katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Alat Untuk Mengukur Disiplin Kerja dan Pengertian Kinerja Karyawan


2.1.3.4.  Alat Untuk Mengukur Disiplin Kerja
Menurut Alfred R. Lateiner seperti yang dikutip oleh Imam Soejono (1983: 72) dalam Tety Asmiarsih (2006: 46), umumnya disiplin kerja karyawan dapat diukur dari:
1.      Para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu dan teratur.
Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik.
2.      Berpakaian rapi di tempat kerja.
Berpakaian rapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan, karena dengan berpakaian rapi suasana kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.
3.      Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati.
Sikap hati-hati dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati, maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian.
4.      Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi.
Dengan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi maka dapat menunjukkan bahwa karyawan memiliki disiplin kerja yang baik, juga menunjukkan kepatuhan karyawan terhadap organisasi.
5.      Memiliki tanggung jawab.
Tanggung jawab sangat berpengaruh terhadap disiplin kerja, dengan adanya tanggung jawab terhadap tugasnya maka menunjukkan disiplin kerja karyawan tinggi.
Menurut Guntur (1996: 34) dalam Tety Asmiarsih (2006: 47), ada beberapa kriteria sikap disiplin yang perlu dikelola dalam pekerjaan, yaitu:
1.      Disiplin terhadap waktu
2.      Disiplin terhadap target
3.      Disiplin terhadap kualitas
4.      Disiplin terhadap prioritas kerja
5.      Disiplin terhadap prosedur
Selanjutnya Guntur (1996: 35) dalam Tety Asmiarsih (2006: 48), mengelompokkan kriteria yang dipakai dalam disiplin kerja tersebut menjadi tiga indikator disiplin kerja yaitu diantaranya:
1.      Disiplin waktu
Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi : kehadiran dan kepatuhan pegawai pada jam kerja, pegawai melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.
2.      Disiplin peraturan
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari pegawai terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti taat dan patuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan. Serta ketaatan pegawai dalam menggunakan kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi atau lembaga.
3.      Disiplin tanggung jawab
Salah satu wujud tanggung jawab pegawai adalah penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pegawai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran atau indikator disiplin kerja dapat dilihat melalui ketepatan waktu, cara kerja yang menunjukkan kualitas pekerjaan, ketaatan terhadap peraturan dan prosedur, dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.

2.1.3        2.1.4.   Kinerja
2.1.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Mangkunegara (2001:67) mendifinisikan “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Dalam pelaksanaannya setiap organisasi perlu melakukan penilaian kinerja pegawai. Pelaksanaan penilaian kinerja berhubungan dengan tujuan dari organisasi, misalnya untuk menetapkan kebijakan gaji pegawai, mengevaluasi hasil kerja yang telah diselesaikan dalam periode tertentu, promosi jabatan atau untuk memenuhi keperluan lain. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007: 69)
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Menurut Istiningsih (2006: 24) kinerja adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Kinerja (performance) dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: (1) Faktor individual yang terdiri dari Kemampuan dan keahlian, Latar belakang, Demografi; (2) Faktor Psikologis yang terdiri dari Persepsi, Attitude, Personality, Pembelajaran, Motivasi; (3) Faktor Organisasi yang terdiri dari Sumberdaya, Kepemimpinan, Penghargaan, Struktur, Job Design (Istiningsih, 2006: 24).
Menurut Simamora (2003: 247) ”Kinerja pegawai adalah tingkat pencapaian pekerjaan oleh pegawai sebaik-baiknya.”
Sedangkan Bernardin dan Russel (2003:397), mengatakan “Kinerja pegawai tergantung pada kemampuan, usaha kerja dan kesempatan kerja yang dapat dinilai dari out put”.
 Kinerja (Performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Di samping itu, kinerja (performance) diartikan sebagai hasil kerja seseorang pegawai, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, di mana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).
Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) yaitu sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Rivai (2004: 14) mengemukakan : kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kinerja tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, keinginan dan lingkungan. Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda, maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Kinerja karyawan atau SDM merupakan istilah yang berasal dari kata kob performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Definisi kinerja karyawan adalah: “perbandingan hasil yang dicapai dengan peranserta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per jam)”. (A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2007: 9)
Gibson, et al (2010: 121) mengemukakan bahwa kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja seorang pekerja merupakan fungsi dari interaksi varabel individu dan variabel lingkungan. Faktor-faktor individual yang mempengaruhi kinerja meliputi kemampuan fisik, kemampuan mental (intelegensia) dan keterampilan, faktor demografis (umur, jenis kelamin, ras, etnik dan budaya), serta faktor psikologis (persepsi, ambisi, sikap dan kepribadian). Variabel lingkungan pekerjaan (job design peraturan dan kebijakan, kepemimpinan, sumberdaya, penghargaan serta sanksi) dan non pekerjaan (keluarga, keadaan ekonomi serta hobby) juga berpengaruh pada perilaku bekerja yang akhirnya merusak kinerja seorang karyawan. Perilaku karyawan tidak dapat dipahami tanpa menghubungkan konsep kepribadian yang berhubungan erat dengan persepsi, sikap dan motivasi.
Lopez dalam Mathiz et all (2001: 84), mengemukakan bahwa kinerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam beberapa ukuran kinerja umum, yang kemudian diterjemahkan dalam penilaian perilaku secara mendasar meliputi:
a.    Kualitas kerja;
b.    Kuantitas kerja;
c.    Pengetahuan tentang pekerjaan;
d.   Pendapat atau pernyataan yang disampaikan;
e.    Keputusan yang diambil.

Untuk melanjutkan silahkan --- KLIK DISINI ---
Tag : Tesis
0 Komentar untuk "Alat Untuk Mengukur Disiplin Kerja dan Pengertian Kinerja Karyawan"

Back To Top