katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Pengumpulan Data, Uji Coba Produk dan Revisi Produk dalam Skripsi IPA


H.      Pengumpulan Data
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti mengumpulkan data dari tiga tahapan pengembangan, yaitu pada tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan.
1.        Tahap Pendefinisian dan Tahap Perancangan
Dalam tahap pendefinisian, data yang diperlukan untuk melakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis tugas, analisis materi. Maka dikarenakan data yang diperlukan berupa data kualitatif, maka teknnik yang digunakan dalam pengumpulan datanya adalah dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Teknik pengumpulan data yang pertama adalah observasi. Menurut  Arikunto (2006:133),
Observasi atau yang disebut  pula dengan pengamatan, meliputi kegitan pemusatan perhatian  terhadap sesuatu  objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan langsung.
Untuk selanjutnya, Sanafiah Faisal (Sugiyono 2009:310) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan, dan observasi tak berstruktur. Posisi peneliti pada penelitian ini berada pada partisipasi pasif. Jadi dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan yang diamati namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan itu.
Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi yang lebih berorientasi pada aspek penglihatan dan pendengaran. Lembar observasi diisi oleh peneliti yang mengamati aktifitas guru ketika melakukan pembelajaran IPA yang dicatat pada lembar observasi yang telah disediakan.
Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah wawancara. Riduwan (2009:74) menyatakan bahwa “wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”.Yang dimaksud sumber wawancara dalam penelitian ini adalah wali kelas IV SDN ....
Menurut Licoln dan Guba (Sugiyono,2009:235) ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a.    menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
b.    menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan,
c.    mengawali atau membuka alur wawancara,
d.   melangsungkan awal wawancara,
e.    mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya,
f.     menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan,
g.    mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah di peroleh.
Wawancara terbagi menjadi beberapa macam, yakni wawancara terstruktur/wawancara terpimpin, semistruktur/bebas terpimpin, dan tidak berstruktur/bebas. Wawancara terstruktur (structured interview)/ terpimpin dilaksanakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh dalam suatu penelitian sehingga pertanyaan yang diajukan mengacu pada daftar yang telah disusun. Berbeda dengan wawancara bebas/ tidak berstruktur (unstuctured interview) yang tidak menggunakan pedoman wawancara telah tersusun sistematis dan lengkap ketika pengumpulan datanya. Namun tetap mengacu pada tujuan penelitian. Sedangkan wawancara semistruktur (semistructured interview) atau wawancara bebas terpimpin adalah perpaduan antara wawancara tidak berstruktur dan terstruktur.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan pembelajaran IPA berbasis karakter saat ini di SDN ..., maka peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin/semistruktur. seperti yang dinyatakan di atas, pelaksanaan wawancara ini merupakan pertengahan antara wawancara bebas/ tidak berstruktur dan terpimpin/terstruktur. Dengan teknik wawancara semistruktur, peneliti berusaha untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Peneliti menggunakan alat wawancara berupa pedoman wawancara yang langsung mengacu pada tujuan penelitian. Peneliti menggali pengalaman sampel sumber data mengenai hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian.
Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah studi dokumentasi. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berupa gambar, tulisan, atau karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2009: 329). Penggunaan studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam studi dokumentasi diantaranya yaitu berupa tulisan/dokumen dari sekolah, kamera digital sebagai dokumen berupa gambar.
2.        Tahap Pengembangan
Dalam tahap pengembangan teknik pengumpulan data adalah dengan teknik tes, non-tes, dan observasi. Untuk teknik tes adalah tes hasil belajar yang dilakukan dengan cara pretest dan posttest. Untuk teknik non-tes yang digunakan adalah angket penilaian validasi ahli, angket penanaman karakter siswa, dan angket respon siswa. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan langkah pembelajaran melalui lembar observasi.

I.       Uji Coba Produk
1.        Desain Uji Coba
Dalam pelaksanaan uji coba, peneliti menggunakan metode pre-experimen dengan desain one group pretest posttest only.
O1        X         O2

 


Pola  (Sugiyono, 2010 :111)
Keterangan:    
01 : Hasil pretest  
X : Perlakuan dengan Perangkat Pembelajaran IPA berbasis karakter
02 : Hasil posttest  
2.        Populasi dan Sampel Penelitian
Arikunto (2006:130) menyebutkan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri ... Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis yang berjumlah 41 orang.
Subjek uji coba adalah siswa kelas IV SDN ... tahun ajaran 2012/2013 kelas A dan B yang berjumlah 41 orang dengan rincian sebagai berikut
Tabel 3.12
Jumlah Subjek Uji  Coba Kelas IV SDN ...
Kelas
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
IV A
8
10
IV B
13
10
Jumlah
21
20

3.        Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menurut Riduwan (2009:69-70) adalah “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Adapun penyajian data menurut Riduwan yakni:

Data populasi atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik, apabila digunakan untuk keperluan informasi, laporan atau analisis lanjutan hendaknya diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapih, serta komunikatif dengan cara menampilkan atau menyajikan data yang lebih menarik publik.

