2.
Pembelajaran
Tematik
Dalam kurikulum 2013, pelaksanaan proses
pembelajaran di Sekolah Dasar menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran
tematik adalah pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Menurut Sutirjo dan Sri
Istuti Mamik (Mulyoto,2013, hlm.118) ‘pembelajaran tematik adalah pembelajaran
yang mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema
pembahasan.’ Sedangkan Menurut Sugiyar, dkk. (2009,
hlm.6) manyatakan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
menggunakan tema tertentu untuk
mengaitkan antara beberapa isi mata pelajaran dengan pengalaman kehidupan nyata
sehari-hari siswa-siswi, sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi
mereka.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran
tematik bertolak dari suatu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada
dalam kehidupan sehari- hari. Tema ini bertujuan untuk mengaitkan materi dari
beberapa mata pelajaran dengan alokasi satu hari penuh. Setiap tema pembahasan
dikembangkan menjadi beberapa subtema dan setiap subtema terdiri dari beberapa
pertemuan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menemukan sendiri konsep pembelajaran secara holistik
dan berkesinambungan sehingga memberikan makna yang utuh kepada siswa.
Pembelajaran tematik bertujuan untuk
memudahkan siswa memahami materi pelajaran karena berpusat pada satu tema
tertentu, memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan tiga ranah
pendidikan yaitu kognitif, apektif dan psikomotor secara bersamaan, dan
meningkatkan keterlibatan siswa secara kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Sugiyar, dkk ( 2009, hlm.8 ) karakteristik
pembelajaran tematik sebagai berikut :
a. Berpusat
pada siswa
Pembelajaran tematik
lebih menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang terlibat secara langsang
dalam proses pembelajaran. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator yang
menyediakan berbagai kemudahan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan
pengalaman langsung kepada siswa
Dalam proses
pembelajaran tematik, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata secara langsung
karena masih berada pada tahap operasional konkrit sehingga dapat memberikan
pengalaman yang lebih bermakna.
c. Pemisahan
antar mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran
tematik, proses pembelajaran dikemas dalam satu tema pembahasan yang aktual dan
paling dekat dengan kehidupan siswa sehingga pemisahan antar mata pelajaran
tidak begitu jelas.
d. Menyajikan
konsep dari berbagai mata pelajaran
Dalam proses
pembelajaran tematik ini menyajikan berbagai konsep mata pelajaran yang
bertujuan membantu konsep-konsep tersebut secara utuh untuk memecahkan masalah.
e. Bersifat
Fleksibel
Pembelajaran tematik
bersifat fleksibel artinya guru dapat mengaitkan materi pelajaran dari beberapa
mata pelajaran yang dikemas dalam satu tema dengan mempertimbangkan
karakteristik siswa yang meliputi minat, bakat dan kebutuhan dan lingkungan
sekolah
f. Menggunakan
prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Pembelajaran tematik
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan potensinya secara
maksimal dengan mengemas pembelajaran sambil bermain sehingga siswa merasa
tertarik, senang dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tematik
dipengaruhi oleh seberapa jauh pembelajaran tersebut direncanakan sesuai dengan
kondisi dan potensi siswa yang meliputi minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan. Asep
dkk, (2007, hlm.132 ) mengemukakan alur perencanaan pembelajaran tematik pada
bagan alur di bawah ini :
Berdasarkan
gambar 2.1 langkah pertama yang harus
dilakukan guru adalah menentukan beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan,
mengidentifikasi dan mempelajari kompetensi dasar serta indikator dari setiap
mata pelajaran, kemudian menetapkan tema yang digunakan untuk mempersatukan
kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang akan dipadukan pada
jenjang dan kelas yang sama serta membuat matriks keterhubungannya.
Selanjutnya, guru dapat mulai menyusun silabus dan rencana pembelajaran
tematik.
Setelah merencanakan pembelajaran tematik
dengan matang, langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses pembelajaran tematik
dengan memperhatikan pengaturan waktu, tahapan kegiatan yang harus dilalui
siswa dan pengelolaan kelas. Peran guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
tematik adalah sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan kepada siswa untuk
belajar yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan penutup.
Selain itu, guru harus pandai mengatur tempat belajar siswa agar tercipta
suasana yang aktif, efektif dan menyenangkan bagi siswa. Kemudian dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik pengaturan siswa dapat dilakukan secara
individu, kelompok besar dan kelompok kecil yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan siswa secara individu serta mengembangkan aktivitas sosial siswa.
Penilaian yang dikembangkan dalam pembelajaran
tematik di Sekolah Dasar meliputi penilaian proses dan hasil belajar. Penilaian
proses pembelajaran adalah memberikan nilai terhadap kegiatan belajar yang
telah dilakukan oleh siswa. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah memberikan
nilai terhadap kompetensi- kompetensi yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dengan menggunakan kriteria tertentu. Jenis penilaian yang digunakan
dalam pembelajaran tematik yaitu tes meliputi tes lisan dan tulis , dan teknik
bukan tes diantaranya pengumpulan kerja siswa, hasil kerja dan lain-lain.
Penilaian ini dilakukan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran untuk
memberikan gambaran kemajuan belajar siswa secara menyeluruh.
Keunggulan dan kelemahan pembelajaran tematik
yang dikemukan oleh Saud (Sugiyar, dkk. , 2009,hlm.9). Keunggulan pembelajaran
tematik diantaranya mendorong seorang guru untuk mengembangkan kreativitas
dengan menyajikan kegiatan pembelajaran yang dikemas secara menarik dalam satau
tema pembahasan, memberikan peluang bagi guru untuk melakukan inovasi dengan mengembangkan
situasi pembelajaran yang menarik, utuh, menyeluruh, dinamis sehingga
memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa, mempermudah dan memotivasi
siswa untuk mempelajari keterkaitan antar konsep pembelajaran secara utuh tanpa
terpisah-pisah mata pelajaran , menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran dan
menghemat waktu, tenaga, sarana serta
biaya pembelajaran. Adapun kelemahan dari pembelajaran tematik diantaranya menuntut
peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, memerlukan bahan
bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak untuk mendukung proses pembelajaran
agar berjalan lancar, memerlukan kurikulum dan penilaian yang disusun secara terpadu bersifat penilaian
autentik yang menekankan pada seluruh proses pembelajaran bukan hanya pada
kognitif saja.
Untuk melanjutkan Skripsi Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi silahkan --- KLIK DISINI ---
Untuk melanjutkan Skripsi Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Tema Selalu Berhemat Energi silahkan --- KLIK DISINI ---
Tag :
Skripsi IPA
0 Komentar untuk "Pembelajaran Tematik Bertujuan Untuk Memudahkan Siswa Memahami Materi Pelajaran "