katazikurasana30. Diberdayakan oleh Blogger.

Contoh Artikel Tentang Permasalahan Pembelajaran Di Sd Serta Solusinya Bagian V

Untuk meningatkan hasil kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan alat ilmu pengetahuan alam IPA, pihak Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah dan Biadang Pendidikan Dasar Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional telah mengadakan penataran penggunaan alat IPA bagi guru, kepala sekolah, dan penilik sekolah dari aspek metodologi pengajaran dan pendalaman materi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penggunaan alat IPA SD dalam KBM dan kendalanya. Hasil studi menunjukkan bahwa pada umumnya guru kelas 4, 5 dan 6 belum pernah melakukan semua percobaan sesuai dengan pedoman. Hal tersebut antara Iain disebabkan oleh karena jumlah alat IPA terbatas, beberapa alat yang diperlukan tidak berfungsi, beberapapercobaan sulit dirakit memerlukan persiapan yang cukup lama, serta guru kurang memiliki kesadaran dan pemahaman KBM IPA secara utuh, sehingga kurang terdorong untuk melaksanakan KBM dengan menggunakan alat tersebut secara efisien. Namun demikian, keberadaan alat itu dirasakan sangat membantu guru dan murid dalam proses pembelajaran IPA.
Usaha untuk mengintegrasikan efhnoscience ke dalam kurikulum pendidikan IPA di sekolah sebenarnya telah disarankan sejak tahun 1970 oleh Boulding seperti dikutip oleh Shumba (1999). la menegaskan perlunya pihak sekalah untuk mensimbiosiskan antara Sains Tradisional (ethnoscience) dengan Sains Barat, bukan seperti selama ini yang senantiasa dilakukan oleh kebanyakan sekolah yaitu memaksakan dominasi Sains Barat terhadap Sains Tradisional yang lebih dulu berkembang dan hidup di masyarakat. Isu dan saran serupa juga diangkat kembali oleh Ogunniyi (1988) ketika menyoroti kelemahan pendidikan Sains pada sekolah­-sekolah di Afrika. Secara lebih eksplisit, Yakubu (1994) dan Cobern (1994) meminta agar sistem instruksi pembelajaran IPA di sekolah diubah, dengan memperhatikan sensitifitas budaya (Sains Tradisional) yang berkembang di masyarakat. Mereka merekomendasi pembuatan kurikulum IPA yang mengakomodasi Sains Tradisional ke dalam pembelajaran formal di sekolah. Lebih khusus lagi, Nagel (1992) juga telah menyarankan perlunya universitas pencetak tenaga guru mempunyai mata kuliah yang khusus membahas pengintegrasian Sains Tradisional ke dalam pembelajaran IPA di sekolah-sekolah dasar dan menengah.
Kiranya apa yang telah diuraikan di sini dan sebelumnya pada kajian literatur dapat memberikan landasan teoritis serta panduan bagi pemerintah daerah untuk menciptakan silabus maupun bahan ajar IPA yang bertumpu pada sains Tradisional. Selanjutnya, pemerintah daerah perlu menentukan langkah-langkah strategis dan mengupayakan usaha nyata untuk melakukan reformasi kurikulum, terutama untuk mata pelajaran IPA, yang bertumpu pada kekayaan Sains Tradisional di daerahnya tanpa keluar dari konteks keuniversalan konsep-konsep IPA sebagaimana diisyaratkan pada kurikulum (IPA) nasional. Oleh karena itu, pada bagian berikut ini disampaikan saran-saran tindakan untuk melaksanakan reformasi kurikulum IPA di daerah.
Tag : ARTIKEL
0 Komentar untuk "Contoh Artikel Tentang Permasalahan Pembelajaran Di Sd Serta Solusinya Bagian V"

Back To Top