H. Pengumpulan Data
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam penelitian
dan pengembangan ini peneliti mengumpulkan data dari tiga tahapan pengembangan,
yaitu pada tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data yang
diperlukan.
1.
Tahap Pendefinisian dan Tahap
Perancangan
Dalam tahap pendefinisian, data yang diperlukan
untuk melakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis tugas, analisis
materi. Maka dikarenakan data yang diperlukan berupa data kualitatif, maka
teknnik yang digunakan dalam pengumpulan datanya adalah dengan wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi.
Teknik pengumpulan data yang pertama
adalah observasi. Menurut Arikunto
(2006:133),
Observasi atau yang
disebut pula dengan pengamatan, meliputi
kegitan pemusatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan
langsung.
Untuk
selanjutnya, Sanafiah Faisal (Sugiyono 2009:310) mengklasifikasikan observasi
menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan, dan
observasi tak berstruktur. Posisi peneliti pada penelitian ini berada pada
partisipasi pasif. Jadi dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan yang
diamati namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan itu.
Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah
lembar observasi yang lebih berorientasi pada
aspek penglihatan dan pendengaran. Lembar observasi diisi oleh peneliti yang
mengamati aktifitas guru ketika melakukan pembelajaran IPA yang dicatat pada
lembar observasi yang telah disediakan.
Teknik pengumpulan data
yang selanjutnya adalah wawancara. Riduwan (2009:74) menyatakan bahwa “wawancara
adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya”.Yang dimaksud sumber wawancara dalam penelitian ini adalah
wali kelas IV SDN ....
Menurut Licoln dan Guba
(Sugiyono,2009:235) ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a. menetapkan
kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
b.
menyiapkan
pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan,
c.
mengawali atau membuka alur wawancara,
d. melangsungkan
awal wawancara,
e. mengkonfirmasikan
ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya,
f. menuliskan
hasil wawancara ke dalam catatan lapangan,
g. mengidentifikasi
tindak lanjut hasil wawancara yang telah di peroleh.
Wawancara terbagi menjadi beberapa macam, yakni
wawancara terstruktur/wawancara terpimpin, semistruktur/bebas terpimpin, dan
tidak berstruktur/bebas. Wawancara terstruktur (structured interview)/
terpimpin dilaksanakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi
apa yang akan diperoleh dalam suatu penelitian sehingga pertanyaan yang
diajukan mengacu pada daftar yang telah disusun. Berbeda dengan wawancara
bebas/ tidak berstruktur (unstuctured
interview) yang tidak menggunakan
pedoman wawancara telah tersusun sistematis dan lengkap ketika pengumpulan
datanya. Namun tetap mengacu pada tujuan penelitian. Sedangkan wawancara
semistruktur (semistructured interview)
atau wawancara bebas terpimpin adalah perpaduan antara wawancara tidak
berstruktur dan terstruktur.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan
pembelajaran IPA berbasis karakter saat ini di SDN ..., maka peneliti
menggunakan wawancara bebas terpimpin/semistruktur. seperti yang dinyatakan di
atas, pelaksanaan wawancara ini merupakan pertengahan antara wawancara bebas/
tidak berstruktur dan terpimpin/terstruktur. Dengan teknik wawancara
semistruktur, peneliti berusaha untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
pertanyaan penelitian. Peneliti menggunakan alat wawancara berupa pedoman
wawancara yang langsung mengacu pada tujuan penelitian. Peneliti menggali
pengalaman sampel sumber data mengenai hal yang berkaitan dengan pertanyaan
penelitian.
Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah
studi dokumentasi. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu.
Dokumen bisa berupa gambar, tulisan, atau karya monumental dari seseorang
(Sugiyono, 2009: 329). Penggunaan studi dokumentasi merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Adapun
alat-alat yang akan digunakan dalam studi dokumentasi diantaranya yaitu berupa
tulisan/dokumen dari sekolah, kamera digital sebagai dokumen berupa gambar.
2.
Tahap Pengembangan
Dalam tahap pengembangan teknik pengumpulan data
adalah dengan teknik tes, non-tes, dan observasi. Untuk teknik tes adalah tes
hasil belajar yang dilakukan dengan cara pretest dan posttest. Untuk teknik
non-tes yang digunakan adalah angket penilaian validasi ahli, angket penanaman
karakter siswa, dan angket respon siswa. Sedangkan observasi dilakukan untuk
mengetahui keterlaksanaan langkah pembelajaran melalui lembar observasi.
