dan meminta
anak untuk mengucapkannya. Pada tahap keempat, observer mengambil beberapa
huruf pada kata tertulis dan anak diminta mengucapkan kelompok huruf yang masih
tersisa.
Demi membantu Nisa
untuk belajar membaca, observer juga memberikan motivasi-motivasi kepada anak
agar lebih rajin lagi dalam membaca, observer juga menyarankan agar dia meminta
bantuan kepada orang-orang di sekelilingnya untuk bisa mengajarkannya membaca.
Serta anak di berikan pengarahan agar berkonsentrasi ketika guru sedang
mengajar di depan kelas.
Selain hal-hal di atas,
bimbingan dari orang tua sangat dibutuhkan dalam proses belajar membaca ini,
orangtua harus memberikan perhatian lebih agar anak bersemangat untuk belajar
membaca, dan sebaiknya orang tua meluangkan waktunya untuk mengajarkan anak
membaca.
D.
Hasil dan Evaluasi
Berdasarkan hasil
bimbingan dan pengarahan yang telah dilakukan oleh observer selama 4 minggu, dari tanggal 21 April 2014 sampai dengan 12 Mei 2014,
anak telah mampu menujukan
beberapa perubahan, walaupun perubahan itu tidak signifikan. Anak sudah mulai
bisa menggabungkan huruf menjadi kata, dan sudah mulai bisa membaca kalimat
secara keseluruhan meskipun belum lancar. Selain itu, Nisa mengalami perubahan
dalam proses belajar mengajar, Nisa selalu memeperhatikan guru yang sedang
mengajar, dan dia selalu meminta bantuan kepada temannya untuk mengajarkannya
untuk membaca meskipun sedikit malu-malu.
Untuk menghasilkan
perubahan yang lebih baik lagi, dibutuhkan bimbingan dan perhatian secara
kontinu. Selain itu, perlu dilakukan pendekatan terhadap orangtua agar bisa
membimbing anak dalam belajar membaca dan meluangkan waktunya untuk mengajakan
membaca. Observer tidak sempat melaksanakan pendekatan terhadap orangtua Nisa
karena waktu dan kesempatan yang terbatas. Sebagai tindak lanjut dari bantuan
yang telah dilaksanakan observer, observer menitipkan Nisa kepada guru wali
kelas untuk memberikan bimbingan, perhatian, dan pengawasan lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Kesulitan belajar
membaca dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk
mengatasi masalah kesulitan membaca, ada beberapa cara yang bisa dilakukan,
diantaranya melakukan pendekatan untuk mengajarkan membaca dengan menggunakan
metode-metode tertentu sesuai dengan permasalahannya. Selain itu, bimbingan dan
perhatian dari orang tua sangat dibutuhkan demi kelancaran proses belajar.
B.
Saran
Sebagai
orangtua, sebaiknya berilah perhatian dan bimbingan khusus kepada anak yang
memiliki masalah dalam belajar. Sebaiknya luangkanlah waktu untuk membimbing
anak untuk belajar, dan amatilah perkembangan belajarnya. Banyak metode yang
bisa digunakan untuk memecahkan masalah kesulitan belajar dalam membaca.
Tag :
MAKALAH BK
0 Komentar untuk "Laporan Observasi Bimbingan Konseling Siswa Kelas 1 SDN Cariwuh Tasikmalaya"