Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi
Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Tasikmalaya
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yang
bertujuan untuk menghasilkan perencanaan pembelajaran berupa silabus
pembelajaran tematik dan RPP tematik berdasarkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada tema Selalu Berhemat Energi dengan memadukan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia dan Seni Budaya dan Prakarya. Penelitian
ini menggunakan model 4D menurut
Thiagarajan dengan tahapan Pendefinisian
(Define), Perancangan (Design), Pengembangan (Develop)
dan Penyebaran (Disseminate). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungpura 2, SDN Tanjungpura 3 dan
SDN Manggungsari yang berada di gugus Anggrek Kecamatan Rajapolah Kabupaten
Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, studi
dokumtasi, tes dan nontes dengan instrumen berupa lembar angket model
pembelajaran yang biasa digunakan guru kelas IV SD, lembar validasi ahli,
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar angket respon siswa dan
guru serta evaluasi hasil belajar. Hasil penelitian yang dilakukan sebanyak
tiga kali uji coba menunjukkan bahwa perencaan pembelajaran yang dikembangkan
telah memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Aspek kevalidan
ditunjukkan oleh validasi silabus pembelajaran tematik sebesar 4,57 dan RPP
tematik model pembelajaran inkuiri terbimbing sebesar 4,47 termasuk kategori
sangat baik. Aspek kepraktisan dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran di SDN
Tanjungpura 2 sebesar 3,77 , SDN Tanjungpura 3 sebesar 3,80 dan SDN
Manggungsari sebesar 3,86 yang menunjukkan adanya peningkatan. Aspek
keefektifan dilihat dari hasil belajar siswa dengan perhitungan normal gain SDN
Tanjungpura 2 sebesar 40,74 %, SDN Tanjungpura 3 sebesar 43,30 % dan SDN
Manggungsari sebesar 46,67 % termasuk kategori cukup efektif. Secara
keseluruhan siswa disetiap sekolah memberi respon setuju dan respon guru
sebesar 90,60 % termasuk kategori sangat efektif untuk diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran.
Kata kunci: Penelitian dan
Pengembangan, Perencanaan Pembelajaran, Tema Selalu Berhemat
Energi
Pembelajaran merupakan proses
interaksi antara guru dan siswa dengan lingkungan pembelajaran yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dan mengubah tingkah laku secara menyeluruh melalui pengalaman yang
diperoleh. Hal ini sejalan dengan pendapat Mohammad Surya ( Dadang dan Nana,
2006, hlm.6 ) ‘pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.’
Dalam pembelajaran, peran guru
adalah sebagai fasilitator yang memberikan berbagai kemudahan kepada siswa untuk berinteraksi dengan
lingkungan belajar. Sedangkan siswa dipandang sebagai subjek belajar yang memiliki
potensi untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran agar pembelajaran berlangsung secara efektif
maka guru marus memiliki pedoman yaitu kurikulum. Kurikulum berfungsi untuk
mengarahkan proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan minat siswa.
Kurikulum yang di berlakukan pemerintah untuk jenjang sekolah dasar saat ini
adalah kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan jembatan
emas menuju perubahan pendidikan yang lebih baik. Tujuan kurikulum ini yaitu
mempersiapkan siswa yang unggul diiringi budi pekerti yang luhur dan mampu
menguasai IPTEK sesuai tuntutan zaman. Karakteristik kurikulum 2013 diantaranya
pembelajaran dilaksanakan secara tematik dan mengembangkan pendekatan
saintifik.
Menurut Sutirjo dan Sri Istuti
Mamaik ( Mulyoto, 2013, hlm.118 ) ‘pembelajaran tematik adalah pembelajaran
yang mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran dalam suatu tema
pembahasan.’ Pembelajaran tematik bertujuan memudahkan siswa memahami materi
pelajaran, memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
secara holistik dan meningkatkan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Pada jenjang sekolah dasar , pembelajaran tematik dilaksanakan dengan alokasi
bwaktu satu hari penuh yang terdiri dari beberapa tema yang aktual dan dekat
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Setiap tema dikembangkan menjadi beberapa
subtema yang diwujudkan dalam pertemuan pembelajaran yang berpusat pada siswa
untuk membangun pengetahuannya sendiri.
