Fungsi
Peranan Media Pengajaran
Fungsi media
pengajaran sebagai sumber belajar,
Nana Sudjana (dalam Djamarah,
1996 : 152), Merumuskan fungsi media sebagai berikut :
a. Penggunaan media dalam proses belajar
mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi
belajar mengajar yang efektif
b. Penggunaan
media pengajaran merupakan bagian
yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar.
c. Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan
dari sisi pelajaran .
d. Penggunaan media bukan semata–mata alat
hiburan, bukan sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih
menarik perhatian siswa.
e. Penggunaan media dalam pengajaran lebih
dituangkan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap perhatian yang diberikan guru.
f. Pengunaan media dalam pengajaran diutamakan
untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Ketika fungsi–fungsi media pengajaran
itu diaplikasikan kedalam proses belajar mengajar , maka terlihatlah perannya
sebagai berikut :
a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas
dari keterangan terhadap suatu bahan
yang guru sampaikan.
b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk
dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.
Kriteria
Pemilihan Media Pengajaran
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Djamarah dan Zein, 1996 : 150), mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih
media pelajaran, sebagai berikut:
a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya
media bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa.
c. Media yang digunakan mudah diperoleh, murah,
sederhan dan praktis penggunaannya.
d. Keterampilan guru dalam menggunakan media
dalam proses pengajaran.
e. Tersedia waktu untuk menggunakanya, sehinga
media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
Sesuai dengan tarap berpikir siswa.
Media
Cerita Gambar Seri Sebagai Model Pembelajaran
Dalam kriteria pemilihan media
disinggung bahwa media digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik.
Demikian pula dalam pembelajaran menulis karangan di SD. Penggunaan media
gambar seri dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa dalam keterampilan
mengarang. Dengan melihat gambar, siswa
dapat menarik isi kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan
dalam bentuk tulisan.
Berkaitan dengan penggunaan
media gambar, Purwanto dan Alim (1997 :
63), mengemukakan bahwa “Penggunaan media gambar untuk melatih anak menentukan pokok pikiran yang mingkin akan
menjadi karangan–karangan”, juga Tarigan (1997 : 210) mengemukakan bahwa
“Mengarang melalui media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya
imajinasi siswa”.
Dari
uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar seri adalah cara
atau daya upaya dalam
menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan dengan
menerjemahkan isi pesan visual (gambar seri) ke dalam bentuk tulisan.
Ciri–ciri
Gambar Yang Baik dan Peranannya Sebagai Media Pengajar
Gambar
yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah yang memiliki
ciri–ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (1991 : 219), yaitu :
a.
Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.
b.
Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.
c.
Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang obyek–obyek
dalam gambar.
d.
Berani dan dinamis.
e.
Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.
Sedangkan
peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu :
a. Dapat
membantu guru dalam menyampaikan
pelajaran dan membantu siswa dalam
belajar.
b. Menarik perhatian anak sehinga terdorong
untuk lebih giat belajar.
c. Dapat membantu daya ingat siswa (retensi)
d. Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila
diperlukan pada saat yang lain. (Sudirman et-al 1991 : 220)
Atas
dasar uraian tersebut di atas, hendaknya guru mau mempertimbangkan penggunaan
media gambar seri di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pengajaran menulis karangan. Karena
dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita
tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut
dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan kejadiannya
1. Kerangka
Berfikir
Dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa
Indonesia khususnya tentang menulis karangan deskripsi, guru harus mampu
menciptakan situasi belajar mengajar yang optimal dengan menerapkan berbagai
metode pembelajaran dan menggunakan alat peraga atau media yang dapat membantu
siswa mencerna pembelajaran.
Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi guru perlu
menyediakan alat bantu atau media pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk membantu
siswa mengembangkan ide-ide yang akan dituangkannya dalam bentuk sebuah
karangan. Karena pada kenyataanya siswa sering merasa kesulitan apa bila
dihadapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang mengarang atau
menulis karangan deskripsi.
