katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Artikel Tentang Permasalahan Pembelajaran Di Sd Serta Solusinya Bagian I

Dari hasil angket diketahui bahwa 87% guru telah pernah/sedang mengajar di kelas yang terdapat mata pelajaran IPA (mulai kelas III s/d kelas VI). Tetapi tidak satu guru yang pernah mengikuti penataran khusus tentang pembelajaran IPA SD baik di tingkat kabupaten maupun tingkat yang lebih tinggi. Seluruh guru mengaku sangat jarang merancang pembelajaran IPA berdasarkan suatu model pembelajaran tertentu, termasuk model inkuiri, Hanya 20% responden yang mengaku pernah mendapat pemahaman teoritis tentang suatu model pembelajaran dari penataran dan membaca literatur.
Selama menggunakan model pembelajaran konvensional, 100% responden mengaku tidak pernah mengungkap pengetahuan awal siswa dengan cara tes tertulis, sangat jarang menggunakan alat IPA, jarang menggunakan jenis dan teknik bertanya yang terencana dengan baik, tidak pernah melakukan penilaian yang teradministrasi terhadap sikap ilmiah siswa dan hanya 20% saja responden yang melakukan penilaian yang teradministrasi terhadap keterampilan proses siswa.
Berkenaan dengan wawasan guru SD tentang pengelolaan pembelajaran IPA SD diperoleh temuan bahwa 87% responden terkadang mengungkap pengetahuan awal siswa dengan mengunakan pertanyaan lisan secara spontan tetapi tidak yakin bahwa sebelum pembelajaran siswa telah memiliki pengetahuan awal yang berhubungan langsung dengan topik pembelajaran, dan 67% responden berpandangan bahwa pikiran siswa harus disesuaikan dengan topik-topik yang ada dalam GBPP atau buku ajar. Namun demikian ³ 80% responden sepakat bahwa pembelajaran IPA yang tepat di SD harus disajikan dalam suasana bermain, disesuaikan dengan keadaan lingkungan, dengan mempertimbangkan pengetahuan awal siswa 93% responden bahkan tidak setuju jika pembelajaran IPA dilaksanakan dalam suasana serius dan disiplin yang kaku dan ketat.
Temuan lain adalah bahwa meskipun 80% responden belum atau tidak memahami perbedaan antara pendekatan, model, metode dan teknik dalam pembelajaran, serta kurang memahami jenis dan teknik bertanya, tetapi 73% responden tidak setuju jika pembelajaran IPA disajikan dalam bentuk ceramah atau latihan soal dan 80% responden tidak setuju jika disajikan dalam bentuk kerja kelompok menyelesaikan soal-soal. 80% responden sepakat bahwa penguasaan konsep IPA oleh siswa harus dicapai melalui kegiatan kerja kelompok dalam melakukan percobaan.
Performasi siswa yang      diobservasi      dalam pembelajaran IPA sebelum dilakukan penyuluhan berkaitan dengan kadar on-task (keterlibatan siswa dalam pembelajaran), keterampilan ilmiah, dan sikap ilmiah siswa. Efektivitas siswa dalam memanfaatkan waktu selama pembelajaran hanya mencapai rata-rata 37,5%. Sebagian besar waktu pembelajaran digunakan siswa untuk diam (menunjukkan sikap malas), bermain-main, bercakap, cakap dengan temannya, mengerjakan pekerjaan lain, dan cenderung membuat keributan, ketidakefektifan waktu pembelajaran IPA diduga kuat akibat tidak tepatnya metode serta minimnya alat-alat peraga IPA yang digunakan guru. Temuan hasil observasi lainnya menunjukkan bahwa secara umum keterampilan ilmiah siswa (dibatasi pada mengobservasi, menggunakan alat, memecahkan masalah, mengkomunikasikan hasil kegiatan) dan sikap ilmiah siswa (misalnya : bekerja sama, menghargai teman, berpendapat, menunjukkan minat) dalam pembelajaran belum berkembang.
Data tentang performasi guru diperoleh dan hasil observasi terhadap pembelajaran IPS di kelas IV dengan topik "Tanah dan Batuan" yang dilaksanakan di SD Mangunreja III dan SD Mangunreja IV Analisis hasil observasi menunjukkan bahwa tidak satupun guru yang mengawali pembelajaran dengan menyajikan fenomena alam atau objek benda secara langsung yang dapat membangkitkan keingintahuan siswa. Selama pembahasan materi, interakasi edukatif antar siswa. Selama pembahasan materi, interaksi edukatif antar siswa
Praktis tidak terjadi, karena sejak awal-awal pembelajaran siswa dikondisikan sangat kaku, pada saat guru sedang menerangkan mereka diharuskan bersidekap tangan di atas meja. Guru belum dapat mengoptimalkan metode yang digunakannya (demonstrasi) untuk mengembangkan diskusi kelas melalui penggunaan teknik bertanya, keterampilan proses atau inkuiri siswa.
Tag : ARTIKEL
0 Komentar untuk "Contoh Artikel Tentang Permasalahan Pembelajaran Di Sd Serta Solusinya Bagian I"

Back To Top