H. Teknik
Pengumpulan Data
Yin (2008, hlm. 101)
mengungkapkan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pengumpulan data studi kasus, salah satu diantaranya yaitu penggunaan berbagai
sumber bukti. Bahwa dalam pengumpulan data studi kasus hendaknya mendapatkan
bukti dari dua atau lebih sumber, namun menyatu dengan serangkaian fakta atau
temuan yang sama, sehingga tidak terbatas dan memang tidak harus terbatas pada
sebuah sumber bukti tunggal.
Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi dan wawancara.
1. Observasi
Observasi dilakukan
untuk mengamati proses saat tes atau ujian berlangsung. Observasi hakikatnya
merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi
dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
Untuk meningkatkan
reliabilitas bukti observasi, jika memungkinkan penyelidikan suatu studi kasus
hendaknya menggunakan multipengamat.
2. Wawancara
Esterberg (Sugiyono,
2009, hlm. 231) mendefinisikan interview (wawancara) sebagai berikut: ‘a
meeting of two persons to exchange information and idea through question and
responses, resulting ini communication and joint construction of meaning about
a particular topic’. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.
Pengumpulan data dengan
melakukan wawancara dilakukan dalam rangka mendapatkan data primer yang berasal
dari narasumber. Teknik wawancara ini bertujuan untuk melengkapi data dari
pengamatan langsung sebagai pengalaman subjektif.
Dalam penelitian
kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara
mendalam. Jadi yang dilakukan selama melakukan observasi, peneliti juga
melakukan interview kepada orang-orang yang di dalamnya.
I. Analisis
Data
Peneliti melakukan
analisis data mengacu kepada tiga alur proses analisis data, yakni:
1. Reduksi
data
Reduksi data diartikan
sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Setelah data terkumpul dilakukan tahap reduksi yaitu
memilih data pokok dan memisahkan dengan data-data yang kurang penting untuk
penelitian.
2. Penyajian
data
“Penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya” (Sugiono, 2007, hlm. 249). Dalam penelitian ini
peneliti akan menggunakan uraian singkat dalam menyajikan data yang telah
diperoleh, sehingga didapat gambaran yang mudah dipahami dari data yang telah
terkumpul.
3. Penarikan
kesimpulan
Menarik kesimpulan
merupakan langkah terakhir dalam analisis data. Hal ini dilakukan setelah data
yang didapat direduksi dan disajikan sehingga mudah dipahami.
Tag :
Skripsi Bahasa Indonesia
0 Komentar untuk "Contoh Tehnik Pengumpulan Data dan Analisis Data Dalam Skripsi Bahasa Indonesia"