katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi


Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi

Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk menghasilkan perencanaan pembelajaran berupa silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada tema Selalu Berhemat Energi dengan memadukan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia dan Seni Budaya dan Prakarya. Penelitian  ini menggunakan model 4D menurut Thiagarajan dengan  tahapan Pendefinisian (Define),  Perancangan (Design), Pengembangan (Develop) dan Penyebaran (Disseminate). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungpura 2, SDN Tanjungpura 3 dan SDN Manggungsari yang berada di gugus Anggrek Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, studi dokumtasi, tes dan nontes dengan instrumen berupa lembar angket model pembelajaran yang biasa digunakan guru kelas IV SD, lembar validasi ahli, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar angket respon siswa dan guru serta evaluasi hasil belajar. Hasil penelitian yang dilakukan sebanyak tiga kali uji coba menunjukkan bahwa perencaan pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Aspek kevalidan ditunjukkan oleh validasi silabus pembelajaran tematik sebesar 4,57 dan RPP tematik model pembelajaran inkuiri terbimbing sebesar 4,47 termasuk kategori sangat baik. Aspek kepraktisan dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran di SDN Tanjungpura 2 sebesar 3,77 , SDN Tanjungpura 3 sebesar 3,80 dan SDN Manggungsari sebesar 3,86 yang menunjukkan adanya peningkatan. Aspek keefektifan dilihat dari hasil belajar siswa dengan perhitungan normal gain SDN Tanjungpura 2 sebesar 40,74 %, SDN Tanjungpura 3 sebesar 43,30 % dan SDN Manggungsari sebesar 46,67 % termasuk kategori cukup efektif. Secara keseluruhan siswa disetiap sekolah memberi respon setuju dan respon guru sebesar 90,60 % termasuk kategori sangat efektif untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan, Perencanaan Pembelajaran, Tema Selalu Berhemat
                    Energi

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dengan lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dan mengubah tingkah laku  secara menyeluruh melalui pengalaman yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan pendapat Mohammad Surya ( Dadang dan Nana, 2006, hlm.6 ) ‘pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.’
Dalam pembelajaran, peran guru adalah sebagai fasilitator yang memberikan berbagai kemudahan  kepada siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan belajar. Sedangkan siswa dipandang sebagai subjek belajar yang memiliki potensi untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran  agar pembelajaran berlangsung secara efektif maka guru marus memiliki pedoman yaitu kurikulum. Kurikulum berfungsi untuk mengarahkan proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Kurikulum yang di berlakukan pemerintah untuk jenjang sekolah dasar saat ini adalah kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan jembatan emas menuju perubahan pendidikan yang lebih baik. Tujuan kurikulum ini yaitu mempersiapkan siswa yang unggul diiringi budi pekerti yang luhur dan mampu menguasai IPTEK sesuai tuntutan zaman. Karakteristik kurikulum 2013 diantaranya pembelajaran dilaksanakan secara tematik dan mengembangkan pendekatan saintifik.
Menurut Sutirjo dan Sri Istuti Mamaik ( Mulyoto, 2013, hlm.118 ) ‘pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran dalam suatu tema pembahasan.’ Pembelajaran tematik bertujuan memudahkan siswa memahami materi pelajaran, memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik dan meningkatkan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada jenjang sekolah dasar , pembelajaran tematik dilaksanakan dengan alokasi bwaktu satu hari penuh yang terdiri dari beberapa tema yang aktual dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Setiap tema dikembangkan menjadi beberapa subtema yang diwujudkan dalam pertemuan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri.
Selain itu karakteristik kurikulum 2013 adalah mengembangkan pendekatan saintifik yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Tujuan pendekatan saintifik untuk mengembangkan keterampilan sains siswa dengan menciptakan suasana belajar yang menyenagkan sehingga mendorong siswa berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah.
Dengan demikian, proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 adalah pembejaran dilaksanakan secara tematik yang terdiri dari beberapa tema dengan mengembangkan pendekatan saintifik sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan terarah maka dibutuhkan suatu perencanaan pembelajaran yang matang.
Perencanan pembelajaran pada hakikatnya merupakan upaya yang dilakukan untuk merancang dan mengembangkan setiap unsur pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Nana Sudjana dalam Dadang Sukirman & Nana Jumhana (2006, hlm. 32) menyatakan bahwa,
Perencanaan pembelajaran adalah memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran yaitu mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran, sehingga arah kegiatan (tujuan),isi kegiatan(materi), cara penyampaian kegiatan (metode,teknik, alat dan sumber) serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.

