katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengertian dan Tujuan Penegakan Disiplin Kerja serta Metode Pendisiplinan dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin

2.1.3  Pengertian Disiplin Kerja
        Banyak ahli yang mengemukakan pengertian disiplin kerja, diantaranya seperti yang penulis kutip dari beberapa ahli berikut ini.
Siagian (2003:305) menyebutkan bahwa: “Disiplin adalah tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi untuk memenuhi tuntutan organisasi”.
Hasibuan (2003: 193) mengemukakan bahwa: “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.
Sedangkan Siswanto Sastrohadiwiryo (2003: 291) menyatakan:
“Disiplin kerja adalah sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis, sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar atas tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan tuntutan dari pihak manajemen kepada para anggota organisasi untuk mematuhi semua aturan dan kebijakan organisasi.

2.1.3.1  Tujuan Penegakan Disiplin Kerja
Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003: 292) secara khusus tujuan disiplin kerja para pegawai, antara lain:
1.         Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen dengan baik.
2.         Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.
3.         Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa organisasi dengan sebaik-baiknya.
4.         Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada organisasi.
5.         Pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Jadi pada dasarnya tujuan penegakan disiplin untuk mendorong karyawan taat terhadap peraturan dan kebijakan, untuk mencapai efektifitas dan efisiensi kerja, serta meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

2.1.3.2  Metode Pendisiplinan 
Organisasi harus memiliki program kerja yang tepat dan terarah dalam pendisiplinan pegawai. Handoko (2002:208) membagi 3 pendisiplinan kerja, yaitu:
1.      Disiplin Preventif
Metode ini diterapkan sebelum terjadinya suatu pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. Metode pendisiplinan preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para pegawai agar mengikuti berbagai standar dan aturan organisasi sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah mendorong terciptanya disiplin diri di antara para pegawai.
2.      Disiplin Korektif
Metode ini diterapkan setelah adanya suatu pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. Metode pendisiplinan korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan (disciplinary action).
3.      Disiplin Progresif
Metode pendisiplinan progresif adalah kegiatan memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuan dari disiplin progresif agar pegawai mengambil tindakan-tindakan korektif sebelum mendapat hukuman yang lebih serius. Bentuk tindakan pendisiplinan terakhir adalah pemecatan.
Sedangkan menurut Heidjrachman dan Husnan (2000: 241) ada beberapa cara menegakkan disiplin kerja seperti:
1.      Pendisiplinan hendaknya dilakukan secara pribadi. Tidak seharusnya memberikan teguran kepada bawahan di hadapan orang banyak. Hal ini akan membuat malu bawahan yang ditegur (meskipun karyawan tersebut benar bersalah), selain karyawan menjadi malu, besar kenungkinannya timbul rasa dendam.
2.      Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan langsung dengan segera. Jangan menunda-nunda pemberian pendisiplinan sampai masalah menjadi terlupakan. Tindakan pendisiplinan akan menjadi lebih efektif jika diberikan tepat pada saat ditemukan adanya kesalahan.
3.      Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan. Suatu kesalahan yang sama hendaknya diberikan hukuman yang sama pula.
4.      Pimpinan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada saat bawahan sedang tidak ada di tempat atau sedang absen.
5.      Setelah pendisiplinan, sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali. Tidak dibenarkan apabila setelah melakukan pendisiplinan pimpinan tetap bersikap membenci bawahan yang melakukan kesalahan. Rasa membenci hanya akan menimbulkan perlakuan yang tidak adil.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendisiplinan dapat diterapkan sebelum terjadinya pelanggaran, ketika terjadi pelanggaran dan setelah terjadi pelanggaran yang berulang, dan semua pendisiplinan tersebut bisa dilakukan secara pribadi karena adanya kesadaran, maupun dilakukan atasan langsung.
2.1.3.3     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin
Menurut Gouzali Saydam (2001: 202), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja perusahaan/organisasi, yaitu:
1.      Besar kecilnya pemberian kompensasi
2.      Ada tidaknya keteladan pimpinan dalam perusahaan/organisasi
3.      Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
4.      Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
5.      Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan/pegawai
6.      Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Sedangkan menurut Hasibuan (2003: 194) yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai antara lain:
1.      Tujuan dan kemampuan
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan, agar bekerja bersungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
2.      Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan disiplin kerja pegawai karena pimpinan dijadikan teladan atau panutan oleh para bawahannya. Dengan teladan pimpinan yang baik, disiplin kerja bawahan juga akan baik.
3.      Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi disiplin kerja pegawai, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap organisasi dan pekerjaannya.
4.      Keadilan
Keadilan ikut mendorong disiplin kerja pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu menganggap dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukum akan merangsang terciptanya disiplin kerja pegawai yang baik.
5.      Pengawasan melekat (Waskat)
Waskat adalah tindakan nyata dan paling efektif untuk mencegah atau mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara disiplin kerja, mengaktifkan peranan atasan dan bawahan, menggali sistem-sistem kerja yang paling efektif, serta menciptakan sistem internal kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan dinas, pegawai dan masyarakat.
6.      Sanksi hukuman
Sanksi hukuman yang semakin berat, membuat pegawai akan semakin takut melanggar aturan-aturan dinas, sehingga sikap dan perilaku tidak disiplin pegawai akan berkurang.
7.      Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap pegawai yang tidak disiplin sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
8.      Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama pegawai ikut menciptakan disiplin kerja yang baik.
Dapat disimpulkan bahwa kompensasi, keteladanan pimpinan, aturan, dan perhatian terhadap bawahan atau hubungan kemanusiaan dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja.

Untuk melanjutkan silahkan --- KLIK DISINI ---
Tag : Tesis
0 Komentar untuk "Pengertian dan Tujuan Penegakan Disiplin Kerja serta Metode Pendisiplinan dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin"

Back To Top