 

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.13
Teknik Pengumpulan Data
No
Jenis Data
Teknik Pengumpulan
Instrumen
Sumber
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
1
Data penanaman karakter siswa
Pengisian Angket
Angket
Siswa
2
Data hasil belajar siswa
Pengisian tes
Tes
Siswa
3
Data respon siswa terhadap pembelajaran
Pengisian angket
Angket
Siswa
Data yang diambil adalah data hasil Pretest dan Posttest dari hasil belajar siswa dan penanaman karakter siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter yang telah dikembangkan terhadap karakter dan hasil belajar siswa. Selain itu, data respon siswa yang berupa angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran.  
4.        Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Tahap pertama yaitu persiapan, kegiatan pada langkah persiapan ini antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data.
Tahap kedua yaitu tabulasi, kegiatan pada langkah tabulasi ini antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel. Tahap ketiga yaitu analisis statistik, pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi.
a.         Analisis Statistik
Teknik analisis data yang dilakukan adalah statistik deskriptif dan inferensial. Sugiyono (2010:207) menyatakan bahwa:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Melalui statistik deskriptif peneliti ingin mendesripsikan data dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.
b.        Uji Asumsi Dasar
1.        Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Pengujiannya menggunakan uji Liliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov.
Untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan kolom signifikansi (Sig). Taraf signifikansi uji adalah α = 0,05. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan jika signifika nsi yang diperoleh < α, maka sampel bukan dari populasi yang berdistribusi normal.
2.        Uji Homogenitas
Menurut Duwi Priyatno (Herliani, 2012:62), “uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak”. Dalam penelitian ini adalah data skor pretest dan posttest hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis karakter dan penanaman karakter siswa.
Pada pengujian dengan SPSS, uji homogenitas data dilihat pada tabel Test of Homogenity of Variance. Kriteria pengujian, jika nilai  signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian data dua atau lebih kelompok adalah sama sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak sama (tidak homogen) (Herliani, 2012:62). Langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut:
1)      Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada baris pertama,  kemudian dibawah skor posttest. Pada baris kedua ketik angka 1 untuk skor pretest, kemudian ketik angka 2 untuk skor posttest.
2)      Klik Variable View.
Pada kolom Name baris pertama ketik pretes, baris kedua ketik posttest. Pada Decimals ketik 0. Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama ketik pretes, baris kedua posttest. Pada kolom Values, baris pertama ketik None, dan baris kedua pada Value Label ketik 1 (pada Value) ketik Pre Test (pada Label), kemudian klik add. Selanjutnya ketik 2 (pada Value) ketik Pos Test (pada Label). Kemudian klik OK. Pada kolom Measure pilih Scale untuk baris pertama, pilih Nominal pada baris kedua.
3)      Klik Analyze >> Compare Means >> One-Way ANOVA. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog One-Way ANOVA
4)      Klik Options, kemudian checklist (√) pada Homogenity of variance test. Selanjutnya klik Continue. Klik OK untuk melihat hasil output.
a.      Uji Hipotesis
1)     Uji Komparasi
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, kemudian dilakukan uji hipotesis komparasi antara dua variabel yang berbeda yaitu antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter (X1) dengan hasil belajar siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter (X2). Untuk memudahkan peneliti dalam menguji hipotesis digunakan uji t dua sampel berpasangan (Paired Sampel T-Tes).
Uji t pada dasarnya adalah suatu pengujian untuk melihat apakah nilai tengah (misalnya nilai rata-rata) suatu distribusi nilai (kelompok) berbeda secara nyata (significant) dari nilai tengah distribusi nilai kelompok (lainnya). Uji t ini juga dipakai untuk melihat beda dua nilai koefisien korelasi.
Pada penelitian ini Paired Sampel T-Tes digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan rata-rata hasil belajar siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter. Serta digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata karakter siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan rata-rata karakter siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter
Langkah-langkah pada program SPSS 16.0 untuk pengujian Paired Sampel T-Tes adalah sebagai berikut:
a)      Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada baris pertama, dan skor  posttest pada baris
b)      Klik Variable View.
Pada kolom Name baris pertama ketik pretes, baris kedua ketik posttest. Untuk kolom Decimals biarkan terisi 2 (karena menggunakan angka dua desimal). Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama ketik pretes, baris kedua posttest.
c)      Klik Analyze >> Compare Means >> Paired-Samples T-Test. Klik variabel pretest dan masukan pada kolom variabel 1, dan variabel posttest pada kolom variabel 2.
3.        Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik pada uji coba produk ini adalah  sebagai berikut:
Hipotesis nol (H0)              :
Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan sesudah mengggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
Hipotesis alternatif (Ha)     :
Ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan sesudah mengggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
H0        : µ1 = µ2
Ha        : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1 adalah hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dan µ2 adalah hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter. Ketentuan yang digunakan adalah jika µ1 = µ2 , maka H0 diterima, dan jika µ1 ≠ µ2, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan dari kedua sampel tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai berpengaruh tidaknya penggunaan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter terhadap hasil belajar siswa.

J.      Revisi Produk
Setelah melalui uji coba, maka dapat dilihat sejauh mana keefektifan dan kepraktisan perangkat pembelajaran saat digunakan di kelas secara langsung. Kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan dengan masukan dari guru (observer) dan siswa. Setelah mengalami reivisi, maka terciptalah Perangkat Hipotetik (Perangkat Akhir Hasil Revisi pada Tahap Pengembangan Perangkat) yang berupa  perangkat akhir pembelajaran IPA berbasis karakter.
0 Komentar untuk "Contoh Pengumpulan Data, Uji Coba Produk dan Revisi Produk dalam Skripsi IPA"

Back To Top