Selain itu karakteristik
kurikulum 2013 adalah mengembangkan pendekatan saintifik yang meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran. Tujuan pendekatan saintifik untuk mengembangkan keterampilan sains
siswa dengan menciptakan suasana belajar yang menyenagkan sehingga mendorong
siswa berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah.
Dengan demikian, proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 adalah pembejaran dilaksanakan secara
tematik yang terdiri dari beberapa tema dengan mengembangkan pendekatan
saintifik sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Untuk
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan terarah maka dibutuhkan suatu
perencanaan pembelajaran yang matang.
Perencanan
pembelajaran pada hakikatnya merupakan upaya yang dilakukan untuk merancang dan
mengembangkan setiap unsur pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Nana Sudjana dalam Dadang Sukirman &
Nana Jumhana (2006, hlm. 32) menyatakan bahwa,
Perencanaan pembelajaran adalah
memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran
yaitu mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran, sehingga arah kegiatan
(tujuan),isi kegiatan(materi), cara penyampaian kegiatan (metode,teknik, alat
dan sumber) serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.
Perencanaan pembelajaran dalam PP
No 19 tahun 2005 terdiri dari silabus dan RPP. Silabus merupakan suatu
perencanaan yang masih bersifat umum yang dapat dibuat dan dapat dikembangkan
oleh guru. Dalam panduan penyusunan KTSP dijelaskan silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pokok,
Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu dan Sumber Belajar. Sedangkan
RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang bersifat khusus sebagai operasional
dalam melaksanakan pembelajaran dengan menyusun langkah-langkah pencapaian
tujuan pembelajaran.
Dalam rangka menunjang proses pembelajaran yang optimal salah satunya
dengan memilih model pembelajaran. Menurut Arends (Trianto,2012, hlm.51) ‘model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.’ Model
pembelajaran bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan
dijadikan penyegaran dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.
Fakta dilapangan ditemukan bahwa
proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar belum optimal karena
sebagian guru belum merancang proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran yang variatif. Selain itu belum optimalnya perancangan proses
pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung terutama pada materi yang
memerlukan praktik atau percobaan seperti pada konsep gaya gesek pada tema Selalu
Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak yang merupakan subtema ketiga yang
memadukan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP, di kelas IV sekolah
dasar.
Oleh karena itu salah satu cara
yang dapat dipilih adalah menggunakan dan mengembangkan model pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran di sekolah dasar, slaah
satunya adalah model inkuiri terbimbing. Menurut Wina Sanjaya (Roimi,2013,
hlm.8) ‘inkuiri terbimbing adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berfikir secara kritis dan analis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan melalui bimbingan guru.’
Dasar penggunaan model inkuiri menurut Mulyana ( 2004, hlm.85 ) menyatakan
bahwa “ model pembelajaran inkuiri dipandang sebagai model yang diasumsikan
cukup akomodatif bagi penyelenggaraan sains di sekolah dasar sekarang ini.”
Ciri utama proses pembelajaran
berdasarkan model inkuiri terbimbing adalah memandang siswa sebagai subjek
belajar yang menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan sendiri konsep pembelajaran. sedangkan peran guru adalah sebagai
fasilitator yang memberikan kemudahan belajar, menentukan permasalahan dan
tahap-tahap pemecahannya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang di arahkan
pada siswa, dengan tujuan membimbing siswa menuju penemuan. Konsep
pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun dalam bentuk tugas-tugas yang harus
dilakukan atau dikemas siswa dalam sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS).
