D. Materi Penjumlahan Bilangan Cacah
Materi pelajaran matematika termasuk materi yang abstrak, oleh karenanya
hanya orang-orang yang dapat berpikir abstrak saja yang dapat mempelajari
matematika. Bagi siswa SD akan kesulitan belajar matematika, jika gurunya tidak
menyesuaikan dengan kemampuan berpikir siswa siswinya. Karena sifat abstraknya
itu maka guru harus memulai dalam belajar matematika dari konkret menuju
abstrak. Misal, jika guru akan mengajarkan penjumlahan bilangan cacah “2+3=5”,
tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :
Ambillah contoh-contoh benda yang
dapat mewakili bilangan 5 dan bilangan 3, misalnya kelereng, lidi dan
sebagainya.
(1)
Lakukan penggabungan antara 5 kelereng dengan 3
kelereng menjadi satu wadah, suruhlah siswa untuk menghitung satu persatu
kelereng yang sudah dijadikan satu wadah tersebut.
(2)
Tulislah kejadian tersebut dalam kalimat “dua kelereng
ditambah tiga kelereng sama dengan delapan kelereng”.
(3)
Lakukanlah penggunaan lambang bilangan dengan
simbol-simbol atau lambang-lambang matematika yang digunakan, seperti : “5
kelereng + 3 kelereng = 8 kelereng”.
Pada tahap berikutnya pada siswa di berikan bilangan yang lebih besar
seperti tahapan di atas, namun dilanjutkan pada penggunaan kalimat matematika
dan penjumlahan dengan berbagai teknik.
E. Metode Demonstrasi pada Pembelajaran
Matematika
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan (Syah, 2000 : 35).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan
suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran
(Djamarah, 2000 : 67). Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi
adalah :
a.
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang
sedang dipelajari.
c.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dalam diri siswa (Darajat, 1985 : 127).
Kelebihan metode demonstrasi sebagai
berikut :
a.
Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau kerja suatu benda.
b.
Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
c.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah
dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek
sebenarnya (Djamarah, 2000 : 67).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a.
Siswa terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang
akan dipertunjukkan.
b.
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.
Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan (Djamarah, 2000 : 68).
Dalam metode demonstrasi siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat
saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar di
mana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu
proses. Lain halnya dengan pendapat Lidinillah (2006 : 11) : Metode demonstrasi
adalah kegatan belajar yang masih berpusat pada guru tetapi aktivitas siswa
lebih banyak. Biasanya metode ini digunakan untuk menyajikan pembuktian rumus
atau alat peraga oleh guru. Dalam hal ini siswa pun memiliki kesempatan untuk
melakukan demonstrasi dari hasil pengerjaan latihan atau alat peraga.
Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna.juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang
diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.
Bila guru melaksanakan teknik demonstrasi agar bisa berjalan efektif,
maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional
agar dapat member motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
b.
Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik guru
mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
c.
Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk
suatu demonstrasi yang berhasil, bila tidak guru harus mengambil kebijaksanaan
lain.
d.
Apakah guru telah meneliti alat-alat dan bahan yang
akan digunakan mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya. Juga guru perlu mencoba
terlebih dahulu agar demonstrasi itu berhasil.
e.
Guru harus menentukan garis besar langkah-langkah yang
akan dilakukan.
f.
Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga guru dapat
member keterangan dan siswa bisa bertanya.
g.
Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi
kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik.
h.
Guru perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang
dilakukan itu berhasil, bila perlu demonstrasi bisa diulang.
Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar
belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah : dengan demonstrasi
perhatian siswa dapat berpusat pada pelajaran yang sedang diberikan,
kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui
pengamatan dan contoh konkret. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih
mendalam dan tinggal lebih lama dalam jiwanya. Akibat selanjutnya memberikan
motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi
itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta
dapat mengembangkan kecakapannya. Walaupun demikian masih melihat juga
kelemahan teknik ini ialah : bila alatnya terlalu kecil, atau penempatan yang
kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh
seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses
berlangsungnya demonstrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh
siswa. Juga dalam demonstrasi ini bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses
demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya
demonstrasi itu.
Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu guru perlu
menyertai dengan teknik yang lain, atau mengombinasikan dengan yang lain,
sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.
Adapun batas-batas kemungkinan dari metode demonstrasi adalah sebagai
berikut :
1.
Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila
alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa.
Misalnya alat peraga itu terlalu kecil, atau penjelasan-penjelasannya tidak
jelas.
2.
Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak didikuti
dengan sebuah aktivitas dimana siswa dapat ikut bereksperimen dan menjadikan
aktivitas itu pengalaman berharga.
3.
Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
Misalnya alat-alat yang sangat besar atau yang berada di tempat lain yang jauh
dari kelas.
4.
Kadang-kadang, bila sesuatu yang dibawa ke dalam kelas
kemudian didemonstrasikan, siswa melihat suatu proses yang berlainan dengan
proses jika berada dalam situasi yang sebenarnya.
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran yang memperagakan
suatu proses kejadian. Metode demonstrsi biasanya diaplikasikan dengan
alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniature, gambar, perangkat
alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling
pokok adalah papan tulis dan alat tulis. Mengingat fungsinya yang multiproses.
Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek,
membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain-lain.
Tidak dapat dipungkiri lagi, antara metode demonstrasi dengan alat
peraga mempunyai kaitan yang sangat erat. Menurut Ruseffendi ( 1992 : 141) alat
peraga adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Alat
peraga tersebut dapat berupa benda nyata dan dapat pula berupa gambar atau
diagram. Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari
konsep agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut. Dengan
melihat, meraba dan memanipulas objek atau alat peraga maka siswa mempunyai
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti dari suatu
konsep. Jenis alat peraga yang digunakan biasanya berupa benda-benda yang ada di
sekitar kita. Dalam penjumlahan bilangan cacah, benda yang dapat digunakan
sebagai alat peraga adalah abacus, kerikil, biji-bijian, lidi, pensil, kapur,
kelereng, dan sebagainya.
Seringkali perlu terlebih dahulu diadakan diskusi-diskusi untuk
perbaikan proses pembelajaran dan siswa mencobakan lagi demonstrasi agar
mempero;eh keterampilan yang lebih baik.
Untuk melanjutkan silahkan ---------- KLIK DISINI -----------
Untuk melanjutkan silahkan ---------- KLIK DISINI -----------
Tag :
Skripsi Matematika
0 Komentar untuk "Contoh Materi Penjumlahan Bilangan Cacah dan Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Matematika dalam Skripsi"