H.
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.
Asumsi
Pengembangan
Dalam penelitian ini, asesmen portofolio berbasis saintifik dikembangkan dengan
beberapa asumsi, yaitu:
a. Berdasarkan Permendiknas No 20
tahun 2007 tentang standar penilaian dijelaskan bahwa penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa.
b. Berdasarkan
PERMENDIKBUD Nomor 67 Tahun 2013, tujuan kurikulum 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
c. Esensi dari kurikulum 2013 yaitu pembelajaran
tematik, pembelajaran kontekstual, pendidikan karakter, pendekatan saintifik,
dan penilaian autentik.
2.
Keterbatasan
Pengembangan
Dalam pengembangan
asesmen portofolio berbasis saintifik ini terdapat beberapa keterbatasan,
antara lain:
a.
Kemampuan
peneliti dalam mengembangkan asesmen portofolio masih terbatas.
b.
Pengembangan
hanya dilakukan oleh satu orang peneliti saja sehingga dalam pelaksanaan uji
coba hanya terbatas pada lingkup peneliti.
c.
Materi
yang dikembangkan hanya terpaku pada subtema daur air.
d.
Pengembangan
hanya dibatasi untuk digunakan di satu kelas dan satu sekolah dasar yaitu kelas
V di SDN 1 Cisadap Kecamatan Ciamis.
I.
Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari penelitian
ini adalah sebuah instrumen asesmen portofolio berbasis saintifik. Asesmen
portofolio yang dikembangkan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran
untuk siswa kelas V sekolah dasar. Asesmen portofolio yang dikembangkan
sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada subtema Daur
Air.
J.
Metode Penelitian
1. Metode
Penelitian
Metode yang
digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Sugiyono (2009:
407), “metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut.”
Sesuai dengan
namanya, Research & Development dipahami sebagai kegiatan penelitian
yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment)
sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran.
Proses pengembangan
asesmen portofolio ini mengacu pada model pengembangan
pembelajaran Thiagarajan yang terdiri dari 4-D yakni meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design),
tahap pengembangan (development), dan
tahap pendiseminasian (disseminate).
2. Desain
Penelitian
a.
Lokasi
Penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian di SDN
Cisadap 1. SDN Cisadap 1 merupakan salah
satu sekolah dasar yang berada di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, tepatnya
di jalan RA. Sutadinata. Jarak dari sekolah ke pusat kota ± 1 Km.
b.
Populasi
dan Sampel Penelitian
Arikunto (2006:130) menyebutkan bahwa ”populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah siswa kelas V
SDN 1 Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.
Dikarenakan jumlah populasi relatif sedikit, maka
dalam pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti” (Suharsimi Arikunto 2006:130). Teknik sampling
yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik pengambilan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008).
c.
Definisi
Istilah
Asesmen portofolio
merupakanpenilaian yang mengumpulan dokumen hasil belajar siswa yang disusun
secara sistematis sesuai dengan panduan dan digunakan untuk melihat
perkembangan proses belajar siswa dalam waktu tertentu.
Pendekatan
saintifik adalah pendekatan dalam pembelajaran
dengan
menggunakan metode ilmiah yang
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengasosiasi/menalar, mencoba/mengumpulkan data, dan membentuk jejaring.
Asesmen portofolio berbasis saintifik adalah instrumen
asesmen portofolio yang merujuk pada pendekatan saintifik agar siswa lebih mampu
dalam mengamati, menanya, mengasosiasi/menalar, mencoba/mengumpulkan data, dan
membentuk jejaring.
Pembelajaran dengan subtema Daur Air adalah pembelajaran
tematik di kelas V yang membahas tentang siklus atau perputaran air yang ada di
muka bumi dan dimanfaatkan oleh makhluk hidup untuk proses kehidupannya. Subtema
ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari kurikulum
2013. Subtema ini menggabungkan tiga
mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP (Seni Budaya dan Prakarya).
Tag :
Proposal IPA
0 Komentar untuk "Contoh Penulisan Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan pada Proposal IPA"