Menurut Mulyana ( 2004, hlm 85 ) secara umum
langkah-langkah model inkuiri terbimbing terdiri dari 5 fase yaitu :
Fase
I : Penyajian masalah berupa fenomena yang
mengundang tanda
tanya siswa
Fase II : Rencana pengumpulan data, verifikasi yaaitu
untuk memecahkan
masalah
Fase III : Pengumpulan data melalui eksperimen
Fase IV : Pengorganisasian dan pengolahan data untuk
formulasi
kesimpulan.
Fase
V : Analisis inkuiri yaitu
mengetahui langkah-langkah mana yang harus diperbaiki, tidak berguna atau ditemukan masalah baru.
Setiap model pembelajaran memilki
keunggulan dan kelemahan. Keunggulan model inkuiri terbimbing yang dikemukakan
oleh putra ( 2012, hlm.104 ) diantaranya siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat
penyelidikan karena terlibat langsung dalam proses penemuan. Sedangkan
kelemahan model ini adalah tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa yang
berjumlah banyak karena akan kurang kondusif sehingga guru harus memiliki
kemampuan mengelola kelas yang baik.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode
Research and Development berdasarkan
model 4D menurut Thiagarajan dengan tahapan Pendefinisian (Define), Perancangan (Design),
Pengembangan (Develop), dan Penyebaran
(Disseminate). Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan perencanaan pembelajaran yang terdiri dari silabus
pembelajaran tematik dan RPP tematik model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
subtema gaya dan gerak. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungpura
2, SDN Tanjungpura 3 dan SDN Manggungsari yang berada di gugus Anggrek
kecamatan Rajapolah kabupaten Tasikmalaya.
Teknik pengumpulan data
menggunakan angket, observasi, studi dokumentasi, validasi ahli, tes dan
nontes. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi ahli, lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar angket respon guru dan siswa
serta soal evaluasi hasil belajar. Teknik analisis data terdiri dari analisis
data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif
berupa komentar atau saran dari validasi ahli yang dijadikan acuan dalam
merevisi produk. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif dengan metode
statistik untuk mengolah data hasil belajar siswa yaitu nilai pretest dan nilai postest. Selain itu, data yang diperoleh berupa angka-angka hasil
validasi ahli, respon guru dan siswa serta keterlaksanaan pembelajaran
berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian ini berupa silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak dengan menggunakan model 4D menurut
thiagarajan yaitu tahap pendefinisian (Define),
tahap perancangan (Design), tahap
pengembangan (Develop), dan tahap penyebaran
(Disseminate).
1.
Deskripsi Hasil
Tahap Pendefinisian
Tahapan
pendefinisian diawali dengan analisi ujung depan yang bertujuan untuk
mengetahui masalah mendasar yang dibutuhkan dalam pengembangan kegiatan
pembelajaran. Masalah mendasar yang perlu diupayakan adalah merancang proses
pembelajaran dengan memilih dan mengembangkan model pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 di kelas IV yaitu silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik
model pembelajran inkuiri terbimbing untuk memudahkan
guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang matang dengan melibatkan siswa
secara langsung dalam menemukan konsep pembelajaran.
Sebelum
melakukan pembelajaran di kelas, maka terlebih dahulu melakukan analisis siswa yang bertujuan untuk menelaah karakteristik siswa. Siswa kelas IV
SDN Tanjungpura 2, SDN Tanjungpura 3 dan SDN Manggungsari usianya berkisar 10
sampai 11 tahun. Menurut Piaget dalam Budiamin, dkk (2006, hlm.55) ‘ kemampuan
berpikir siswa SD pada usia 10 – 11 tahun termasuk periode berpikir konkrit.
Adapun kriteria berpikir konkrit diantaranya siswa mampu berpikir dengan logika
untuk memecahkan masalah yang nyata saja dengan cara mengamati dan berdiskusi
secara kelompok dengan temannya. Selain itu, dalam memahami suatu konsep siswa
sangat terkait pada proses mengalami sendiri dengan cara mengamati atau
melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut.