I. Uji Coba Produk
1.
Desain Uji Coba
Dalam pelaksanaan uji coba, peneliti menggunakan metode pre-experimen
dengan desain one group pretest posttest
only.
O1 X O2
|
Pola (Sugiyono, 2010 :111)
Keterangan:
01 : Hasil pretest
X : Perlakuan dengan Perangkat Pembelajaran
IPA berbasis karakter
02 : Hasil posttest
2.
Populasi dan Sampel Penelitian
Arikunto (2006:130)
menyebutkan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
... Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis yang berjumlah 41 orang.
Subjek uji coba adalah siswa kelas IV SDN ... tahun
ajaran 2012/2013 kelas A dan B yang berjumlah 41 orang dengan rincian sebagai
berikut
Tabel 3.12
Jumlah Subjek Uji Coba Kelas IV SDN ...
Kelas
|
Jenis
Kelamin
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
IV A
|
8
|
10
|
IV B
|
13
|
10
|
Jumlah
|
21
|
20
|
3. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menurut Riduwan (2009:69-70) adalah “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Adapun penyajian data menurut Riduwan yakni:
Data populasi atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik, apabila digunakan untuk keperluan informasi, laporan atau analisis lanjutan hendaknya diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapih, serta komunikatif dengan cara menampilkan atau menyajikan data yang lebih menarik publik.
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.13
Teknik Pengumpulan
Data
No
|
Jenis Data
|
Teknik
Pengumpulan
|
Instrumen
|
Sumber
|
(a)
|
(b)
|
(c)
|
(d)
|
(e)
|
1
|
Data penanaman karakter siswa
|
Pengisian Angket
|
Angket
|
Siswa
|
2
|
Data hasil belajar siswa
|
Pengisian tes
|
Tes
|
Siswa
|
3
|
Data respon siswa terhadap pembelajaran
|
Pengisian angket
|
Angket
|
Siswa
|
Data yang diambil adalah data hasil Pretest dan Posttest dari hasil belajar siswa dan penanaman karakter siswa dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan perangkat pembelajaran IPA
berbasis karakter yang telah dikembangkan terhadap karakter dan hasil belajar
siswa. Selain itu, data respon siswa yang berupa angket digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran.
4.
Teknik
Analisis Data
Analisis data adalah
proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Setelah
peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan
dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
ditetapkan. Tahap pertama yaitu persiapan, kegiatan pada langkah persiapan ini
antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data,
dan mengecek isian data.
Tahap kedua yaitu
tabulasi, kegiatan pada langkah tabulasi ini antara lain: memberikan skor
terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil
dikumpulkan ke dalam tabel. Tahap ketiga yaitu analisis statistik, pada langkah
analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi.
a.
Analisis Statistik
Teknik analisis data
yang dilakukan adalah statistik deskriptif dan inferensial. Sugiyono (2010:207)
menyatakan bahwa:
Statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Melalui statistik
deskriptif peneliti ingin mendesripsikan data dengan membandingkan rata-rata
data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Kegiatan yang
dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap
variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.
b.
Uji Asumsi Dasar
1.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan
untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS 16.0. Pengujiannya
menggunakan uji Liliefors dengan
melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov.
Untuk mengetahui
signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan
memperhatikan bilangan kolom signifikansi (Sig). Taraf signifikansi uji adalah
α = 0,05. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan jika signifika nsi yang diperoleh
< α, maka sampel bukan dari populasi yang berdistribusi normal.
2.
Uji Homogenitas
Menurut Duwi Priyatno (Herliani, 2012:62), “uji homogenitas digunakan
untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak”.
Dalam penelitian ini adalah data skor pretest
dan posttest hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis
karakter dan penanaman karakter siswa.
Pada pengujian dengan SPSS, uji homogenitas data dilihat pada tabel Test of Homogenity of Variance. Kriteria
pengujian, jika nilai signifikansi >
0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian data dua atau lebih kelompok adalah sama
sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak sama (tidak homogen)
(Herliani, 2012:62). Langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut:
1)
Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada
baris pertama, kemudian dibawah skor posttest. Pada baris kedua ketik angka 1
untuk skor pretest, kemudian ketik
angka 2 untuk skor posttest.
