g.
Tahap-tahap
penilaian portofolio
Berdasarkan ringkasan dari pendapat Anthoni J. nitko
dalam Aripin, Tahap-tahap penilaian portofolio antara lain:
1)
Menentukan tujuan dan fokus portofolio. Hal
ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a)
Mengapa portofolio itu akan dilakukan?
b)
Tujuan pembelajaran dan tujuan kompetensi
dasar apa yang akan dicapai?
c)
Alat penilaian yang bagaimana yang tepat
untuk menilai tujuan tersebut?
d) Apakah
portofolio akan difokuskan pada hasil pekerjaan yang baik?
e)
Siapa yang akan dilibatkan dalam penilaian
portofolio tersebut?
2)
Menentukan isi portofolio.
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah
menentukan isi portofolio yang harus sesuai dengan tujuan portofolio tersebut. Isi
portofolio harus menunjukkan kemampuan siswa sesuai dengan kompetesi yang
diharapkan.
3)
Mengembangkan kriteria penilaian.
Kriteria penilaian harus dirumuskan dengan jelas, baik
dalam penilaian proses maupun penilaian hasil belajar. Hal ini dikarenakan
untuk memudahkan pemberian skor pada setiap perkembangan siswa.
4)
Menyusun format penilaian. Contoh Format
penilaian dalam mengisi portofolio yakni.
Tabel 3
Format
Penilaian Produk
No
|
Aspek-aspek
yang dinilai
|
Indikator
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
Persiapan
|
I
|
||
II
|
||||
III
|
||||
2
|
Pembuatan
|
Umum
|
||
Modifikasi
|
||||
Khusus
|
||||
3
|
Komponen
penilaian
|
Disain
|
||
Kreativitas
|
||||
Orisinalitas
|
||||
Jumlah
skor
|
||||
Nilai
|
||||
kriteria
penilaian:
Jumlah
skor : 91 -100 =sangat memuaskan
81
– 90 = memuaskan
71 - 80 = baik dan
<
60 = kurang
|
Tasikmalaya,
Guru,
|
Tabel
4
Format Catatan Anekdot
No
|
Nama
siswa
|
Prilaku yang muncul
|
Tempat
dan waktu
|
Penilaian
|
|
Positif
|
Negative
|
||||
01
|
|||||
02
|
|||||
03
|
|||||
Dst
|
Tabel
5
Format penilaian portofolio
No
|
Aspek-aspek
penilaian
|
Indikator
|
Skor
|
Keterangan
|
01
|
Isi
|
|||
02
|
Penampilan
|
|||
03
|
Penyampaian
|
|||
Jumlah
skor
|
||||
Nilai
|
||||
Tasikmalaya,
Guru,
|
Tabel 6
Format penilaian formatif
dan sumatif
Jenis
tes
|
No
|
Tanggal
|
Pokok
bahasan
|
Nilai
|
Paraf
guru
|
Keterangan
|
Formatif
(A)
|
01
|
|||||
02
|
||||||
Dsst
|
||||||
Jumlah
|
||||||
Rata-rata
|
||||||
Sumatif
(B)
|
Tanggal:
|
|||||
Jumlah
A dan B
|
||||||
Rata-rata
A dan B
|
Tabel
7
Format penilaian lembar
kerja
No
|
Kompetensi
|
Indikator
|
Skor
|
Keterangan
|
01
|
Pemahaman
materi
|
Akurat
|
||
02
|
Sintesis
|
Tepat
|
||
03
|
Penyimpulan
|
Sesuai
|
||
04
|
Penampilan
|
Rapih
|
||
Jumlah
skor
|
||||
Nilai
|
||||
Tasikmalaya,
Guru,
|
Tabel
8
Format penilaian penampilan
No
|
Aspek-aspek
yang dinilai
|
Indikator
|
Skor
|
Keterangan
|
01
|
Persiapan
|
Bahan
|
||
Mental
|
||||
Fisik
|
||||
O2
|
Proses
|
Tahapan
|
||
Kerapihan
|
||||
Kerjasama
|
||||
03
|
Penampilan
|
Percaya
diri
|
||
Penugasan
|
||||
Daya
tarik
|
||||
Jumlah
skor
|
||||
Nilai
|
||||
Tasikmalaya,
Guru,
|
Sumber: (zainal
arifin, 2009 : 215-219 )
5)
Mengidentifikasi pengorganisasian portofolio,
menggunakan portofolio dalam praktik.
6)
Menilai pelaksanaan portofolio dan menilai
portofolio secara umum.
2.
Pendekatan Saintifik
Sains
merupakan cara untuk mempelajari aspek-aspek tertentu dari alam secara
terorganisir, sistematik melalui metode-metode saintifik yang terbakukan. Ruang
lingkup sains terbatas pada hal-hal yang dapat dipahami oleh indera yakni
penglihatan, sentuhan, pendengaran, rabaan, dan pengecapan. Sains adalah
istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu benda-benda alam dengan
hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dimanapun (Vardiansyah,
2008:11).
Budi
(1998) mengutip beberapa pendapat para ahli dan mengemukakan beberapa rincian
hakikat Sains, diantaranya: (1) Sains adalah bangunan atau deretan konsep dan
skema konseptual (conceptual scheme) yang Saling berhubungan sebagai hasil
eksperimentasi dan observasi (Conant, dalam Kuslan dan Stone, 1978) , (2) Sains
adalah bangunan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode observasi (Vessel,
1975), (3) Sains adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui data
yang dikumpulkan melalui observasi atau eksperimen yang dikontrol (Carin and
Sund, 1989) dan (4) Sains adalah aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang
termotivasi oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keinginan untuk
memahami, menguasai, dan mengelolanya demi memenuhi kebutuhan (Dawson,
1984).
Pengertian
Pembelajaran Berbasis Sains
Perlu dipahami, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan sains
(science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah
pengetahuan. Jadi “sains adalah cara ilmu pengetahuan
yang didapatkan dengan metode tertentu” (Sitiatava, 2013). Metode yang dimaksud dalam pembelajaran sains yakni ilmiah,
berbasis penelitian dan penemuan, serta berdasarkan fakta-fakta.
Jadi,
yang dimaksud pembelajaran berbasis sains adalah pembelajaran yang menjadikan
sains (murni) sebagai metode atau pendekatan dalam proses pembelajaran.
sehingga, pembelajaran menjadi lebih kreatif, dan siswa lebih aktif dalam
proses pembelajaran.
‘Model
pembelajaran berbasis keterampilan sains merupakan model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi
secara terpadu’ (Beyer dalam Sitiatava, 2013). Model ini memandang siswa sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan dalam pembelajaran, sedangkan guru berperan secara aktif sebagai
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan saintifik,
Prof Sudarwan menjelaskan bahwa pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran,
penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu
nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah (Permendikbud
2013).
Proses
pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. Ranah
keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranahpengetahuan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil
akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Permendikbud
2013). Jika digambarkan dalam bentuk
diagram sebagai berikut.
Gambar 1. Ranah Pembelajaran |
Dalam kurikulum 2013 menekankan pada
pendekatan ilmiah yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran. Jika digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2. Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) |
Tag :
Proposal IPA
0 Komentar untuk "Contoh Tahap-tahap Penilaian Portofolio dalam Proposal IPA"