Analisis materi
dilakukan sebelum membuat perencanaan pembelajaran dengan cara memilih,
menetapkan, merinci dan menyusun materi secara sistematis berdasarkan model
inkuiri terbimbing agar siswa mudah memahami
materi yang akan diajarkan.
Analisis tugas
merupakan tahapan-tahapan dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai kompetensi
dasar. Rincian tugas-tugas pada subtema gaya dan gerak disesuaikan dengan analisis
siswa dan analisis materi.
Perumusan tujuan
pembelajaran tematik terdiri dari tujuan pembelajaran tindakan pembelajaran I
dan tindakan pembelajaran II yang sesuai dengan KI, KD dan indikator yang ada pada subtema gaya dan
gerak dengan memadukan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP.
2.
Deskripsi Hasil
Tahap Perancangan
Tahap
perancangan diawali dengan penyusunan tes yaitu menyusun kisi- kisi tes hasil
belajar berdasarkan Kompetensi Dasar dan indikator. Dalam penelitian, terdiri
dari tes awal dan tes akhir untuk mengukur kemampuan siswa dan meningkatkan
hasil belajar siswa pada subtema gaya dan
gerak.
Pemilihan media
dalam penelitian ini menggunakan media visual berupa gambar-gambar tentang
contoh gaya gesek. Selain itu, menggunakan benda-benda yang ada disekitar
lingkungan sekolah seperti bola, sepatu, alat dan bahan yang digunakan untuk
melakukan percobaan. Pemilihan format yang digunakan terdiri dari model, metode
dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik kurikulum 2013.
Dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang
bertujuan melibatkan siswa secara langsung dalam menemukan sendiri konsep
pembelajaran. Metode yang digunakan cukup bervariatif diantaranya metode tanya
jawab, diskusi, pengamatan dan percobaan yang kemas dengan mengembangkan
pendekatan saintifik meliputi mengamati, menalar, mencoba dan membentuk
jejaring untuk semua mata pelajaran dengan menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa.
Rancangan awal
silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik berdasarkan model inkuiri
terbimbing mengacu pada Standar Proses No. 65 tahun 2013. Silabus pembelajaran
yang dirancang peneliti adalah mencantumkan identitas silabus secara lengkap
mencakup nama sekolah, tema, subtema, mata pelajaran yang dipadukan, kelas dan
semester. Format silabus yang dirancang berbentuk tabel yang bertujuan untuk
memudahkan pembaca dengan kolom Kompetensi Inti berdasarkan tema, Kompetensi
Dasar yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipadukan, materi pokok setiap
mata pelajaran, pengalaman belajar yang
dilengkapi dengan metode pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian (jenis tagihan, bentuk instrumen dan instrumen), alokasi waktu,
sumber/ alat / bahan dan menambahkan karakteristikyang diharapkan beserta
deskripsinya.
Sedangkan
rancangan RPP tematik berdasarkan model
inkuiri terbimbing yang memadukan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP
pada subtema gaya dan gerak meliputi :
a.
Identitas RPP yang meliputi identitas
sekolah, kelas/semester, tema, sub tema,
Pembelajaran ke
b. Kompetensi Inti dari silabus
c. Kompetensi Dasar dari silabus
d. Indikator
pencapaian kompetensi
e. Tujuan pembelajaran
f. Karakter yang diharapkan muncul dari kegiatan
pembelajaran (ditambahkan deskripsi karakter)
g. Materi ajar
h. Alokasi waktu yang diperlukan
i.
Metode,model dan pendekatan pembelajaran
j.
Kegiatan pembelajaran dengan mengembangkan
fase-fase model pembelajaran inkuiri terbimbing
k. Alat dan sumber belajar
l.