2)
Klik Variable View.
Pada kolom Name baris
pertama ketik pretes, baris kedua
ketik posttest. Pada Decimals ketik 0. Selanjutnya pada kolom
Label, baris pertama ketik pretes,
baris kedua posttest. Pada kolom Values, baris pertama ketik None, dan
baris kedua pada Value Label ketik 1
(pada Value) ketik Pre Test (pada Label), kemudian klik add. Selanjutnya ketik 2 (pada Value) ketik Pos Test (pada Label). Kemudian klik OK. Pada kolom Measure pilih Scale untuk baris pertama, pilih Nominal pada baris kedua.
3)
Klik Analyze
>> Compare Means >> One-Way ANOVA. Selanjutnya akan terbuka
kotak dialog One-Way ANOVA
4)
Klik Options,
kemudian checklist (√) pada Homogenity of variance test. Selanjutnya
klik Continue. Klik OK untuk melihat
hasil output.
a. Uji
Hipotesis
1) Uji Komparasi
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, kemudian dilakukan uji
hipotesis komparasi antara dua
variabel yang berbeda yaitu antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat
pembelajaran IPA berbasis karakter (X1) dengan hasil belajar siswa
sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter (X2).
Untuk memudahkan peneliti dalam menguji hipotesis digunakan uji t dua sampel
berpasangan (Paired Sampel T-Tes).
Uji t pada dasarnya adalah suatu pengujian untuk melihat apakah nilai
tengah (misalnya nilai rata-rata) suatu distribusi nilai (kelompok) berbeda
secara nyata (significant) dari nilai
tengah distribusi nilai kelompok (lainnya). Uji t ini juga dipakai untuk
melihat beda dua nilai koefisien korelasi.
Pada penelitian ini Paired Sampel
T-Tes digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa
sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan
rata-rata hasil belajar siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA
berbasis karakter. Serta digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata karakter
siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan
rata-rata karakter siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA
berbasis karakter
Langkah-langkah pada program SPSS 16.0 untuk pengujian Paired Sampel T-Tes adalah sebagai berikut:
a)
Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest
pada baris pertama, dan skor posttest pada baris
b) Klik Variable View.
Pada kolom Name baris
pertama ketik pretes, baris kedua
ketik posttest. Untuk kolom Decimals biarkan terisi 2 (karena
menggunakan angka dua desimal). Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama
ketik pretes, baris kedua posttest.
c) Klik
Analyze >> Compare Means >>
Paired-Samples T-Test. Klik variabel pretest dan masukan pada kolom
variabel 1, dan variabel posttest pada kolom variabel 2.
3.
Hipotesis Statistik
Hipotesis
statistik pada uji coba produk ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis nol (H0) :
Tidak ada perbedaan hasil
belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter
dengan sesudah mengggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada materi
perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
Hipotesis alternatif (Ha) :
Ada perbedaan hasil
belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter
dengan sesudah mengggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada
materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1 adalah hasil belajar siswa sebelum
menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dan µ2
adalah hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran IPA
berbasis karakter. Ketentuan yang digunakan adalah jika µ1 = µ2
, maka H0 diterima, dan jika µ1 ≠ µ2, maka H0
ditolak dan Ha diterima. Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan dari kedua
sampel tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai berpengaruh tidaknya
penggunaan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter terhadap hasil belajar
siswa.
J.
Revisi Produk
Setelah melalui uji coba, maka dapat dilihat sejauh
mana keefektifan dan kepraktisan perangkat pembelajaran saat digunakan di kelas
secara langsung. Kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan dengan masukan dari
guru (observer) dan siswa. Setelah mengalami reivisi, maka terciptalah
Perangkat Hipotetik (Perangkat Akhir Hasil Revisi pada Tahap Pengembangan Perangkat)
yang berupa perangkat akhir pembelajaran
IPA berbasis karakter.
0 Komentar untuk "Contoh Pengumpulan Data, Uji Coba Produk dan Revisi Produk dalam Skripsi IPA"