D. Metode
Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian yang menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus
adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki fenomena dalam
konteks kehidupan nyata. Sebagaimana dijelaskan Yin (2008, hlm. 18) bahwa
“Studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam
konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak
tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan”.
Lebih lanjut Arikunto
mengemukakan bahwa
Metode
studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian
yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu
organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek
yang sempit.
Penelitian ini
ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,
baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.
Pelaksanaan metode-metode
deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data,
tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Karena itulah
maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif, membandingkan persamaan dan
perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komperatif ; atau
mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif,
angket, test, interview, dan lain-lain.
Untuk memecahkan suatu
masalah atau menentukan suatu tindakan diperlukan sejumlah informasi. Informasi
tersebut dikumpulkan melalui penelitian deskriptif.
Ada beberapa jenis
informasi yang bisa diperoleh melalui penelitian deskriptif bagi pemecahan
masalah, antara lain:
1) Informasi
tentang keadaan saat ini.
2) Informasi
yang kita inginkan.
Bagaimana mencapainya.
Informasi yang dikumpulkan adalah pengalaman orang lain yang mengalami atau
menghadapi tuntutan dan kebutuhan yang sama. Mungkin juga dilengkapi dengan
pendapat para pakar yang punya pengalaman dalam mencapai hal yang sama.
E. Definisi
Operasional
Gaya belajar adalah
bentuk kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah
informasi. Gaya belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara belajar
yang dilakukan siswa untuk memahami pelajaran dalam kesiapannya menghadapi
ulangan, diukur dengan menggunakan instrumen angket dan wawancara, kemudian
dicari kesesuaiannya dengan kebiasaan belajar siswa sehari-hari.
Menyontek adalah upaya
yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang
tidak jujur. Yang dimaksud menyontek dalam penelitian ini adalah cara yang
dilakukan siswa dalam melaksanakan ulangan berupa melihat catatan kecil,
melihat jawaban teman, diukur dengan teknik observasi dan angket, kemudian
selanjutnya diidentifikasi gaya belajarnya.
F. Instrumen
Penelitian
Yang menjadi instrumen
utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Nasution (dalam
Sugiyono, 2010, hlm. 306) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak
ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian
utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang
pasti. Masalah, fokus, prosedur, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang
diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas
sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu.
Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan
lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat
mencapainya.
Pada awalnya dimana
permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti
sendiri. Namun setelah masalah yang akan dipelajari jelas, maka dapat
dikembangkan suatu instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat
melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan.
Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, angket, dan pedoman
wawancara.
G. Proses
Pengembangan Instrumen
Uji keabsahan data
dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas, uji transferability, uji
depenability, dan uji konfirmability. Salah satu cara uji kredibilitas adalah
triangulasi.
Dalam Sugiyono (201,
hlm. 273), triangulasi dalam uji kredibilitas
ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
1. Triangulasi
sumber
Triangulasi sumber
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi
teknik
Triangulasi teknik
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Untuk menemukan siswa
yang menyontek penulis menggunakan 2 teknik, yaitu observasi dan angket.
Sedangkan untuk mengetahui gaya belajar siswa dengan teknik angket dan
wawancara.
3. Triangulasi
waktu
Waktu juga sering
mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau
situasi berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan
secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.
Tag :
Skripsi Bahasa Indonesia
0 Komentar untuk "Contoh Penelitian Yang Menggunakan Metode Studi Kasus"