Penilaian proses dan hasil belajar
Rancangan awal RPP ini terdiri dari RPP
tindakan pembelajaran I dan RPP tindakan pembelajaran II yang dilengkapi dengan
ringkasan materi disajikan secara terpadu, Lembar Kerja Siswa, soal evaluasi
dan kriteria penilaian. Dengan demikian rancangan awal silabus pembelajaran tematik dan
RPP model inkuiri terbimbing disebut Draft
I.
3.
Deskripsi Hasil
Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan dimulai dari validasi silabus pembelajaran
tematik dan RPP tematik model inkuiri terbimbing oleh ahli yang bertujuan untuk
mengetahui aspek valid dari draft I
yang telah disusun. Dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang ahli yang
kompeten yaitu
dosen, asisten dosen dan guru Sekolah Dasar kelas IV SD yang telah memiliki
sertifikat pendidik. Adapun rincian validasi ahli dapat
dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel
1
Daftar
Nama Validasi Ahli
No.
|
Nama
|
Keterangan
|
1.
|
Drs.
Edi Hendri Mulyana, M.Pd
|
Dosen
UPI Kampus Tasikmalaya
|
2.
|
Hendayani,
S.Pd
|
Guru dan Wali kelas SDN 2 Tanjungpura
|
3.
|
Taufik
R, M.Pd
|
Asisten Dosen UPI Kampus Tasikmalaya
|
Hasil validasi silabus pembelajaran tematik dapat
dilihat pada tabel 2 berikut ini :
No.
|
Validator
|
Rata – rata
Hasil Validasi
|
Rata – rata
Keseluruhan
|
1.
|
I
|
4,27
|
4,57
|
2.
|
II
|
4,54
|
|
3.
|
II
|
4,90
|
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat rata-rata keseluruhan
penilaian yang diberikan oleh para ahli
terhadap silabus pembelajaran tematik adalah 4,57. Hal ini berarti silabus
pembelajaran memenuhi kategori “SANGAT BAIK”. Dengan demikian,dapat disimpulkan
bahwa silabus pembelajaran tematik yang dirancang oleh peneliti dinyatakan
valid dan dapat diujicobakan dilapangan atau dipergunakan pada proses
pembelajaran setelah dilakukan revisi produk berdasarkan komentar atau masukan
dari para ahli. Adapun hasil revisi dan analisis data validasi silabus
pembelajaran tematik yang disajikan
dalam bentuk tabel :
Tabel 3
Hasil Revisi dan
Analisis Data
Validasi Silabus
Pembelajaran Tematik
No
|
Komponen Silabus Pembelajaran Tematik
|
Sebelum
Revisi
|
Sesudah
revisi
|
(a)
|
(b)
|
(c)
|
(d)
|
1.
|
Karakter
yang diharapkan
|
Hati-hati dan Tanggungjawab yang
ditunjukkan dengan menggunakan dan mengembalikan
alat
dengan keadaan utuh
|
Hati-hati
ditunjukkan dengan menggunakan alat dan bahan percobaan dengan baik
Tanggungjawab ditunjukkan dengan
menyelesaikan tugas tepat waktu dan mengembalikan alat dengan keadaan utuh
|
Hasil validasi RPP dapat dilihat pada
tabel 4 berikut ini :
No.
|
Validator
|
Rata – rata
Hasil Validasi
|
Rata-rata
Keseluruhan
|
1.
|
I
|
4,38
|
4,47
|
2.
|
II
|
4,33
|
|
3.
|
II
|
4,71
|
Berdasarkan tabel diatas, nilai rata-rata keseluruhan yang
diberikan oleh para ahli terhadap RPP berdasarkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing adalah 4,47. Hal ini berarti RPP tersebut telah memenuhi kategori “SANGAT BAIK” sehingga
dapat disimpulkan bahwa RPP berdasarkan model inkuiri terbimbing yang dirancang
oleh peneliti dinyatakan valid dan dapat diujicobakan dilapangan tetapi harus
dilakukan beberapa revisi pada komponen RPP berdasarkan komentar atau masukan
dari para ahli. Hasil revisi dan analisis data RPP dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 5
Hasil Revisi dan
Analisis Data
Validasi RPP
Berdasarkan Model Inkuiri Terbimbing
No
|
Komponen RPP
|
Sebelum
Revisi
|
Sesudah
revisi
|
(a)
|
(b)
|
(c)
|
(d)
|
1.