Perencanaan pembelajaran dalam PP No 19 tahun 2005 terdiri dari silabus dan RPP. Silabus merupakan suatu perencanaan yang masih bersifat umum yang dapat dibuat dan dapat dikembangkan oleh guru. Dalam panduan penyusunan KTSP dijelaskan silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pokok, Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu dan Sumber Belajar. Sedangkan RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang bersifat khusus sebagai operasional dalam melaksanakan pembelajaran dengan menyusun langkah-langkah pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam rangka menunjang proses pembelajaran yang optimal salah satunya dengan memilih model pembelajaran. Menurut Arends (Trianto,2012, hlm.51) ‘model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.’ Model pembelajaran bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan dijadikan penyegaran dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.
Fakta dilapangan ditemukan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar belum optimal karena sebagian guru belum merancang proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang variatif. Selain itu belum optimalnya perancangan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung terutama pada materi yang memerlukan praktik atau percobaan seperti pada konsep gaya gesek pada tema Selalu Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak yang merupakan subtema ketiga yang memadukan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP, di kelas IV sekolah dasar.     
Oleh karena itu salah satu cara yang dapat dipilih adalah menggunakan dan mengembangkan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran di sekolah dasar, slaah satunya adalah model inkuiri terbimbing. Menurut Wina Sanjaya (Roimi,2013, hlm.8) ‘inkuiri terbimbing adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan melalui bimbingan guru.’ Dasar penggunaan model inkuiri menurut Mulyana ( 2004, hlm.85 ) menyatakan bahwa “ model pembelajaran inkuiri dipandang sebagai model yang diasumsikan cukup akomodatif bagi penyelenggaraan sains di sekolah dasar sekarang ini.”
Ciri utama proses pembelajaran berdasarkan model inkuiri terbimbing adalah memandang siswa sebagai subjek belajar yang menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan sendiri konsep pembelajaran. sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan belajar, menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang di arahkan pada siswa, dengan tujuan membimbing siswa menuju penemuan. Konsep pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun dalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan atau dikemas siswa dalam sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS).
Menurut Mulyana ( 2004, hlm 85 ) secara umum langkah-langkah model inkuiri terbimbing terdiri dari 5 fase yaitu :
Fase I                : Penyajian masalah berupa fenomena yang mengundang tanda
                           tanya siswa
Fase II                         : Rencana pengumpulan data, verifikasi yaaitu untuk memecahkan
               masalah
Fase III            : Pengumpulan data melalui eksperimen
Fase IV             : Pengorganisasian dan pengolahan data untuk formulasi
                           kesimpulan.
Fase V          : Analisis inkuiri yaitu mengetahui langkah-langkah mana yang    harus  diperbaiki, tidak berguna  atau ditemukan masalah baru.

