katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Arikel Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Sejarah Proklamasi Indonesia Melalui Penggunaan Metode Problem Solving Pada Pembelajaran Ips Bagian I

Dalam pembelajaran IPS, umumnya guru masih kurang memperhatikan potensi yang dimiliki siswa, terlebih dalam pembelajaran sejarah, guru lebih banyak bercerita di depan kelas. Padahal pada umumnya siswa usia SD memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Akhirnya metode yang diterapkan dalam pembelajaran IPS hanya satu macam saja, yaitu metode ceramah. Kebanyakan guru memandang metode ini sangat efektif dalam pembelajaran IPS, terlebih jika guru tersebut berpandangan bahwa isi pelajaran IPS hanya bersifat informatif. Pembelajaran IPS bukan hanya sekedar menyampaikan informasi, tapi lebih jauh lagi harus mentransfer nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Akibat kurang bervariasinya pemilihan metode, siswa hanya bergantung pada apa yang disampaikan guru dan siswa cenderung pasif karena hanya bertindak sebagai pendengar setia dan pemerhati apa yang diterangkan oleh guru. Hasilnya siswa tidak tahu dan kurang mengerti terhadap apa yang disampaikan guru. Hanya siswa yang memiliki daya tangkap dan daya ingat yang kuat yang mampu mengikuti pembelajaran dengan hasil maksimal. Berbeda situasinya jika dalam proses pembelajaran diterapkan suatu metode yang dapat melibatkan emosi dan fisik siswa, yang menuntut siswa tertantang untuk ikut terlibat di dalamnya, sehingga diharapkan siswa lebih mudah dalam mengenal, mengingat, dan menerapkan pesan yang terkandung dalam materi pembelajaran yang baru diterimanya.
         Salah satu realita dalam pendidikan kita yang sukar diingkari dewasa ini proses perkembangan potensi pribadi anak didik merupakan salah satu faktor kurang berhasilnya pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurang diperhatikannya perbedaan individual dalam proses belajar mengajar. Diakui bahwa diantara individu-individu itu terdapat berbagai persamaan, tetapi lebih banyak perbedaannya. Perbedaan itu antara lain pada sikap, emosi dan minat. Oleh karena itu siswa tidak mungkin dituntut hal yang sama, sebagian besar proses pembelajaran berupa penyajian pengetahuan yang harus diketahui dan dihapalkan anak didik masih berupa ”Teacher Centered” belum “Student Centered”. Fenomena seperti ini sudah merupakan tradisi di sekolahan khususnya pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.
           Permasalahan yang sangat dirasakan dalam pengajaran IPS di lapangan termasuk di SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis adalah masih banyaknya digunakan metode ceramah yang ternyata mempunyai implikasi yang  kurang menggembirakan, prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri 1 Cijeungjing Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis kurang memuaskan. Dalam proses pembelajaran siswa kurang memperhatikan dan tidak memiliki motivasi terhadap mata pelajaran IPS, sehingga lebih banyak banyak siswa yang pasif daripada siswa yang aktif, siswa kurang aktif dalam mencari Problem Solving apabila menemui permasalahan dan lebih parah lagi banyak siswa yang melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung seperti corat-coret, berisik, mengantuk bahkan mengganggu teman lainnya yang sedang belajar.
Untuk mencapai tujuan-tujuan seperti yang diharapkan perlu dilakukan suatu upaya yang mendukung. Salah satu diantaranya adalah upaya menemukan pola pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar mengajar di kelas adalah dengan menggunakan metode tertentu dalam pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diharapkan meningkatkan aktivitas dalam belajar mengajar Pengetahuan Sosial adalah metode problem solving. Menurut Sudjana (2005, hlm. 125) Metode problem solving adalah “suatu metode yang menggambarkan pengalaman atau masalah yang disusun untuk menggerakan problem solving, menganalisis, menilai, dan memecahkan masalah yang dihadapinya.”Pentingnya kemampuan Problem Solving  bagi siswa  menyebutkan bahwa : a) Kemampuan Problem Solving sangat penting, ada di mana-mana, fleksibel dan dapat digunakan kapan saja baik dalam Sains maupun dalam disiplin ilmu lain, b) Mempunyai kaitan yang erat dengan metode penemuan berpikir kritis, kreatif dan mandiri.
Tag : ARTIKEL
0 Komentar untuk "Contoh Arikel Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Sejarah Proklamasi Indonesia Melalui Penggunaan Metode Problem Solving Pada Pembelajaran Ips Bagian I"

Back To Top