|
Indikator
IPA
|
Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gaya
gesek
|
Menjelaskan faktor yang mempengaruhi gaya gesek
|
2.
|
Indikator
IPA
|
Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat laporan percobaan
|
Menyebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
melakukan percobaan
|
3.
|
Tujuan
Pembelajaran
|
Mencantumkan tujuan pembelajaran berdasarkan mata
pelajaran
|
Mencantumkan tujuan pembelajaran berdasarkan
proses capaian tujuan dalam kegiatan pembelajaran tematik
|
4.
|
Kegiatan
Pendahuluan
|
Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
|
Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara merapikan tempat duduk dan menyiapkan alat tulis
|
5.
|
Kegiatan
Inti
|
Menanya,
mengamati, menyimak dan menalar
|
Sikap Saintifik : Menanya, mengamati, menyimak dan
menalar
|
6.
|
Kegiatan
Inti
|
Alokasi
waktu dicantumkan secara umum: ±150 menit
|
Alokasi waktu dicantumkan berdasarkan fase model
inkuiri terbimbing
|
7.
|
LKS
|
Mencantumkan
identitas LKS hanya judul saja
|
Mencantumkan identitas LKS meliputi pembelajaran
ke, judul kegiatan dan alokasi waktu
|
Dengan demikian, produk yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dengan beberapa
revisi pada komponen silabus dan RPP maka dinyatakan boleh diujicobakan di
lapangan sehingga hasil revisi rancangan awal perencanaan pembelajaran (draft 1 ) menjadi perencanaan
pembelajaran draft 2.
Setelah mendapatkan draft
2, langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba produk yang bertujuan untuk
untuk mengetahui keefektifan RPP berdasarkan
model pembelajaran inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak yang disusun
mengacu pada silabus pembelajaran tematik yang dibuat peneliti untuk diterapkan
pada kelas yang dimaksud. Uji coba dilakukan sebanyak tiga kali yaitu uji coba
tahap I di SDN Tanjungpura 2, uji coba tahap II di SDN Tanjungpura 3 dan uji
coba tahap III di SDN Manggungsari dengan dua tindakan pembelajaran hingga
mendapatkan produk final yang siap untuk disebarkan secara luas.
Data yang diperoleh dari uji coba berupa keterlaksanaan pembelajaran dengan
model pembelajaran inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa yang terdiri dari pretest dan postest, respon siswa dan hambatan atau masalah saat melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Dari hasil olah data pada uji coba tahap I di SDN Tanjungpura 2 dengan
jumlah siswa sebanyak 27 orang data yang diperoleh bahwa keterlaksanaan
pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk
kategori “BAIK” dengan nilai rata-rata keseluruhan adalah 3,77. Respon siswa
dengan menggunakan angket skala likert
dalam bentuk check list termasuk
dalam kategori “ SETUJU “ dengan rata-rata skor keseluruhan 111. Hal ini
didukung dengan item pernyataan “Pembelajaran
yang dilakukan menarik dan menyenangkan” dengan skor 115 yang termasuk kategori
“SANGAT SETUJU”. Untuk mengetahui kualitas perubahan hasil belajar siswa termasuk
efektif atau tidak maka peneliti menghitung normal gain antara nilai postest dan nilai pretest sehingga dapat mengukur tingkat keefektifan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara
keseluruhan, hasil perhitungan normal gain di SDN Tanjungpura 2 termasuk kategori cukup efektif
dengan persentase sebesar 40,74 %. Adapun hambatan yang paling menonjol pada
uji coba tahap I yaitu siswa merasa kesulitan dalam
membuat kesimpulan percobaan yang telah dilakukan sehingga peneliti merancang
penanganan hambatan yaitu membuat kesimpulan kegiatan percobaan dengan melengkapi
kalimat yang rumpang.
