katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Artikel Tentang Permasalahan Pembelajaran Di Sd Serta Solusinya Bagian II

Penguasaan lptek merupakan kunci penting dalam abad 21 ini. Oleh karena itu, peserta didik perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami, danmenguasai Iptek dalam rangka meningkatkan kualiias hidupnya. Upaya untuk mempersiapkan hal itu memang sudah dilakukan melalui pendidikan formal, sesuai dengan Undang-undang No. 2 tahun 1989. Pengantar Sains dan Teknologi pun sudah diajarkan sejak pendidikan dasar.
Persiapan sedini mungkin sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan yang secara kualitatif cenderung meningkat. Berbagai tantangan muncul, antara lain menyangkut peningkatan kualitas hidup, pemerataan hasil pembangunan, partisipasi masyarakat, dan kemampuan untuk mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta  didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.
Dewasa ini, pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru menjelaskan IPA hanya sebatas produk dan sedikit proses. Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal dalam membahas IPA tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum. Oleh karena itu, alat peraga/praktikum sebagai alat media pendidikan untuk menjelaskan IPA sangat diperlukan. Pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga sangat efektif untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan YME. Tujuan IPA secara umum adalah agar siswa memahami konsep IPA dan keterkaitannya dangan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses alam sekitar, mampu menerapkan berbagai kansep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (Depdikbud, 1994).
Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal ini, pendekatan yang paling sesuai dengan perkembangan Iptek adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), karena pendekatan ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan peranan Sains dan Teknoogi di dalam kehidupan masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan STM dalam pambelajaran IPA, guru dapat memulai dengan isu yang dikemukakan oleh siswa yang ada di masyarakat.
Dalam menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar dapat memberikan saran-saran bardasarkan hasil pengamatannya di masyarakat. Misalnya siswa dapat memberikan saran-saran kepada masyarakat tentang penggunaan pesawat sederhana secara benar.
Menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA dengan topik pesawat sederhana dimaksudkan agar siswa memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat sebagai akibat ketidaktahuan dan ketidaktepatan masyarakat dalam menggunakan pesawat sederhana. Untuk itu, siswa terjun langsung ke masyarakat untuk mencari informasi sebagai dasar untuk menemukan jawaban dari masalah yang dihadapi masyarakat.
Kreativitas sebagai suatu proses memberikan berbagai gagasan dalam menghadapi suatu persoalan atau masalah, sebagai 'proses bermain dengan gagasan-gagasan atau ansur-unsur dalam pikiran merupakan keasyikan yang menyenangkan dan penuh tantangan bagi siswa kreatif. Kreativitas dalam hal ini merupakan proses berpikir di mana siswa berusaha untuk menemukan hubungan-hubungan baru. Mendapatkan jawaban metode atau cara baru dalam memecahkan suatu masalah. Bagi pendidikan, yang terpenting bukanlah apa yang dihasilkan dari proses tersebut, tetapi keasyikan dan kesenangan siswa terlibat dalam proses tersebut. Proses bersibuk diri secara kreatif perlu juga mendapatkan penghargaan dari pendidik. Guru tidak perlu selalu menerapkan produk-produk yang berguna dari kegiatan kreativitasnya, yang perlu dirangsang dan dipupuk adalah sikap dan minat untuk melibatkan diri dalam kegiatan kreatif Gordon dan M. D. Dahlan (1990) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kegiatan sehari-hari dan berlangsung seumur hidup dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan rnasalah (problem solving), Ekspresi kreatif (creative expression) empati, insight dalam hubungan sosial dan ide-ide yang bermakna dapat meningkatkan aktivitas kreatif melalui bantuan gaya pikir yang lebih kaya.
Tag : ARTIKEL
0 Komentar untuk "Contoh Artikel Tentang Permasalahan Pembelajaran Di Sd Serta Solusinya Bagian II"

Back To Top