Setiap model pembelajaran memilki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan model inkuiri terbimbing yang dikemukakan oleh putra ( 2012, hlm.104 ) diantaranya siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan karena terlibat langsung dalam proses penemuan. Sedangkan kelemahan model ini adalah tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa yang berjumlah banyak karena akan kurang kondusif sehingga guru harus memiliki kemampuan mengelola kelas yang baik.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development berdasarkan model 4D menurut Thiagarajan dengan tahapan Pendefinisian (Define), Perancangan (Design), Pengembangan (Develop), dan Penyebaran (Disseminate). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perencanaan pembelajaran yang terdiri dari silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik model pembelajaran inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungpura 2, SDN Tanjungpura 3 dan SDN Manggungsari yang berada di gugus Anggrek kecamatan Rajapolah kabupaten Tasikmalaya.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, studi dokumentasi, validasi ahli, tes dan nontes. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi ahli, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar angket respon guru dan siswa serta soal evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data terdiri dari analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif berupa komentar atau saran dari validasi ahli yang dijadikan acuan dalam merevisi produk. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif dengan metode statistik untuk mengolah data hasil belajar siswa yaitu nilai pretest dan nilai postest. Selain itu, data yang diperoleh berupa angka-angka hasil validasi ahli, respon guru dan siswa serta keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
            Hasil penelitian ini berupa silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik model pembelajaran inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak  dengan menggunakan model 4D menurut thiagarajan yaitu tahap pendefinisian (Define), tahap perancangan (Design), tahap pengembangan (Develop), dan tahap penyebaran (Disseminate).
1.    Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian
Tahapan pendefinisian diawali dengan analisi ujung depan yang bertujuan untuk mengetahui masalah mendasar yang dibutuhkan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Masalah mendasar yang perlu diupayakan adalah merancang proses pembelajaran dengan memilih dan mengembangkan model pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di kelas IV yaitu silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik model pembelajran inkuiri terbimbing untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang matang dengan melibatkan siswa secara langsung dalam menemukan konsep pembelajaran.
Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, maka terlebih dahulu melakukan analisis siswa yang bertujuan untuk menelaah karakteristik siswa. Siswa kelas IV SDN Tanjungpura 2, SDN Tanjungpura 3 dan SDN Manggungsari usianya berkisar 10 sampai 11 tahun. Menurut Piaget dalam Budiamin, dkk (2006, hlm.55) ‘ kemampuan berpikir siswa SD pada usia 10 – 11 tahun termasuk periode berpikir konkrit. Adapun kriteria berpikir konkrit diantaranya siswa mampu berpikir dengan logika untuk memecahkan masalah yang nyata saja dengan cara mengamati dan berdiskusi secara kelompok dengan temannya. Selain itu, dalam memahami suatu konsep siswa sangat terkait pada proses mengalami sendiri dengan cara mengamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut.
Analisis materi dilakukan sebelum membuat perencanaan pembelajaran dengan cara memilih, menetapkan, merinci dan menyusun materi secara sistematis berdasarkan model inkuiri terbimbing agar siswa mudah memahami materi yang akan diajarkan.
Analisis tugas merupakan tahapan-tahapan dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai kompetensi dasar. Rincian tugas-tugas pada subtema gaya dan gerak disesuaikan dengan analisis siswa dan analisis materi.
Perumusan tujuan pembelajaran tematik terdiri dari tujuan pembelajaran tindakan pembelajaran I dan tindakan pembelajaran II yang sesuai dengan KI, KD  dan indikator yang ada pada subtema gaya dan gerak dengan memadukan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP.