Data hasil uji coba tahap II di SDN Tanjungpura 3 dengan jumlah
siswa sebanyak 30 orang diperoleh hasil keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan
model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK” dengan nilai
rata-rata keseluruhan RPP adalah 3,80. Respon siswa termasuk dalam kategori “
SETUJU “ dengan rata-rata skor keseluruhan 120,5. Hal ini didukung dengan item
pernyataan “Masalah
yang diberikan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari –hari” dengan skor 133
yang termasuk kategori “SANGAT SETUJU”. Secara
keseluruhan, hasil perhitungan normal gain di SDN Tanjungpura 3 termasuk kategori cukup efektif
dengan persentase sebesar 43,3 %. Hambatan yang paling menonjol diantaranya pada fase IV siswa merasa kesulitan dalam membuat laporan
pengamatan langkah kerja membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali sehingga
peneliti membuat penanganan hambatan dengan menyajikan gambar langkah kerja
membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali dilengkapi dengan tahapan dalam
menulis laporan.
Data hasil uji coba tahap III di SDN Manggungsari dengan jumlah
siswa sebanyak 30 orang diperoleh data hasil keterlaksanaan pembelajaran
berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK”
dengan nilai rata- rata keseluruhan RPP sebesar 3,86. Respon siswa termasuk
dalam kategori “ SETUJU “ dengan rata-rata skor keseluruhan 123. Hal ini
didukung dengan item pernyataan “Kegiatan
pembelajaran membuat rasa ingin tahu bertambah” dengan skor 127 yang termasuk
kategori “SANGAT SETUJU”. Hasil perhitungan
normal gain di SDN Tanjungpura 3
termasuk kategori cukup efektif dengan persentase sebesar 46,67 %. Hambatan
yang peling utama diantaranya yaitu fase I penyajian masalah pada tindakan
pembelajaran II siswa merasa kesulitan dalam menyebutkan kosa kata baku dan
kosa kata tidak baku maka peneliti merancangan penanagan hambatan dengan mengajukan
pertanyaan tentang kosakata baku dan kosakata tidak baku berdasarkan teks
bacaan tentang gaya gesek. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan maka menghasilkan
produk final yang akan disebarkan yaitu RPP berdasarkan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan gerak yang disusun berdasarkan silabus
pembelajran tematik.
4.
Deskripsi Hasil Tahap Penyebaran
Tahap penyebaran bertujuan untuk mengetahui efektivitas produk yang
dihasilkan dalam kegiatan pembelajaran yang dikembangkan pada wilayah yang
lebih luas misalnya di kelas atau sekolah lain. Dalam penelitian ini tahap
penyebaran dilaksanakan di SDN Manggungjaya 3 dan SDN Manggungjaya 5 yang yang
termasuk gugus Anggrek UPTD Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.
Data yang diperoleh berupa keterlaksanaan pembelajaran dan respon guru
terhadap kegiatan pembelajaran berdasarkan model inkuiri terbimbing pada
subtema gaya den gerak di kelas IV SD. Hasil olah data di SDN Manggungjaya 3
dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang diperoleh hasil keterlaksanaan
pembelajaran berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk
kategori “BAIK” dengan nilai rata- rata keseluruhan RPP sebesar 3,75.
Sedangkan di SDN Manggungjaya 5 memperoleh hasil keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk kategori “BAIK” dengan nilai rata- rata
keseluruhan RPP sebesar 3,76. Adapun respon guru terhadap kegiatan
pembelajaran sebesar 90,6 %
yang termasuk kategori sangat efektif.
