BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Lokasi
dan Subjek Penelitian
1.
Lokasi
Penelitian
Lokasi Penelitian dilaksanankan
di tiga Sekolah Dasar UPTD Pendidikan Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya yang berada di Gugus Anggrek
yaitu SDN ..., SDN ..., dan SDN .... Penelitian ini terdiri dari tahap
pengumpulan data berupa studi pendahuluan dan tahap uji coba produk yang
dihasilkan. Pada tahap pengumpulan data studi pendahuluan dilakukan di SDN ...,
SDN ... dan SDN .... Sedangkan untuk pelaksanaan uji coba produk terdiri dari
tiga tahap uji coba yaitu uji coba 1 di SDN ..., uji coba 2 di SDN ... dan uji
coba 3 di SDN ... sampai menghasilkan produk final yang akan disebarkan pada
sekolah yang lain.
2.
Subjek
Penelitian
Menurut Arikunto (2006, hlm.145) menyatakan bahwa “subjek penelitian adalah
subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.” Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2009, hlm.124) menyatakan bahwa
“Sampling jenuh adalah
teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas IV
di tiga Sekolah Dasar yang berada di Gugus Anggrek UPTD Pendidikan Kecamatan
Rajapolah yaitu SDN ... dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang yang terdiri dari
13 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. SDN ... dengan jumlah
siswa sebanyak 30 orang siswa yang
terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Sedangkan
SDN ... jumlah siswanya sebanyak 30 orang yang terdiri 17 orang siswa laki-laki
dan 13 orang siswa perempuan.
B.
Metode
Penelitian
Dalam penelitian ini , metode yang digunakan
adalah metode penelitian dan pengembangan (Research
and Development). Menurut Sugiyono
(2009, hlm. 407) menyatakan bahwa “metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut.” Tujuan penelitian dan pengembangan adalah
menghasilkan sebuah produk yang sesuai dengan kebutuhan tertentu atau menyempurnakan
produk yang telah.
Sejalan dengan
pendapat Sugiyono (2009,
hlm. 407) kegiatan dalam penelitian dan pengembangan terdiri
dari kegiatan research dan development.
Kegiatan research dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan kebutuhan pengguna di lapangan. Selanjutnya melakukan kegiatan
development untuk menghasilkan atau
mengembangkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Model penelitian dan
pengembangan dalam bidang pendidikan, terdiri dari model ASSURE, model ADDIE,
model Hanafin and Peck Model model
Bela H.Banathy, Model
Pengembangan Pembelajaran Menurut Dick & Carey, Model Pengembangan
4-D dan Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
C.
Pengembangan
Model Pembelajaran
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model
4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Spesifikasi produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah
perencanaan pembelajaran yang terdiri
dari silabus, pemetaan tema, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model
4-D ini terdiri atas 4 tahap, yaitu Define (pembatasan), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran).
Adapun
rincian dari keempat tahapan (4-D) itu adalah sebagai berikut:
1. Tahap
Define (Pendefinisian)
Tahap define adalah tahap untuk
menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pengembangan. Thiagarajan
(Hamid,2013, hlm.195) menganalisis lima langkah pokok dalam tahap define, yaitu:
a.
analisis ujung depan (front-end
analysis)
b. analisis
siswa (learner analysis),
c.
analisis tugas (task analysis)
d.
analisis konsep (concept analysis)
e. perumusan
tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives).
2. Tahap Design (Perancangan)
Tahap design bertujuan untuk
merancang model pembelajaran. Empat langkah yang harus dilakukan pada tahap
ini, yaitu:
a.
Penyusunan standar tes (criterion-test
construction)
b. Pemilihan
media (media selection) yang sesuai dengan karakteristik materi dan
tujuan pembelajaran
c. Pemilihan
format (format selection), yakni pemilihan
bentuk penyajian pembelajaran disesuaikan dengan media pembelajaran yang
digunakan
d. Membuat
rancangan awal (initial design) sesuai format yang dipilih
3. Tahap
Develop
Tahap develop merupakan tahap
untuk menghasilkan produk pengembangan yang dilakukan. Tahap ini melalui dua
langkah yakni validasi ahli dan uji coba pengembangan. Dalam konteks
pengembangan model pembelajaran, kegiatan pengembangan (develop) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Validasi model oleh
ahli/pakar.
b.
Revisi model berdasarkan
masukan dari para pakar pada saat validasi
c.
Uji coba terbatas dalam
pembelajaran di kelas
4. Tahap
Disseminate
Tahap
diseminasi merupakan tahap penggunaan
model yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas atau
sekolah lain. Tujuannya untuk mengetahui efektivitas penggunaan model dalam
kegiatan pembelajaran.
Tag :
Skripsi IPA
0 Komentar untuk "Contoh Lokasi dan Subjek Penelitian dan Pengembangan Model Pembelajaran dalam Skripsi IPA"