Menyikapi
kenyataan ini, penulis memandang perlu untuk menggunakan media gambar seri,
yaitu berupa sajian gambar seri yang menggambarkan atau menceritakan suatu
kejadian. Dalam pelaksanaannya guru menyajikan gambar seri untuk diteliti dan
disimak siswa, kemudian anak disuruh menulis ide pokok yang terdapat dari
gambar yang disajikan.
Ide
pokok yang ditulis disusun berdasarkan urutan kejadian yang benar. Setelah
tersusun dengan benar setiap siswa mengembangkan ide pokok tersebut berupa
beberapa kalimat yang tergabung dalam sebuah paragrap.
Dengan
demikian kemampuan siswa khususnya kelas III SDN ... Kecamatan ... Kota ...
tentang menulis karangan deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia akan
meningkat dengan menggunakan media gambar seri.
2. Anggapan
Dasar
Anggapan
dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenaranya oleh penulis yang akan berfungsi
sebagai hal-hal yang dijadikan tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan
penelitiannya (Arikunto 1998 : 17). Anggapan dasar pada penelitian ini
diantaranya adalah :
a.
Keterampilan
menulis karangan deskripsi merupakan salah satu pembelajaran bahasa Indonesia
dan tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD.
b.
Keterampilan
menulis karangan deskripsi adalah salah satu kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa kelas III SD Negeri ... Kecamatan ... Kota ....
c.
Salah
satu tujuan pembelajaran keterampilan menulis adalah untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan melalui bahasa tulisan.
d.
Media
gambar seri adalah salah satu media pembelajaran bahasa Indonesia.
e.
Penelitian
Tindakan Kelas tentang pengunaan media gambar seri untuk meningkatkan
keterampilan menulis karangan deskripsi siswa SD Negeri ... Kecamatan ... Kota ...
mendapat dukungan dari guru, siswa dan Kepala sekolah.
3. Hipotesis
Tindakan
Hipotesis
merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang sebenarnya akan
diuji berdasarkan data yang terkumpul. (Irawan Soehartono 2002). Maka dari itu,
hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan
deskripsi siswa kelas III SD Negeri ... Kecamatan ... Kota ... akan meningkat
apabila menggunakan media gambar seri.
F. Metode
Penelitian
1. Model
PTK
Metode
penelitian adalah cara untuk memecahkan suatu permasalahan secara ilmiah,
sistematis, logis dan faktual. Metode tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan
penelitian. Menurut Sumantri (1988 : 38) “suatu penelitian pada hakikatnya
memiliki metode masing-masing”. Sesuai dengan tujuannya yakni untuk memperbaiki
proses dan hasil pembelajaran, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Model
penelitian tindakan yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah model
PTK dari Kemmis & Mc Taggart. Dalam desain model ini, satu fokus tindakan (action) merupakan satu siklus tindakan
yang terdiri dari satu step atau langkah tindakan pembelajaran. Hal ini
didasarkan pada pemikiran bahwa PTK dilakukan untuk meningkatkan satu aspek
Kerja Ilmiah (kemampuan siswa untuk melakukan observasi) pada satu Standar
Kompetensi dan satu Kompetensi Dasar. Satu Materi Pokok terdiri dari beberapa
indikator yang diselesaikan dalam beberapa kali tindakan. Sedangkan bentuk PTK
yang dilaksanakan, PTK Kolaboratif yang melibatkan beberapa pihak dengan
jalinan bersipat kemitraan sebagaimana dijelaskan oleh Kasihani Kasbolah (1998
: 123) yang menyatakan bahwa : “Penelitian tindakan Kolaboratif melibatkan beberapa
pihak yaitu Guru, Kepala Sekolah, Peneliti, maupun Dosen secara serempak
melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan Praktek Pembelajaran,
menyumbang pada perkembangan teori, dan meningkatkan karier guru”.
Untuk melanjutkan Proposal Tentang Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis KaranganDeskripsi Melalui Media Gambar Seri Silahkan --- KLIK DISINI ---
Untuk melanjutkan Proposal Tentang Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis KaranganDeskripsi Melalui Media Gambar Seri Silahkan --- KLIK DISINI ---
Tag :
Proposal
0 Komentar untuk "Contoh Fungsi Peranan Media Pengajaran dan Kriteria Pemilihan Media Pengajaran dalam Proposal Bahasa Indonesia"