2.    Deskripsi Hasil Tahap Perancangan
Tahap perancangan diawali dengan penyusunan tes yaitu menyusun kisi- kisi tes hasil belajar berdasarkan Kompetensi Dasar dan indikator. Dalam penelitian, terdiri dari tes awal dan tes akhir untuk mengukur kemampuan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema gaya dan  gerak.
Pemilihan media dalam penelitian ini menggunakan media visual berupa gambar-gambar tentang contoh gaya gesek. Selain itu, menggunakan benda-benda yang ada disekitar lingkungan sekolah seperti bola, sepatu, alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan. Pemilihan format yang digunakan terdiri dari model, metode dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik kurikulum 2013. Dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang bertujuan melibatkan siswa secara langsung dalam menemukan sendiri konsep pembelajaran. Metode yang digunakan cukup bervariatif diantaranya metode tanya jawab, diskusi, pengamatan dan percobaan yang kemas dengan mengembangkan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menalar, mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Rancangan awal silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik berdasarkan model inkuiri terbimbing mengacu pada Standar Proses No. 65 tahun 2013. Silabus pembelajaran yang dirancang peneliti adalah mencantumkan identitas silabus secara lengkap mencakup nama sekolah, tema, subtema, mata pelajaran yang dipadukan, kelas dan semester. Format silabus yang dirancang berbentuk tabel yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dengan kolom Kompetensi Inti berdasarkan tema, Kompetensi Dasar yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipadukan, materi pokok setiap mata pelajaran,  pengalaman belajar yang dilengkapi dengan metode pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian (jenis tagihan, bentuk instrumen dan instrumen), alokasi waktu, sumber/ alat / bahan dan menambahkan karakteristikyang diharapkan beserta deskripsinya.
Sedangkan rancangan RPP  tematik berdasarkan model inkuiri terbimbing yang memadukan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP pada subtema gaya dan gerak meliputi :
a.       Identitas RPP yang meliputi identitas sekolah, kelas/semester, tema, sub tema,
                  Pembelajaran ke
b.      Kompetensi Inti dari silabus
c.       Kompetensi Dasar dari silabus
d.       Indikator pencapaian kompetensi
e.       Tujuan pembelajaran
f.       Karakter yang diharapkan muncul dari kegiatan pembelajaran (ditambahkan deskripsi karakter)
g.      Materi ajar
h.      Alokasi waktu yang diperlukan
i.        Metode,model dan pendekatan  pembelajaran
j.        Kegiatan pembelajaran dengan mengembangkan fase-fase model pembelajaran inkuiri terbimbing
k.      Alat dan sumber belajar
l.        Penilaian proses dan hasil belajar

Rancangan awal RPP ini terdiri dari RPP tindakan pembelajaran I dan RPP tindakan pembelajaran II yang dilengkapi dengan ringkasan materi disajikan secara terpadu, Lembar Kerja Siswa, soal evaluasi dan kriteria penilaian. Dengan demikian rancangan awal silabus pembelajaran tematik dan RPP model inkuiri terbimbing disebut Draft I.


3.    Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan dimulai dari validasi silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik model inkuiri terbimbing oleh ahli yang bertujuan untuk mengetahui aspek valid dari draft I yang telah disusun. Dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang ahli yang kompeten yaitu dosen, asisten dosen dan guru Sekolah Dasar kelas IV SD yang telah memiliki sertifikat pendidik. Adapun rincian validasi ahli dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1
Daftar Nama Validasi Ahli
No.
Nama
Keterangan
1.
Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd
Dosen UPI Kampus Tasikmalaya
2.
Hendayani, S.Pd
Guru dan Wali kelas SDN 2 Tanjungpura
3.
Taufik R, M.Pd
Asisten Dosen UPI Kampus Tasikmalaya
Hasil validasi silabus pembelajaran tematik dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :

No.
Validator
Rata – rata Hasil Validasi
Rata – rata Keseluruhan
1.
I
4,27

4,57
2.
II
4,54
3.
II
4,90
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat rata-rata keseluruhan penilaian  yang diberikan oleh para ahli terhadap silabus pembelajaran tematik adalah 4,57. Hal ini berarti silabus pembelajaran memenuhi kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa silabus pembelajaran tematik yang dirancang oleh peneliti dinyatakan valid dan dapat diujicobakan dilapangan atau dipergunakan pada proses pembelajaran setelah dilakukan revisi produk berdasarkan komentar atau masukan dari para ahli. Adapun hasil revisi dan analisis data validasi silabus pembelajaran tematik  yang disajikan dalam bentuk tabel  :
Tabel 3
Hasil Revisi dan Analisis Data
Validasi Silabus Pembelajaran Tematik
No
Komponen Silabus Pembelajaran Tematik
Sebelum Revisi
Sesudah revisi
(a)
(b)
(c)
(d)
1.
Karakter yang diharapkan
Hati-hati  dan Tanggungjawab yang ditunjukkan dengan menggunakan dan mengembalikan
alat   dengan keadaan utuh
Hati-hati ditunjukkan dengan menggunakan alat dan bahan percobaan dengan baik

Tanggungjawab  ditunjukkan dengan menyelesaikan tugas tepat waktu dan mengembalikan alat dengan keadaan utuh
           

Hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
No.
Validator
Rata – rata Hasil Validasi
Rata-rata Keseluruhan
1.
I
4,38

4,47
2.
II
4,33
3.
II
4,71

Berdasarkan tabel diatas, nilai rata-rata keseluruhan yang diberikan oleh para ahli terhadap RPP berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah 4,47. Hal ini berarti RPP tersebut telah  memenuhi kategori “SANGAT BAIK” sehingga dapat disimpulkan bahwa RPP berdasarkan model inkuiri terbimbing yang dirancang oleh peneliti dinyatakan valid dan dapat diujicobakan dilapangan tetapi harus dilakukan beberapa revisi pada komponen RPP berdasarkan komentar atau masukan dari para ahli. Hasil revisi dan analisis data RPP dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5
Hasil Revisi dan Analisis Data
Validasi RPP Berdasarkan Model Inkuiri Terbimbing
No
Komponen RPP
Sebelum Revisi
Sesudah revisi
(a)
(b)
(c)
(d)

1.

Indikator IPA

Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gaya gesek


Menjelaskan faktor yang mempengaruhi gaya gesek

2.

Indikator IPA
Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan percobaan
Menyebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan

3.
Tujuan Pembelajaran
Mencantumkan tujuan pembelajaran berdasarkan mata pelajaran
Mencantumkan tujuan pembelajaran berdasarkan proses capaian tujuan dalam kegiatan pembelajaran tematik

4.
Kegiatan Pendahuluan
Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar dengan cara merapikan tempat duduk dan menyiapkan alat tulis

5.
Kegiatan Inti
Menanya, mengamati, menyimak dan menalar
Sikap Saintifik : Menanya, mengamati, menyimak dan menalar


6.
Kegiatan Inti
Alokasi waktu dicantumkan secara umum: ±150 menit
Alokasi waktu dicantumkan berdasarkan fase model inkuiri terbimbing

7.
LKS
Mencantumkan identitas LKS hanya judul saja
Mencantumkan identitas LKS meliputi pembelajaran ke, judul kegiatan dan alokasi waktu

            Dengan demikian, produk yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dengan beberapa revisi pada komponen silabus dan RPP maka dinyatakan boleh diujicobakan di lapangan sehingga hasil revisi rancangan awal perencanaan pembelajaran (draft 1 ) menjadi perencanaan pembelajaran draft 2.
            Setelah mendapatkan draft 2, langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba produk yang bertujuan untuk untuk mengetahui keefektifan RPP berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak yang disusun mengacu pada silabus pembelajaran tematik yang dibuat peneliti untuk diterapkan pada kelas yang dimaksud. Uji coba dilakukan sebanyak tiga kali yaitu uji coba tahap I di SDN Tanjungpura 2, uji coba tahap II di SDN Tanjungpura 3 dan uji coba tahap III di SDN Manggungsari dengan dua tindakan pembelajaran hingga mendapatkan produk final yang siap untuk disebarkan secara luas.
Data yang diperoleh dari uji coba berupa keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa yang terdiri dari pretest dan postest, respon siswa dan hambatan atau masalah saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dari hasil olah data pada uji coba tahap I di SDN Tanjungpura 2 dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang data yang diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK” dengan nilai rata-rata keseluruhan adalah 3,77. Respon siswa dengan menggunakan angket skala likert dalam bentuk check list termasuk dalam kategori “ SETUJU “ dengan rata-rata skor keseluruhan 111. Hal ini didukung dengan item pernyataan “Pembelajaran yang dilakukan menarik dan menyenangkan” dengan skor 115 yang termasuk kategori “SANGAT SETUJU”. Untuk mengetahui kualitas perubahan hasil belajar siswa termasuk efektif atau tidak maka peneliti menghitung normal gain antara nilai postest dan nilai pretest sehingga dapat mengukur tingkat keefektifan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara keseluruhan, hasil perhitungan normal gain di SDN  Tanjungpura 2 termasuk kategori cukup efektif dengan persentase sebesar 40,74 %. Adapun hambatan yang paling menonjol pada uji coba tahap I yaitu siswa merasa kesulitan dalam membuat kesimpulan percobaan yang telah dilakukan sehingga peneliti merancang penanganan hambatan yaitu membuat kesimpulan kegiatan percobaan dengan melengkapi kalimat yang rumpang.
Data hasil uji coba tahap II di SDN Tanjungpura 3 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang diperoleh hasil keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK” dengan nilai rata-rata keseluruhan RPP adalah 3,80. Respon siswa termasuk dalam kategori “ SETUJU “ dengan rata-rata skor keseluruhan 120,5. Hal ini didukung dengan item pernyataan “Masalah yang diberikan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari –hari” dengan skor 133 yang termasuk kategori “SANGAT SETUJU”. Secara keseluruhan, hasil perhitungan normal gain di SDN  Tanjungpura 3 termasuk kategori cukup efektif dengan persentase sebesar 43,3 %. Hambatan yang paling menonjol diantaranya pada fase IV siswa merasa kesulitan dalam membuat laporan pengamatan langkah kerja membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali sehingga peneliti membuat penanganan hambatan dengan menyajikan gambar langkah kerja membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali dilengkapi dengan tahapan dalam menulis laporan.
Data hasil uji coba tahap III di SDN Manggungsari dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang diperoleh data hasil keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK” dengan nilai rata- rata keseluruhan RPP sebesar 3,86. Respon siswa termasuk dalam kategori “ SETUJU “ dengan rata-rata skor keseluruhan 123. Hal ini didukung dengan item pernyataan “Kegiatan pembelajaran membuat rasa ingin tahu bertambah” dengan skor 127 yang termasuk kategori “SANGAT SETUJU”. Hasil perhitungan normal gain di SDN  Tanjungpura 3 termasuk kategori cukup efektif dengan persentase sebesar 46,67 %. Hambatan yang peling utama diantaranya yaitu  fase I penyajian masalah pada tindakan pembelajaran II siswa merasa kesulitan dalam menyebutkan kosa kata baku dan kosa kata tidak baku maka peneliti merancangan penanagan hambatan dengan mengajukan pertanyaan tentang kosakata baku dan kosakata tidak baku berdasarkan teks bacaan tentang gaya gesek. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan maka menghasilkan produk final yang akan disebarkan yaitu RPP berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak yang disusun berdasarkan silabus pembelajran tematik.
4.    Deskripsi Hasil Tahap Penyebaran
Tahap penyebaran bertujuan untuk mengetahui efektivitas produk yang dihasilkan dalam kegiatan pembelajaran yang dikembangkan pada wilayah yang lebih luas misalnya di kelas atau sekolah lain. Dalam penelitian ini tahap penyebaran dilaksanakan di SDN Manggungjaya 3 dan SDN Manggungjaya 5 yang yang termasuk gugus Anggrek UPTD Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.
Data yang diperoleh berupa keterlaksanaan pembelajaran dan respon guru terhadap kegiatan pembelajaran berdasarkan model inkuiri terbimbing pada subtema gaya den gerak di kelas IV SD. Hasil olah data di SDN Manggungjaya 3 dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang diperoleh hasil keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK” dengan nilai rata- rata keseluruhan RPP sebesar 3,75. Sedangkan di SDN Manggungjaya 5 memperoleh hasil keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK” dengan nilai rata- rata keseluruhan RPP sebesar 3,76. Adapun respon guru terhadap kegiatan pembelajaran sebesar 90,6 % yang termasuk kategori sangat efektif.
Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan produk yang yang telah dihasilkan berupa silabus pembelajaran tematik dan RPP model inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak di kelas IV Sekolah Dasar telah memenuhi aspek kevalidan, aspek kepraktisan dan aspek keefektifan untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.


SIMPULAN
            Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak di kelas IV Sekolah Dasar, maka dapat disimpulkan bahwa produk yang dihasilkan yaitu silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diujicobakan di tiga SD yaitu SDN Tanjungpura 2, SDN Tanjungpura 3 dan SDN Manggungsari telah memenuhi aspek kevalidan, aspek kepraktisan dan aspek keefektifan. Aspek kevalidan ditunjukkan dengan nilai rata-rata keseluruhan validasi silabus sebesar 4,57 dan nilai rata-rata keseluruhan validasi RPP sebesar4,47 yang termasuk kategori sangat baik. Aspek kepraktisan dilihat dari dari keterlaksanaan pembelajaran yang mengalami peningkatan dan secara keseluruhan termasuk kategori baik. Sedangkan aspek keefektifan dilihat dari hasil belajar siswa meningkat dengan nilai yang diperoleh siswa berada diatas KKM yang ditetapkan oleh peneliti dengan ketuntasan 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa RPP berdasarkan model inkuiri terbimbing memiliki pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, secara keseluruhan siswa disetiap sekolah memberikan respon setuju terhadap kegiatan pembelajaran dan respon guru terhadap kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP model pembelajaran inkuiri terbimbing sebesar 90,6 % yang termasuk kategori sangat efektif untuk diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Asep,dkk.(2007).Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung :UPI PRESS
Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Budiamin, dkk. (2006).Perkembangan Peserta Didik. Bandung : UPI PRESS
Dadang & Nana.(2006).Perencanaan Pembelajaran.Bandung : UPI PRESS
Hamid, H. (2013). Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2013). Selalu Berhemat energi. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Masita, Roimi Amelia.(2013). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan      Etika Lalu Lintas Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Hukum Newton untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Siswa SMP Kelas VII. Skripsi Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta: Tidak diterbitkan
Mulyana ,Edi Hendri,dkk.(2004).Metodologi Pembelajaran Sains Sekolah Dasar.        Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya
Mulyani,Sri.(2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis   Karakter pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Skripsi Sarjana UPI Kampus Tasikmalaya: Tidak Diterbitkan
Mulyoto.(2013).Strategi Pembelajaran di Era Kurikulumb2013.Jakarta : Prestasi Pustakaraya
Putra,Sitiatava Rizema.(2012).Desain Belajar dan Mengajar Kreatif Berbasis Sains.Jogjakarta : Diva Press
Sugiyar,dkk.(2009). Pembelajaran Tematik. Surabaya: LAPIS PGMI
Sugiyono.(2009). Penelitian Pendidikan Pensekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R &D. Bandung: CV.ALFABETA
Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI.
Trianto.(2012). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta : Bumi Aksara

Sumber Online:
Bustang, Buhari. Four-D Model (Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari Thiagarajan, dkk). [Online] Tersedia http://bustangbuhari.wordpress.com
     [10 April 2014 ]
Handayani,Vitria.(2012). Pembelajaran Tematik .[Online].Tersedia:    http://vitriahandayani.blogspot.com/2012/07/pembelajaran-tematik.html
     [ 2 Januari 2014]
Jafar, Ibnu.(2013).Pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan    Saintific.[Online].Tersedia:http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/10/15/pembelajaran-kurikulum-2013-menggunakan-pendekatan-saintific/  [ 5 Desember 2013 ]



0 Komentar untuk "Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi"

Back To Top