Dengan
demikian, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan produk yang yang telah dihasilkan berupa silabus
pembelajaran tematik dan RPP model inkuiri terbimbing pada subtema gaya dan
gerak di kelas IV Sekolah Dasar telah memenuhi aspek kevalidan, aspek
kepraktisan dan aspek keefektifan untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan tentang pengembangan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
subtema gaya dan gerak di kelas IV Sekolah Dasar, maka dapat disimpulkan bahwa
produk yang dihasilkan yaitu silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang diujicobakan di tiga SD yaitu SDN
Tanjungpura 2, SDN Tanjungpura 3 dan SDN Manggungsari telah memenuhi aspek
kevalidan, aspek kepraktisan dan aspek keefektifan. Aspek kevalidan ditunjukkan
dengan nilai rata-rata keseluruhan validasi silabus sebesar 4,57 dan nilai
rata-rata keseluruhan validasi RPP sebesar4,47 yang termasuk kategori sangat baik.
Aspek kepraktisan dilihat dari dari keterlaksanaan pembelajaran yang mengalami peningkatan dan secara
keseluruhan termasuk kategori baik. Sedangkan
aspek keefektifan dilihat dari hasil belajar siswa meningkat dengan nilai yang diperoleh siswa berada diatas
KKM yang ditetapkan oleh peneliti dengan ketuntasan 100 %. Hal ini menunjukkan
bahwa RPP berdasarkan model inkuiri terbimbing memiliki pengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, secara keseluruhan siswa disetiap
sekolah memberikan respon setuju terhadap kegiatan pembelajaran dan respon guru
terhadap kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP model pembelajaran inkuiri
terbimbing sebesar 90,6 % yang termasuk kategori sangat efektif untuk
diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Asep,dkk.(2007).Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung
:UPI PRESS
Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Budiamin,
dkk. (2006).Perkembangan Peserta Didik.
Bandung : UPI PRESS
Dadang
& Nana.(2006).Perencanaan Pembelajaran.Bandung
: UPI PRESS
Hamid, H. (2013). Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia.
Bandung:
Pustaka
Setia.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.(2013). Selalu
Berhemat energi. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Jakarta: Kemendikbud.
Masita,
Roimi Amelia.(2013). Pengembangan Bahan
Ajar Fisika Bermuatan Etika Lalu
Lintas Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Hukum Newton untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Siswa SMP Kelas VII. Skripsi Universitas
Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta: Tidak diterbitkan
Mulyana
,Edi Hendri,dkk.(2004).Metodologi
Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya
Mulyani,Sri.(2013).
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA
Berbasis Karakter pada Materi Perubahan
Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Skripsi Sarjana UPI Kampus Tasikmalaya:
Tidak Diterbitkan
Mulyoto.(2013).Strategi Pembelajaran di Era Kurikulumb2013.Jakarta
: Prestasi Pustakaraya
Putra,Sitiatava
Rizema.(2012).Desain Belajar dan Mengajar
Kreatif Berbasis Sains.Jogjakarta : Diva Press
Sugiyar,dkk.(2009).
Pembelajaran Tematik. Surabaya: LAPIS
PGMI
Sugiyono.(2009).
Penelitian Pendidikan Pensekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan R &D. Bandung: CV.ALFABETA
Tim
Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah UPI. Bandung: UPI.
Trianto.(2012).
Model Pembelajaran Terpadu: Konsep,
Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta
: Bumi Aksara
Sumber
Online:
Bustang,
Buhari. Four-D Model (Model Pengembangan
Perangkat Pembelajaran dari Thiagarajan, dkk). [Online]
Tersedia http://bustangbuhari.wordpress.com
[10 April
2014 ]
Handayani,Vitria.(2012).
Pembelajaran Tematik
.[Online].Tersedia: http://vitriahandayani.blogspot.com/2012/07/pembelajaran-tematik.html
[ 2 Januari 2014]
Jafar, Ibnu.(2013).Pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan
Pendekatan Saintific.[Online].Tersedia:http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/10/15/pembelajaran-kurikulum-2013-menggunakan-pendekatan-saintific/ [ 5 Desember 2013 ]
0 Komentar untuk "Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi"